Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Dra. Hamsiah Jafar, M.Pd.

DISUSUN OLEH: KELOMPOK IX

EVA AQIDATUL IZZAH 90400123154


SYARWINDAH 90400123130
MUH. BAGAS PRATAMA 90400123121

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ilmiah yang berkaitan dengan mata kuliah bahasa Indonesia.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami

menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik

dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami

berharap semoga makalah ilmiah dengan judul “Paragraf dan Pengembangannya”

ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Samata, 05 Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Definisi Paragraf ............................................................................................................... 3
B. Pengembangan Paragraf.................................................................................................. 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era informasi ini, kemampuan menyampaikan ide secara efektif melalui

tulisan menjadi keterampilan kunci. Salah satu elemen penting dalam penulisan

adalah paragraf, sebagai unit dasar yang membentuk struktur tulisan. Untuk dapat

menghasilkan tulisan yang jelas dan meyakinkan, pemahaman mendalam terhadap

konsep paragraf dan kemampuan mengembangkannya menjadi hal yang krusial.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara komprehensif

mengenai makna, fungsi, dan teknik pengembangan paragraf, serta dampaknya

terhadap keefektifan komunikasi tulisan. Melalui analisis mendalam terhadap

konsep ini, diharapkan kita dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tulisan

dalam berbagai konteks.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep paragraf dapat didefinisikan dan dijelaskan secara

mendalam?

2. Apa saja fungsi utama dari paragraf dalam sebuah tulisan?

3. Bagaimana teknik pengembangan paragraf dapat diterapkan untuk

memperkaya dan memperjelas ide utama?

C. Tujuan Penulisan

1. Memberikan pemahaman yang jelas tentang apa itu paragraf dan bagaimana

konsep ini membentuk dasar struktur tulisan.

2. Menguraikan peran dan fungsi utama paragraf dalam menyampaikan ide

utama.

1
3. Menyampaikan berbagai teknik pengembangan paragraf, seperti deskripsi,

narasi, eksposisi, dan argumentasi.

D. Manfaat Penulisan

1. Pemahaman Mendalam tentang Konsep Paragraf.

2. Pengembangan Keterampilan Penulisan yang Holistik.

3. Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Tertulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Paragraf
Paragraf merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Inggris

paragraph di mana kata tersebut berasal dari bahasa Yunani para yang memiliki arti

“sebelum” dan grafein yang berarti “menulis”. Berbicara terkait paragraf berdasarkan

makna arti kata tersebut, maka kita akan memulai dengan maksud berupa penulisan

gagasan-gagasan dalam rangkaian- rangkaian kalimat yang memiliki satu kepaduan

pikiran. Pemahaman secara umum terkait definisi dari paragraf adalah satuan dari

bahasa yang tersusun oleh dua buah kalimat atau lebih di mana kalimat- kalimat

tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh baik secara semantik dan sintaksis

(Chaer, 2011: 27-28).

Kalimat pokok atau yang disebut dengan ide pokok merupakan suatu kalimat yang

terdiri dari beberapa masalah dan kesimpulan dari paragraf tersebut. Kalimat penjelas

merupakan kalimat yang berisi penjelasan atau pemaparan dari kalimat pokok.paragraf

juga memiliki pengertian yaitu bagian dari suatu tulisan yang terdiri dari sejumlah

kalimat yang isinya memaparkan suatu informasi atau gagasan sebagai kontrol dalam

paragraph dan kalimat penjelas sebagai pendukungnya.Paragraf menurut ahli bahasa

yang bernama Ramlan, merupakan bagian dari sebuah tulisan yang di dalamnya lebih

dari satu kalimat yang terdiri dari satuu tema tertentu dengan ide pokok sebaagai

pengendalinya. Disamping itu paragraf merupakan sautu gagasan yang lebih luas daan

3
tinggi dari kalimat. Alinea dalam paragraf merupakan kalimat yang berhimpunan yang

saling berhubungan untuk membentuk gagasan.

Dibawah ini dikemukakan beberapa pengertian paragraf menurut para ahli, yang

terdiri dari:

1. Menurut Arifin dan (2006: 125), paragraf dapat dipahami sebagai gagasan atau topik

yang dibicarakan melalui seperangkat kalimat dengan mempertimbangkan

kepaduan pikiran sehingga antarkalimat memiliki keterkaitan gagasan.

2. Menurut Akhaidah (1999: 144) berpendapat bahwa paragraf merupakan inti

penuangan pokok pikiran yang diutarakan melalui deret kalimat berisi gagasan

pokok dan pendukung.

3. Menurut Palupi (2010: 1) yang mengemukakan bahwa paragraf adalah rangkaian

kalimat yang menjelaskan satu ide pokok.

4. Menurut Tarigan (2009:5) berpendapat bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat

yang tersusun secara logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi

pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan

karangan.

a. CIRI PARAGRAF

1) Kalimat awal terletak kedalam sedikit yaitu lima ketukan spasi untuk jenis

karangan yang biasa.

2) Paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kakimat topik.

3) Setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya

merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan,

4
menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam

kalimat topik.

4) Paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.

Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf

bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat

topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi

mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas

lainnya.

b. JENIS PARAGRAF

Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Utamanya:

1) Paragraf deduktif, dapat dipahami sebagai cara penalaran paragraf dengan

meletakkan kalimat utama di awal paragraf.

2) Paragraf induktif, dapat dipahami sebagai cara penalaran paragraf dengan

meletakkan kalimat utama di akhir paragraf.

3) Paragraf campuran, dapat dipahami sebagai cara penalaran paragraf dengan

meletakkan kalimat utama di depan sekaligus di belakang.

4) Paragraf merata, merupakan paragraf yang seluruh kalimatnya merupakan

kalimat inti (topik).

Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isinya:

1) Paragraf naratif, merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha

mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga pembaca seolah-olah

5
melihat peristiwa sehingga pembaca seolah-olah melihat peristiwa yang

dialami oleh pemegang peran dalam pengisihan tersebut.

2) Paragraf deskriptif, merupakan paragraf yang berusaha untuk

menggambarkan sesuatu (peristiwa atau kejadian, tempat, suasana, bahkan

bentuk tubuh seseorang).

3) Paragraf ekspositoris, merupakan paragraf yang berusaha untuk

memaparkan, menjelaskan, atau menginformasikan suatu hal atau suatu

topik untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

4) Paragraf argumentasi, merupakan paragraf yang berisikan pendapat atau

pandangan penulis tentang suatu topik.

5) Paragraf persuasi, merupakan paragraf yang berisi unsur bujukan, ajakan,

himbauan, atau saran kepada pembaca.

Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Tulisan:

1) Paragraf pembuka, merupakan paragraf yang mengawali sebuah tulisan.

2) Paragraf pengembang/isi, merupakan paragraf tempat memaparkan atau

mengembangkan pokok-pokok pikiran yang telah digambarkan dalam alinea

pembuka.

3) Paragraf penutup, merupakan paragraf yang berfungsi untuk menutup

sebuah tulisan.

6
c. FUNGSI PARAGRAF

Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) paragraf

pendahuluan, (2) paragraf penjelas, dan (3) paragraf penyimpul (Syafi, ie, 1988:158;

Keraf, 1980: 63-66; Wiyanto, 2006:74). Sesuai dengan fungsi paragraf tersebut,

posisinya juga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pada bagian awal, tengah, dan akhir

suatu karangan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa paragraf pendahuluan

posisinya pada bagian awal, paragraf penjelas posisinya pada bagian tengah, dan

paragraf penyimpul posisinya pada bagian akhir karangan. Ketiga unsur itu, secara

rinci dijelaskan pada berikut ini:

1. Paragraf Pendahuluan (P-Pdh)

Pendahuluan STE biasanya terdiri atas sebuah P-Pdh. Paragraf itu berisi

pernyataan-pernyataan umum dan satu pernyataan tesis (Wahab & Lestari, 1999:49).

Kalimat pertama P-Pdh seharusnya merupakan suatu pernyataan yang sangat umum

tentang masalah yang akan dipaparkan. Tujuannya untuk menarik perhatian pembaca

dan memberikan informasi yang menjadi latar belakang topik itu. Kalimat-kalimat

yang berikutnya harus lebih khusus dari kalimat sebelumnya, dan pada bagian akhir

dituliskan kalimat yang berisikan pernyataan tesis.

2. Paragraf Penjelas (P-Pjl)

Tubuh STE yang terdapat di antara pendahuluan dan simpulan dibentuk dari

serangkaian P-Pjl yang direncanakan mencapai tujuan tulisan (Wahab dan Lestari,

1999:53). Tubuh tulisan itu biasanya menjelaskan atau meyakinkan pembaca akan

pernyataan tesis. Paragraf-paragraf itu disusun atas dasar sejumlah gagasan yang

7
terbatas banyaknya dan kemudian dipaparkan dalam kerangka konseptual yang utuh,

yang biasanya tidak menyimpang dari pernyataan tesis pada P-Pdh.

3. Paragraf Penyimpul (P-Pyp)

Simpulan STE terdapat pada P-Pyp. Paragraf itu merupakan bagian yang sangat

penting dari STE. Menurut Wahab dan Lestari (1999:52), P-Pyp dapat berisi ringkasan

hal-hal yang sangat penting yang telah dibahas dalam paragraf-paragraf pada batang

tubuh STE atau mengungkapkan kembali ide-ide yang telah diungkap-kan sebelumnya

dengan kalimat yang tidak sama ditambah dengan komentar penulis tentang masalah

pokok yang dikemukakan. Karena paragraf simpulan merupakan paragraf terakhir

STE, penulis diharapkan meninggalkan pesan dan kesan mendalam pada paragraf

tersebut agar dapat selalu diingat oleh pembaca.

a. PERSYARATAN PARAGRAF

Agar tercipta paragraf yang baik, ada empat persyaratan yang perlu diterapkan,

yaitu (a) kelengkapan unsur, (b) kesatuan, (c) keruntutan, dan (d) koherensi

(McCrimmon, 1963:69; Budiyono, 2008:106). Keempat unsur itu, secara rinci

dijelaskan pada berikut ini:

1) Kelengkapan Unsur

McCrimmon (1963:69) menyatakan bahwa paragraf dikatakan lengkap

apabila paragraf itu berhasil menerangkan apa yang seharusnya diterangkan.

Paragraf tersebut harus memiliki (1) ide pokok yang diungkapkan dalam

kalimat topik dan (2) kalimat penunjang yang memadai yang berfungsi

memberikan penjelasan ide pokok tersebut. Sesuai dengan pendapat itu,

8
Wahab dan Lestari (1999:31) menjelaskan bahwa paragraf yang baik berisi

unsur-unsur yang diperlukan untuk mengungkapkan satu pikiran yang

lengkap. Unsur-unsur yang diperlukan dalam setiap paragraf ialah (1)

kalimat topik, (2) kalimat-kalimat penunjang, dan (3) kalimat penyimpul.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelengkapan paragraf mengacu

kepada adanya kalimat topik pada suatu paragraf dan adanya kalimat-

kalimat penunjang secara memadai yang memberikan penjelasan pada ide

pokok dalam paragraf tersebut.

a) Kesatuan

Kesatuan paragraf disebut juga keutuhan. Suatu paragraf dikatakan utuh

apabila dalam paragraf itu terdapat hanya satu ide pokok

(McCrimmon,1963:74; Wahab dan Lestari, 1999:36; Syafi’ie, 1988:151).

Ide pokok (pikiran utama) tersebut dijelaskan dengan pikiran-pikiran

bawahan. Kaitannya dengan hal tersebut, Gunawan (2011:17)

menyatakan bahwa “pada hakikatnya menulis paragraf merupakan

kegiatan menjelaskan pikiran utama (ide pokok)”. Semua kalimat yang

membangun paragraf secara bersama-sama mendukung ide pokok yang

sama. Apabila dalam paragraf tersebut terdapat satu saja gagasan atau

penjelasan yang menyimpang dengan ide pokok, maka paragraf tersebut

dikatakan tidak memiliki kesatuan atau keutuhan. Ide pokok dalam suatu

paragraf ada yang diungkapkan secara eksplisit ada pula secara implisit.

Ide pokok paragraf yang dikemukakan secara eksplisit, ide pokoknya

9
dinyatakan dalam sebuah kalimat, yaitu kalimat topik. Kalimat-kalimat

lainnya berisi informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan ide pokok

tersebut. Ide pokok paragraf yang dinyatakan secara implisit, ide

pokoknya tersebunyi atau merupakan simpulan dari keseluruhan isi

paragraf itu. Kalimat topiknya menyebar pada keseluruhan paragraf, dan

biasanya digunakan dalam tulisan deskripsi.

b) Keruntutan Paragraf

Kalimat-kalimat dalam paragraf perlu ditulis secara runtut

(McCrimmon,1963:75). Paragraf dikatakan runtut apabila ide-ide yang

diungkapkan dalam paragraf tersebut tersusun secara runtut atau urut dan

sistematis, sehingga tidak ada ide yang melompat-lompat. Adanya

penyajian ide-ide secara urut dan sistematis akan memudahkan pembaca

memahami pesan-pesan yang hendak disampaikan dalam paragraf

tersebut (Lorch, 1984). Dengan adanya penyampaian ide-ide secara

berurutan dan sistematis pada suatu paragraf, pembaca akan mudah dan

cepat memahami isi paragraf yang bersangkutan.

c) Koherensi

Paragraf yang memiliki koherensi, kalimat-kalimatnya saling

berhubungan secara kompak (Smith and Liedlich, 1977:85). Menurut

McCrimmon (1963:82), paragraf yang koheren adalah paragraf yang

kalimat-kalimatnya terjalin secara erat. Dengan demikian, semua kalimat

yang ada pada suatu paragraf harus saling berkaitan dan saling

10
mendukung. Bahkan, agar paragraf tersebut memenuhi unsur koherensi,

tidak boleh ada satu kalimat pun yang tidak memiliki kaitan dengan

kalimat lainnya. Paragraf yang koheren, selain mudah dipahami juga enak

dibaca (Wahab & Lestari, 1999:32). Untuk menghasilkan paragraf yang

koheren, mudah dipahami, dan enak dibaca ada dua cara yang dapat

ditempuh. Pertama, paragraf yang koheren dapat dicapai dengan cara

menggunakan penanda hubungan secara eksplisit, yaitu dengan piranti

kohesi yang dapat berupa pemarkah transisi, kata ganti, sinonim,

pengulangan, atau yang lainnya. Kedua, paragraf koheren dapat

dinyatakan secara implisit, yaitu menggunakan hubungan logis.

d) Pola Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf berkaitan dengan (a) kemampuan memerinci

secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan bawahan dan

(b) kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan

teratur (Keraf, 1980:84). Menurut Syafi, ie (1988:157), untuk memerinci

gagasan utama dan mengurutkan gagasan bawahan, yang perlu ditempuh

ada tiga langkah. Langkah-langkah itu adalah (1) memikirkan ide pokok

yang akan ditulis, (2) memikirkan informasi yang logis dikemukakan agar

pembaca dapat memahami ide pokok penulis, dan (3) memikirkan tentang

cara menyampaikan informasi.

11
B. Pengembangan Paragraf

Pengembangan Paragraf Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf

adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain. Hasil

pengembangan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok

dengan paragraf yang lain. Contoh berikut ini adalah pengembangan paragraf bersifat

setara dan bertingkat.

“Pada tahap pertama, benda benda pencemar yang kasar dipisahkan dari arus air

limbah yang dimaksudkan. Air yang tercemar mengalir melalui penyaring, kemudian

masuk ke dalam ruang besar atau lazim disebut bak penampung. Benda-benda

pencemar yang masih kasar yang terbawa mengendap dalam bak penampung. Air yang

tersebar itu kemudian mengalir terus ke dalam tangki khusus, dan lumpur yang

bercampur minyak mengendap dalam tangki itu dan dicerna oleh alat yang terdapat

pada tangki pencerna.

Pada tahap kedua, zat-zat organik dihancurkan dan dipisahkan dari air. Sementara

air mengalir dari bak penampung ke dalam tangki, air sempat bercampur dengan udara.

Proses ini menambah kadar oksigen ke dalam air dan juga menambah mikroorganisme

yang mencerna limbah yang tidak dapat dihancurkan dengan cara fisika. Kemudian, air

mengalir ke dalam bak penampung yang kedua, tempat mengendapnya lumpur

berminyak. Dari sini air mengalir ke dalam ruang klorinasi. Dalam proses ini, zat klorin

membunuh bakteri yang membahayakan kesehatan.”

Kedua paragraf tersebut memiliki pengembangan paragraf bersifat setara, di antara

kedua paragraf tersebut tidak ada yang menjadi paragraf atasan dan bawahan.

12
“Membeli mobil baru itu memang menyenangkan, tetapi karena banyaknya model di

pasaran yang harus dipilih, membuat keputusan akhir itu tidaklah mudah. Setelah

membatasi pilihan sampai pada dua saja, seorang pembeli biasanya membuat

persamaan dan perbandingan dua mobil yang dipilihnya itu, umpamanya Ford,

Thunderbird, dan Volkswagon Rabbit.

Ford dan VW mempunyai beberapa persamaan. Kedua-duanya sangat menarik.

Ford dapat mengangkut lima orang. Begitu juga VW. Tempat duduk kedua jenis mobil

ini terbuat dari bahan yang baik dan halus. Di samping itu, Ford dan VW memberikan

jaminan 12.000 mil” Paragraf pertama tersebut merupakan paragraf atasan bagi

paragraf kedua/ berkutnya. Paragraf kedua memberikan penjelasan dua jenis mobil

yang dikemukakan pada paragraf pertama.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam

tentang konsep paragraf dan keterampilan pengembangannya dalam penulisan. Dalam

makalah ini, kita telah menjelaskan definisi konsep paragraf, menguraikan fungsi

utamanya dalam menyampaikan ide, dan membahas berbagai teknik

pengembangannya.

Dari pemahaman yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa paragraf bukan hanya

sekadar unit penyusun teks, melainkan fondasi utama yang memengaruhi kejelasan dan

efektivitas tulisan. Fungsi paragraf sebagai pembawa ide utama dan penerapan teknik

pengembangan menjadi kunci untuk menyajikan informasi dengan jelas dan

meyakinkan.

Pentingnya kemampuan mengembangkan paragraf juga tercermin dalam

kemampuan penulis untuk menyusun tulisan yang terstruktur, koheren, dan relevan

dengan audiens dan tujuan komunikatifnya. Kesimpulannya, pemahaman yang

mendalam tentang materi paragraf dan pengembangannya bukan hanya meningkatkan

keterampilan penulisan seseorang, tetapi juga mendukung kemampuan komunikasi

tulis yang efektif dalam berbagai konteks.

14
B. Saran

Untuk peningkatan kemampuan menulis, praktikkan penggunaan beragam teknik

pengembangan paragraf, pahami konteks penggunaan paragraf dalam berbagai jenis

tulisan, dan pertimbangkan audiens serta tujuan komunikatif untuk penyajian yang

lebih efektif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Edi syahputra. 2022. Penerapan dan Pengembangan Paragraraf Bahasa Indonesia

dalam Pendidikan Pembelajaran Mahasiswa. Jurnal Multidisiplin Dehasen,

Vol. 1 No. 3.

Herman Budiyono. 2012. Mengembangkan Paragraf Sesuai Fungsi Dan Posisi dalam

Rangka Menulis Sebuah Tulisan Essai. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,

Vol. 2 No. 2.

16

Anda mungkin juga menyukai