Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PARAGRAF DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
Marsya Chikita Amelia (1813015079)
Dyah Ayu Pusporini (1813015234)
Suci Maulidiani (1813015004)
Nur Hafifah (1813015079)
Bagaskara Adi Nugroho (1813015079)
Ni Made Mela Santi (1813015079)
Aminatu Zuhro (1813015209)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT , karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Paragraf dan Pola Pengembangan
Paragraf”

Tujuan membuat makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis paragraf


berdasarkan letak gagasan utamanya, pola pengembangan paragraf, ciri-ciri
paragraf yang baik serta mampu mengidentifikasi letak gagasan utama dalam
suatu paragraf

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bimbingan, arahan,


dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesainya makalah ini.

Segala upaya telah penulis lakukan dalam penyusunan makalah ini.


Namun, dalam usaha yang maksimal ini, penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal isi, penulisan,
maupun bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik dalam bentuk
materi, dorongan, maupun bentuk lainnya mendapatkan balasan dari Allah swt.
Amin

Samarinda, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …....................................................................................... i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................…… 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ….…..…………………………………………..… 3

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf .............................................................……...…… 4


B. Unsur-Unsur suatu Paragraf ................................................................... 5
C. Syarat-Syarat suatu Paragraf.................................................................... 7
D. Pola Pengembangan Paragraf.................................................................. 12
E. Macam-Macam Paragraf.......................................................................... 16

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………….... 20
B. Saran…………………………………………………………………… 20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 21

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan adalah salah satu
media yang banyak digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran, baik
konseptual maupun yang disertai bukti empiris. Makin efektif tulisan yang
dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan dipahami oleh pembaca.

Untuk menghasilkan tulisan yang efektif, salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah mengenai paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Seluruh isi paragraf
memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat
dengan masalah itu. Hal ini menjadi penting agar yang membaca tulisan
tersebut dapat menangakap ide yang disampaikan dengan benar.

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah


mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah.Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan
tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis
dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan
dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

1
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang
hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun,
dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai
pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari
segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah.Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari
sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh
saja hanya terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan

Selain pemahaman mengenai apa itu paragraf atau alinea,kita juga


diharuskan memahami hal-halyang berkaitan dengan paragraf atau alinea itu
sendiri. Untuk mengetahui lebih jauh tentang paragraf atau alinea dan hal-hal
yang berhubungan dengan paragraf atau alinea, karenanya kami membuat
makalah yang berjudul Paragraf dan Pola Pengembangan Paragraf

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian paragraf
2. Apa sajakah unsur dari suatu paragraf ?
3. Apa saja yang menjadi syarat - syarat paragraf ?
4. Bagaimana pola pengembangan paragraf ?
5. Apa Saja Macam - Macam Paragraf ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf
2. Mengetahui unsur-unsur dari suatu paragraf
3. Mengetahui syarat-syarat suatu paragraf
4. Mengetahui pola pengembangan suatu paragraf
5. Mengetahui jenis-jenis paragraf

2
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di
gunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Meningkatkan keterampilan dalam membuat dan mengidenrtifikasi suatu
paragraf

3
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN PARAGRAF
Ramlan mengungkakan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu
karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan
satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya
(wiyanto,2014) mengatakn bahwa paragraf adalah sekelompok kalimat yang
saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran
untuk mendukung buah pikiran yang lebih basar, yatu buah pkiran yang
diungkapkan dalam seluruh tulisan. Taringan (1987) mengatakan bahwa
paragraf merupakan seprerangkat kalimat yang berkaitan erat satu sama
lainnya. Kalimat kalimta tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga
makna yang diakandungnya dapat dibatasi, dikembangkan dan diperjelas.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab


dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru ).

Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan


keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah
kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis
untuk menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf
hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan
gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan
demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat
penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal
dan akhir kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan
Pola Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan
pola pikirannya diawal paragraf sedangkan pola induktif adalah pola yang
menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.

4
B. UNSUR-UNSUR SUATU PARAGRAF

Wijayanti (2013) mengungkapkan bahwa unsur pembentuk pargraf


terdiri dari empat, yaitu gagasan pokok(utama), kalimat topik, kalimat
pendukung/penjelas/pengembang dan kalimat simpulan

1. Gagasan Pokok (Utama)


Gagasan pokok merupakan jiwa dari paragraf yang berisi dasar masalah
yang akan dibicarakan. Gagasan utama berisi pernyataan umum tentang isi
keseluruhan paragraf. Gagsan utama biasanya terdapat di dalam kalimat utama.
Akan tetapi, gagasan utama tidak selalu berada di dalam kalimat utama.
Apabila paragraf tersebut hanya terdiri dari kalimat-kalimat penelas, maka
gagasan utama tersirat di dalam seluruh kalimat pada paragraf itu. Apabila
pembaca ingin mengetahui gagasan utama paragraf itu, membaca keseluruhan
paragraf itu.
Contoh:
Memancing bukan hanya perkara soal melempar umpan dan
mendapatkan ikan. Dalam memancing di dalamnya terdapat keasyikan
tersendiri yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Jika hanya ingin
mendapatkan ikan banyak, anda hanya perlu menggunakan alat khusus seperti
jala ataupun pukat. Namun lagi-lagi memancing bukan hanya perkara seberapa
banyak anda mendapatkan ikan. Dalam memancing terdapat aktivitas melatih
kesabaran. Selain itu juga sensasi asyiknya memancing dapat terasa ketika
umpan telah dimakan oleh ikan. Setelah itu kita seolah bertarung dengan ikan
tersebut. Apakah kita yang akan menang dengan keberhasilan menangkapnya,
ataukan ikan tersebut yang akan menang dengan berhasil lolosnya ia. Semua
itu hanya dapat dirasakan oleh penghobi memancing.
Penjelasan :
Paragraf di atas memiliki gagasan utama di awal paragraf yakni yang
terkandung dalam kalimat “Memancing bukan hanya perkara soal melempar
umpan dan mendapatkan ikan.” Kalimat utama tersebut di dalamnya

5
terkandung gagasan “dalam kegiatan memancing memiliki filosofi dan nilai
seni tersendiri bukan hanya persoalan tangkap ikan semata.”

2. Kalimat Topik
Kalimat topik adalah kalimat mengandung gagasan pokok di dalam
sebuah paragraf. Kehadiran kalimat toping penting bagi penulis dan pembaca.
Bagi penulis, kalimat topik berfungsi sebagai pengendali pikiran penulis dalam
menyampaikan gagasannya di dalam paragraf. Kalimat topik berisi pernyataan
umum yang memerlukan kalimat penelasnya. Kalimat topik dapat berada di
awal, di akhir, di awal dan akhir, dan di sleuruh paragraf. Namun, kalimat topik
yang berada di seluruh paragraf biaanya ditemukan pada cerita fiksi.
Contoh :
Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad
sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memriksakan sakitnya. Harta
peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya
pemeriksaan, serta untuk biaya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya
yang masih belajar. Anaknya yang tertua dan adiknya masih duduk di sebuah
perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku
SMA. Sungguh berat beban hidupnya.
Penjelasan:
Pada paragraf diatas teridiri 5 kalimat, pada kalimat 1-4 penulis
enderitaan penderitaan yang dialami Ny. Ahmad yaitu ia sering sakit sesudah
suaminya meninggal dunia (kalimat pertama) setiap bulan pergi ke dokter
untuk berobat (kalimat kedua), harta peninggalan suaminya semakin menipis.
(Kalimat ketiga), tiga orang anknya masih belajar (kalimat keempat dan baru
pada akhir paragraf yaitu kalimat kelima penulis mengemukaan ide pokoknya
sebagai praktikum.

6
3. Kalimat Penjelas dan Kalimat Simpulan
Kalimat penjelas atau pendukung adalah kalimat yang memperjelas
atau menjabarkan kalimat topik. Kalimat penjelas diperlukan untuk
memprjelas atau mengembangkan kalimat topik.

Contoh :

Beberapa kuliner tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak


terkecuali dangan clok. Jajanan tradisional khas bandung ini kini tak hanya
disajikan dengan cara dikukus saja. Melainkan , kini cilok bisa diolah dengan
cara dikuah, digoreng, bahkan dibakar. Salah satu varian cilok tersebut adalah
cilok goreng. Seperti namanya varian cilok ini dibuat dengan cara digoreng
lalu diberi sejumlah bumbu penyedap. Adapun bumbu-bumbu tersebut antara
lain bumbu setiaap sudut jalan dikota bandung.

Penjelasan :

Paragraf pertama yang memuat gagasan utama, sedangkan sisa paragraf


lainnya adalah kalimat penjelas. Salah satu jenis cokelat adalah compound
chocolate. Cokelat ini memiliki rasa manis dan harganya juga cukup murah.
Selain itu, proses pembuatannya juga termasuk mudah. Jadi, tak heran kalau
compound chocolate termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.

Perhatikan kalimat terakhir paragraf di atas. Kalimat tersebut diawali


dengan kata “jadi” yang merupakan kata kunci dalam menentukan simpulan
paragraf.

Simpulan paragraf di atas adalah Compound chocolate termasuk cokelat


yang sering dan banyak dikonsumsi.

C. SYARAT SUATU PARAGRAF

Pada penulisan paragraf , ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan.


Paragraf perlu disajikan dan diorganisasikan dengan memenuhi syarat

7
kesatuan, kepaduan dan kelengkapan. Berikut akan disajikan penjelasan
tentang ketiga syarat yang harus dipenuhi dalam penulisan paragraf.

1. Kesatuan
Paragraf dapat dikatakan memiliki kesatuan apabila kalimat - kalimat di
dalam paragraf tersebut menyatu dan saling berkaitan menunjang topik
utama . Kesatuan paragraf bukan berarti paragraf tersebut hanya
mengandung satu hal atau rincian saja . Di dalam paragraf diperbolehkan
mengandung beberapa rincian , namun masing - masing rincian harus
menyatu membentuk makna yang sama . Setiap rincian atau penjelas yang
dipaparkan harus sesuai dengan ide pokok yang dimaksud , sehingga tidak
membingungkan bagi pembaca . Di dalam penulisan karya ilmiah , seluruh
kalimat harus padu . Jika ada kalimat yang tidak relevan dengan topik
utama , maka kalimat tersebut harus diganti atau dibuang . Kepaduan akan
terbentuk apabila masing - masing kalimat dalam sebuah paragraf tersusun
secara berurutan dan saling berkaitan . Keterkaitan informasi antar kalimat
dapat terlihat secara eksplisit melalui penggunaan penanda kohesi atau
secara implisit ( keterkaitan makna ) . Berikut disajikan contoh paragraf
yang memiliki kesatuan makna yang utuh.
Contoh :
Biogas merupakan salah satu metode pengolahan limbah kotoran
ternak agar dapat dimanfaatkan kembali , sehingga dapat menghasilkan
suatu produk yang bernilai . Semua jenis bahan organik bisa diproses
untuk menghasilkan biogas . Akan tetapi , bahan organik yang cocok
untuk menghasilkan biogas sederhana adalah bahan organik padat dan cair
yang homogen , diantaranya kotoran dan urine ( air kencing ) hewan
ternak . Biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif masa depan yang
ramah lingkungan dan dapat menggantikan sebagian atau melengkapi
bahan bakar minyak tanah yang makin terbatas

8
Penjelasan :

Kutipan tersebut membicarakan tentang metode pengolahan limbah


kotoran ternak menjadi biogas . Kalimat utama tersebut tersebut dirinci
menjadi beberapa kalimat penjelas , yaitu

a) Bahan organik homogen yang bisa diproses menjadi biogas


b) Jenis bahan organik homogen
c) Fungsi biogas untuk bahan bakar alternatif masa depan . Keseluruhan
kalimat penjelas berhubungan dengan kalimat utama dan tidak ada
kalimat sumbang . Paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan
makna yang baik karena keseluruhan kalimat membicarakan hal yang
sama

2. Kepaduan

Selain kejelasan makna , syarat paragraf yang baik adalah memiliki


kepaduan atau koherensi . Padu dalam hal ini bermaka adanya keruntutan
berpikir dalam setiap kalimat yang dipaparkan . Suatu paragraf tidak bisa
dikatakan baik jika tidak memiliki koherensi , meskipun paragraf tersebut
memenuhi syarat kelengkapan . Berikut disajikan contoh paragraf yang
memiliki koherensi atau kepaduan yang baik pada setiap kalimatnya

Contoh :

Pendidikan di Kota Malang mengalami perkembangan pesat .


Setiap tahun, jumlah pelajar SMA / sederajat yang ingin melanjutkan
kuliah di kota Malang semakin meningkat . Ada beberapa alasan pelajar
ingin melanjutkan kuliah di kota Malang . Alasan - alasan tersebut
diantaranya, letak kota Malang yang strategis, jalur akses transportasi yang
mudah, dan juga perkembangan kualitas pendidikan.

9
Penjelasan

Kutipan tersebut merupakan contoh paragraf yang memiliki koherensi


antarkalimat. Paragraf tersebut memiliki urutan pemikiran yang runtut.
Kalimat utama paragraf terletak di awal kalimat, yaitu pada kalimat
Pendidikan di Kota Malang mengalami perkembangan pesat. Kalimat
utama paragraf bermakna pendidikan di Kota Malang berkembang pesat.
Kalimat utama tersebut diikuti oleh beberapa kalimat penjelas yang
dipaparkan secara runtut , yaitu

a) Peningkatan jumlah pelajar SMA / sederajat yang ingin kuliah di


Malang
b) Alasan Malang dipilih sebagai kota tujuan untuk meneruskan kuliah
c) Pemaparan alasan secara rinci.

3. Kelengkapan

Syarat ketiga penulisan paragraf yang baik adalah kelengkapan . Selain


kesatuan dan kepaduan , paragraf yang baik harus memiliki kelengkapan
kalimat utama dan penjelas . Suatu paragraf sekurang - kurangnya harus
terdiri atas tiga kalimat yang meliputi satu kalimat utama dan dua kalimat
penjelas . Tidak diperbolehkan penulisan paragraf dengan satu kalimat
saja.

Contoh :

Desa Balebrang memiliki ketersediaan minyak tanah sebagai


sumber energi bahan bakar . Masyarakat tidak mengalami kekurangan
energi bahan bakar karena terdapat PT . Pertamina di desa tersebut .
Kontribusi minyak tanah di pun mudah dan murah . Pendistribusian
minyak dari pemerintah ke desa - desa dilakukan melalui agen yang dipilih
oleh pemerintah . Agen distributor minyak harus memiliki persyaratan
tertentu , salah satunya adalah memiliki tanah pribadi .

10
Penjelasan

Kutipan tersebut merupakan contoh paragraf yang memiliki kelengkapan


kalimat utama dan kalimat penjelas . Paragraf yang baik harus memiliki
jumlah kalimat penjelas yang cukup untuk mendukung kalimat utama .
Kalimat pertama dalam paragraf merupakan kalimat utama . Kalimat
utama membicarakan tentang ketersediaan minyak sebagai energi bahan
bakar di Desa Balebrang . Kalimat utama tersebut diikuti oleh empat
kalimat penjelas yang saling berkaitan satu sama lain . Dengan demikian ,
paragraf tersebut dapat dikatakan paragraf yang memiliki kelengkapan
kalimat utama dan kalimat penjelas .

4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran. Memperhitungkan, empat hal :
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam
paragraf.

5. Pola Susunan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang
taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan
wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang
bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,

11
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain

D. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf


berdasarkan sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci
secara maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan
gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur (Keraf, 2007). Menurut Keraf
(1980: 84-99), terdapat beberapa metode pengembangan paragraf adalah
sebagai berikut.

1. Klimaks dan antiklimaks


Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan
menggunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama mula-mula
diperinci
dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga ke gagasan
yang paling tinggi kedudukannya. Pengembangan paragraf antiklimaks
adalah penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling
tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-
gagasan yang lebih rendah hingga yang paling tinggi.
2. Sudut Pandangan
Sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat
sesuatu. Sudut pandangan tidak diartikan sebagai penglihatan akan sesuatu
barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu
dengan mengambil sautu posisi tertentu.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Pola perbandingan dan pertentangan adalah pengarang menunjukkan
kesamaan atau perbedaaan antara dua orang, obyek atau gagasan bertolak
dari segi-segi tertentu.

12
4. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan memberi sejumlah perbedaan, maka
analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang
berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari
kedua hal tadi.
5. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya atau generalisasi memerlukan
ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga dapat dengan mudah dipahami
Sementara itu, Suyitno (2012) mempunyai pendapat yang sama
pembaca.
6. Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan untuk
menciptakan dan menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian
atau peristiwa.
7. Sebab-akibat
Perkembangan sebuah alinea dapat pula dinyatakan dengan
menggunakan sebab-akibat sebagai dasar. Sebab bisa bertindak sebagai
gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya,
tetapi dapat juga terbalik.
8. Umum-khusus dan Khusus-umum
Kedua cara ini merupakan cara yang paling umum dalam
mengembangkan paragraf. Dalam hal pertama, gagasan ditempatkan
pada awal paragraf, sedangkan perinciannya terdapat pada kalimat
selanjutnya. Demikian pula sebaliknya, variasi dalam kedua jenis
paragraf tersebut adalah pengggabungan, yaitu gagasan utama terdapat
pada awal paragraf dan diakhir diulang lagi.
9. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan proses untuk mengelompokkan barang-barang
yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu,
klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama
mempersatukan satuan-satuan ke dalam satu kelompok, dan kedua
memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain.
10. Definisi Luas
Definisi dalam pembentukan sebuah
13 alinea adalah usaha pengarang
untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sesuah istilah atau hal.
Menurut Sutiyno (2012) pola pengembangan paargraf dapay didasarkan
dengan :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca
dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu
adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam
suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika
posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks.
Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling
menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke zaman seiring
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu
mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin
uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-
ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini
sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang
memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau
kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia
terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami
perubahan dari model-model sebelumnya
Penjelasan :
Pikiran utama paragraf di atas adalah bentuk traktor mengalami
perkembangan dari zaman ke zaman. Pikiran utama itu dirinci dengan

14
tiga gagasan yaitu (1) traktor yang dijalankan dengan uap, (2) traktor
yang
memakai roda rantai, dan (3) traktor buatan Ford dari Jepang.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal
paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum,
gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh
kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia
telah menjadi lingua franca selamberabad-abad di seluruh tanah air kita.
Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya ‘’persaingan bahasa’’,
maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah
yang lain untuk mencapai kedudukannta sebagai bahasa nasional.D.
Khusus-Umum
Penjelasan :
Jenis paragraf ini memaparkan gagasan utama yang bersifat khusus atau
sempit ke bagian-bagian yang lebih umum atau luas. Pola ini
dikembangkan dengan memaparkan hal-hal khusus dan ditutup dengan
hal yang bersifat umum. Gagasan utama biasanya terletak di akhir
paragraf dan didahului oleh perincian-perinciannya. Bentuk paragraf ini
disebut paragraf induktif. Paragraf berikut ini adalah contoh dari
paragraf yang mengandung pola.

15
E. JENIS-JENIS PARAGRAF
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama
a) Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah paragraf yang memiliki gagasan


pokok atau gagasan utama di awal paragraf. Selanjutnya diikuti dengan
kalimat penjelas setelah kalimat utama di awal, paragraf ini
menggunakan pola pengembangan umum-khusus.
Contoh :
Sepak bola adalah olah raga yang digemari oleh semua kalangan. Hal
tersebut tentu benar adanya. Setiap ada kompetisi sepak bola dari
tingkat manapun dapat dipastikan akan dipenuhi oleh banyak
penonton. Baik dari kalangan anak-anak, remaja, ibu-ibu, dan lainnya.
Banyak dari kalangan profesional, akademisi, politisi, dan dari
latarbelakang apa saja telah memiliki komunitasnya sendiri dalam
bermain sepak bola. Bahkan pertandingan sepak bola untuk ibu-ibu
pun marak diselenggarakan dewasa ini. Di sekolah-sekolah
pertandingan sepak bola antar kelas juga seringkali dilakukan. Hal ini
tentu membuktikan bahwa olah raga ini menjadi kegemaran dari
berbagai kalangan di masyarakat.
b) Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utama atau
gagasan pokoknya terletak dalam kalimat utama di akhir paragraf.
kalimat-kalimat penjelas berada di awal sebelum kalimat utama.
Paragraf ini berpola khusus–umum.
Contoh 2
Tak seperti dahulu sewaktu zaman para orang tua
bersekolah yang sangat minim dalam membawa uang saku. Bahkan
seringkali tak membawa uang untuk ke sekolah karena sebab kondisi
orang tua dan memang aneka jajanan anak tak sebanyak saat ini.
Dahulu hanya ada jajanan tradisional dan itu pun dapat dipastikan

16
hampir di setiap rumah memilikinya. Sehingga jajanan dulu tak begitu
menarik untuk dibeli. Berbeda halnya dengan saat ini, berbagai varian
jajanan sekolah tersedia. Mulai dari yang digoreng, direbus,
dipanggang, dan lainnya semua ada. Rasa dari jajanan tersebut juga
gurih dan unik sehingga menarik minat anak-anak untuk terus jajan di
sekolah. Dampak buruknya anak menjadi semakin kuat jajan dan tidak
menyukai makanan yang ada di rumah. Satu hal lagi yang teramat
penting. Aneka makanan jajanan anak di sekolah hampir semuanya
tidak baik untuk kesehatan dan tak layak konsumsi. Perlu adanya
kewaspaan bagi para orang tua tentang kegemarana anak yang terlalu
berlebih atas jajanan di sekolah.
c) Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang memiliki dua
gagasan utama yakni di awal paragraf dan juga di akhir paragraf.
kalimat utama di awal menyampaikan inti permasalahan selanjutnya
dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas dan terakhir ditekankan
kembali oleh kalimat utama di akhir paragraf.
Contoh 3
Pelestarian lingkungan hidup adalah suatu keterbutuhan
yang tak lagi bisa ditunda dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Setiap warga negara berkewajiban untuk menjaga, merawat, dan
melestarikan lingkungan hidup di sekitar kita. Lingkungan hidup
adalah hal-hal yang bersinggungan dan sangat erat kaitannya baik
secara langsung maupun tidak dalam hidup kita. Jika lingkungan rusak
tentu akan berdampak buruk pada kehidupan kita dan sebaliknya.
Maka dari itu penting bagi kita untuk senantiasa menjaganya untuk
kehidupan masa depan yang lebih baik.

17
2. Berdasarkan Bentuk Penyampaiannya
a) Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah paragraf yang di dalamnya menceritakan runut
kejadian secara kronologis berdasarkan keterangan waktu yang jelas.
Contoh 4
Pagi-pagi sekali aku sudah bergulat dengan laptop dan
sejumlah buku referensi kuliah lainnya. Aku bergegas menyelesaikan
tuga-tugas kuliahku yang akan dikumpulkan pada dosen pukul 08.00
WIB. Semenjak subuh aku telah bergulat dengan ini semua. Perasaan
lelah dan penat tak kurasa lagi.
b) Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang di dalamnya
memaparkan tentang suatu hal secara rinci dan sejelas-jelasnya.
Contoh 5
Acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh sejumlah
aktivis sosial dan mahasiswa ini diselenggarakan di kampung kami.
Mereka membagi-bagikan secara gratis buku-buku pelajaran sekolah,
buku tulis, alat tulis, dan juga tas sekolah kepada anak-anak.
c) Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah jenis paragraf yang di dalamnya
menggambarkan tentang keadaan suatu objek sedetai-detailnya.
Paragraf ini pada redaksinya seolah mengajak pembaca untuk
mengimajinasikan tentang suatu objek yang sedang dibahas pada
paragraf.
Contoh 6
Pemandangan dari atas gunung Dempo sungguh
menakjubkan. Terlihat dari atas hamparan petak sawah bak permadani
hijau memanjang. Aliran sungai terlingat seperti saluran air yang kecil
sekali. Para petani terlihat seperti semut-semut kecil yang sedang
berbaris.

18
d) Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang menjelaskan berkenaan
dengan suatu permasalahan tertentu dengan menyajikan data-data yang
otentik untuk mempertahankan pendapat penulis.
Contoh 7
Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang memilik
kotentikan yang luar biasa terhadap segala sesuatu yang terjadi di
dunia ini. Beberapa hal mengenai peryataan tersebut telah terbukti
kebenarannya. Sebagai contoh ditemukannya jasad Firaun yang dahulu
pernah mengejar Nabi Musa disebutkan dalam Al Quran sejak 1400
tahun yang lalu. Belum lagi fakta-fakta ilmiah yang telah dibuktikan
oleh para ilmuan masa sekarang, sebelumnya telah dikabarkan oleh Al
Quran.
e) Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bersifat mempengaruhi
pembaca agar mempercayai dan mengikuti apa yang menjadi inti
permasalahan dari paragraf tersebut.
Contoh 8
Jika anda ingin lulus dan sukses dalam menempuh ujian
Nasional maka perlu untuk memilih dan memilah hal-hal yang menjadi
prioritas. Misalnya kurangi bermain dan fokuslah dalam belajar. Ikuti
pelajaran tambahan di lembaga yang anda percaya dan aktiflah
bertanya kepada guru maupun teman anda. Berusahalah dengan
maksimal karena usaha yang keras tak akan pernah menghianati
hasilnya.

19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran
yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat atau Alinea merupakan
kumpulan kalimat tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat .

Unsur pembentuk pargraf terdiri dari empat, yaitu gagasan


pokok(utama), kalimat topik, kalimat pendukung/penjelas/pengembang dan
kalimat simpulan. Pada penulisan paragraf , ada beberapa syarat yang perlu
diperhatikan. Paragraf perlu disajikan dan diorganisasikan dengan memenuhi
syarat kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.

Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf


berdasarkan sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci
secara maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan
gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur. Metode pengembangan
paragraf dapat dilakukan berdasarkan klimaks dan antiklimaks, sudut
pandang, perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh, proses, sebab
akibat, umum-khusus dan khusus-umum, serta klasifikasi

Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama terbagi atas


paragraf deduktif, paragraf induktif dan paragraf campuran. Sedangkan,
berdasarkan bentuk penyampaiannya paragraf dibagi menjadi paragraf narasi,
eksposisi, deskripsi, argumentasi dan persuasi

B. SARAN
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat
harus mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi
paragraf tersebut,harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-
syarat yang telah penulis uraikan di bab sebelumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

21

Anda mungkin juga menyukai