Anda di halaman 1dari 12

BAHAN BACAAN

Klaster Pembersihan Lokasi/Area dan Peralatan


Judul Unit 1 Memberihkan Lokasi/Area dan Peralatan
Elemen 1 Memilih dan menata peralatan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari unit 1 peserta diklat dapat Membersihkan lokasi/area dan peralatan meliputi:
Elemen 1. Memilih dan menata peralatan
Elemen 2. Membersihkan area yang kering dan basah
Elemen 3. Menjaga dan menyimpan peralatan pembersih dan bahan kimia
B. Kriteria Unjuk Kerja
1. Memilih dan menata peralatan
1.1 Peralatan dipilih sesuai dengan jenis pembersihan yang dilakukan.
1.2 Seluruh perlengkapan diperiksa dan keamanan kondisi kerjanya sebelum digunakan.
1.3 Alat pembersih dan bahan-bahan kimia yang sesuai dipilih dan disiapkan sesuai dengan
persyaratan pabrik dan Kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan pekerjaan.
1.4 Pakaian pelindung dipilih dan digunakan sesuai sesuai prosedur perusahaan.

2. Membersihkan area yang kering dan basah


2.1 Area yang akan dibersihkan isiapkan danbersih dari bahaya.
2.2 Area kerja diberi tanda untuk mengurangi resiko terhadap kolega dan pelanggan.
2.3 Bahan kimia yang benar dipilih untuk area tertentu dan digunakan sesuai dengan prosedur
keselamatan.
2.4 Perlengkapan digunakan sesuai prosedur perusahaan.
2.5 Sampah dan sisa-sisa bahan kimiawi dibuang sesuai dengan persyaratan lingkungan yang
aman dan sehat Akun yang didebit dan dikredit diidentifikasi

3. Menjaga dan menyimpan peralatan pembersih dan bahan kimia

3.1 Peralatan dibersihkan setelah digunakan sesuai dengan instruksi pabrik.


3.2 Perawatan rutin dilaksanakan sesuai dengan prosedur perusahaan.
3.3 Kesalahan diidentifikasi secara benar dan dilaporkan sesuai dengan prosedur perusahaan.
3.4 Peralatan disimpan di area yang telah ditetapkan dan dalam kondisi siap dipakai kembali.
1

3.5 Bahan kimia disimpan sesuai dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan
Page

Modul KKNI Level IV | 1


C. Aktivitas Pembelajaran

1. Memilih dan menata peralatan


Dalam bab ini akan dibahas tentang memilih dan menata peralatan serta bahan
pembersih housekeeping. Perlu diketahui bahwa peralatan dan bahan
pembersih di departemen huskeeping adalah sesuatu yang sangat penting
karena tanpa alat dan bahan pembersih departemen housekeeping tidak bisa
bekerja secara maksimal.
Yang dimaksud dengan peralatan pembersih adalah suatu alat yang fungsi
utamanya adalah untuk membersihkan atau menghilangkan noda pada
obyek/benda datar, tegak, bertekstur, celah baik benda yang bergerak maupun
tidak bergerak. Agar pembaca lebih memahami masalah pada materi ini maka
akan diuraikan sebagai berikut..
a. Jenis-jenis peralatan pembersih
1) Kelompok Broom and Brush
Adalah alat pembersih yang digunakan untuk membersihkan kotoran
lepas ataupun melekat dari berbagai permukaan, antara lain lantai,
tembok, sofa dan lain-lain.
Contoh : Floor broom, hand broom, ceiling broom, coconut broom atau palm
broom

Contoh : Floor brush, hand brush, toilet bowl brush, steel brush,scrubbing
brush.

2) Kelompok Container
Peralatan yang dipergunakan untuk membawa atau menampung
alat-alat lain dan bahan pembersih serta dapat juga dipergunakan
untuk membawa air, mencuci dan lain-lain.

Contoh : Room attendant trolley cart, linen trolley, public area


trolley cart, pail, bucket, garbage can, dust pan, water scope dan
lain-lain.
3) Kelompok Linen
2
Page

Peralatan pembersih yang terbuat dari kain atau lena, yang


Modul KKNI Level IV | 2
digunakan untuk operasional sehari-hari oleh petugas
housekeeping.
Contoh : cleaning cloth (dusting cloth, glass cloth, floor cloth), mop
hair, floor duster, wall duster dan lain-lain.
4) Kelompok Mechanical (Machinal)
Peralatan pembersih yang digerakkan dengan mekanik, dengan
menggunakan sumber tenaga listrik.
Contoh : Vacuum cleaner, floor maintenance machine (Scrubbing,
brushing, buffing, polishing), Shampooing Machine, Upholstery
Machine, High Pressure Machine, Airflow Machine/blower.
5) Kelompok Protective and Supporting
Peralatan pembersih yang dipergunakan sebagai pengaman dan
penunjang kegiatan pembersihan, sehingga memungkinkan suatu
pekerjaan pembersihan terlaksana dengan baik dan aman.
Contoh Kelompok Protective : Hand glove, Safety goggles, Masker,
Safety belt, Booth, Net, Coat
Contoh Kelompok Supporting : Step ladder, Extension ladder, Scaffolding,
Combination plug, Extension cable, Jenny lift,Gondola, Telescopic stick

6) Kelompok lain-lain/others
Adalah peralatan pembersih yang tidak termasuk dalam
pengelompokkan peralatan sebelumnya.
Contoh : Window squeezee/window wiper, Floor squeezer, Gun
sprayer, Putty knife, Mop wringer, Mop, Sponge, Scotch brite, Stell
wool, Chamois, Wet caution, dan lain-lain. 3
Page

Modul KKNI Level IV | 3


b. Perawatan peralatan pembersih
Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan
memperpanjang umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama
sehingga mengurangi cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh
manajemen Hotel. Dengan memperhatikan pemeliharaan dan
perawatan yang teliti pada perlengkapan mesin maupun peralatan
manual akan memudahkan semua pekerjaan serta dapat menghemat
biaya yang harus dikeluarkan dan itu merupakan tanggung jawab
setiap petugas/orang yang menggunakannya dibawah pengawasan
Housekeeping Department.
Penggudangan adalah termasuk sebagian dari perawatan alat, untuk
itu sebelum melakukan penyimpanan alat digudang, sebaiknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan kering
2. Sebelum dan sesudah digunakan semua peralatan harus bebas dari
debu dan bersih.
3. Kosongkan, keringkan dan kembalikan kantong sampah pada alatyang
akan disimpan
4. Gulung kabel dengan baik, jangan sampai ada kabel yang terkelupas
(terbuka)
5. Bantalan (pad) mesin pengkilap lantai harus dilepas dari mesin, cuci dan
bilas sampai bersih, dan keringkan lalu simpan pada gudang yang
tersedia.
6. Semua selang, pipa maupun assesories pada vacuum cleaner harus
dilepas dari mesin, dan disimpan dalam keadaan bersih dankering.
7. Jangan pernah meninggalkan peralatan dan mesin bila tidak
digunakan, semua alat dan mesin harus dalam keadaan mati dansimpan
ditempatnya.
8. Jangan menyimpan alat menyandar pada dinding, atau pintu.
9. Laporkan pada supervisor jika ada kerusakan, biarpun kerusakan itu
kecil. Hal ini untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.
4
Page

Modul KKNI Level IV | 4


10. Semua jenis barang yang ada di gudang harus kembali dalam keadaan
bersih dan kering, dan jangan lupa menyimpan alat padatempat semula.

b. Perbaikan peralatan pembersih


Agar peralatan pembersih selalu dalam keadaan baik, maka perlu
adanya perawatan yang rutin, hal ini dilakukan agar tidak selalu
terjadi kerusakan, sehingga harus memperbaiki kerusakan-
kerusakan, yang pada akhirnya akan menyebabkan cost yang
tinggi bagi perusahaan.
1. Setiap jenis alat yang rusak memerlukan perbaikan, bagian
housekeeping akan segera menindaklanjuti setelah mendapatlaporan
kerusakan. Apabila alat untuk sementara tidak dapat digunakan dan
perlu mendapatkan pemeliharaan, maka harus dicari penyebab
kerusakannya.
2. Identifikasilah kemungkinan-kemungkinan adanya kerusakan.
3. Agar tidak terjadi kerusakan akibat human error, maka setiap pegawai
harus mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum melakukan
pekerjaan.
4. Jika kerusakan disebabkan oleh pengguna mesin tidak dapat diatasi
atau diperbaiki sendiri, maka sebaiknya dilaporkan saja ke
housekeeping
5. Perbaikan kerusakan pada alat disesuaikan dengan jenis dan tingkat
kerusakan, engineering akan datang untuk memperbaiki alat yang rusak
sesuai dengan work order yang dikirim oleh housekeeping.
Kerusakan peralatan (equipment malfunction) adalah suatu kondisi
yang terjadi pada peralatan kerja yang tidak berfungsi dengan
semestinya dan dapat mengakibatkan bahaya dalam keselamatan
dan keamanan kerja. Masalah ini biasanya ditangani oleh
housekeeping dan diteruskan kepada engineering and maintenance.

Modul KKNI Level IV | 5


Prosedur untuk untuk menangani kerusakan peralatan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Kerusakan peralatan yang sebabkan oleh tamu atau karyawan hotel
biasanya dilaporkan ke departemen tata graha (housekeeping).
2. Departemen Housekeping akan membuatkan surat pengantar untuk
permintaan perbaikan kepada engineering and maintenance.
Kewenangan untuk mengeluarkan surat permintaan perbaikan
dilakukan oleh Housekeeper atau Housekeeper assistant. Format
permintaan perbaikan di housekeeping disebut work order atau
maintenance order.
3. Work order atau maintenance order biasanya dibuat dalam rangkap
3 salinan (triplicate copies) yang pendistribusiannya adalah 2 rangkap
akan dikirim ke engineering dan maintenance sebagai arsip dan
tembusan kepada petugas yang akan mengerjakan perbaikan,
sedangkan 1 rangkap salinan asli (original copy) akan diarsip oleh
housekeeping.
4. Work order (WO) atau maintenance order (MO) yang masuk ke
engineering and maintenance akan ditindaklanjuti dengan
mengidentifikasi jenis kerusakan, menyiapkan peralatan perbaikan
serta petugas yang mampu memperbaikinya.
5. Petugas engineering and maintenance yang akan mengerjakan
perbaikan akan membawa 1 rangkap salinan work order atau
maintenance order sebagai petunjuk dan informasi tentang lokasi
serta kerusakan yang akan dikerjakan.
6. Apabila petugas telah selesai memperbaiki kerusakan maka ia akan
membuat laporan pengerjaan kepada kepala engeneering and
maintenance untuk mengetahui lama waktu pengerjaan, klasifikasi
kerusakan dan juga biaya perbaikan.
7. Perbaikan yang telah dilakukan oleh engineering and maintenance
akan dilaporkan kembali kepada departemen housekeeping untuk
dilakukan inspeksi terhadap kerusakan

Modul KKNI Level IV | 6


peralatan yang telah diperbaiki dan memastikan apakah
peralatan tersebut benar-benar telah diperbaiki dan berfungsi
kembali.
c. Bahan Pembersih
Cleaning Suplies (Bahan Pembersih) adalah bahan kimia yang bermanfaat
untuk membantu proses pembersihan. Seperti yang sudah dicontohkan di
atas. Dilihat dari bentuknya cleaning supplies dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis:
1. Zat cair,
2. Zat padat,
3. Powder (bubuk),
4. Pasta
Jika kita bicara tentang cleaning suplies atau sering kita sebut dengan cleaner,
kita akan mengenal banyak sekali jenis zat ini. Beberapa jenis, terutama yang
bersifat multi purpose, banyak dipakai orang/di rumah tangga untuk
membersihkan permukaan benda-benda seperti lantai, dinding, kaca dan lain-
lain. Sedangkan cleaner yang bersifat solvent maupun water based pada
umumnya dipakai di dunia industri seperti hotel maupun gedung-gedung yang
besar. Namun demikian untuk menentukan cleaner yang baik banyak faktor
yang perlu diperhatikan, sebab cleaner yang baik harus memenuhi
persyaratan tertentu.

Modul KKNI Level IV | 7


1. Cleaner yang baik pada umumnya harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Biodegradable
yaitu dapat diuraikan oleh micro organisme, sehingga tidak
membahayakan lingkungan atau tidak mencemari lingkungan.
b) Solubility
yaitu dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan dari permukaan
benda yang dibersihkan.
c) Wetting
yaitu sifat pembasahan yang kuat, untuk mendapatkan sifat ini
diperlukan adanya zat aktif permukaan (surfactants) untuk
menurunkan tegangan permukaan air, sehingga pembasahan pada
permukaan benda yang dibersihkan dapat berlangsung dengan cepat.
d) Emulsification
yaitu sifat cleaner yang bekerja memecah kotoran menjadi partikel-
partikel kecil.
e) Soil Suspension
yaitu kotoran yang sudah diimulsikan harus dibuat tersuspensi dalam
larutan untuk mencegah melekatnya kembali pada permukaan benda
yang telah dibersihkan, zat yang dapat memberikan sifat ini disebut
Emulsifier.
f) Rinsability
yaitu sisa-sisa zat pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan
dari permukaan benda yang sudah dibersihkan.
g) Desinfectant
yaitu kemampuan yang dapat membunuh bakteri pembawa penyakit.
h) Power of Hydrogen (pH) derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu
larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap

Modul KKNI Level IV | 8


sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional. PH cleaner harus memiliki sifat keasaman
dan ke basaan tertentu (cleaner bisa bersifat asam, basa atau netral),
tetapi sebagian besar dari kotoran bersifat asam, sehingga diperlukan
cleaner yang bersifat basa.

Sifat cleaning suplies asam (acidity) = PH < 7


Sifat cleaning suplies basa (alkalinity) = PH > 7
Tidak ada sifat “power fade out” untuk memiliki sifat ini diperlukan zatyang
disebut chelating agent.

2. Klasifikasi Bahan Pembersih dilihat dari cara kerjanya


a) Solvent
Bahan pembersih yang cara kerjanya melarutkan kotoran yang
dibersihkan.

Zat pembresih ini berupa zat cair yang dapat menghilangkan kotoran
dengan cara melarutkannya.
Contoh solvent:
Air Air adalah salah satu jenis cleaning suplies yang paling
sederhana, tanpa bantuan cleaning suplies yang lain, air
bukan bahan pembersih yang efisien. Kotoran yang dapat
larut dalam air adalah debu, gula, garam, tanah
dll.

Amoniak Zat pembersih ini tidak berwarna, mempunyai bau yang


khas dan keras, zat pembersih ini berupa zat cair dan
kristal. Pemakaian dari bahan pembersih ini harus
dicampur dengan air. Jenis kotoran yang dapat
dibersihkan dengan zat pembersih ini seperti kotoran
lemak yang menempel pada kaca.

Modul KKNI Level IV | 9


Turpentine Jenis zat pembersih ini mempunyai bau yang khas dan
mudah terbakar.

Jenis kotoran yang dapat larut pada turpentine seperti


noda cat, lemak, plastik dll.

Spiritus Zat ini seperti halnya turpentine, juga memiliki sifat


yang mudah terbakar dan memiliki bau yang khas.

b) Detergent
Yaitu bahan pembersih yang cara kerjanya melepas kotoran yang
dibersihkan.
Bahan pembersih ini biasanya berupa zat cair, powder, pasta dan
padat (batangan). Apabila dicampur dengan air zat ini dapat melepas
dan mengangkat kotoran dari benda/barang yang dibersihkan.
Detergent dibuat dari bahan-bahan kimia, seperti :
1. Soda ash
2. Sulpuric acid
3. Hidrocarbon dan lain-lain
c) Chemical Reaction
Bahan pembersih ini adalah suatu zat yang dapat menghilangkan
kotoran dengan cara merubah sifat dari kotoran tersebut. Yaitu
dapat dibersihkan karena adanya reaksi kimia. Chemical reaction
biasanya berbentuk cair atau cristal.

d) Polish/Primer
Dilihat cara kerjanya polish/primer dapat dikategorikan menjadi 3
(tiga) kelompok, yaitu:
• Membersihkan dan menghilangkan kotoran
• Membersihkan dan melapisi
• Melapisi dan melindungi
Modul KKNI Level IV | 10
Dilihat dari larutan dasarnya polish/primer dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Solvent / Spirit based polish : polish yang zat pelarutnya adalah
solvent
2. Water based polish : polish yang azat pelarutnya adalah air.

d. Pakaian Pelindung

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan hal yang wajib diprioritaskan bagi seluruh
perusahaan. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan. Hal ini juga diatur di
dalam Undang Undang Ketenagakerjaan No.1 tahun 1970, Permenakertrans
No. Per: 01/Men/1981, Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982,
Permenakertrans No. Per.08/Men/VII/2010.
Tujuannya guna membuat standard yang jelas mengenai keselamatan kerja
yang di dalamnya terdapat aspek APD.
APD atau alat perlindungan diri adalah komponen alat yang mampu memberi
perlindungan ekstra pada seseorang dari risiko menjadi korban kecelakaan
kerja dengan kata lain, APD merupakan perlengkapan wajib yang harus
digunakan saat bekerja.
Umumnya, penggunaannya disesuaikan dengan tingkat bahaya serta risiko
yang harus dihadapi, baik oleh para pekerja maupun orang-orang di
sekelilingnya. Sehingga, diharapkan proses kerja dapat berlangsung aman
untuk semua pihak.

Modul KKNI Level IV | 11


APD merupakan cara terakhir untuk melindungi tenaga kerja. Dalam proses
pemilahan APD, kita harus mempertimbangkan kesesuaian jenis APD dengan
bahaya yang ada dan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko
yang dapat ditimbulkan. Sehingga lakukanlah identifikasi secara benar sebelum
menentukan jenis APD yang digunakan.
Menggunakan alat pelindung ini diwajibkan bagi semua staff, dimana tujuan
utama adalah untuk melindungi diri.
Perlengkapan pelindung meliputi yang mesti anda ketahui adalah:

1. Pelindung Kepala
2. Pelindung Mata & Muka
3. Pelindung Telinga
4. Pelindung Pernapasan
5. Pelindung Kaki

Unit 1. Membersihkan Lokasi/Area dan Peralatan 12

Anda mungkin juga menyukai