Anda di halaman 1dari 65

KELAS X

FASE E
MODUL AJAR
DASAR – DASAR
PERHOTELAN
Proses Bisnis Industri
Perhotelan

OLEH :
HENI SINTA, S.Pd

DISUSUN UNTUK
SMK – X PERHOTELAN
INFORMASI UMUM

1 IDENTITAS MODUL

Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK NEGERI 1 SEKAU


Mata Pelajaran : Dasar Dasar Perhottlan
Judul Modul : Proses bisnis industri perhotelan
Kelas : X ( Sepuluh )
Alokasi Waktu : 12 X 45 Menit
Pertemuan : 2 X 12 jp

2. KOMPETENSI AWAL
Setelah mempelajari materi ini peserta didik di harapkan memiliki
kemampuan dasar tentang industri perhotelan

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia.
Dimensi 2. Berkebinekaan Global
Dimensi 3. Mandiri
Dimensi 4. Bergotong Royong
Dimensi 5. Bernalar Kritis
Dimensi 6. Kreatif

4. SARANA /PRASARANA
a Sarana:
Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal
pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah,
televisi, teks iklan di ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Whatsapp, Zoom,
Kelas Maya, Google Classroom, Media Sosial: Youtube,
IG, dll)
 Jaringan internet

1
5. TARGET PESERTA DIDIK
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di
Kelas : X (Sepuluh )
Program Keahlian : Perhotelan
Peserta didik : Reguler/Tipikal
Jumlah peserta didik : 36 peserta didik

6. MODEL PEMBELAJARAN
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

7. KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati,
menyimak, membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi,
presentasi, bermain peran, menulis, atau lainnya) sehingga menghasil
proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang
membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen , menuliskan hasilnya
secara mandiri melalui proses daring atau luring
 Mengamati Proses bisnis (dalam berita, jurnal, Tayangan
media,) dan menuliskan dalam dokumen
 Mengobservasi , mengamati , menanyakan pemasaran
konvensional dan modern, melalui Kunjungan Belajar di
IDUKA
 Penugasan proyek sederhana secara berkelompok
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga
dalam gambar

8 KATA KUNCI :
 Konsep industri perhotelan

2
9..PERSIAPAN PEMBELAJARAN
No Materi Strategi Pembelajaran Tempat Alat Waktu Asesmen
Bantu Diagnosis Formatif Sumatif
1. Industri 1. Penugasan mencari Kelas - ATK 6 jp Mengukur Sambil Di akhir
Perhotelan - Lembar sejauh peserta didik kompetensi/t
informasi pengertian Kerja
industri pariwisata mana melakukan engah
- HP,
2. Penugasan mencari internet pemahaman proses semester
informasi ruang lingkup peserta pembelajaran /akhir
industri pariwisata didik guru semester
3. Penugasan mencari
menanyakAn melakukan
informasi jenis-jenis
pariwisata secara acak tes secara
4. Penugasan mencari kepada holistic
informasi faktor yang peserta didik dengan
mempengaruhi daya tarik terhadap tujuan untuk
wisata pemahaman menentukan
5. Penugasan mencari
materi peserta didik
informasi pengertian
industri perhotelan kompeten
6. Penugasan mencari tidak
informasi ruang lingkup /mengetahui
hotel ketuntasan
7. Penugasan mencari
informasi tipe-tipe hotel
8. Penugasan mencari
informasi peranan
departemen dalam struktur
organisasi hotel
3
9. Penugasan mencari
informasi kebutuhan SDM
di Industri perohotelan
10. Penugasan mencari
informasi peranan kuliner
di industri pariwisata dan
pwerhotelan
2 1. Penugasan mencari Kelas - ATK 6 jp Mengukur Sambil Di akhir
Konsep informasi dari - Lembar sejauh peserta didik kompetensi/t
Indutri pengertian industri Kerja mana melakukan engah
perhotelan kuliner, perhotelan - HP,
internet pemahaman proses semester
dan industri dan pariwisata
pariwisata 2. Penugasan mencari peserta pembelajaran /akhir
informasi kuliner didik guru semester
termasuk dalam menanyakAn melakukan
industri ekonomi kreatif secara acak tes secara
3. Penugasan mencari kepada holistic
informasi jenis-jenis
peserta didik dengan
industri kuliner
terhadap tujuan untuk
4. Penugasan mencari
informasi konsep pemahaman menentukan
industri kuliner materi peserta didik
kompeten
tidak
/mengetahui
ketuntasan

4
5
I. KOMPONEN INTI
1.TUJUAN PEMBELAJARAN

a. “ Fase E”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis industri Meliputi pemahaman tentang konsep
perhotelan dasar industri perhotelan, jenis
fasilitas dan layanan di hotel,
layanan pendukung di hotel.

c.Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai

Kode TP Tujuan Pembelajaran Elemen Proses bisnis industri perhotelan


X.TP1-4 1. Menjelaskan informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang konsep dasar industri
perhotelan
X 2. Menjelaskan jenis fasilitas dan layanan pada hotel
X 3. Menjelaskan layanan pendukung di hotel

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peranan bisnis industri perhotelan
2. Ruang lingkup bisnis industri perhotelan
3. Proses bisnis industri perhotelan

3. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang Peranan Kuliner di Industri Pariwisata dan
perhotelan
2. Coba kalian cari di sumber berita daring dan lainnya tentang Ruang lingkup
konsep industri Perhotelan?
3. Bagaimana input dan output proses bisnis dalam bidang Perhotelan ?

6
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN 1

7
PERTEMUAN 1, 6 JP X45 MENIT = 270 MENIT

PERANAN KULINERDI INDUSTRI PARIWISATA DAN PERHOTELAN

PENDAHULUAN 30 MENIT
Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui grup
1 whatsapp untuk segera masuk ke aplikasi zoom, mengecek kehadiran peserta
didik melalui aplikasi zoom, mengucapkan
salam pembuka, berdoa untuk memulai pembelajaran
peserta didik menyiapkan diri, Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
2 oleh salah seorang peserta didik
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik, mengingatkan
3 peserta didik untuk senantiasa menjaga
kebersihan dan menjaga jarak saat berada di luar rumah
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
4 sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, danteknik penilaian yang
5 digunakan dan menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar
mengenai peranan kuliner di industri pariwista da perhotelan
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
6 Konsep inti industri kuliner apersepsi/ melalui tanya jawab

INTI 210 MENIT


1 Peserta didik mengamati video mengenai peranan wisatawan pada industri
pariwista di https://www.youtube.com/watch?v=NezywGcE7cE. dan
https://www.youtube.com/watch?v=z5-G8t9msjA,
https://www.youtube.com/watch?v=LE-xXspefPg
sebagai dasar pemahaman tentang pariwista dan kuliner
2 peserta didik mencari informasi mengenai peranan Kuliner di indsutri
pariwisata dan perhotelan
3 Diskusi setelah menonton video, guru melontarkan pertanyaan: apa yangkalian
lihat di video tersebut? Hal menarik apa yang kalian ingat dari videotersebut?
4 Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
secara individu melalui group whatsapp dan diarahkan untuk mengerjakan
LKPD
Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada
LKPD yang diberikan
5 Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru melalui scola
6 Guru menampilkan hasil kerja melalui fitur presentasi

8
7 Secara bergantian peserta didik mempresentasikan hasil kerja yang telah
dibuat
8 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
9 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk Whatsapp/ melalui scola
PENUTUP 30 MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar pengenalan
diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas menulis narasi singkat tentang Konsep Industri Kuliner

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN 2

PERTEMUAN 2, 6 JP X 45 MENIT = 270 MENIT


KONSEP INDUSTRI KULINER

PENDAHULUAN 30 MENIT
Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui grup
1 whatsapp untuk segera masuk ke aplikasi zoom, mengecek kehadiran peserta
didik melalui aplikasi zoom, mengucapkansalam pembuka, berdoa untuk
memulai pembelajaran
peserta didik menyiapkan diri, Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
2 salah seorang peserta didik
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik, mengingatkan
3 peserta didik untuk senantiasa menjaga kebersihan dan menjaga
jarak saat berada di luar rumah
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
4 sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, danteknik penilaian yang
5 digunakan dan menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar
mengenai konsep industri kuliner
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
6 Konsep inti peranan kuliner dalam industri pariwisata dan pwrhotelan /
melalui tanya jawab

9
INTI 210 MENIT
1 Guru menjelaskan materi dan peserta didik diminta secara kelompok mencari
informasi
2 Peserta didik mencermati video dari youtube berkaitan dengan materi
pembelajaran yang link atau tautannya dikirimkan oleh guru. Kemudian
peserta didik menanggapi atau bertanya jawab tentang isi video tersebut
https://www.youtube.com/watch?v=GoVB1HdkWCg
3 Guru meminta peserta didik masuk ke SCOLA dan bertanya jawab tentang isi
video yang sudah dilihat.
4 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
5 Guru menampilkan hasil kerja melalui fitur presentasi
6 Peserta didik menyajikan hasil diskusi melalui surel, whatsapp atau
aplikasi daring lainnya dan saling memberikan catatan saran dan
tanggapan terhadap karyateman/kelompok lain.
7 Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan memperbaiki hasil kerja
8 Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru melalui
SCOLA
9 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk Whatsapp/ melalui SCOLA
PENUTUP 30 MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Peserta didik melakukan refleksi melalui grup whatsapp, surel, atau aplikasi
daring lainnya.
4 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
melalui grup whatsapp, surel, atau aplikasi daring lainnya.
5 Guru memberikan umpan balik dan penugasan melalui grup whatsapp, surel,
atau aplikasi daring lainnya.
6 Guru menginformasikan pembelajaran berikutnya melalui grup whatsapp
atau aplikasi daring lainnya.
7 Pengayaan: tugas menulis narasi singkat tentang materi yang sudah di
sampaikan

1
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN 3

PERTEMUAN 3 (TIGA), 6 JP X45 MENIT = 270

PROSESBISNISBIDANG KULINER

PENDAHULUAN 30 MENIT
Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui
1 grup whatsapp untuk segera masuk ke aplikasi zoom, mengecek kehadiran
peserta didik melalui aplikasi zoom, mengucapkansalam pembuka, berdoa
untuk memulai pembelajaran
peserta didik menyiapkan diri, Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
2 salah seorang peserta didik
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta
3 didik,mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kebersihan dan
menjaga jarak saat berada di luar rumah
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
4 pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik penilaian
5 yang digunakan dan menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah
belajar mengenai proses bisnis bidang kuliner
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
6 pentingnya ketrampilan softskill dalam Proses bisnis dalam bidang kuliner
dengan melakukan apersepsi melalui tanya jawab

INTI 210 MENIT


Guru menjelaskan materi dan peserta didik diminta secara kelompok
1 mencari informasi tentang Proses bisnis bidang kuliner
Peserta didik mencermati bacaan aktivitas peserta didik berkaitan dengan
2 materi pembelajaran. Kemudian peserta didik menanggapi atau bertanya
jawab tentang bahasan materi tersebut

1
Guru meminta peserta didik masuk ke scola dan bertanya jawab tentang isi
3 video yang sudah dilihat
https://www.youtube.com/watch?v=kW1gnmiE430
Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
4
Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
5 secara individu melalui group whatsapp dan diarahkan untuk mengerjakan
LKPD
Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada
LKPD yang diberikan
Peserta didik menyajikan hasil diskusi melalui surel, whatsapp atau
6 aplikasi daring lainnya dan saling memberikan catatan saran dan
tanggapan terhadap karyateman/kelompok lain.
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan memperbaiki hasil kerja
7
Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru melalui scola
8
Guru memberikan evaluasi dalam bentuk Whatsapp/ melalui scola
9
PENUTUP 30 MENIT

Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah


1 dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
Peserta didik melakukan refleksi melalui grup whatsapp, surel, atau aplikasi
2 daring lainnya.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3 melalui grup whatsapp, surel, atau aplikasi daring lainnya.
Guru memberikan umpan balik dan penugasan melalui grup whatsapp, surel,
4 atau aplikasi daring lainnya.
Guru menginformasikan pembelajaran berikutnya melalui grup whatsapp atau
5 aplikasi daring lainnya.

1
5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)

TERTULIS PERFORMA SIKAP

 Menggunakan ujian  Dengan Teknik Disiplin (Dapat


online yang sudah observasi guru dilihat dari timestamp
disiapkan guru mengamati kinerja saat mulai
sebagai aspek
dengan SCOLA mengerjakan)
keterampilan peserta
Kerja keras dan
didik. dilihat dari
hasil pekerjaan dan Tanggung Jawab
kelengkapannya (Dapat dilihat dari
kelengkapan dalam
mengerjakan soal

6.. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM (75),
diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil penilaian harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak
berulang kali sebagaimana pembelajaran remidial,

No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil

Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang


1 Ada kelompok dengan
konsep bisnis bidang kuliner {Minimal1000
nama masing -masing
kata }
Hasil pengamatan dan diskusi, buatlah power
2 pointnya atau lengkapilah dengan ilustrasi
berupa gambar, video, skema, atau bagan yang Ada hasil kerja
sesuai serta dilakukan secara berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
3 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada Ada laporan
4 kelompok lain untuk dibandingkan dan saling individu dan
melengkapi. laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk
5 Ada tanggapan dari masing
menanggapinya! Tanggapan dari teman
– masing kelompok
jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
tugas kalian

1
7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (75), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
3. Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

Coba Kalian cari jawaban atas permasalahan-permasalahan berikut ini!


1. Jelaskan pengertian industri kuliner menurut pengertian kamu !
2. Jelaskan hubungan kuliner dengan indutri ekonomi kreatif
di Indonesia !
3. Temukan contoh 5 jenis industri kuliner
4. Jelaskan konsep industri kuliner menurut pengertian kamu

8. REFLEKSI.
1 Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan
mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap
pembelajaran yang diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik,dengan minta pendapat tentang cara mengajar, suasana
pembelajaran,pemahaman pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada
peserta didik terhadap pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan
menjelang pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1
Bagaimana proses pembelajaran ?

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajarandengan baik?
......................................................................................
......................................................................................
2. Bagaimana tanggapa peserta didik terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu rendah,
atau sesuai dengan kemampuan awal peserta didik)?
......................................................................................
..................................................................................…
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah peserta didikmenguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
......................................................................................
......................................................................................
4. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
......................................................................................
......................................................................................
5. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
......................................................................................
.............................................................................…

1
2. Refleksi peserta didik

Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk sejenak berefleksi tentan
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan perasaan kalian
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat
mewakili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

Apa yang sudah kalian pelajari?


Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
Bagian apa yang belum kalian kuasai?
Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kaliankuasai? Coba diskusikan dengan teman maupun

1
II. lAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru), dan dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik ,Termasuk lembar
kerja untuk peserta didik non-reguler

A Identitas Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Kelas Semester


; Dasar Dasar
Materi
Kuliner
Alokasi Waktu : X ( Sepuluh )
: E.1 Proses Bisnis Industri Kuliner
; 810 Menit (3 x 6 jp x 45 menit)

B Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan konsep industri kuliner, pentingnya bidan

C Tujuan Pembelajaran


1
D. Petunjuk Kerja
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas,
LKPD in dibagi menjadi 2 LKPD sebagai berikut :
a. LKPD 1 Diskusi
1) Mencari Informasi tentang peranan kuliner dalam industri
perhotelan dan pariwsata
2) Mencari informasi tentang industri kreatif

b. LKPD 2 Diskusi
1). Mencari Informasi terbaru tentang ruang lingkup industri kuliner
2). Mencari informasi tentang konsep industri kuliner
C LKPD 3, Diskusi
1) Membuat prencanaan proses bisnis bidang kuliner
Anda dapat menggunakan LKPD ini secara berurutan. Jangan
memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian
dalam LKPD ini, karena masing-masing saling berkaitan

1
LKPD 1 NNAAMMAA KKEELLOOMMPPOOKK

1
LKPD 2 NNAAMMAA KKEELLOOMMPPOOKK

2
LKPD 3 NNAAMMAA KKEELLOOMMPPOOKK

2
BAHAN BACAAN UNTUK peserta didik

Seorang Pembisnis yang sukses ditentukan karena soft skill nya. Seorang pembisnis
ataupun marketer (Pemasar) bidang kuliner harus mempunyai keterampilan komunikasi-
keterampilan berorganisasi- kemampuan dalam bersosialisasi, etika dan sopan, serta
bersikap optimis. Apabila keterampilan tersebut sudah kalian punyai maka masa depan
yang gemilang akan bisa Kalian raih.
Simak dan renungkan bacaan di bawah ini

Hasil penelitian Harvard University, Amerika Serikat: kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-
mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill), tetapi oleh keterampilan mengelola diri
dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 %
dengan hard skill dan sisanya 80 % dengan soft skill.
Data dari Harvard School of Business menyatakan bahwa kemampuan dan keterampilan yang diberikan
di bangku pembelajaran, 90 persen adalah kemampuan teknis dan sisanya soft skill. Padahal, yang
nantinya diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yaitu hanya sekitar 15 persen kemampuan hard skill.
Dari data tersebut, dapat menarik benang merah bahwa dalam memasuki dunia kerja soft skill-lah yang
mempunyai peran yang lebih dominan.

(Patrick O’Brien, dalam bukunya, “Making College Count “ )

2
Dari artikel yang kalian baca di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!
Bagaimana cara melatih dan mengembangkan kemampuan softskill bagi Pembisnis
atau marketer bidang kuliner ? kemukakan pendapat kalian

2
AKTIFITAS 1
Pariwisata telah ditetapkan menjadi sektor prioritas pembangunan nasional selain
infrastruktur, pangan, energi dan maritime. Sumbangsih sebesar USD 1 juta dan
menghasilkan PDB USD 1,7 juta atau 170%. Jika ditarik ke presentase pertumbuhan
penerimaan devisa, pariwisata bahkan memperlihatkan pertumbuhan yang paling
menggembirakan.
Berdasarkan hal tersebut, pariwisata memang sektor yang paling menarik untuk
dijadikan core business.
Seiring dengan perkembangan pariwisata, usaha di bidang makanan-minuman juga
berkembang pesat.
Cobalah kalian berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya cari literatur tentang
Pengertian industri pariwisata, ruang lingkup pariwisata, jenis jenis pariwisata, actor
yang mempengaruhi daya tarik wisata, pengertian industri hotel, ruang lingkup hotel,
tipe-tipe hotel, peranan departemen dalam struktur organisasi hotel, kebutuhan SDM di
Industri perohotelan dan peranan bidang kuliner di industry pariwisata dan perhotelan.
Cari melalui surat kabar, majalah, internet, atau media lain. Buatlah rangkuman dari hasil
studi pustaka tersebut !

2
AKTIFITAS 2
Industri kuliner adalah suatu usaha kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi produk
makanan yang memiliki nilai tambah untuk mendapat keuntungan.
Bisnis kuliner adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan seseorang yang bergerak
dibidang makanan dan minuan. Bisnis kuliner tergolong bisnis yang mudah dilakukan
karena setiap orang pasti memerlukan makan dan minum.
Industri kuliner merupakan salah satu dari 16 subsektor industri kreatif di Indonesia.
Masuknya industri kuliner ke dalam industri kreatif juga dapat diartikan adanya nilai
tambah produk yang diberikan lewat kreativitas yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner,
seperti kreasi cara pengolahan, resep, dan cara penyajian.
Banyak jenis-jenis industri kuliner yang dapat di jadikan sebagai bisnis kuliner.

16 Sektor Industri Kreatif


Sumber : Badan Ekonomi Kreatif
Cobalah kalian berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya cari literatur tentang
Pengertian industri kuliner, industri kreatif, jenis-jenis industri kuliner dan konsep
industri kuliner. Cari melalui surat kabar, majalah, internet, atau media lain. Buatlah
rangkuman dari hasil studi pustaka tersebut !

AKTIFITAS 3
Industri kuliner adalah suatu usaha kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi produk

2
makanan yang memiliki nilai tambah untuk mendapat keuntungan. Sedangkan Bisnis
kuliner adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan seseorang yang bergerak di bidang
makanan
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan karena makanan
merupakan kebutuhan utama setiap orang.
Untuk dapat melakukan bisnis kuliner di perlukan keterampilan dan pengetahuan agar
bisnis yg di jalankan dapat berjalan lancar dan berkembang.
Cobalah kalian berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya cari literatur tentang
perbedaan industri kuliner dengan bisnis kuliner, peluang bisnis kuliner di Indonesia,
konsep dasar untuk membangun bisnis kuliner, dan langkah-langkah dalam proses bisnis
bidang kuliner
Cari melalui surat kabar, majalah, internet, atau media lain. Buatlah rangkuman dari hasil
studi pustaka tersebut !

2
BAHAN BACAAN UNTUK GURU DAN peserta didik

A.PERANAN KULINER DI INDUSTRI PARIWISATA DAN PERHOTELAN


A. Peranan kuliner di industry pariwisata dan perhotelan
peserta didik mampu menjelas pengertian industri pariwisata
peserta didik mampu menyebut ruang lingkup pariwisata
peserta didik mampu menjelaskan jenis jenis pariwisata
peserta didik dapat menentukan factor yang mempengaruhi daya tarik
wisata
peserta didik mampu menjelas pengertian industri hotel
peserta didik mampu menyebut ruang lingkup hotel
peserta didik mampu menjelaskan tipe-tipe hotel
peserta didik mampu menjelaskan peranan departemen dalam struktur
organisasi hotel
peserta didik mampu menentukan kebutuhan SDM di Industri perohotelan
peserta didik mampu menentukan peranan bidang kuliner di industry
pariwisata dan perhotelan

1. Pengertian Industri Pariwisata

Industri Pariwisata diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan


berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh mereka yang melakukan
perjalanan wisata.
Setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu manusia, hendaknya dinilai sebagai produk industri.
Sebagaimana yang dikemukakan UNWTO (United Nations World Tourism Organiation)
dalam the International Recommendations for Tourism Statistics 2008, Industri
Pariwisata meliputi; Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan layanan makanan dan
minuman, Angkutan penumpang, Agen Perjalanan Wisata dan Kegiatan reservasi lainnya,
Kegiatan Budaya, Kegiatan olahraga dan hiburan. UNWTO merupakan Badan
Kepariwisataan Dunia di bawah naungan PBB.
Menurut Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009, Industri Pariwisata adalah
kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

2
2. Ruang Lingkup Pariwisata
Ruang lingkup industri pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi. Adapun
aspek-aspek yang tercakup dalam industri pariwisata antara lain:
 Restoran.
Di dalam bidang restoran, perhatian antara lain dapat diarahkan pada kualitas pelayanan,
baik dari jenis makanan maupun teknik pelayanannya.
Di samping itu, dari segi kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungan restoran
serta penemuan makanan-makanan baru dan tradisional baik resep, bahan maupun
penyajiannya yang bias dikembangkan secara nasional, regional, bahkan internasional.
 Penginapan
Penginapan atau home stay yang terdiri dari hotel, motel, resort, , kondominium, time
sharing, wisma-wisma dan bed and breakfast, merupakan aspekaspek yang dapat diakses
dalam pengembangan bidang kepariwisataan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penginapan ini dapat berupa;
strategi pemasaran, pelayanan saat penginapan, integrasi dan restoran atau biro perjalanan,
dan sebagainya. Penelitian juga dapat diarahkan pada upaya memperkecil limbah dari
industry pariwisata tersebut.
 Pelayanan perjalanan
Pelayanan perjalanan ini meliputi biro perjalanan, paket perjalanan (tour wholesalers),
perusahaan incentive travel dan reception service.
 Transportasi
Transportasi ini dapat berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti mobil/bus,
pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda.
 Pengembangan Daerah Tujuan Wisata
Daerah tujuan wisata dapat berupa penelitian pasar dan pangsa, kelayakan kawasan
wisatawan, arsitektur bangunan, dan engineering, serta lembaga keuangan.
 Fasilitas Rekreasi
Meliputi pengembangan dan pemanfaatan taman-taman Negara, tempat perkemahan
(camping ground), ruang konser, teater, dan lain-lain.
 Atraksi wisata

2
Meliputi taman-taman bertema, museum-museum, hutan lindung, agrowisata, keajaiban
alam, kegiatan seni dan budaya, dan lain sebagainya.

3. Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti jenis pariwisata diklasifikasikan menurut letak geografis,
pengaruhnya terhadap neraca pembayaran, alasan atau tujuan perjalanan, saat atau waktu
berkunjung dan menurut obyeknya
a. Menurut letak geografis di mana kegiatan pariwisata berkembang
 Pariwisata Lokal (Local Tourism)
Yaitu pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit
dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja, misalnya kepariwisataan
Bandung, Jakarta saja dan sebagainya.
 Pariwisata Regional (Regional Tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat atau
ruang lingkup yang lebih luas dari pariwisata lokal, misalnya
kepariwisataan Sumetera Utara, Bali dan sebagainya.
 Pariwisata Nasional (National Tourism)
Yaitu pariwisata yang berkembang dalam suatu negara.
 Pariwisata regional-internasional
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah
internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua
negara dalam wilayah tersebut, misalnya kepariwisataan ASEAN, Timur
Tengah dan sebagainya.
 Kepariwisataan dunia (international tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh dunia,
termasuk di dalamnya regional-international tourism dan national touris

b.Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran


 In Tourism atau Pariwisata Aktif
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya
wisatawan asing ke suatu negara tertentu sehingga dapat menambah

3
devisa bagi negara yang dikunjungi dan memperkuat posisi neraca
pembayaran negara.
 Out-going Tourism atau Pariwisata Pasif
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya
warga negara sendiri ke luar negeri sebagai wisatawan. Hal ini akan
merugikan negara asal wisatawan karena uang yang seharusnya
dibelanjakan di dalam negeri dibawa ke luar negeri.

C..Menurut alasan atau tujuan perjalanan


 Business Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas,
usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres,
seminar, konvensi, simposium, musyawarah kerja.
 Vocation Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan
wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur atau cuti.
 Educational Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang-orang yang
melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau mempelajari suatu bidang
ilmu pengetahuan

3
 Social Tourism
Jenis pariwisata ini tidak menekankan untuk mencari keuntungan seperti
studi tour, piknik dan sebagainya.
 Religion Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang bertujuan untuk menyaksikan upacara
keagamaan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisata


Terdapat 3 (tiga) faktor yang membentuk produk pariwisata dan untuk semakin
melengkapi kegunaan produk pariwisata tersebut bagi wisatawan, tidak terlepas dari
peran manusianya yang bersifat ramah tamah maka komponen pariwisata yaitu :
 Daya Tarik Wisata (Attractions)
Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik berbeda-beda sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Ada dua jenis daya tarik wisata yaitu
• Daya tarik wisata alami, segala bentuk daya tarik yang dimiliki alam
• Daya tarik wisata buatan manusia, meliputi daya tarik wisata budaya
seperti tarian, upacara ritual dan daya tarik wisata yang merupakan
hasil karya cipta misalnya lukisan , seni pahat.
 Fasilitas dan Pelayanan (Amenities)
Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan biasanya terdiri dari unsur alat
transportasi, fasilitas akomodasi, fasilitas makan dan minum, dan fasilitas
penunjang lainnya yang bersifat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan
perjalanan.
 Kemudahan untuk mencapai destinasi (Accessibilities)
Faktor yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi kepuasan wisatawan,
yaitu faktor aksesibilitas, yang berarti kemudahan yang tersedia untuk
mencapai destinasi wisata.

3
 Keramahtamahan yang ditawarkan (Hospitality)
Destinasi wisata dapat menyebabkan munculnya perasaan wisatawan terhadap
kebutuhan yang berkaitan dengan keramahtamahan melalui seseorang atau
sesuatu.

5. Pengertian Industri Hotel


Hotel adalah suatu berbentuk bangunan, dan memiliki lambang perusahaannya atau sebuah
badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, menyediakan
makanan dan minuman serta menyediakan fasilitas jasa lainnya seperti refleksi, dan dari
semua pelayanan tersebut berlaku untuk semua pengunjung yang menginap di hotel
ataupun yang menggunakan fasilitas tertentu yang disediakan oleh hotel.
Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan
pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial. Sedangkan menurut Lawson (1976) Hotel ialah Sarana tempat tinggal untuk
wisatawan umum dengan memberikan pelayanan jasa kamar, menyediakan makanan,
minuman dan akomodasi dengan syarat pembayaran.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
a. Menggunakan bangunan fisik,
b. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya,
c. Diperuntukkan bagi umum,
d. Dikelola secara profesional dan komersial.

Industri hotel memiliki karakteristik yang unik yang membedakan dengan bidang-bidang usaha, atau
industri lainnya. Perbedaan antara hotel dengan bidang-bidang usaha, atau industri lainnya adalah:
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam
pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya,
dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya
dihasilkan.

3
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan
hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam
usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan
fasilitas hotel tersebut.

Dilihat dari produk yang ditawarkan, produk hotel memiliki empat karakteristik utama,
(Suwithi, 2008) yaitu:
a. Produk nyata (tangible goods) seperti penjualan kamar, makanan, minuman, kolam
renang, dan sebagainya,
b. Produk tidak nyata (intangible goods) seperti keramah-tamahan, kenyamanan, keindahan,
keamanan, dan sebagainya,
c. Produk segar tidak tahan lama (perishable goods) seperti: bahan makanan dan sayuran
segar, daging ikan, dan sebagainya,
d. Produk tahan lama (non perishable goods), seperti: minuman keras, soft drink,
perlengkapan tamu, dan sebagainya.

6. Ruang Lingkup Hotel


Fungsi hotel sebenarnya merupakan tempat tinggal sementara bagi para pelaku bisnis,
wisatawan, olah ragawan, pemimpinpemimpin negara, pejabat birokrasi pemerintahan dan
masyarakat umum lainnya. Jadi tamu hotel datang dari beraneka ragam latar belakang
profesi, kehidupan, dan budaya. Lokasi hotel biasanya dipilih di lingkungan daerah yang
merupakan pusat-pusat bisnis, obyek obyek wisata alam, wisata agro, pusat-pusat
budaya/adat istiadat masyarakat, pusat pemerintahan, keagamaan, dan sebagainya.
Hotel menjadi penggerak sekaligus penunjang kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat
sekitarnya. Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata,dengan menyediakan
fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1. Pelayanan kamar tidur (room service),
2. Pelayanan makanan dan minuman (food and beverage),
3. Pelayanan cucian tamu (laundry service),
4. Pelayanan Penunjang lainnya, seperti:
a. Tempat-tempat rekreasi,

3
b. Fasilitas olah raga/kebugaran,
c. Pusat bisnis,
d. Ruang konferensi/seminar e. dll

7. Tipe - Tipe Hotel

Tipe-tipe hotel dapat dikelompokan dalam beberapa tipe atau kategori. Hotel dapat
dibedakan daari kelas, plan, ukuran, lokasi, area, maksud kunjungan tamu, lamanya tamu
menginap, jenis tamu bentuk bangunan dan wujud fisiknya. Setiap kategori diatas dibagi
lagi dalam berbagai tipe hotel sesuai kategorinya.
a. Hotel Berdasarkan Kelas
Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*). Semakin banyak jumlah
bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik.
Kriteria klasifikasi hotel berdasarkanbintang adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Hotel Berdasarkan bintang
1. Bintang 1
 Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 20 m2
2. Bintang 2
 Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
 Kamar suite minimum 1 kamar
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 22 m2
 Luas kamar suite, minimum 44 m2
3. Bintang 3
 Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
 Kamar suite minimum 2 kamar
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 24 m2
 Luas kamar suite, minimum 48 m2
4. Bintang 4

3
 Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar
 Kamar suite minimum 3 kamar
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 24 m2
 Luas kamar suite, minimum 48 m2
5. Bintang 5
 Jumlah kamar standar, minimum100 kamar
 Kamar suite minimum 4 kamar
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 26 m2
 Luas kamar suite, minimum 52 m2

b. Hotel Berdasarkan Plan


Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain:
 American Plan
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah
termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan (meals)
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
 Full American Plan (FAP),
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan malam)
 Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah satu
diantaranya harus makan pagi (breakfast), seperti:
– Kamar + makan pagi + makan siang
– Kamar + makan pagi + makan malam
 Continental Plan/ Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah
termasuk dengan kontinental breakfast.
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar yang dibayar sudah
termasuk dengan Continental breakfast.

3
 European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar
saja. Keistimewaanya:
 Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
 Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)

c. Hotel berdasarkan Ukuran


Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan jumlah kamar yang
ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Small hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
 Medium hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini dapat
dikategorikan menjadi 2, yaitu:
 Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
 Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar.
 Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan jumlah kamar
diatas 600 (enam ratus) kamar

d. Hotel berdasarkan Lokasi


Klasifikasi hotel berdasarkan factor lokasi dapat dibagi menjadi:
 City hotel

Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar tamunya yang menginap adalah
memiliki kegiatan berbisnis. Gambar dibawah adalah salah satu contoh kamar Business

3
Hotel, dengan writing Table berbentuk L yang dapat dipergunakan sebagai sarana
kerja yang cukup nyaman.
 Resort Hotel

Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamunya tidak
melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak rekreasi.
Macam-macam resort berdasarkan lokasi:
 Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan)
 Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai)
 Lake Hotel (hotel yang berada dipinggir danau)
 Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
 Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung).
e. Hotel Berdasarkan Area
 Suburb Hotel
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit yaitu pertemuan
antara dua kota madya.
 Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area pelabuhan udara
atau sekitar Bandar udara.
 Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau hotel yang
terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih berupa desa.

f. Hotel berdasarkan Maksud Kunjungan


Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama menginap,adalah sebagai
berikut :

3
 Business hotel
Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya menyediakan ruang-
ruang meeting dan convensi.
 Resort/Tourism Hotel
Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik domestik maupun
manca negara.
 Casino hotel
Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan
berjudi.
 Pilgrim hotel
Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah. Seperti
hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan Lourdes di perancis.
 Cure Hotel
Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses pengobatan
atau penyembuhan dari suatu penyakit.

g. Hotel berdasarkan Faktor Lamanya Tamu Menginap:


 Transit hotel
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang singkat, rata-rata satu
malam
 Semi residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam, tetapi jangka
waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1 minggu sd. 1 bulan.
 Residential hotel
Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu bulan.

h. Hotel berdasarkan Kriteria Jenis Tamu


Jenis-jenis tamu yang menginap disini artinya bahwa darimana asal usulnya mereka
menginap dan latar belakangnya:
Familiy Hotel
Adalah tamu yang menginap bersama keluarganya

3
i. Hotel berdasarkan Aspek Bentuk Bangunan.
Akan terlihat jelas, dengan melihat bentuk bangunan saja orang akan dapat menebak jenis
akomodasi apa dari bentuk bangunan tersebut. Untuk lebih jelasnya jenis ini dapat dibagi
menjadi beberapa macam.
 Pondok Wisata
Merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian dari rumah
tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang dengan perhitungan pembayaran harian.
 Cottage
Adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan
akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya. Fasilitas tambahan yang
dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara gratis, atau fasilitas dayung apabila
cottage terletak di tepi danau.
 Motel (Motor Hotel)
Adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan
sarana tambahan adanya garasi disetiap kamarnya. Biasanya motel ini bertingkat
dua, bagian atas sebagai kamar, dan dibagian bawah berupa garasi mobil.

j. Hotel berdasarkan Wujud Fisik


 Produk nyata (tangible)
1. Lokasi
Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi yang strategis dan
memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi , seperti lokasi yang dekat dengan
bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan, pusat bisnis, atraksi wisata sehingga
memberikan kemudahan tamu untuk mengakses aktivitas lain diluar hotel
2. Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan phisik yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat mempermudah tamu melaksanakan
aktivitas selama tinggal di hotel. Fasilitas itu dapat berupa:
 Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning, Colour TV with
in house movie and international chanel, Safe Deposit Box, Hot and Cold

4
water, Minibar, International Direct Dialing telephone, Private bathroom
with bathtub and shower, Tea & Coffee making facility, Hair dryer.
 Kamar untuk orang cacat/disable room
 Kamar bebas asap rokok dengan kelengkapannya
 Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan dan minuman
 Pelayanan makan dan minuman di dalam kamar
 Pusat bisnis dan sekretaris
 Pusat kebugaran
 Kolam renang
 Ballroom/aula
 Safe Deposit Box/brankas
 Laundry dan dry cleaning/binatu
 Fasilitas hiburan , seperti musik, karaoke
 Fasilitas taman bermain untuk anak-anak/Children play ground
 Baby sitting/layanan pengasuhan anak
 Hotel transportation/kendaraan antar jemput
 Valet parking service/pelayanan memarkirkan kendaraan
 Area parkir yang luas
 Foreign exchange facilities/fasilitas penukaran mata uang asing
 Beauty salon/ salon
 Drug store/toko yang menjual kebutuan sehari-hari
 House clinic/klinik kesehatan
 Produk tidak nyata(intangible)
Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan pelayanan dan pembentukan
citra suatu produk dan hotel. Di dalam bisnis perhotelan intangible diberikan
bersamaan dengan penjualan produk tangible.
Rasa bersahabat, sopan santun, keramahtamahan dan rasa hormat dari seluruh
karyawan merupakan salah satu contoh produk intangible yang sederhana tetapi
sangat berdampak pada pembentukan citra hotel.
Agar fasilitas yang disediakan oleh hotel dapat berfungsi, mak adisertai dengan
pelayanan, adapun pelayanan tersebut dapat berupa:corak/gaya pelayanan yang

4
diberikan oleh para karyawan, pelayanan dapat juga berupa waktu buka restoran,
pelayanan kebersihan kamar,pelayanan dan penyajian makanan dan minuman di
restoran. Pada era ini persaingan bisnis perhotelan yang paling ketat adalah
kemampuan hotel untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Beberapa hal yang menyebabkan pelayanan dikatakan berkualitas, menurut Murdick
dkk.(1990:4) yaitu: ―Suatu aktivitas ekonomi yang memproduksi/menghasilkan
waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan atau keperluan psikologis.

8. Peranan Departemen Dalam Struktur Organisasi Hotel


Struktur Organisasi Hotel adalah gambaran mengenai tingkat jabatan dan alur
kepemimpinan dalam suatu hotel, juga menunjukan hubungan tanggung jawab antara
setiap bagian atau department yang ada di hotel. Struktur Organisasi Hotel ini dibuat agar
memudahkan operasioal suatu hotel, dengan membagi tugas dan tanggung jawab kepada
setiap karyawan sesuai dengan tingakatan dan jabatan yang dimilikinya. Struktur
Organisasi Hotel ini sangatlah penting untuk menunjang dan meperlancara operasional
suatu hotel.
Namun struktur organisasi hotel tidaklah sama pada masing-masing hotel. Hal ini karena
dipengaruhi oleh besar kecilnya hotel. Struktur Organisasi Hotel dapat dibagi menjadi
struktur organisasi hotel besar, struktur organisasi hotel menengah, dan struktur organisasi
hotel kecil.
Struktur organisasi hotel besar adalah struktur organisasi yang paling lengkap dalam sebuah
hotel. Hal ini karena hotel besar memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pelayanan yang
lebih komplit untuk tamu, serta tamu yang menginap di hotel ini juga tergolong banyak.
maka diperlukan struktur organisasi yang lengkap untuk menunjang operasional. Struktur
organisasi hotel besar juga bila disamakan dengan jumlah bintangnya, hal ini sama dengan
struktur organisasi hotel bintang 5.

4
Contoh Struktur organisasi hotel besar
Berikut ini penjelasan dari masing-masing posisi atau bagian yang dimiliki dalam struktur
orgasasi hotel besar dan tugasnya masing-masing
1. General Manager
General Manager adalah pimpinan tertinggi dalam sebuah hotel yang bertugas dan
bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan hotel dan mengawasi kinerja
bawahannya.
2. Assistant General Manager
Assistant General Manager adalah bawahan langsung dari seorang general manager yang
bertugas membantu semua tugas-tugas dari general manager dan menggantikannya ketika
General Manager sedang tidak ada di tempat karena alasan tertentu.
3. Front Office
Front Office adalah salah satu department yang ada dihotel yang bertanggung jawab atas
pelayanan kepada tamu mulai dari tamu itu ingin memesan kamar hingga tamu itu
meninggalkan hotel.
4. Housekeeping
Housekeeping adalah salah satu departemen yang bertanggung jawab atas kebersihan dan
kerapihan seluruh area yang ada di hotel.

4
5. Food Production
Food Producton adalah salah satu department yang ada di hotel yang bertanggung jawab
atas pembuatan makanan atau hidangan yang akan disajikan kepada tamu di restoran.
6. F&B Service
F&B Service adalah salah satu department yang adak di hotel yang bertugas dalam
menyajikan makanan yang sebelumnya sudah disiapkan oleh bagian Food Production, serta
menghidangkannya kepada tamu.
7. Engeneering
Salah satu department yang ada di hotel yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
perbaikan seluruh fasilitas yang dimiliki hotel, seperti gedung dan peralatan elektronik
hotel.
8. Human Resources/Personel
Human Resources adalah department yang ada di hotel yang bertanggung jawab atas
sumber daya manusia yang dimiliki hotel, serta sistim ketenagakerjaan.
9. Accounting
Accounting adalah department hotel yang memiliki tugas sebagai pengatur keuangan hotel,
mulai dari pengeluran untuk kos setiap department hotel, hingga pemberian gajih
karyawan.
10. Sales & Marketing
Sales & Marketing adalah departemen yang bertanggung jawab atas penjualan dan
pemasaran product-product hotel agar dapat diminati oleh para calon tamu.
11. Purchasing
Purchasing adalah departemen yang bertanggung jawab atas segala pembelian yang
diperlukan oleh masing-masing departemen yang ada.
12. Security
Security adalah department hotel yang bertanggung jawab atas keamanan seluruh area
hotel.

4
9. Kebutuhan SDM di Industri Perhotelan
Usaha perhotelan dalam kegiatannya selalu membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak
sedikit dan tidak dapat digantikan oleh tenaga pengganti manusia, mengingat sifat industry
hotel yang memerlukan jasa pelayanan tenaga manusia yang professional, tegas namun
ramah dan menjalin hubungan yang baik pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu
komputerisasi hanya dapat dilakukan pada bidang yang bersifat administrasi dan finansial
dengan tujuan mempermudah tenaga manusia dalam melaksanakan tugasnya sehingga
karyawan/wati hotel tersebut mempunyai lebih banyak waktu dan kesempatan membina
hubungan baik dengan tamu dalam bentuk pemberian pelayanan yang memuaskan
pelanggan (Human Relations).
Peraturan dan sistem ketenaga kerjaan sebuah hotel tidak memiliki perbedaan yang berarti
dibandingkan dengan perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang lain, kecuali
spesifikasi pendidikan, standar kompetensi dan kualitas kepribadian dari
karyawan/watinya. Hukum yang dipergunakan dalam pengurusan dan manajemen ketenaga
kerjaan dihotelpun berdasarkan hukum yang sama, seperti yang ditetapkan oleh pemerintah
dan masih berlaku pada saat ini yakni Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13, tahun 2003.
Peraturan Perusahaan biasanya dibuat sedetil mungkin yang akan mencakup seluruh aspek-
aspek hak dan kewajiban tenaga kerja dan pengusaha, dari mulai proses dan persyaratan
rekruitmen tenaga kerja, status tenaga kerja, kompensasi dan benefit yang diberikan kepada
tenaga kerja, jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya, tindakan disiplinair untuk
pelanggaran, pengembangan karir sampai dengan pengunduran diri tenaga kerja.
Setiap perusahaan memiliki suatu peraturan perusahaan yang secara garis besar dapat
disamakan namun pasti ada beberapa peraturan yang berbeda berdasarkan kondisi dan sifat
operasional perusahaan tersebut.
Perlu dibuatkan deskripsi pekerjaan (Job Description) dari masing-masing
posisi yang ada dalam bagan organisasi tersebut. Job Description akan berbeda-
beda untuk masing- masing hotel, namun isi dari Job Description biasanya
mencakup 4 elemen penting sebagai berikut :

a. Data identifikasi pekerjaan (Job Identification Data), terdiri dari

4
jabatan pekerja, unit pekerjaan, jabatan dari atasan, grade/tingkat
penggajian
b. Rangkuman pekerjaan (Job Summary), terdiri dari rangkuman
pekerjaan yang secara garis besar akan menyebutkan fungsi umum
jabatan tersebut dan tanggung jawabnya
c. Tugas dalam pekerjaan (Job Duties), terdiri dari menyebutkan jenis
tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan
untuk jabatan tersebut
d. Spesifikasi pekerjaan (Job Specification) yang menyebutkan
spesifikasi standar yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja untuk
mampu melaksanakan pekerjaan tersebu
Job Description ini penting sekali untuk dipergunakan sebagai dasar melakukan:
 Rekruitmen (Recruiting)
Job Description akan membantu menentukan isi dari iklan untuk mencari tenaga
kerja dalam bentuk mesia apapun, karena akan disebutkan kualifikasi untuk
pekerjaan yang ditawarkan
 Seleksi (Selection)
Job Description dapat dipakai untuk mengembangkan persyaratan dan spesifikasi
calon tenaga kerja yang diinginkan
 Orientasi (Orientation)
Dapat pula digunakan untuk pengarah yang baik dalam program prientasi tenaga
kerja yang baru direkrut
 Pelatihan (Training)
Dengan membandingkan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang baru
direkrut dengan Job Description akan memudahkan atasan untuk menentukan
program pelatihan apa saja yang akan dibutuhkan oleh karyawan baru tersebut dan
bagaimana hal itu dapat dilaksanakan dengan baik.
 Evaluasi Karyawan (Employee Evaluation)
Job description dapat dikembangkan langsung menjadi suatu sarana untuk
melakukan evaluasi terhadap performa karyawan dalam periode tertentu secara
berkala
 Promosi dan Transfer (Promotion & Transfer)

4
Job description dapat pula memberikan gambaran apakah seorang karyawan dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik dan memuaskan dan dapat dipertimbangkan
untuk rencana promosi dan transfer dikemudian hari sesuai dengankesempatan dan
rencana ketenaga kerjaan perusahaan atau hotel tersebut.
Kebutuhan tenaga kerja bukan hanya terjadi pada hotel yang baru akan beroperasi, namun
hotel yang sudah lebih dahulu beroperasipun memerlukan rekruitmen untuk mengisi
kekosongan jabatan tertentu yang dapat ditimbulkan dari pengunduran diri karyawan
terdahulu atau terjadinya promosi dan transfer. Untuk itu, perlu dilakukan proses
rekruitmen untuk menggantikan dan mengisi posisi jabatan yang lowong. Proses rekrutmen
tersebut dapat dilakukan dari 2 (dua) sumber: sumber Internal dan sumber eksternal.
Sumber internal adalah menggunakan papan pengumuman karyawan (Employee Notice
Board) dengan menempelkan pengumuman lowongan sebuah posisi (Job Posting) untuk
mencapai sumber yang didapat didalam hotel yaitu:
a. Karyawan internal itu sendiri dengan melalui proses transfer atau promosi
b. Penyebaran berita oleh karyawan/karyawati kepada teman, handai taulan, sekolah
atau tempat kursus dan tempat tempat lain dimana mereka biasa berkumpul dan
bergaul
Saat ini sumber-sumber eksternal untuk proses rekrutmen makin beragam:
a. Melalui pemasangan iklan diberbagai media cetak ataupun elektronik
b. Melalui internet dengan menjadi bagian dari beberapa website seperti
misalnya : JOBsDB.com, Karir.com, dll.
c. Melalui asosiasi : asosiasi HHRMA (Human Resources Manager Association)
d. Melalui milis: milis ikatan alumni STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung)
e. Melalui perusahaan rekrutmen (Head Hunter)
f. Melalui presentasi ke Sekolah Tinggi Pariwisata ataupun SMK
g. Melalui pemasangan pengumuman di sekolah atau tempat kursus
h. Melalui pameran ketenaga kerjaan seperti: Jobs Fair
i. Dan berbagai sumber lainnya

Pada saat-saat sekarang ini, kebutuhan akan tenaga kerja dapat digantikan dengan cara
mencari sumber tenaga dari luar atau biasa disebut dengan outsourcing, baik untuk
sebagian dari bagian pelayanan ataupun secara keseluruhan dari sebuah bagian pelayanan

4
seperti misalnya: tenaga keamanan (Security), tenaga kebersihan (Cleaning Service), tenaga
kebersihan umum (Public Area Attendant), tenaga pencucian (Laundry) dan lain lain.
Disamping itu banyak juga dilakukan kontrak pemeliharaan (Maintenance Contract) untuk
pekerjaan pekerjaan yang bersifat teknis yang biasanya berhubungan dengan Peralatan dan
Permesinan dan Mekanik serta Elekronika (Equipment, Machinary, Mechanic &
Electronic).

Contoh rekruitmen

10.Peranan Bidang Kuliner di Industry Pariwisata dan Perhotelan


Apa hubungan wisata dan makan? Penelitian menunjukkan bahwa wisatawan
menghabiskan hampir 40% dari anggaran mereka pada makanan saat bepergian (Boyne,
Williams, & Hall, 2002). Ada juga yang mengatakan bahwa 50% dari pendapatan restoran
'dihasilkan oleh wisatawan (Graziani, 2003).
Banyak negara mulai menyadari potensi kuliner bagi kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan destinasi wisata. Skotlandia dan Wales misalnya, memanfaatkan makanan
sebagai sarana untuk membangun hubungan antara perusahaan dan masyarakat.
Inisiatif kampanye pemasaran A Taste of Scotland menciptakan sebuah skema baru dalam
hubungan antara perusahaan dan penduduk setempat. Disini perusahaan yang berpartisipasi

4
setuju menyediakan hidangan 'tradisional’ atau menggunakan produk yang dikenali dan
bisa didapatkan di Skotlandia. (Hughes 1995: 114).
Hughes berpendapat bahwa skema Taste of Skotlandia berhasil membangun sebuah
legenda makanan untuk Skotlandia. Legenda ini kemudian dapat digunakan sebagai alat
pemasaran. Skema serupa juga dapat dijumpai di daerah lain.
Kuliner mempunyai peran penting dalam industri pariwisata. Sebab sebagian besar
pengeluaran wisatawan untuk kuliner. Selain itu, kuliner menjadi daya tarik yang kuat
untuk mendatangkan wisatawan.
Hal itu dikatakan Staff Khusus Menteri Pariwisata bidang Media dan Komunikasi (era
Arief Yahya) Don Kardono di Unilever Food Solutions (UFS) Trendwatch 2019 di
Ramayana Resort, Bali, Jumat (25/10).

Menurutnya, wisata kuliner di Tanah Air memiliki potensi luar biasa. Keanekaragaman dan
keunikan kuliner Nusantara yang bersumber dari etnik dan budaya beragam ialah kekayaan
yang pertumbuhannya harus terus digenjot.
Kuliner mempunyai peran penting dalam industri pariwisata. Sebab sebagian besar
pengeluaran wisatawan untuk kuliner. Selain itu, kuliner menjadi daya tarik yang kuat
untuk mendatangkan wisatawan.
Hal itu dikatakan Staff Khusus Menteri Pariwisata bidang Media dan Komunikasi (era
Arief Yahya) Don Kardono di Unilever Food Solutions (UFS) Trendwatch 2019 di
Ramayana Resort, Bali, Jumat (25/10).
Menurutnya, wisata kuliner di Tanah Air memiliki potensi luar biasa. Keanekaragaman dan
keunikan kuliner Nusantara yang bersumber dari etnik dan budaya beragam ialah kekayaan
yang pertumbuhannya harus terus digenjot.
Uniknya wisata kuliner di Indonesia, menurut Don Kardono, bukan hanya pada aspek
makanannya, melainkan juga seni dan budaya. Ini yang membuat istimewa. Bisa menjual
paket seni dan budaya melalui makanan yang ada.
―Sekarang tugas kita ialah membuat narasi dari banyaknya jenis makanan itu sehingga
menjadi suatu paket seni dan budaya sekaligus.
Wisata kuliner tumbuh sangat positif. Dunia kuliner, sangat terkait erat dengan area atau
tempat, identitas, dan budaya. Upaya untuk menjual dan mempromosikan segala aspek

4
makanan di salah satu destinasi membutuhkan kreativitas dalam pengembangan produk,
proses, pemasaran, dan menciptakan pengalaman bersama makanan.
Kemenparekraf terus berupaya mendorong percepatan pertumbuhan wisata dengan
membuat strategi dan terobosan dengan mencontoh negara lain seperti Thailand dalam
mempromosikan wisata melalui kulinernya.
―Salah satunya ialah membuat paket wisata yang menawarkan pengalaman. Tidak hanya
makan, tapi juga proses pembuatannya,‖ katanya. wisata budaya memberi kontribusi 60%
terhadap industri pariwisata Tanah Air. Sekitar 45% di antaranya merupakan wisata kuliner
dan belanja. Berdasarkan produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif, 32,5% dari Rp
641 triliun atau sekitar Rp 208,32 triliun di antaranya merupakan sumbangan kuliner.
―Kuliner termasuk dalam culture, wisatawan datang 41,69% karena kulinernya.
Pengeluaran wisatawan 45% juga untuk food and beverage

B. KONSEP INDUSTRI KULINER.

B.Konsep industri kuliner


peserta didik mampu menjelaskan pengertian industri kuliner
peserta didik mampu menjelaskan kuliner termasuk dalam industri ekonomi kreatif
peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis industry kuliner
peserta didik mampu menjelaskan konsep industri kuliner

1. Pengertian Industri Kuliner


Perusahaan atau industri adalah suatu unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi yang
bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi
tertentu yang mempunyai administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biayanya
serta ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Menurut UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Istilah kuliner di Indonesia dapat dikatakan baru terdengar sejak tahun 2005. Secara bahasa,
kuliner diserap dari bahasa Inggris yaitu culinary yang memeiliki arti sebagai sesuatu
yang digunakan dalam memasak atau berkaitan dengan memasak. Menurut Kamus Besar

5
Bahasa Indonesia yang biasa disingkat KBBI, kuliner adalah hal yang berhubungan
dengan masak-memasak.
Menurut Brainly, kuliner sama dengan hasil olahan dari masakan yang berupa lauk pauk,
panganan serta minuman. Kuliner juga tidak terlepas dari aktivitas masak-memasak yang
berkaitan dengan konsumsi makanan.
Dalam praktiknya dikenal dengan instilah culinary arts, yaitu teknik dalam menyiapkan
makanan sehingga siap dihidangkan.
Dari pengertian industri dan kuliner di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
industri kuliner adalah ―Suatu usaha kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi produk
makanan yang memiliki nilai tambah untuk mendapat keuntungan‖

2. Industri Kuliner Sebagai Sub sektor Ekonomi Kreatif


Produk kuliner pada umumnya masih masuk sektor industri makanan dan minuman
ataupun industri penyediannya, tanpa adanya penekanan bahwa produk kuliner merupakan
produk kreatif.
Negara yang sudah memasukan kuliner ataupun industri yang berkaitan dengan makanan
dan minuman kedalam sektor industri kreatif diantaranya adalah Italia dan dua negara
bagian di Amerika serikat, yaitu Washington DC dan Mississipi. Indonesia juga merupakan
negara yang telah memasukan industri kuliner dalam subsektor ekonomi kreatif. Adapun
definisi kuliner menurut ekonomi kratif itu sendiri :
―Kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian
produk makanan, dan minuman yang menjadikan unsur
kreativitas, estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; sebagai
elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk
tersebut, untuk menarik daya― beli dan
memberikan pengalaman bagi konsumen.‖
Sumber:Focus Group Discussion subsektor Kuliner,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Mei—Juni
2014)

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci, yaitu kreativitas, estetika, tradisi, dan
kearifan lokal yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Kreativitas. Kreativitas yang dimaksud adalah aspek ide baru yang dapat
memberikan nilai tambah pada sebuah makanan dan minuman. Kreativitas ini

5
dapat tertuang melalui kreasi resep, kreasi cara pengolahan, dan kreasi cara
penyajian. Proses kreativitas tidak harus selalu menghasilkan sesuatu yang 100%
baru, namun bisa berupa pengembangan dari sesuatu yang sudah ada sehingga
memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan lebih menarik di pasar.
2. Estetika. Estetika yang dimaksud adalah aspek tampilan dari sebuah makanan dan
minuman yang ditata dengan memperhatikan unsur keindahan sehingga
menjadikan produk kuliner tersebut memiliki nilai lebih dan mampu menggugah
selera konsumen untuk menikmatinya. Contohnya adalah menyajikan masakan
tradisional khas suatu daerah menjadi lebih modern.
3. Tradisi. Tradisi yang dimaksud adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama
dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat yang berkaitan
dengan kebiasaan dalam mengolah dan mengonsumsi makanan dan minuman. Hal
yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya proses ini,
suatu tradisi dapat punah. Unsur tradisi ini sangat penting dalam menjaga warisan
budaya kuliner Indonesia.
4. Kearifan Lokal. Kearifan lokal yang dimaksud adalah identitas suatu daerah
berupa kebenaran yang telah tertanam dalam suatu daerah. Secara konseptual,
kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang
bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga
secara tradisional. Berkaitan dengan kuliner, kearifan lokal akan membentuk
karakter kuliner suatu daerah yang harus mampu diangkat dan dikenalkan kepada
masyarakat luas
Ruang lingkup subsektor kuliner di Indonesia dibagi ke dalam dua kategori utama, ditinjau
dari hasil akhir yang ditawarkan, yaitu jasa kuliner dan barang kuliner. Jasa kuliner
(foodservice) yang dimaksud adalah jasa penyediaan makanan dan minuman di luar rumah.
Ditinjau dari aspek persiapan dan penyajiannya, hal ini dapat dibagi ke dalam dua kategori
umum, yaitu restoran dan jasa boga

5
Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Kuliner
Sumber : Kementrian Parwisata dan Ekonomi Kreatif

Restoran adalah tempat penyedia makanan dan minuman di mana konsumen datang
berkunjung, sedangkan jasa boga adalah penyedia makanan dan minuman yang mendatangi
lokasi konsumen.
Barang kuliner yang dimaksud dalam ruang lingkup subsektor kuliner adalah produk
pengolahan makanan dan minuman yang pada umumnya berupa produk dalam kemasan–
specialty foods. Produk ini berbeda dengan barang olahan makanan dan minuman reguler.
Specialty foods memiliki keunikan dibandingkan dengan barang regular. Nilai budaya dan
konten lokal suatu daerah dapat menjadi salah satu sumber keunikan barang kuliner jenis
ini, seperti oleh-oleh makanan khas suatu daerah.
Industri kreatif adalah sektor industri yang bergantung pada bagaimana para pelaku
industri mengeksplorasi kemampuan dan kreatifitasnya dalam menghasilkan produk dan
juga bagaimana mereka memanfaatkan teknologi yang ada untuk menciptakan suatu
produk , hal ini di dukung oleh teori produksi dimana faktor produksi adalah lahan, modal
dan tenaga kerja disamping itu juga skill dan teknologi.

5
Hasil dari eksplorasi kemampuan dan kreatifitas serta juga pemanfaatan teknologi yang
ada yang dilakukan oleh para pelaku industri ini adalah inovasi , di era global ini sebuah
industri jika ingin bertahan dan terus bersaing tentu harus menghasilkan satu inovasi .
inovasi ini tidak terbatas seperti pada industri kuliner inovasi hadir selain dari segi rasa
yaitu cara penyajian , tempat dan fasilitas juga bagaimana para pelaku industri kuliner
memasarkan hasil produknya
Berdasarkan ruang lingkup yang ada, fokus pengembangan subsektor kuliner pada
industri kreatif Indonesia periode 2015 - 2019 adalah yang berupa jasa kuliner (restoran
dan jasa boga). Pengembangan jasa kuliner ini diharapkan mampu mengangkat makanan
tradisional Indonesia dan juga mampu memberikan pengalaman saat menyantapnya.
Kriteria yang bisa digunakan dalam menentukan ruang lingkup industri kuliner dalam
ekonomi kreatif adalah:
• Melibatkan juru masak terlatih.
• Menghasilkan menu baru secara rutin.
• Menyajikan ataumengandungmakanan lokal atau tradisional
• Memberikan pengalaman kuliner bagi konsumen

3. Jenis - Jenis Industri Kuliner
Beberapa jenis usaha kuliner diantaranya adalah:
a. Restoran (Restaurant)
Restoran merupakan usaha yang menyiapkan dan menyajikan makanan dan
minuman kepada pelanggan. Restoran menyediakan tempat di mana orang
duduk, makan makanan yang dimasak dan disajikan di tempat dengan harga
yang telah ditentukan. Restoran juga terkadang melayani pembeli yang telah
ditentukan. Restoran juga terkadang melayani pembeli yangmakanannya untuk
dibawa pulang (take away). Restoran memiliki beberapa jenis, yaitu:
 Fine dining restaurant

5
Merupakan restoran dengan pelayanan lengkap dengan makanan spesifik.
Dekorasinya yang mewah, dengan tata cara makan khusus yang telah diatur,
terkadang harus menggunakan pakaian tertentu (dress code) untukdatang.

 Casual restaurant

Merupakan restoran yangmenjual produknya dengan harga


rata-rata,dengan suasana yang casual. Suasana casual berarti suasana yang tidak
terlalu resmi.
Fast food restaurant
Mengedepankan pelayanan yang cepat adalah ciri khas restoran ini. Dekorasi
ruangannya santai, peralatan makan simpel tetapi tetap bersih dan rapi
Ethnic restaurant

Merupakan restoran khusus yang menjual makanan khusus dari suatu daerah atau
negara tertentu, contohnya restoran khusus makanan India, restoran khusus
makanan Bali dansebagainya.

b. Kafe (Café)
Disebut juga dengan kedai kopi. Pada awalnya tempat-tempat inihanya menyajikan
kopi saja, tetapi seiring perkembangan zaman, café juga menjual makanan tetapi
dalam macam yang terbatas.

c. Toko Roti (Bakery)


Bakery adalah tempat usaha kuliner yang produk utamanya adalah kue dan roti,
seperti roti tawar, roti manis, croissant, aneka danish pastry, aneka cake dan lainnya.

5
d. Katering (Catering)
Katering menyediakan layanan makanan dan minuman di lokasi yang diinginkan
pelanggan. Katering dapat menyediakan layanan makanan dan minuman untuk acara
pernikahan, rapat instansi, acara olahraga dan yang lainnya

e. Konter makanan kaki lima (Streetfood counter)


Makanan yang dijual di pinggir jalan atau yang biasa disebut dengan kaki lima
kadang dianggap sebelah mata. Walaupun demikian, konter makanan kaki lima juga
bisa memberikan pelayanan makanan atau minuman kepada pelanggan dengan
kualitas yang baik dengan mengikuti standar keamanan pangan

4. Konsep Industri Kuliner


Berikut adalah 7 konsep dasar bisnis kuliner yang harus diperhatikan :
 Rasa
Rasa menjadi konsep dasar bisnis kuliner. Perlu melakukan survei keinginan konsume
mengenai rasa seperti apa yang mereka minati. Hindari menjadi objektif untuk rasa
produk penjualan, jangan memperhatikan selera dan keinginan sendiri.
 Gaya hidup
Saat ini makanan tidak hanya dilihat dari rasa yang bisa memuaskan lidah dan perut saja.
Melainkan juga sebagai bagian dari gaya hidup. Untuk itu penting dalam memberi
tampilan menarik pada produk kuliner yang disajikan.
 Daya Beli
Sumber bahan baku, arus produksi, harga produksi, peralatan, keunggulan produk, hingga
kemasan produk perlu diperhatikan. Tidak hanya memaksakan menjual suatu produk,
jika bahan baku sulit diperoleh, itu akan mengganggu proses produksi.
 Rencana Pemasaran
Analisis dan rencanakan pemasaran terlebih dahulu sebelum menjalani bisnis. Berikan
diskon saat perusahaan membuka bisnis untuk pertama kali sebagai bagian dari promosi
dan pengenalan kepada umum.

5
 Lokasi
Lokasi menentukan tingkat persaingan. Lokasi yang terletak di tempat yang strategis,
seperti bidang pendidikan dan kantor akan membuat banyak orang melihat dan
mengakses. Selain itu, tempat parkir juga harus diperhitungkan. Jangan ganggu akses ke
jalan umum dan pengaturan kacau.
 Higienis
Setiap tamu tentu ingin mendapatkan kenyamanan ketika menyantap makanan atau
minuman, hal tersebut bisa dicapai dengan memastikan tempat dan makanan higienis
serta bersih. Suasana tempat yang nyaman akan menambah nafsu makan pelanggan.
 Kotak Saran
Berikan kotak saran atau pusat SMS untuk umpan balik pelanggan. Berikan pengurangan
atau promosi kepada pelanggan yang bersedia memberikan kontribusi positif bagi bisnis.
Interaksi dengan pelanggan juga dapat dilakukan melalui media sosial. Ambil akun
khusus untuk berinteraksi sambil mempromosikan aktivitas bisnis kuliner.

C. PROSES BISNIS BIDANG KULINER


C.Proses bisnis bidang kuliner
peserta didik mampu menjelaskan perbedaan industri kuliner dengan bisnis kuliner
peserta didik mampu menjelaskan peluang bisnis kuliner di Indonesia
peserta didik mampu menentukan konsep dasar untuk membangun bisnis kuliner
peserta didik mampu menentukan langkah-langkah dalam proses bisnis bidang kuliner

1. Perbedaan Industri Kuliner Dengan Bisnis Kuliner


Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris ―business‖ yang dapat diartikan ―Perusahaan,
urusan atau usaha‖. Bisnis atau usaha dilihat secara keseluruhan sebagai kata kunci bagi
kehidupan manusia, sebab dengan berusaha manusia dapat hidup dan kemudian mencari
nafkah untuk mencari penghasilan demi kelangsungan hidupnya. Bisnis dengan segala
macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, sejak bangun pagi sampai
tidur kembali, seperti makanan ringan, minuman kaleng, mobil, serta semua kebutuhan
rumah tangga, seluruhnya adalah produk yang dihasilkan, didistribusikan, dan dijual oleh
para pelaku bisnis. Uang yang dibelikan beragam produk tersebut juga diperoleh dari
bekerja pada suatu bisnis. Contoh tersebut menunjukkan betapa luasnya cakupan bisnis.
Etika bisnis diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal dan secara ekonomim / sosial. Dan penerapan norma dan moralitas ini
menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Dalam penerapan etika bisnis, bisnis
mesti mempertimbangkan unsur norma dan moralitas yang berlaku di masyarakat.
Disamping itu etika bisnis dapat digerakkan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri

5
karena memiliki relevansi yang kuat dengan profesionalisme bisnis. Berdagang bukan
hanya sekedar mencari untung saja namun bagaimana kita mampu menjalin komunikasi
yang baik kepada konsumen melalui etika-etika bisnis.
Dari pengertian bisnis dapat dipahami bahwa setiap organisasi bisnis baik besar maupun
kecil, yang memproduksi barang maupun jasa akan melakukan fungsi dan aktivitas yang
sama. Setidaknya terdapat enam aktivitas pokok yang dikerjakan oleh sebuah entitas
bisnis, yaitu:
a) Menciptakan atau memproduksi suatu barang atau jasa.
b) Memasarkan produk kepada konsumen.
c) Membuat dan mempertanggung jawabkan transaksi keuangan.
d) Merekrut, mempekerjakan, melatih, dan mengevaluasi karyawan.
e) Memperoleh dan mengelola dana.
f) Dan memproses informasi. Dari definisi yang telah diuraikan di atas, terdapat Ciri-
ciri suatu kegiatan bisnis yaitu: Berbentuk organisasi; Di dalam aktivitasnya terdapat
fungsi operasi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia; Menghasilkan barang
atau jasa; Melakukan transaksi dari barang atau jasa; Terjadi pemindahan hak milik atau
hak pakai; Memperoleh laba atau menanggung kerugian; Menghadapi risiko dan
ketidakpastian
Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa pengertian bisnis kuliner adalah
Salah satu jenis usaha yang dilakukan seseorang yang bergerak di bidang makanan,
sedangkan pengertian industri kuliner adalah Suatu usaha kegiatan pengolahan bahan
mentah menjadi produk makanan yang memiliki nilai tambah untuk mendapat
keuntungan, Dalam industri kuliner terdapat proses pembuatan/produksi sedangkan
dalam bisnis kuliner tidak harus terjadi proses produksi

2. Peluang Bisnis Kuliner di Indonesai


Gaya hidup masyarakat menjadikan bisnis kuliner menjanjikan. Sebuah laporan
menunjukkan bisnis kuliner secara online (daring) di Indonesia semakin berkembang
dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kebutuhan dan gaya
hidup penduduk yang makin tinggi.
Data dari Parama Indonesia, lembaga yang membantu perusahaan start-up berkembang,
menyatakan sektor kuliner Indonesia tumbuh rata-rata tujuh hingga 14 persen per tahun
dalam lima tahun terakhir.
Sub sektor minuman, terutama minuman kemasan, memiliki pertumbuhan paling tinggi
yakni 14 persen per tahun dan angka tersebut cenderung naik setiap tahun. Meningkatnya
bisnis kuliner dipicu karena kebutuhan masyarakat di kota-kota besar.
Selain itu, pola hidup masyarakat yang bekerja hingga malam hari membuat pekerja lebih
5
sering memesan makanan ketimbang makan di rumah. Dan perilaku tersebut didukung
oleh perkembangan teknologi dan internet.
Misalkan dari pada pulang kerja kena macet, mending tunggu di kantor sambil order
makanan. Pola hidup masyarakat tersebut diklaim membuat bisnis kuliner kian
menjanjikan. Bisnis katering daring misalnya, mampu meraup keuntungan puluhan juta
hingga ratusan juta rupiah.
Data ini serupa dengan yang dimiliki oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf),
yang menyebut bisnis kuliner memberikan kontribusi terbesar untuk sektor ekonomi
kreatif. Dari 16 sektor, ada tiga sektor yang menyumbang 30 persen untuk
perekonomian kreatif. Tiga sektor itu yakni kuliner, mode, dan kerajinan. Kuliner
memberi sumbangsih hingga 34 persen.
Karena tingkat pendapatan per kapita naik dan tumbuh, jadi peluang gaya hidup akan ikut
naik. Kuliner juga akan selalu dicari, bukan makan karena lapar tapi makan karena
menjadi gaya hidup,
Untuk peluang bisnis yg mungkin bisa dijalankan dapat di lihat di :
https://www.lokerpns.web.id/2018/05/peluang-bisnis-makanan-yang-laris-dan-menguntu
ngkan.html

3. Konsep Dasar Untuk Membangun Bisnis Kuliner


Usaha kuliner adalah salah satu usaha yang tidak akan habis dimakan zaman, karena
setiap waktu manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Maka peluang ini harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menciptakan bisnis kuliner yang membawa
keuntungan bagi pelaku wirausaha. Jika membangun bisnis kuliner, konsep yang
dibangun jangan hanya berdasarkan lokasi saja. Masih banyak hal lain yang harus
diperhatikan agar usaha dapat berjalan dengan baik.
Berikut ini adalah 7 konsep dasar yang harus perhatikan demi kelangsungan hidup
usaha :
1. Selera. Sesuaikan citarasa makanan dengan target pasar yang dituju.
Lakukan survey pasar untuk mengetahui keinginan konsumen di. Hindari
untuk menjadi obyektif terhadap citarasa produk. Jangan hanya
memperhatikan selera dan keinginan diri sendiri.
2. Gaya Hidup. Makanan sekarang bukan hanya sebagai pemuas rasa lapar.
Tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup.
3. Daya beli. Perhatikan sumber bahan baku, alur produksi, harga produksi,
peralatan, keunggulan produk, sampai kemasan produk. Jangan hanya asal
menjual produk, kalau bahan baku sulit didapat maka akan mengganggu
proses produksi.
5
4. Rencana pemasaran. Sebelum memutuskan bisnis yang dijalankan ada
baiknya untuk menganalisis pasar dan gaya pemasaran. Berikan discount
saat usaha pertama kali dibuka sebagai promosi.
5. Lokasi. Lokasi menentukan tingkat persaingan, tempat usaha kuliner yang
terletak di tempat strategis, seperti area pendidikan dan perkantoran akan
semakin membuat banyak orang yang melihat dan mengakses. Tidak hanya
di dalam ruangan saja, lahan parkir juga harus diperhatikan. Jangan sampai
mengganggu akses jalan umum dan semrawut penataannya.
6. Higienis. Tempat usaha makanan harus bersih. Setiap ada tamu pergi meja
kursi secepatnya dibersihkan. Alat makan seperti piring sendok juga
diperhatikan kebersihannya. Bagaimanapun juga suasana tempat yang
nyaman akan menambah selera makan para pelanggan.
7. Kotak saran. Sediakan kotak saran atau sms center untuk mengetahui
feedback dari pelanggan. Berikan potongan harga atau promo kepada
pelanggan yang bersedia memberikan masukan positif untuk tempat usaha.
Interaksi dengan pelanggan juga bisa dilakukan melalui social media.
Buatlah akun secara khusus untuk berinteraksi sekaligus berpromosi tempat
usaha kuliner anda.
Pada prinsipnya semua hal diatas harus didukung dengan citarasa masakan yang dijual.
Tentunya harus enak dan mempunyai ciri khas. Agar tidak sama dengan usaha lain,
dengan begitu orang akan selalu ingat dan sering kembali untuk menikmati makanan di
tempat anda.

4. Langkah-Langkah Dalam Proses Bisnis Bidang Kuliner


Bisnis kuliner adalah jenis usaha yang bergerak dibidang makanan dan bisa jadi ladang
yang bisa membalikkan modal dengan cepat. Pasalnya semua orang butuh makan dan
orang Indonesia juga doyan kulineran. Tidak heran bila usaha/bisnis kuliner selalu
tumbuh dan berkembang karena menjanjikan keuntungan finansial bagi pelakunya.
Walau tampak menjanjikan, risiko bisnis kuliner juga sangat tinggi untuk gagal. Menurut
perkiraan, sebanyak 60 persen bisnis kuliner bubar di tahun pertamanya. Selanjutnya 80
persen takkan bertahan sampai dengan tahun kelima. Ada baiknya melakukan persiapan
matang sebelum memulai bisnis kuliner supaya tak mengikuti jejak mereka yang gagal
Cara memulai usaha kuliner online maupun offline tidak bisa dilakukan secara asal-
asalan misalnya tanpa rencana, tanpa hitung-hitungan, dan perencanaan yang tidak
matang lainnya. Cara bisnis makanan online rumahan atau di pinggir jalan di atas rentan
gagal, entah karena bisnisnya tidak diminati masyarakat atau karena kesalahan
manajemen. Jadi harus memperhatikan berbagai faktor penting seperti konsep, produk,
sumber daya manusia, target konsumen, promosi, dan sebagainya.

6
BAHAN DISKUSI

Ada banyak contoh usaha kuliner atau makanan yang bisa kamu buka terlebih yang menguntungkan da

GLOSARIUM
Intagible goods Produk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya setelah konsumen menggunakan jasa
tersebut
Non perishable goods Sesuatu yang tidak mudah rusak
Out going tourism Keluarnya warga negara sendiri yang bepergian ke luar negeri
sebagai wisatawan
Perishable goods Sesuatu yang mudah rusak
Plan Perencanaan harga
* star penilaian terhadap fasilitas dan pelayanan dari sebuah hotel.
Tangible goods Barang-barang yang dapat diamati oleh panca indra manusia
UNWTO (United Nations World Tourism Organization) Organisasi
Pariwisata Dunia adalah salah satu badan dari PBB yang
menangani masalah pariwisata. Markas besarnya berada di
Madrid, Spanyol. Mereka membuat Peringkat Pariwisata
Dunia

6
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Pengelolaan Kelas dan peserta didik Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dita Susana, 2017, Food And Beverage Pelayanan Makanan Dan Minuman, Relasi inti
Medika
Febri Surya, 2017, Akomodasi perhotelan, Indoeduka
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2, Prenhalliinso,
Jakarta.
Konsep Dasar Bisnis Kuliner - Info Wirausaha, Peluang Usaha dan Tips Wirausaha
Sukses
http://wartawirausaha.com/2013/02/konsep-dasar-bisnis-kuliner/#ixzz770ZBlNrq
Puspitasari Devi ,BSE Penjualan Jilid 1 Kemdikbud 2008
Zaenal Rais, Kitchen Knowledge and Food Production, Hotel Indonesia, Jakarta,
1995 https://www.informatif.id/2021/02/pengertian-definisi-kuliner-dan-wisata.

Anda mungkin juga menyukai