Anda di halaman 1dari 5

Langkah-Langkah Penerapan Dynamic Rate dan Manfaatnya bagi Hotel

Untuk dapat mencapai target revenue salah satu startegi yang diterapkan oleh banyak hotel
saat ini adalah menerapkan Dynamic rate atau dynamic pricing . Dynamic rate atau dynamic pricing
merupakan strategi penerapan harga yang didasarkan atas perubahan demand (permintaan) dan
supply (penawaran).

Contoh penerapannya sering kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya: Harga
tiket pesawat yang cenderung naik ketika lebaran, tapi kembali normal/turun ketika permintaan
turun.Lalu, bagaimana caranya untuk menerapkan dynamic rate di hotel? Siapa saja yang
bertanggung jawab untuk melakukan perubahan harga kamar hotel? Dengan menerapkan konsep
dynamic rate berarti kita menerapkan harga kamar sesuai dengan supply & demand. Semakin tinggi
permintaan (demand) maka semakin tinggi pula harga yang dipatok, sebaliknya semakin kecil
permintaan maka semakin rendah harga yang dipatok.

Sebelum menerapkan konsep dynamic rate ini, sebaiknya hotel menyusun langkah-langkah di

bawah:

1. Membuat Rate Structure (Struktur Harga)

Struktur harga perlu dibuat untuk beraneka ragam pasar yang berbeda. Misalnya saja untuk
segmen corporate, travel agent, atau individual.Khusus untuk publish rate, jaman sekarang berbeda
dengan jaman dulu yang hanya menggunakan single rate, akibatnya kurang fleksibel bagi tamu dan
terlambat dalam merespons keinginan pasar.

Oleh karena itu, saat ini di hotel diterapkan konsep "yield" untuk aplikasi dynamic rate di
hotelnya.Di mana harga publish rate umumnya dibagi menjadi tiga kategori: low, medium, dan high
rate. Selain harga publish, konsep yield ini juga bisa diterapkan untuk harga online travel agent.

Namun, ada beberapa rate yang tidak bisa menggunakan konsep yield, misalnya harga yang
kita terapkan untuk klien corporate dengan kontrak kerja sama. Karena umumnya hotel terikat
kontrak sebelumnya dan mereka memberikan jumlah volume dan nilai dalam kurun waktu tertentu.
Jika harga diubah sesuai demand & supply, maka berpotensi keluar dari kesepakatan kontrak.

Namun, saat ini beberapa dari mereka sudah mulai berminat untuk konsep dynamic rate
dalam kerja sama dengan hotel. Nah, harga kamar hotel yang fix seperti ini dalam istilah revenue
disebut sebagai non yieldable,sedangkan yang bisa flexible disebut sebagai yieldable.
Bagian yang bertanggung jawab untuk merumuskan struktur harga ini adalah Sales &Marketing yang
bekerja sama dengan Revenue Manager yang diketahui oleh GM dan Corporate (chain).
2. Mengontrol Supply & Demand

Untuk mengetahui tingkat supply & demand sebetulnya sangat mudah, kita bisa melihat
jumlah kamar (room available) yang tersedia di hotel kita, lalu Kamu bisa menentukan harga jualnya.
Biasanya manajemen sudah menentukan kondisi penerapan harga dan otomatis diaplikasikan di
sistem hotel (property management system).

Contoh penerapan kondisinya:

Pertama Jika room availability (ketersediaan kamar) antara XX hingga XX maka, harga yang berlaku
adalah XX. Kondisi tersebut dibuat menjadi beberapa tingkatan, yaitu harga terendah, harga
menengah, dan harga tertinggi.

Kedua, kita bisa melihat situasi kompetisi dengan kompetitor kita. Cara mengetahuinya adalah
dengan menggunakan laporan dari front office dari beberapa kompetitor yang telah bertukar data
dengan hotel kita seperti: occupancy, average rate, dan data lainnya.

Ketiga, selalu evaluasi forecast baik harian, mingguan, maupun bulanan. Perhatikan dan analisa
dengan seksama data forecast yang Kamu miliki, lalu tentukan harga sesuai dengan data yang Kamu
miliki.

Bagian yang bertanggung jawab untuk memonitor pergerakan supply and demand ini antara lain:
Revenue & Distribution dan Reservation/Front Office tergantung besar atau kecilnya hotel yang
dioperasionalkan.

Manfaat menerapkan konsep dynamic rate adalah sebagai berikut:

Tamu mendapatkan harga yang adil sesuai dengan hukum ekonomi yang mengacu kepada demand
dan supply.

Bisnis hotel menjadi lebih terkontrol untuk memastikan tingkat hunian dan harga yang ideal. Hukum
Pareto terpenuhi, yaitu prinsip 20% effort dan 80% result dengan cara memaksimalkan inventory
dan nilai bisnis.

https://www.ajar.id/post/langkah-langkah-penerapan-dynamic-rate-dan-manfaatnya-bagi-hotel
ANALISIS KEUNTUNGAN & HOUSE COUNT

1. Actual Potential Room Revenue


Hasil yang paling besar yang seharusnya diperoleh oleh hotel dalam penjualan kamar

Actual Rooms Revenue


Hasil nyata penjualan kamar yang diperoleh FO, yang mana hasil ini jumlahnya tidak akan
sama dengan potential room revenue

ACTUAL POTENTIAL ROOM REVENUE sama dengan ACTUAL ROOMS REVENUE dengan syarat
Semua kamar yang terjual hari itu merupakan harga rack rate/ publish/ normal rate dan
kondisi ini bisa dibilang tidak mungkin terjadi.

Contoh Potential Room Revenue ( kamar terjual semua dengan harga publish)

50 SUPPERIOR HARGA KAMAR IDR 500,000


REVENUE MAX IDR 25.000,000
30 DELUXE HARGA KAMAR IDR 750,000
REVENUE MAX IDR 22.500,000
20 SUITE HARGA KAMAR IDR 1000,000
REVENUE MAX IDR 20.000,000
TOTAL POTENTIAL REVENUE IDR 67.500,000

Contoh ACTUAL Room Revenue ( kamar terjual semua tetapi dengan harga yang
bervariasi)

50 SUPPERIOR HARGA KAMAR IDR 450,000


REVENUE MAX IDR 22.500,000
30 DELUXE HARGA KAMAR IDR 650,000
REVENUE MAX IDR 19.500,000
20 SUITE HARGA KAMAR IDR 800,000
REVENUE MAX IDR 16.000,000
TOTAL ACTUAL REVENUE IDR 58.000,000

2. PERCENTAGE OF POTENTIAL ROOM REVENUE

ACTUAL ROOM REV ENUE


PERCENTAGE OF POTENTIAL = X 100 %
ROOM REVENUE
POTENTIAL ROOM REVENUE

58. 000.000
X 100 % = 0, 86 ATAU 86 %
67.500.000
MONTH TO DATE OCCUPANCY

RUMUS :

TOTAL ROOM SOLD UNTIL (X) DATE

----------------------------------------------------------- X 100 %

TOTAL ROOM AVAILABLE UNTIL (X) DATE

MONTH TO DATE ARR


RUMUS :
TOTAL ROOM REVENUE UNTIL (x) DATE
--------------------------------------------------- X 100 %
TOTAL ROOM SOLD UNTIL (x) DATE

Anda mungkin juga menyukai