Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENGAMATAN STRUKTUR

TULANG

DISUSUN OLEH :

MARSYA CHIKITA AMELIA

SMAN 10 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul …………………………………………………………………. 1
B. Tujuan ……………………………………………………………….. 1
C. Dasar Teori ………………………………………………………….. 1

BAB II ISI

A. Alat dan Bahan ………………………………………………………. 4


B. Prosedur Kerja ……………………………………………………….. 4
C. Hasil Pengamatan ……………………………………………………. 5
D. Pembahasan …………………………………………………………. 5
E. Pertanyaan …………………………………………………………… 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………… 10
B. Saran …………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 11

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….. 13

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pengamatan Struktur Tulang.
Dalam penyususnan laporan ini, penulis mendapatkan bimbingan, arahan
dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
untuk terselesainya laporan ini.
Segala upaya telah penulis lakukan dalam penyusunan laporan ini. Namun,
dalam usaha yang maksimal ini, penulis menyadari bahwa dalam dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dalam hal isi, penulisan,
maupun Bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik dalam bentuk
materi, dorongan, maupun bentuk lainnya mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Amiin.

Samarinda, September 2016

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL
Laporan Hasil Pengamatan Struktur Tulang

B. TUJUAN
Tujuan dari pengamatan struktur tulang ini adalah :
1. Mengetahui struktur tulang keras
2. Mengetahui letak tulang keras
3. Mengetahui perbedaan tulang keras dan tulang rawan
4. Mengetahui struktur tulang setelah diberi HCl
5. Mengetahui pengaruh perendaman tulang ke dalam HCl
6. Mengetahui perbedaan tulang saat sebelum direndam dengan HCl dan saat
setelah direndam dengan HCl
C. DASAR TEORI
a. Tulang
Tulang adalah jenis padat jaringan ikat dresapi dengan garam anorganik
terutama garam kalsium seperti kalsium fosfat, kalsium karbonat dan lain-
lain. Bagian organik dari tulang merupakan satu per tiga dan komponen
garam anorganik merupakan dua per tiga
Tulang berdasarkan bahan pembentukannya dapat dibedakan menjadi :
1. Tulang Rawan (Kartilago)
2. Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras adalah tulang yang bersifat kaku dan keras atau biasa
juga disebut dengan tulang sejati. Tulang keras merupakan alat gerak
pasif. Artinya, alat gerak yang dapat bergerak jika digerakkan dengan
otot.

1
Tulang keras dibedakan menjadi 2 berdasarkan matriksnya :
a. Tulang Kompak
Tulang Kompak adalah tulang yang matriksnya tersusun rapat dan
padat yang mengandung zat kapur dan fosfor. Tulang kompak pada
sel-sel tulang (osteosit) tersusun membentuk system havers. Pada
bagian tengah tulang kompak contohnya tulang pipa pada bagian
tengahnya terdapat saluran pembuluh darah, pembuluh limfa, dan
saraf, yang dikelilingi oleh sel tulang.
b. Tulang Spons
Tulang Spons adalah tulang yang matriksnya berongga dan
tersusun oleh anyaman trabeculae (mirip dengan pecahan genting)
yang pipih dan mengandung serat kolagen. Rongga yang terdapat
pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang belakang.

Tulang keras berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi lima


macam yaitu :

a. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk bulat panjang seperti pipa. Pada kedua
ujung berbonggol. Tulang pipa berongga yang di dalamnya berisi
sumsum kuning dan lemak. Tulang pipa terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
 Epifise, bagian ujung tulang yang terdiri dari tulang rawan
 Diafise, bagian tengah yang memanjang dan dipusat terisi
sumsum tulang pada rongga
 Cakra Epifise, bagian sempit anatar epifise dan diafise

Contoh tulang pipa yaitu, tulang paha, tulang, lengan atas, tulang
kering, tulang betis dan sebaginya.

b. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih atau tipis (lempengan), berupa tulang
kompak dan tulang spons yang didalamnya terdapat sumsum
merah. Sumsum merah merupakan tempat pembentukan sel darah
merah dan sel darah putih. Umumnya tulang pipih berfungsi
sebagai pelindung. Contoh tulang pipih, yaitu tulang rusuk, tulang
tegkorak, tulang dada, tulang belikat.
c. Tulang Pendek
Tulang ini berbentuk kubus seperti dadu yang pendek dan bulat. Di
dalam tulang pendek berisi sumsum merah. Contoh tulang pendek,
yaitu ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan,
pergelangan kaki.
d. Tulang Seismoid
adalah tulang kecil seperti biji yang terdapat dalam tendon yang
menghubungkan tulang ke oto. Contoh tulang ini adalah tulang
patella.
e. Tulang Tidak Beraturan
Tulang ini meiliki bentuk yang tidak menentu. Contoh tulang tidak
beraturan seperti tulang pada wajah, tulang rahang, tulang pinggul,
dan tulang belakang.
b . Asam Klorida
Asam Klorida adalah larutan akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl).
Merupakan asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asama
lambung. Seperti yang kita ketahui, komponen utama tulang adalah Ca
(Kalsium). Asam Klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan
unsur-unsur seperti Ca dengan mengikuti reaksi :
HCl + Ca  CaCl2 + H2
3
BAB II
ISI
A. ALAT DAN BAHAN
 Alat
1. Gelas Beker
2. Cawan Petri
3. Pisau
4. Pinset
5. Sarung Tangan Karet
6. Tissu
7. Masker
 Bahan
1. Tulang paha ayam segar
2. Larutan Asam Klorida (HCl) 15%

B. PROSEDUR KERJA
1. Mencuci bersih tulang paha ayam yang segar dengan air yang mengalir
2. Menggunakan sarung tangan plastik dan masker untuk membersihkan
tulang dari daging yang menempel
3. Memotong tulang paha ayam sehingga terlihat rongga pada tulang ayam
4. Mengamati keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan
cara menekan), kelenturan (dengan cara membengkokkan), dan warnanya
5. Menyiapkan larutan HCl 15%
6. Meletakkan tulang ke dalam gelas beker
7. Menuangkan HCl 15% ke dalam gelas beker hingga tulang terendam dan
menunggu selama kurang lebih 30 menit
8. Menambil tulang dengan menggunakan pinset
9. Mencuci tulang dengan air yang mengalir, mengeringkan tulang dengan
kertas tissue, dan meletakkan tulang pada cawan petri

10. Mengamati perubahan yang terjadi pada tulang setelah direndam dengan
HCl
C. HASIL PENGAMATAN
Dari pengamatan yang kami peroleh setelah melakukan percobaan ini adalah :

Keadaan Tulang
Tulang
No Warna Warna
yang Kekerasa
. Bagian Bagian Kelenturan
Diamati n
Luar Dalam
1. Sebelum Putih Berwarna Sangat Kaku, tidak
direndam tulang, merah keras, kuat lentur sama
di larutan cerah, dan cerah sekali
HCl 15% terlihat
segar
2. Setelah Pucat, Berwarna Lunak Lentur, dapat
direndam sedikit coklat dibengkokkan
di larutan kekuning- . Menjadi
HCl 15% kuningan. seperti tulang
Seperti lunak
tulang yang
dimasak

D. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa HCl
memiliki pengaruh terhadap tulang yang direndam di dalamnya. Hal ini dapat
terjadi karena saat tulang direndam dalam larutan HCl, muncul gelembung
kecil yang menempel dipermukaan tulang yang disebabkan karena hasil reaksi
antara HCl dengan tulang berupa gas CO2.

5
Tulang yang semula keras menjadi lunak setelah direndam larutan HCl
karena zat yang membuat tualng keras yaitu CaCO3 setelah bereaksi dengan
HCl menjadi menghilang. Ketika tulang melunak, lama kelamaan akan
keropos, sumsum tulang akan keluar, lapisan tulang menipis sehingga warna
tulang menjadi pucat. Bau lebih amis dikarenakan semua zat penyusun tulang
bercampur dengan larutan HCl dan menurun drastis.

E. PERTANYAAN
1. Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam
HCl 15% ?
Jawab :
Sebelum direndam dengan larutan HCl tulang memiliki keadaan :
Warna : Putih tulang, cerah dan terlihat segar
Warna (dalam) : Merah cerah
Kekerasan : Sangat keras, kuat
Kelenturan : Kaku, tidak dapat dibengkokkan
Setelah direndam dengan larutan HCl tulang memiliki keadaan :
Warna : Putih kekuning-kuningan
Warna (dalam) : Coklat
Kekerasan : Lunak
Kelenturan : Lentur, bisa dibengkokkan
2. Setelah tulang direndam HCl 15% apakah tulang bisa dibengkokkan ?
Apakah pengaruh HCl terhadap struktur tulang ? Tuliskan reaksi kimianya
Jawab :
Ya, HCl (Asam Klorida) dapat menyebabkan tulang yang awalnya keras
dan kaku dapat menjadi lunak dan lentur karena seluruh komponen
pembentuk tulang telah terlarut dalam HCl
Reaksi Kimia :
HCl + Ca  CaCl2 + H2
6
3. Sebutkan komponen zat penyusun tulang
Jawab :
a. Kalsium (Zat kapur)
Kalsium lebih dikenal dengan zat pembentuk gigi dan tulang. Sejak
masih di dala kandungan, manusia sudah membutuhkan kalsium.
Kalsium dapat diperoleh dari makanan seperti kacang-kacangan,
sayuran bewarna hijau, tahu, tempe, brokoli, lobster, susu, udang, telur
dan sebagainya.
b. Zat Besi
Zat besi sangat berperan bagi pembentukan tubuh yang ideal, karena
zat besi selalu menyuplai oksigen yang diperlakukan saat otot
berkontraksi. Makanan yang mengandung zat besi di antaranya adalah
bayam, kangkung, kacang hijau, beras merah, roti gandum, kismis,
oatmeal, ikan laut, daging sapi, susu skim, telur dan sebagainya
c. Kolagen (Zat Perekat)
Kolagen memili fungsi penting untuk tulang. Kolagen bekerja sama
dengan garam fosfor dan kalsium untuk mebentuk struktur tulang.
Kombinasi ini akan membentuk 95% bagian dari matriks. Makanan
yang mengandung kolagen di antaranya adalah manggis, apel, anggur,
delima, sawo, durian, lemon, jeruk, kiwi, papaya, leci, brokoli, kubis,
asparagus, teorng, bit, kale, tomat, paprika merah, kacang-kacangan,
coklat, kenari, teh hijau, susu, keju, ikan salmon dan sebagainya
d. Fosfor
Fungsi fosfor bagi tulang manusia adalah sebagai penunjang kesehatan
gigi dan gusi, serta penyerapan dalam peakaian kalsium. Dalam bahan
pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik.
Enzim dalam saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik
dari ikatannya dengan bahan organik. Sebagian besar fosofr diserap
tubuh dalam bentuk anorganik. Makanan yang mengandung fosofor
seperti kacang, gandum, daging, telur, roti, havermut
7
e. Vitamin D
Merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak, yang berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi bersama dengan kalsium. Vitamin D
merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi di dalam tubuh.
Fungsi vitamin D adalah untuk membantu pengerasan tulang. Sumber
makanan yang mengandung vitamin D di antaranya adalah ikan tuna,
uadang, mentega, biji bunga matahari, dan minyak ikan
4. Apakah fungsi zat kapur (kalsium fosfat dan kalsium karbonat) bagi
tulang?
Jawab :
Zat kapur memilki fungsi untuk :
 Menjaga kekuatan tulang dan gigi
 Mencegah terjadinya osteoporosis
 Membentuk matriks tulang dan gigi
 Menambal tulang yang keropos
 Membantu tumbuh kembang tulang
5. Dari manakah tubuh memperoleh zat kapur ?
Jawab :
Tubuh memperoleh zat kapur dari makanan seperti :
 Sumber Nabati : Kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau,
kacang polong), sereal dari gandum, sayuran bewarna hijau, susu
kedelai, biji-bijian, tahu, dan tempe, brokoli, kecipir, buah-buahan
(nangka, kismis, papaya, salak) dan daun papaya
 Sumber Hewani : susu, keju, yogurt dan olahan susu lainnya, daging
bewarna merah, ikan (salmon, teri, tuna, sarden), udang, lobster,
kepiting, telur terutama pada kuningnya
6. Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur ?
Jawab :
Jika tubuh kekurangan zat kapur maka dapat menimbulkan kerusakan pada
gigi, juga pada pertumbuhan tulang dapat menjadi tidak sempurna
(rakhitis).

8
Selain itu, apabila terjadi luka pada bagian tubuh darah sukar membeku,
gejala lainnya yaitu kekejangan pada otot. Selain untuk tulang, zat kapur
(kalsium) diperlukan juga untuk otot dan saraf. Bila kadar kalsium di
dalam tubuh berkurang, urat saraf menjadi peka dan otot menjadi sangat
kejang, sebab itu perasaan kesemutan terasa di beberapa bagian tubuh,
terutama pada otot-otot besar di tungkai. tepapi yang jauh lebih penting
adalah Zat kapur di dalam otot jantung. Bila zat kapur di dalam aliran
darah dikurangi, jantung akan lekas kehilangan tenaga, menjadi tidak
teratur, bahkan mungkin berhenti sama sekali. Akibat lainnya adalah
menimbulkan penyakit Osteoporosis, dan Hipokalsemi.
9

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tulang ayam segar yang direndam dengan larutan HCl 15% dalam
jangka waktu kurang lebih 30 menit akan mengalami perubahan struktur dan
keadaan tulang. Baik warna bagian luar, warna bagian dalam, kekerasan
maupun kelenturan masing-masing mengalami perubahan yang signifikan jika
dibandingkan dengan struktur dan keadaan tulang paha ayam segar yang
belum direndam dengan larutan HCl 15%. Tulang yang direndam dengan HCl
juga akan berubah warna sumsum nya menjadi bewarna kecoklat-coklatan.
Hal ini dapat terjadi karena HCl dapat menyebabkan matriks yang terdapat di
dalam tulang menjadi rusak, tulang kehilangan zat kapur dan komponen
lainnya yang menyusun tulang yang ikut terlarut dalam HCl yang membuat
tulang menjadi lebih lentur dan lunak.

B. SARAN
Saran untuk melakukan pengamatan struktur tulang ini adalah pastikan
alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih, dan pastikan gunakanlah
tulang paha ayam yang masih segar agar perubahan strukturnya dapat diamati
dengan lebih mudah. Bersihkan tulang dari daging-daging yang menempel
agar dapat terlihat jelas peubahan yang terjadi. Gunakanlah sarung tangan
plastik agar kulit tidak terluka jika terkena larutan atau bahan tajam lainnya.
Gunakanlah masker agar udara HCl tidak terhirup. Jangan dekatkan wajah ke
gelas beker saat tulang telah dimasukkan ke dalam larutan HCl dan jangan
hirup udara HCl. Saat tulang akan di angkat dari larutan HCl gunakanlah
pinset agar tangan Anda tetap aman. Setekah selesai melakukan percobaan
bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
10
DAFTAR PUSTAKA

http://alifpustaka.blogspot.co.id/2016/07/laporan-praktikum-biologi-
pengamatan.html?m=1 ( Diakses Pada 16 September 2016)

https://cilleee.wordpress.com/2011/09/20/struktur-tulang-bila-direndam-dalam-
larutan-asam/ ( Diakses Pada 16 September 2016)

http://googleweblight.com/?
lite_url=http://biologipedia.blogspot.com/2012/03/praktikum-pengamatan-
tulang.html?m%3D1&ei=hfyvniYZ&lc=id-
ID&s=1&m=217&host=www.google.co.id&ts=1474037351&sig=AKOVD
659vT42ZhgL4vzs3ekXYRKtojUtDA ( Diakses Pada 16 September 2016)

http://googleweblight.com/?lite_url=http://widy-
yach.blogspot.com/2011/12/praktek-biologi-tulang-keras-dan tulang.html?m
%3D1&ei=hfyvniYZ&lc=id-
ID&s=1&m=217&host=www.google.co.id&ts=1474037351&sig=AKOVD
66voADpZQFZ0Tnrev91_a13am0YBw ( Diakses Pada 16 September 2016)

http://ijammeru.blogspot.co.id/2011/04/isu-gizi.html?m=1 ( Diakses Pada 16


September 2016)

http://jayruhal.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-zat-kapur.html?m=1 ( Diakses
Pada 16 September 2016)

http://kliksma.com/2015/06/apa-itu-tulang.html ( Diakses Pada 16 September


2016)

http://lanahadana.blogspot.co.id/2015/02/laporan-hasil-praktikum-pada-tulang-
ayam.html?m=1 ( Diakses Pada 16 September 2016)

http://mediaalvinurhuda.blogspot.co.id/2015/01/laporan-praktikum-struktur-
tulang.html?m= ( Diakses Pada 16 September 2016)
http://mediaalvinurhuda.blogspot.co.id/2015/01/laporan-praktikum-struktur-
tulang.html?m= ( Diakses Pada 16 September 2016)

11

http://violarachmatyka.blogspot.co.id/2012/12/praktikum-tulang-ayam.html?m=1
( Diakses Pada 16 September 2016)

http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-jenis-ciri-ciri-tulang-keras.html?
m=1 ( Diakses Pada 16 September 2016)

http://www.astalog.com/5156/zat-penyusun-tulang-pada-manusia.htm ( Diakses
Pada 16 September 2016)

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Keadaan tulang sebelum di rendam HCl


B. Keadaan Tulang Saat Direndam HCl

C. Keadaan Tulang Saat Setelah Direndam HCl

13

Anda mungkin juga menyukai