Kiri: kentang menjadi lembek setelah direndam dalam larutan glukosa. Kanan : kentang mengeras setelah direndam aquades.
Bagaimana penjelasannya?
Ingat konsep ini: osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran
semipermeabel.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel
kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula
yang hipertonis. Lihat gambar berikut.
Perhatikan apa yang terjadi jika sel hewan dan sel tumbuhan direndam dalam larutan hipertonis atau hipotonis.
1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan
tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis
larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Beginilah bentuk sel yang mengalami plasmolisis. Perhatikan rongga yang terbentuk di antara membran sel dengan dinding sel.
Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam
sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel
bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras
dan beratnya bertambah.