Anda di halaman 1dari 5

Hanna Muthia

XI-MIPA 2
Tugas : Praktikum Transportasi zat.

LAPORAN PERCOBAAN DEPLASMOLOSIS PADA TERONG


Judul : Proses kerja deplasmolosis pada terong

Tujuan :
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonik dan
hipertonik.
2. Membuktikan peristiwa deplasmolisis
3. Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
4. Membuat laporan praktikum dengan jelas

Alat dan Bahan :

1. Pulpen
2. Pensil
3. Penggaris
4. Air mineral
5. Garam
6. Gelas
7. Pisau
8. Terong

Cara Kerja :

1. Potong terong menjadi lingkaran

2. Ukur diameter sebelum di masukkan


ke dalam air garam dan air mineral

3. Masukkan ke dalam air garam


4. Tunggu sampai kurang lebih 10 menit

5. Ukur kembali diameternya setelah direndam air


garam

6. Lalu masukkan ke dalam air tawar

7. Tunggu kira kira 20 menit

8. Lalu ukur diameternya

Hasil Pengamatan / Data/ foto/ tabel :

DIAMETER
Pertama direndam air garam dulu Terong Air garam

Sebelum D = 4 cm

Sesudah D = 3,7 cm

Terong Air Biasa

Sebelum D = 3,7 cm

sesudah D = 4 cm

lalu setelah direndam air tawar


KEADAANNYA

Terong Air garam Air biasa


Sebelum Lumayan keras Lumayan keras
Sesudah Lembek Semakin keras

Pembahasan :

Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran


plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan
hipotonik (air biasa), sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat.
Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran
plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.

Kesimpulan :

deplamolisis akan terjadi jika suatu sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam
cairan yang hipotonis (air biasa) sehingga sitoplasma mengembang kembali

Saat terong direndam dalam larutan garam dan air biasa akan terjadi perpindahan air secara
osmosis dari sel-sel terong.
1. Plasmolisis = Perpindahan air keluar menuju ke larutan air garam ini terjadi karena sel-sel
terong hipotonis terhadap larutan garam yang hipertonis.
2. Desplamolisis = Terong dari larutan air garam selepas dimasukkan kedalam larutan air biasa,
maka air akan masuk kedalam sel-sel terong lagi, karena sel-sel terong hipertonis
dibandingkan air. Akibatnya ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan terong
menjadi keras dan diameter bertambah.

Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa terong dapat menyerap kembali cairan
setelah ia melakukan plamolisis, disebut dgn peristiwa desplamolisis. Terong menyerap air biasa
kaerna cairannya hipotonis.

Daftar Pustaka.
http://tryasngudilestari1994.blogspot.com/2015/12/plasmolisis-dan-deplasmolisis.html

https://www.academia.edu/19127058/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMUM

Anda mungkin juga menyukai