Anda di halaman 1dari 5

Judul Kegiatan : Isolasi DNA

Tujuan : Mengekstraksi dan memisahkan DNA tumbuhan (buah-buahan) dengan cara


sederhana.

Alat :

● Blender (lumping dan alu)


● 2 gelas beker 250 mL
● 2 erlenmeyer 250 mL
● Gelas ukur
● Rak dan 4 tabung reaksi
● Pipet tetes
● Pengaduk kaca/spatula
● Corong kaca
● Timbangan
● Pisau
● Saringan halus
● Potongan lidi/sedotan
● Mikroskop
● Kaca objek
● Kaca penutup

Bahan :

● Buah yang masak sebanyak 50 gram (misalnya stroberi, nanas, mangga, pepaya, atau avokad)
● Etanol 95% yang dingin (disimpan di dalam freezer/es batu)
● Detergen cair atau 10 gram detergen bubuk (sabun krim) yang dilarutkan dalam 60 mL akuades
● Garam halus
● Akuades

Cara Kerja :

1. Kupaslah buah dan potong kecil-kecil. Ambil 50 gram buah, tambahkan 100 mL akuades dan 4
gram garam, kemudian diblender hingga halus.
2. Saring buah yang sudah dihaluskan dan tampung dalam Erlenmeyer.
3. Masukkan 15 mL (1 sendok makan) larutan detergen ke dalam erlenmeyer dan aduk perlahan
hingga tercampur merata. Diamkan selama 10 menit.
1
4. Ambil campuran bahan di bagian Tengah dan tuangkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 3
tabung reaksi.
1
5. Siapkan etanol dingin sebanyak 3
tabung reaksi. Tuangkan etanol ke dalam campuran bahan
dengan hati-hati melalui dinding tabung reaksi. Hati-hati menggunakan etanol, jangan sampai
terhirup.
6. Amatilah proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian paling atas.
7. Ambil DNA dengan menggunakan lidi. DNA tersebut dapat disimpan dalam alcohol.
8. Amatilah sedikit DNA dengan menggunakan mikroskop, kemudian gambar bentuknya.
9. Ulangi kegiatan tersebut di atas dengan menggunakan jenis buah yang berbeda.
10. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel.

Tabel hasil pengamatan:

Jumlah DNA Warna lapisan bagian Gambar


DNA buah (ketebalan mikroskopis Keterangan
Bawah Tengah Atas
lapisan/mm) DNA
naga ±10 mm pink pink bening pink
keunguan keputihan

pisang ±7 mm putih agak bening putih ke


merah abuan
muda
Pertanyaan:

1. Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, tentukan:


a. Variabel manipulasi (bebas) : Jenis buah yang digunakan (naga & pisang), jenis deterjen
untuk merusak dinding sel
b. Variable respons (terikat) : Jumlah DNA yang berhasil diekstraksi dan kualitas DNA yang
dihasilkan
c. Variabel kontrol : Teknik pengadukan yang seragam, jumlah dan ukuran sampel yang
konsisten, serta suhu dan kelembaban selama proses

2. Jelaskan tujuan dari perlakuan dalam percobaan berikut.


a. Buah diblender/dihaluskan
Jawab: Tujuan dari menghaluskan buah adalah untuk memisahkan DNA Buah dengan cara
lisis atau penghalusan buah ke partikel yang lebih kecil.

b. Pemberian garam
Jawab: Pemberian garam berfungsi untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA
dari campuran sehingga benang-benang tersebut akan mudah diamati.

c. Pemberian detergen
Jawab : Penambahan detergen cair berfungsi untuk merusak membran sel dari buah-buah
tersebut.

d. Penambahan etanol dingin


Jawab : bertujuan untuk mempermudah terjadinya presipitasi pada benang-benang DNA.
Ethanol tersebut mampu membawa asam nukleat yang terdapat dalam campuran naik ke
permukaan.

3. Bandingkan hasil pemisahan DNA. Buah apakah yang paling banyak mengandung DNA?
Dari Kedua buah yang kami uji yaitu (Buah Pisang dan Buah Naga), yang menghasilkan DNA
paling tebal adalah buah Naga sekitar ± 1 cm, sedangkan pada buah pisang tebal DNA hanya
setebal ± 0.7 cm.

4. Jelaskan bentuk, warna, dan tekstur DNA yang terbentuk.


Jawab :
- Bentuk : Gumpalan - gumpalan kasar
- Warna : Putih ke abu abuan
- Tekstur : Kasar dan lembek

5. Perhatikan beberapa lapisan dalam larutan. Dapatkah Anda menjelaskan lapisan apa saja yang
terbentuk dalam tabung reaksi?
Jawab :
Dalam proses ekstraksi DNA, terdapat beberapa lapisan yang terbentuk dalam tabung reaksi
yaitu:
​ 1. Lapisan Deterjen atau Enzim:
● Digunakan untuk merusak dinding sel yang akan membentuk lapisan di bagian bawah
tabung reaksi. Fungsinya adalah untuk memecahkan membran sel dan melepaskan DNA.
​ 2. Lapisan Air atau Buffer:
● Setelah proses penghancuran sel, larutan DNA yang dihasilkan akan berada pada lapisan
di atas lapisan deterjen atau enzim. Hal ini berupa campuran air dan buffer yang
digunakan untuk memfasilitasi proses ekstraksi.
​ 3. Lapisan DNA:
● DNA yang terkumpul akan membentuk lapisan di atas larutan air atau buffer. Lapisan ini
terlihat keruh atau berbentuk benang yang bergantung pada kualitas dan kuantitas DNA
yang berhasil diekstraksi.
​ 4. Lapisan Debris Sel (sisa sel) :
● Beberapa sisa sel atau debris sel yang tidak larut sepenuhnya dapat membentuk lapisan
di atas lapisan DNA yang dapat dilihat sebagai endapan atau partikel yang mengambang
di atas larutan DNA.

6. Apakah peranan teknologi isolasi DNA dalam kehidupan masyarakat?

Jawab : Teknologi isolasi DNA telah menjadi salah satu teknologi yang paling penting dalam
kehidupan modern. DNA adalah molekul yang mengandung informasi genetik yang menentukan
sifat-sifat organisme. Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk memisahkan DNA dari
sel-sel yang berbeda dan mempelajarinya. Teknologi ini memungkinkan untuk melakukan
berbagai macam penelitian biologi, seperti melakukan analisis genetik, menentukan struktur
genom, dan mengidentifikasi sifat-sifat genetik yang berbeda.

Teknologi isolasi DNA memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat,
terutama dalam bidang biologi dan kedokteran, bidang tanaman dan hewan, serta bidang
forensik. Berikut adalah beberapa peran teknologi isolasi DNA dalam kehidupan masyarakat:

● Teknologi isolasi DNA telah membantu dalam berbagai bidang biologi dan kedokteran.
Hal ini telah membantu dalam identifikasi penyebab penyakit dan dalam usaha untuk
mendeteksi dan mencegah penyakit. Teknologi ini juga memungkinkan untuk melacak
sumber dan penyebaran suatu penyakit, mengidentifikasi obat yang efektif untuk
menangani penyakit, dan memahami genetika manusia dan bagaimana sifat-sifat ini
dapat memengaruhi kesehatan dan perilaku.
● Teknologi ini juga membantu dalam bidang tanaman dan hewan. Teknologi ini telah
membantu dalam memahami bagaimana tanaman dan hewan berevolusi, seperti
bagaimana spesies berubah, bagaimana organisme dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan, dan bagaimana organisme dapat beradaptasi dengan perubahan iklim.
Teknologi ini juga telah membantu dalam mengembangkan tanaman dan hewan yang
lebih tahan terhadap penyakit, lebih tahan terhadap cuaca, dan yang memiliki produksi
yang lebih tinggi.
● Teknologi isolasi DNA juga telah membantu dalam bidang forensik. Teknologi ini telah
memungkinkan untuk mengidentifikasi individu dengan menganalisis DNA mereka.
Teknologi ini telah membantu dalam mengungkap kasus pembunuhan, kejahatan
seksual, dan lainnya. Teknologi ini juga telah membantu dalam mengidentifikasi
penipuan dan pencucian uang.

Dengan demikian, teknologi isolasi DNA telah memberikan kontribusi besar terhadap
kemajuan ilmiah, kesehatan masyarakat, dan pemahaman kita tentang kehidupan,
sambil memberikan solusi untuk berbagai masalah di berbagai bidang.

Anda mungkin juga menyukai