Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 1:

- Adjie Ayyub R.A (01)


- Alya Farah Nabila (05)
- Imelda Roselia L.P (15)
- Lucia Nurmalasari (17)
- Raka Baskara (29)
- Reihan Rizky (33)
Unsur Transisi Periode Keempat
Pengertian
Secara umum unsur transisi adalah kelompok yang
terletak pada blok d di dalam sistem periodik. Unsur
transisi periode keempat terdiri atas Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu),
dan Zink (Zn)
SIFAT FISIKA
SIFAT KIMIA
1. Mempunyai berbagai macam bilangan oksidasi
Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi tiap
elektron yang terdapat dalam orbital d hampir setara. Untuk
mencapai kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan
cara melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh
karena itu unsur-unsur ini dapat mempunyai 2 macam
bilangan oksidasi atau lebih dalam senyawanya.

2. Bilangan oksidasi bersifat paramagnetik.


Bersifat paramagnetik, yakni tertarik oleh medan magnet,
yang diakibatkan adanya elektron tidak berpasangan pada
atom-atom unsur transisi
3. Ionnya berwarna, karena adanya elektron yang tidak berpasangan pada subkulit

3d yang dapat mengalami pemecahan (splitting) dengan tingkat energi yang


berbeda. Apabila disinari cahaya akan terjadi eksitasi elektron dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dan terjadi pelepasan energi kembali pada
saat elektron deeksitasi, dimana perubahan tingkat energinya setara dengan energi
cahaya tampak (visible) sehingga dapat terlihat sebagai warna-warni pada
larutannya. unsur transisi - Ionnya berwarna.

4. Membentuk senyawa kompleks/koordinasi, yang terdiri dari ion logam (transition


element) positif sebagai atom pusat dan gugus yang terikat secara koordinasi yang
disebut ligan.
Unsur Transisi di Alam
Unsur transisi umumnya terdapat dalam bentuk senyawanya di
alam, kecuali unsur tembaga (Cu), emas (Au), dan perak (Ag)
yang juga dapat ditemukan dalam keadaan bebas. Untuk
mendapatkan unsur tersebut, dilakukan cara reduksi pada
senyawa yang mengandung unsur transisi. Mineral logam transisi
umumnya terdapat dalam bentuk sulfida, oksida, atau karbonat
karena senyawa-senyawa tersebut sukar larut dalam air.

Bijih unsur transisi dalam bentuk oksida umumnya dapat


langsung direduksi dengan gas CO atau karbon, misalnya pada
besi, nikel, dan zink. Sementara itu, untuk bijih sulfidanya, harus
melalui proses pemanggangan terlebih dulu sebelum direduksi
dengan gas CO atau karbon.
Cara Pembuatan Logam Transisi Periode 4
1. Skandium (So): dibuat dengan elektrolisis cairan 𝑺𝒄𝑪𝒍𝟐 yang
dicampurkan dengan klorida-klorida lain.

2. Titanium (Ti): Salah satu metode yang digunakan dalam proses


pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor
dan karbon. Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian
dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi.
Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium
menjadi logam murni. Udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak
dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa reaksi adalah antara
magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian dikeluarkan dari
hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan
spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon
yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni.
3. Vanadium (V):
Frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi
𝑉2 𝑂5 dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe)

 Reaksinya: 2𝑉2 𝑂5 (s) + 5 Si (s) + Fe(s) ----> 4V (s)+ Fe (s) + 5𝑆𝑖𝑂2 (s)

Senyawa 𝑆𝑖𝑂2 ditambah dengan CaO menghasilkan suatu terak yaitu


bahan yang dihasilkan selama pemurnian logam.

4. Krom (Cr): logam krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan


jalan mereduksi 𝐶𝑟2 𝑂3 dengan logam aluminium.
 Reaksinya: 𝐶𝑟2 𝑂3 (s) + 2Al(s) -> 𝐴𝑙2 𝑂3 (s) + 2Cr(s)

5. Mangan (Mn): pembuatan feromangan dilakukan dengan


mereduksi 𝑀𝑛𝑂2 dengan campuran besi oksida dan karbon.

 Reaksinya: 𝑀𝑛𝑂2 + 𝐹𝑒2 𝑂3 + 5C ---> Mn + 2Fe + 5CO


6. Besi (Fe)
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besit dilakukan dalam tanur tinggi. Prinsip kerjanya
dengan mereduksi oksida besi dengan gas karbon monoksida.

7. Kobalt (Co)
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium (NaOCl)

Berikut reaksinya : 2𝐶𝑂2+ (aq) + NaOCI (aq) + 4𝑂𝐻 − (aq) + H₂O ------> 2𝐶𝑜(𝑂𝐻)3 (s) + NaCl (aq)
Trihydroxide 𝐶𝑜(𝑂𝐻)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian
ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal.

8. Tembaga (Cu)
Proses pengolahan tembaga diawali dengan pemanggangan kalkopirit (𝐶𝑢𝐹𝑒𝑆2 ) atau bijih tembaga lain.
Hasil pemanggangan dioksidasi dalam oksigen. Tembaga yang dihasilkan dimurnikan secara elektrolisis
dan flotasi (proses pemisahan yang digunakan untuk menghasilkan konsentrat tembaga-emas)

9. Seng (Zn)
Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS) kemudian oksida seng
direduksi dengan karbon pijar.
10. Nikel
Diproses melalui pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel
matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap
utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
 Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air
bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih
yang berukuran 25 mm.
 Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di
dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan
sulfidasi.
 Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi
sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
 Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte
dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
 Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam
cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan
dikemas.
Kegunaan serta dampak unsur Transisi dan senyawanya

1. Skandium (Sc)
Skandium merupakan logam ringan yang mengilap tetapi mudah
memudar jika terkena udara, mudah terbakar, dan mudah bereaksi
dengan air. Kegunaan skandium (Sc) :
- Campuran logam skandium dan aluminium dimanfaatkan untuk
pembuatan kerangka pesawat.
- Digunakan sebagai komponen pada lampu berintensitas tinggi.
- Sebagai bahan pembentuk gelatin hidroksida yang bersifat
amfoter.
Dampak negatif skandium (Sc) :
- Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena
beberapa senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik
(menyebabkan penyakit kanker) pada manusia.
- Dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi
dalam tubuh.
- Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif
pada reproduksi dan sistem syaraf.
2. Titanium (Ti)
Titanium merupakan logam yang mengilap, keras dan kuat tetapi ringan, serta tahan korosi, termasuk
terhadap air laut.
 Kegunaan titanium (Ti) :
1. Digunakan sebagai logam paduan dengan besi, alumunium, vanadium, dan molibdenum.
2. Logam paduan banyak dimanfaatkan untuk industru penerbangan, militer, proses industri, otomatif,
agroindustri, alat kedokteran, alat olahraga, perhiasan, dan telepon genggam.
3. Senyawa titanium dioksida ini dapat menjauhkan bakteri, baik bakteri medik seperti MRSA dan
Pseudomonas, maupun bakteri makanan seperti Staphylococcus aureus, Colon bacillus, Salmonella, dan
Listeria monocytogenes.
4. 𝑇𝑖𝑂2 digunakan untuk pigmen cat warna putih, reflektor radiasi inframerah, dan campuran kosmetik untuk
produk sunblock.

 Dampak negatif titanium (Ti) :


1. Sebagai bubuk atau dalam bentuk serutan logam, titanium menimbulkan bahaya kebakaran dan jika
dipanaskan di udara berpotensi menimbulkan ledakan.
2. Paparan berlebihan titanium pada manusia dapat memicu beberapa keluhan seperti sesak dan nyeri dada,
batuk, serta kesulitan bernapas.
3. Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi.
3. Vanadium (V)
Vanadium merupakan logam mengilap, keras, dan tahan korosi.

 Kegunaan vanadium (V) :


1. Hampir 80% produk logam vanadium digunakan sebagai bahan
tambahan pada industri baja untuk memberikan sifat khusus.
2. Dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan teknik yang tahan getaran,
misalnya: pegas, per mobil, pesawat terbang, dan kereta api.
3. Senyawa vanadium pentaoksida (𝑉2 𝑂5 ) dapat dimanfaatkan sebagai
katalis pada industri asam sulfat dengan proses kontak.

 Dampak negatif vanadium (V) :


1. Senyawa vanadium umumnya tidak berbahaya, namun pekerja yang
terpapar debu vanadium peroksida berpotensi mengalami iritasi
mata, hidung, dan tenggorokan parah.
2. Memicu iritasi paru-paru, tenggorokan, mata, dan rongga hidung.
4. Kromium (Cr)
Kromium merupakan logam tahan korosi yang mengilap, keras, dan berwarna
agak kebiruan.
 Kegunaan kromium (Cr) :
1. Banyak dimanfaatkan sebagai campuran baja khusus, misalnya stainless
steel.
2. Dimanfaatkan untuk melapisi logam lain agar tahan karat.

 Dampak negatif kromium (Cr) :


1. Daya racun yang dimiliki kromium akan bekerja sebagai penghalang kerja
enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus.
2. Logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen,
teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan.
3. Senyawa kromium yang terlepas ke perairan akan menyebabkan turunnya
kadar oksigen (DO) serta mengakibatkan matinya hewan dan tumbuhan air.
5. Mangan (Mn)
Mangan merupakan logam mengilap yang sangat keras, tetapi
rapuh.

 Kegunaan mangan (Mn) :


1. Baja mangan digunakan sebagai rel kereta dan topi baja
bagi tentara.
2. Dimanfaatkan pada industri baja sebagai campuran
mangan dengan besi disebut feromangan. Feromangan
digunakan sebagai bahan pembuat mesin dan alat berat.
3. Mangan dalam bentuk senyawa 𝑀𝑛𝑂2 digunakan pada
baterai kering.

 Dampak negatif mangan (Mn) :


1. Mangan dapat bersifat karsinogenik.
2. Menyebabkan bronkitis.
3. Menyebabkan pneumonia.
4. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis yang menghalangi
saluran pernapasan.
5. Mangan dapat menyebabkan penyakit yang disebut demam
asap logam.
6. Besi (Fe)
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua aloi dari besi
(aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu
contoh baja yang terkenal adalah stainless steel, yang merupakan baja tahan karat.
Berikut urai beberapa kegunaan dari besi :

1. Sebagai logam, besi memiliki kegunaan paling luas dalam kehidupan, seperti untuk kontruksi atau rangka
bangunan, landasan, untuk badan mesindan kendaraan, tulkit mobil, untuk berbagai peralatan pertanian, bangunan
dan lain-lain.
Mutu dari semua bahan yang terbuat dari besi tergantung pada jenis besi yang digunakan, seperti:
 Baja krom (95,9% Fe; 3,5% Cr; 0,3% Mn; 0,3%C)
 Baja mangan (11-14%Mn)
 Baja karbon (98,1% Fe ; 1% Mn ; 0,9%C)
 Baja wolfram (94%Fe ; 5%W ; 0,3%Mn ; 0,7%C)

2. Fe(𝑂𝐻)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok.
3. 𝑭𝒆𝟐 𝑶𝟑 sebagai bahan cat dikenal nama meni besi, digunakan juga untuk mengkilapkan kaca.
4. Fe𝑆𝑂4 digunakan sebagai bahan tinta.

 Dampak negatif besi :


1. Besi bersifat korosif terhadap pipa besi dan akan mengendap pada saluran pipa dan menyebabkan penyumbatan
2. Gangguan fisik yang diakibatkan karena adanya larutan zat besi dalam air yang melebihi 10 mg/L akan menjadikan air
berwarna, berbau seperti telur busuk dan menimbulkan rasa yang tidak enak.
3. Dalam dosis besar zat Fe dapat merusak dinding usus, terjadinya iritasi pada mata dan kulit.
7. Kobalt (Co)
Kobalt merupakan logam mengilap, berwarna kebiru-kebiruan, dan mempunyai sifat kemagnetan yang kuat.

Kegunaan Kobalt (Co) :


1. Paduan logam Al, Ni, dan Co dikenal sebagai alnico yang digunakan sebagai bahan untuk membuat
magnet.
2. Kobalt digunakan pada paduan untuk bagian mesin pesawat terbang dan paduan dengan penggunaan
bahan tahan korosi / keausan.
3. Kobalt banyak digunakan pada baterai dan elektroplating.
4. Garam kobalt digunakan untuk membuat warna biru dan hijau pada kaca dan keramik.
5. Radioaktif Co digunakan dalam pengobatan kanker.
6. Kobalt sangat penting bagi banyak makhluk hidup dan merupakan komponen vitamin B12.
7. Kobalt juga digunakan dalam magnet permanen samarium-kobalt.
8. Kobalt juga digunakan pada pickup gitar dan motor kecepatan tinggi.

Dampak negatif kobalt (Co):


1. Kelebihan kobalt menyebabkan pengurangan hasil dan penghambatan dalam berasimilasi produksi di
daun, dan bahkan menghambat ekspor photoassimilates ke akar dan tenggelam lainnya.
2. Kobalt yang berlebih juga menyebabkan tekanan oksidatif dan dapat mengakibatkan phytotoxity untuk
tanaman.
3. Partikel kobalt yang terhirup dapat menumpuk di paru-paru dan terserap ke aliran darah hingga ke seluruh
tubuh. Tergantung dari organ yang dituju, penumpukan kobalt dapat meningkatkan risiko gangguan paru,
penyakit jantung, hilang pendengaran, hingga gangguan penglihatan.
8. Nikel (Ni)
Nikel banyak digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Merupakan logam putih perak keabuan, dapat ditempa, penghantar panas yang
baik dan tahan terhadap udara, tetapi tidak tahan terhadap air yang mengandung
asam sehingga banyak digunakan sebagi komponen pemanas listrik (nikrom) yang
merupakan campuran dari Ni, Fe, dan Cr.
2. Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.
3. Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk barang perhiasan.
4. Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk barang perhiasan.
5. Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
6. Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
7. Pelapis besi (pernekel).
8. Sebagai katalis.

Dampak negatif nikel :


Terpapar langsung logam nikel dapat menyebabkan gangguan sistemik, gangguan
imunologi, gangguan neurologis, gangguan reproduksi, gangguan perkembangan,
efek karsinogenik, dan kematian .
9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan logam yang berwarna merah mengilap.

Kegunaan tembaga (Cu) :


1. Banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik karena sifatnya sebagai penghantar listrik
yang baik.
2. Tembaga digunakan untuk pembangkit listrik
3. Digunakan untuk transmisi otomotif.
4. Sebagai salah satu elemen dalam alat-alat elektronik.

Dampak negatif tembaga (Cu) :


1. Mengalami kerusakan ginjal.
2. Menghambat pembentukan air kemih.
3. Menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis).
4. Penyakit Wilson (yang ditandai dengan gejala sakit perut, sakit kepala, perubahan suara).
5. Sirosis.
6. Pengumpulan tembaga dalam kornea mata yang menyebabkan terjadinya cincin emas atau
emas kehijauan.
7. Menyebabkan kerusakan otak berupa tremor, sakit kepala, sulit berbicara, hilangnya
koordinasi, dan psikosa.
10. Seng (Zn)
Logam seng berguna untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Merupakan logam cukup keras, terang berwarna putih kebiruan, tahan dalam udara lembab dibanding Fe. Hal ini disebabkan diatas
lapisan permukaan seng terbentuk lapisan karbonat basa (𝑍𝑛2 (𝑂𝐻)2 𝐶𝑂3) yang dapat menghambat oksidasi lebih lanjut. Karena sifat
tersebut, maka seng banyak digunakan untuk melapisi logam besi (disebut kaleng)
2. Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda (katoda) pada sel elektrokimia dan untuk pembuatan paduan logam.
3. ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan warna putih dan digunakan untuk pembuatan salep seng (ZnO-vaselin).
4. Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain. Kuningan, perak nikel, perunggu, perak
Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah beberapa contoh campuran logam tersebut.
5. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya.
6. Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk
seperti plastik. Prestal sangat mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
7. Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik seperti besi untuk menghindari karatan.
8. Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik, farmasi, alas lantai, plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat
listrik dan produk-produk lainnya.
9. Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting. Seng sulfida digunakan dalam membuat
tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV, dan bola-bola lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga merupakan senyawa
yang banyak gunanya.

Dampak negatif Seng (Zn) :


1. Tingkat seng yang sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu metabolisme protein, serta menyebabkan arteriosclerosis.
2. Seng yang berlebihan dalam tanah dapat mengganggu kesehatan hewan tanah dan memperhambat pertumbuhan tumbuhan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai