Anda di halaman 1dari 17

Unsur – Unsur

Periode Ke -4
Disusun oleh Kelompok 6
Anggota
Kelompok

Ahmad Robbani Kezia Kambey Lawrence Ninda


02 14 18

M. Yusuf Akbar Nabila Halimatul Shelma Juanita


24 25 32
PENGERTIA
N
Unsur Transisi adalah unsur – unsur dan konfigurasi
elektronnya berakhir pada subkulit d dan subkulit f. Unsur
transisi yang elektron terakhirnya berada pada subkulit d
disebut dikelompokkan sebagai unsur transisi luar, Unsur
transisi yang elektron terakhirnya berada pada subkulit f disebut
dikelompokkan sebagai unsur transisi dalam. Unsur transisi
merupakan unsur logam yang cukup reaktif dan berwujud
padat pada suhu kamar (kecuali Hg).
KELIMPAHA
N
DI ALAM
Skadium (Sc) : sangat jarang ditemukan karena kelimpahannya sangat dikit. Biasanya ditemukan pada mineral-mineral
logam lain, namun kadarnya sangat kecil. Umumnnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3. Misalnya
ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3. Kelimpahannya di alam sekitar 0,0025%.

Titanium (Ti) : Kelimpahannya di bumi menempati urutan ke-9, yakni sebesar 0,6%. Sumbernya terdapat pada Rutil
(TiO2), Ilmenit (FeTiO3), Perovskit (CaTiO3), Titanit (CaTiOSiO4)

Vanadium (V) : Vanadium adalah unsur yang cukup banyak terkandung di kerak bumi (sekitar 0,2%) dan ditemukan
dalam beberapa macam bijih. Sumbernya terdapat pada Vanadit (Pb3(VO4)2), Vanadium pentaoksida (V2O5)

Krom (Cr) : Kromium banyak ditemukan di alam dalam bentuk mineral kromit (Fe(CrO2)2). Sumbernya terdapat pada
Ferrokromit (FeO.Cr2O3), Timbal Kromat (PbCrO4)

Mangan (Mn) : Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang
paling umum. Sumbernya terdapat pada Batu kawi/pirolusit (MnO2), Mangan spat (MnCO3), Manganit (Mn2O3.H2o)
KELIMPAHA
N
DI ALAM
Besi (Fe) : Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam, dan merupakan unsur keempat yang berlimpah
ditemukan di kerak bumi. Sumbernya terdapat pada Hematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Siderit (FeCO3), Limonit
(FeO(OH)), Pirit (FeS2)

Kobalt (Co) : Keberadaan kobalt relatif susah ditemukan di alam. Sumbernya terdapat pada Kobaltit (CoAsS), Lemasit
(Co3S4), Smaltit (CoAs2)

Nikel (Ni) : Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang
membedakan meteorit dari mineral lainnya. Sumbernya terdapat pada Pentlandit (FeS.NiS), Mileri (NiS), Garnierit
(H2NiMgSiO4)

Tembaga (Cu) : Tembaga ditemukan di alam pada batuan tertentu. Sumbernya terdapat pada Malasit (Cu(OH)2CO3),
Kalkopirit (CuFeS2), Kalkosit (Cu2S)

Seng (Zn) : Sumbernya terdapat pada Zinkite (ZnO), Kalamin (ZnCO3), Seng blende (ZnS)
Sifat Fisik
Dan Kimia

1. Sifat logam
2. Titik Leleh
3. Konduktor listrik
4. Jari-jari Atom dan Kerapatannya
5. Struktur Logam
6. Sifat magnetik
7. Pembentukan Senyawa Berwarna
MANFAAT
1. Skandium (Sc) Kegunaan unsur skandium utamanya dari segi isi padu adalah aloi aluminium-skandium untuk
industri kedirgantaraan dan peralatan olahraga yang memerlukan bahan berkualitas tinggi, misalnya sepeda,
tongkat bisbol, senjata api, dan sebagainya.
2. Titanium (Ti) Titanium digunakan sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik, karena pada temperatur
tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan (strenght).
3. Vanadium (V) Vanadium untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi
seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi, Umumnya digunakan untuk paduan dengan logam lain
seperti baja tahan karat dan baja untuk peralatan.
4. Kromium (Cr) Adapun kegunaan kromium antara lain sebagai berikut: Khromium digunakan untuk mengeraskan
baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak aloi (logam campuran) yang berguna. Digunakan untuk
katalis dan untuk pewarna gelas. Suatu senyawa kromium yang indah sekali adalah zamrud ( emerald ). Batu
permata ini terbentuk jika sebagian ion aluminium dalam mineral beril, Be3Al2(Si6O18) diganti oleh ion kromium
(III).
5. Mangan (Mn) Pada produksi baja, mangan berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan belerang dan
oksigen dengan memindahkannya melalui pembentukan terak.Fungsi yang lain adalah untuk meningkatkan
kekerasan baja. Baja yang mengandung mangan dengan proporsi besar bersifat sangat keras dan tahan lama.
Oleh karena itu digunakan dalam kereta api dan mesin-mesin buldoser.
MANFAAT
6. Ferrum (Fe) Manfaat ferrum atau besi antara lain sebagai bahan utama pembuatan baja. Adapun manfaat baja adalah
Fe(OH)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok. Fe2O3 sebagai bahan cat dikenal
nama meni besi, digunakan juga untuk mengkilapkan kaca. FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta.
7. Kobalt (Co) Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat alnico, aloi dengan kekuatan
magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Aloi stellit, mengandung kobalt, khromium, dan wolfram, yang
bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan pada
kecepatan yang tinggi.
8. Nikel (Ni) Nikel banyak digunakan untuk hal-hal berikut ini: Baca juga: Cara Pembuatan Unsur Transisi Periode
Keempat Merupakan logam putih perak keabuan, dapat ditempa, penghantar panas yang baik dan tahan terhadap
udara, tetapi tidak tahan terhadap air yang mengandung asam sehingga banyak digunakan sebagai komponen pemanas
listrik (nikrom) yang merupakan campuran dari Ni, Fe, dan Cr. Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam. Perak
jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk barang perhiasan. Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik, dll
9. Cuprum (Cu) Cuprum atau tembaga banyak digunakan sebagai kabel jaringan listrik karena sifatnya yang
menghantarkan listrik. Tembaga juga digunakan untuk membuat pipa ledeng. Aloi tembaga dan emas
digunakan untuk membuat perhiasan.
10. Seng (Zn) Zink digunakan untuk melapisi besi dan baja untuk mencegah karat. Zink juga
digunakan dalam aloi misalnya brazo (tembaga dan zink).
DAMPAK
Pada dasarnya dampak dari unsur transisi disebabkan adanya pemanfaatan unsur transisi. Banyaknya manfaat sejalan
dengan adanya dampak negatif,terutama bagi lingkungan,berikut dampak negatifnya

1. Limbah Fe
Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang
tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan mengganggu pertumbuhan
ikan dan hewan air lainnya.

2. Cr dalam penyamakan kulit


Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya bahan sewaktu pencucian. Krom ini sangat
beracun dan menyebabkan kanker.

3. Mn dalam pengelasan dan pembuatan baja


Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan suatu asap dalam
jumlah yang banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.

4. Cu
Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang masih mengandung logam Cu. Jika pasir
sisa ini dibuang ke perairan maka akan membahayakan
organisme-organisme di perairan tersebut.
PROSES
PEMBUATAN
1.Cara Pembuatan Skandium
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium.
Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis
cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius.

2. Cara pembuatan Titanium


Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4,
kemudian TiCl4 dureduksi dengan Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen.

Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :

TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) —–> TiCl4(g) + CO2(g)


TiCl4(g) + 2Mg(s) —–> Ti(s) + 2MgCl2(g)
Reaksi dilakukan pada tabung baja. MgCl2 dipindahkan dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2. Keduanya kemudian
didaurulangkan. Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut sepon. Sepon diolah lagi dan dicampur dengan logam lain
sebelum digunakan.
PROSES
PEMBUATAN
3. Cara pembuatan Vanadium
Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk sebagai
logam campuran besi. Fero vanadium mengandung 35% – 95% vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi
V205 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak
CaSiO3(l).

Reaksinya sebagai berikut.

2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)


SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.

4. Cara Pembuatan kromium


Krom merupakan salahsatu logam yang terpenting dalam industry logam dari bijih krom utama yaitu kromit, Fe(CrO2)2
yang direduksi dapat dihasilkan campuran Fe dan Cr disebut Ferokrom.

Reksinya sebagai berikut :

Fe(CrO2)2(s) +4C(s) → Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g)


Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk baja.
PROSES
PEMBUATAN
5. Cara pembuatan mangan
Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses
elektrolisis.

Proses aluminothermy dari senyawa MnO2, persamaan reaksinya:


Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) + 4AL203 (s)

6. Cara pembuatan Besi


Ferrum atau besi dapat diperoleh dengan cara mengekstrasi bijihnya dalam tanur hembus atau tanur tinggi. Bahan baku
yang diperlukan dimasukkan dalam tanur tinggi yaitu bijih besi, karbon, dan batu kapur (CaCO3).

Bahan dasar : Bijih besi hematit Fe2O3, magnetit Fe3O4, bahan tambahan batu gamping, CaCO3 atau pasir (SiO2).
Reduktor kokes (C)
Dasar reaksi : Reduksi dengan gas CO, dari pembakaran tak sempurna C
Tempat : Dapur tinggi (tanur tinggi), yang dindingnya terbuat dari batu tahan api.

Reaksi dalam dapur tinggi adalah kompleks. Secara sederhana dapat dilihat pada penjelasan berikut. Dalam 24 jam rata-
rata menghasilkan 1.000 – 2.000 ton besi kasar dan 500 ton kerak (terutama CaSiO3). Kira-kira 2 ton bijih, 1 ton kokes
dan 0,3 ton gamping dapat menghasilkan 1 ton besi kasar.
PROSES
PEMBUATAN
7. Cara Pembuatan Kobalt

Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut :

Pemanggangan :

CoAs (s) Co2O3(s) + As2O3(s)


Co2O3(s) + 6HCl 2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)

Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S

Bi2O3(s) + 3 H2S(g) Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l)


PbO(s) + H2S(g) PbS(s) + H2O(l)

Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan akan
diperoleh CoCl3. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi Co2O3. Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas
hydrogen, menurut reaksi :

Co2O3 (s) + H2(g) 2 CO(s) + 3 H2O (g)

Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico, yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
PROSES
PEMBUATAN
8. Cara pembuatan nikel
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen.
Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:

Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang
dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida
menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak
Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor
setelah dikeringkan dan dikemas.

9. Cara pembuatan tembaga


Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0,5 % Cu, karena itu diperlukan pemekatan biji tembaga. Langkah-langkah
pengolahan bijih tembaga adalah seperti skema berikut

Reaksi proses pengolahannya adalah :


PROSES
PEMBUATAN

1). 2 CuFeS2(s) + 4 O2 800 0 C Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g)


2). FeO(s) + SiO2 (s) 14000C FeSiO3 (l)

Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas, dengan reaksi sebagai berikut :

2 Cu2S(l) + 3 O2 (g) 2 Cu2O(l) + 2 SO2(g)


2 Cu2O(l) + Cu2S(s) 6 Cu(l) + SO2 (g)
3 Cu2S(l) + 3 O2 6 Cu(l) + 3 SO2(g)

Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% – 99% tembaga tidak murni. Tembaga tidak murni ini disebut tembaga blister
atau tembaga lepuh. Tembaga blister adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 bebas. Untuk memperoleh
kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq). Pada elektrolisis, sebagai
electrode negatif (katode) adalah tembaga murni dan sebagai electrode positif (anode) adalah tembaga blister.
PROSES
PEMBUATAN

10. Cara pembuatan zink

Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik
seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang menunjukkan bahwa
unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama adalah
sphalerita (sulfida), smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese, besi oksida). Satu
metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng untuk membentuk
oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
TERIMA
KASIH
Kelompok 6 : Unsur-unsur Periode Ke 4
• Ahmad Robbani (02)
• Kezia Kambey (14)
• Lawrence Ninda (18)
• M Yusuf akbar (24)
• Nabila Halimatul I (25)
• Shelma Juanita (32)

Anda mungkin juga menyukai