Anda di halaman 1dari 16

Pembuatan Logam Transisi

Fe Secara Laboratorium dan Industri

Kelompok 6 Guru Pembimbing Endah Setiyani


Pengertian dan sifat

Pembuatan Fe secara
Laboratorium

Pembuatan Logam
Transisi

Daftar Pustaka Teaching reflection


Pengertian dan Sifat
Pengertian Fe

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari


bahasa Latin: ferrum) dan nomor atom 26.
Merupakan logam dalam deret transisi pertama.
Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan
massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar
dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat
terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam
planet berbatu seperti bumi karena melimpahnya
produksi akibat reaksi fusi dalam bintang
bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang
meluruh menjadi isotop besi paling umum) adalah
reaksi fusi nuklir terakhir yang bersifat eksotermal.
Sifat unsur trasisi periode memiliki beberapa sifat
fisika yang melekat sebagai berikut

● Bersifat logam Semua unsur transisi periode 4 adalah ● Memiliki sifat magnetik Dalam unsur transisi periode
logam dengan elektron-elektron berpasangan, kecuali 4, logam-logamnya bersifat magnetik. Sifat magnetik ini
pada logam seng. Keadaan ini membuat kisi kristal dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan
logam dalam unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi feromagnetik.
kristal logam golongan utama. Logam-logam transisi
bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih ●Jari-jari atom lebih besar dan tidak teratur dari kiri ke
baik dari logam pada golongan utama. kanan. Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d
yang saling tolak-menolak sehingga memperkecil gaya
tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan
● Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi Keunggulan ini lebih menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih
disebabkan ikatan antaratompada logam di unsur tersebut besar 5. Ion berwarna Hampir samanya tingkat energi
lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi periode 4, hanya elektron pada unsur transisi, memicu munculnya warna
seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu pada ion-inon logam transisi. Elektron akan bergerak
dipicu keadaan pada seng yang orbital d-nya telah terisi pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar
penuh dan menyebabkan antaratom sen tidak bisa tampak.
membentuk ikatan kovalen.
Sifat Unsur Transisi Periode 4
Secara Kimia

Memiliki harga potensial di


elektroda negatif, kecuali pada Cu.

Semua unsur transisi bidang


membentuk ion kompleks. Ion
kompleks adalah struktur yang
menunjukkan kation logam dikelilingi
dua atau lebih anion atau molekul
netrak yang dinamakan ligan.
Pembuatan Fe Secara Laboratorium
Pengolahan limbah Fe Secara Laboratorium
1. Pengolahan awal (Pemekatan)
Pemekatan bijih bertujuan untuk memisahkan mineral dari
pengotornya sehingga diperoleh kadar bijih tinggi. Pemekatan dapat
dilakukan melalui dua teknik pemisahan, yaitu pemisahan secara fisis
dan pemisahan secara kimia. Pada Proses ini dibahas menggunakan
pemekatan tembaga dari bijihnya melalui cara pengapungan (flotasi),
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Pada proses ini, bijih
dihancurkan menjadi serbuk, kemudian dicampurkan dengan zat
pengapung, dan udara dialirkan hingga berbusa. Zat pengapung
berupa surfaktan (memiliki ujung polar dan nonpolar), misalnya
saponin.
2. Proses Reduksi
Setelah bijih tembaga dipekatkan (tembaga sulfida), kemudian
direduksi dengan cara pemangggangan. Reaksi yang terjadi:
2CuS(s) + 3O2(g) → 2CuO(s) + 2SO2(g).
Pemanggangan bersifat eksoterm sehingga setelah
pemanggangan dimulai tidak perlu ditambahkan panas lagi.
Untuk memperoleh logam tembaga dilakukan dengan cara
reduksi tembaga oksida dengan karbon sebagai reduktor:
CuO(s) + C(s)→Cu(g) + CO(g)
Uap logam tembaga meninggalkan reaktor dan terkondensasi
menjadi cair, yang selanjutnya memadat.
3. Pemurnian
Pemurnian logam kasar sangat penting ditinjau dari
dua aspek. Metode untuk pemurnian logam kasar
meliputi pemurnian elektrolitik misalnya untuk
tembaga, oksadasi pengotor yang harus dipisahkan
misalnya untuk besi, distilasi logam dengan titik didih
rendah seperti raksa, zink dan nikel, zone refining
(pemurnian zona) 
Bagaimana sih pembuatan besi Fe
secara industri?
Penjelasan
Besi diproduksi dengan reduksi bijih besi, yang seringkali
merupakan campuran oksida, menggunakan karbon, karbon
monoksida, dan hidrogen. Proses tanur tiup merupakan proses
reduksi bijih besi yang paling sering digunakan, teknologi
lainnya hanya digunakan sebagian kecil saja. Ini terkait dengan
lokasi di mana ada pasokan gas alam atau tersedianya batubara.
Pembuatan besi memiliki dua tahap, persiapan bahan baku, dan
reduksi oksida besi menjadi besi.
Pembuatan Besi
1. Persiapan bahan baku 2. Reduksi oksida besi menjadi besi (Tanur Tiup)
Besi adalah salah satu elemen yang paling Blast furnace atau tanur tiup merupakan mesin
berlimpah di Bumi dan bijih yang umumnya pabrik yang besar, bagian yang merupakan silinder
mengandung oksigen, silikon, mangan, fosfor dan baja mempunyai ukuran hingga 30 m, dilapisi dengan
belerang. Mineral utama bijih besi adalah batu bata khusus mampu menahan suhu yang sangat
 haematite (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Bijih tinggi. Ini juga berpendingin air. Titik terluas tungku,
yang mengandung yang masih mengsandung perapian di bagian bawah, biasanya dengan diameter
mineral-mineral lainnya dihancurkan dan digiling 9 m, meskipun bisa lebih besar. Tungku beroperasi
menjadi bubuk dan dipekatkan dengan kurang lebih atau terus sampai 15 tahun pada
pengapungan. Kemudian digulung menjadi bola tekanan hingga 5 atmosfer, dan suhu internal yang
dan dipanaskan dalam tungku untuk menghasilkan lebih dari 2.000 K. Tungku dapat menghasilkan
pelet seukuran kelereng. Proses ini berlangsung di sebanyak 10 000 ton besi cair per hari, hingga 50 juta
dekat tambang, agar mengurangi jauhnya jarak ton selama seumur hidup tungku.
transportasi dari bahan limbah (tanah liat dan
silikat lainnya).
Bagaimana sih pembuatan logam transisi Fe?
Cara Pembuatan Logam Transisi Periode 4

1. Skandium (Sc): dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang 3. Vanadium (V): frevonadium (logam campuran
dicampurkan dengan klorida-klorida lain.
dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5
2. Titanium (Ti): Salah satu metode yang digunakan dalam
proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe),
menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya adalah reaksinya: 2V2O5(s) + 5 Si(s) + Fe(s)
titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi 4V(s) + Fe(s) + 5 SiO2(s)
triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa
Senyawa SiO2 ditambah dengan CaO
titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium
menjadi logam murni. Udara dikeluarkan agar logam yang menghasilkan suatu terak yaitu bahan yang
dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa dihasilkan selama pemurnian logam. 4. Krom
reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida (Cr): logam krom dibuat menurut proses
yang kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air
dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium.
goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3
Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon dengan logam aluminium. Reaksinya: Cr2O3 (s)
yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan + 2Al(s)
titanium murni.
Thank you for listening
Salsa Billah PNF (12) Septian Hadi Nugroho (14) Tiffany Alena Putri (21) Tita Amalia Nandhika (22)

Anda mungkin juga menyukai