Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yolanda Aruan

NIM : 4192431018

Kelas : Kimia Dik B 19

M. Kuliah : Kimia Dasar

METALURGI DAN KARAKTERISTIK UNSUR NON LOGAM SERTA LOGAM

A. Pengertian Metalurgi

Metalurgi merupakan salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang
mempelajari tentang sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa antar
logam dan paduan logam yang disebut aloi atau lakur. Metalurgi adalah ilmu yang
mempelajari sifat-sifat kimia dari logam dan cara memanfaatkan logam untuk
kegunaan sehari-hari. Kata 'Metalurgi' sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani
'Metallougos', merupakan istilah yang digunakan oleh ahli kimia untuk
mendeskripsikan ekstraksi logam dari mineral. Di jaman modern ini selain ekstraksi
logam, metalurgi jgua mempelajari produksi logam serta mikrostruktur.

1) Pengolahan Mineral (Mineral Dressing), merupakan pengolahan mineral dengan


tujuan meningkatkan kadar logam berharga dengan cara membuang bagian dari
bijih yang tidak diinginkan.

2) Ekstraksi Logam dari konsentrat mineral (Metalurgi Ekstraksi), Metalurgi


ekstraksi adalah praktik mengambil logam dari sebuah biji dan pemurnian logam
mentah yang diekstrak ke dalam bentuk murni. Dalam proses ekstraksi logam,
terdapat tipe metalurgi yang digunakan yaitu:

1. Pirometalurgi, yaitu proses menggunakan panas. Misalnya dalam smelting


(peleburan atau pelelehan), redusi mineral menghasilkan lelehan logam yang
dapat dipisahkan dari batu yng tidak diinginkan. Oksidasi-oksidasi hasil
pemanggangan bijih sulfida atau kalinasi bijih karbonat direduksi dengan
peleburan karbon.
ZnO(s) + C(s) → Zn(s) + CO(g)
2. Elektrometalirgi, yaitu proses reduksi mineral atau pemurnian logam
menggunakan energi listrik. Natrium diproduksi melalui proses
elktrometalurgi.
3. Hidrometalurgi, yaitu proses yang melibatkan air dalam ekstraksi dan
reduksi logam.
Proses ekstraksi dan pemanfaatan logam dimulai dengan penambangan yaitu
bijih mineral yang diambil langsung dari tempat asalnya. Hasil dari proses
penambangan ialah bijij-bijih mineral yang didalamnya terkandung unsur-unsur
logam yang akan diproses misalnya hematit yang diolah menjadi besi.
B. Karakter Unsur Non Logam
Unsur-unsur kimia yang ditemukan di alam, ada yang bersifat logam, nonlogam
(bukan logam) dan metaloid (semi logam)
 Sifat Fisika Non Logam
1) Pada suhu kamar, Unsur non logam ada yang berwujud padat seperti Carbon (C),
cair seperti Bromin (Br) dan gas seperti Hidrogen (H).
2) Unsur non logam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga unsur
nonlogam tidak terlihat mengkilat, kecuali karbon dalam bentuk intan.
3) Unsur non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut
sebagai isolator kecuali karbon dalam bentuk grafit.
4) Unsur non logam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran.
5) Densitas atau kepadatannya relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa.

 Sifat Kimia Unsur Non Logam

Unsur non logam merupakan unsur yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya
sehingga dengan unsur logam membentuk Senyawa Ion dan dengan sesama
unsur non logam membentuk Senyawa Kovalen.

 Manfaat Unsur Non Logam

Beberapa contoh unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–
hari, antara lain:

1. Fluor (F),   Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi
menguatkan gigi dan freon –12 sebagai pendingin kulkas dan AC.

2. Brom (Br), Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi,
dan bahan campuran zat pemadam kebakaran

3. Yodium (I), Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan


yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam
industri tepung.

4. Sulfur (S) dapat digunakan dalam bubuk mesiu, kembang api, dan korek api
untuk memfasilitasi pengapian. Selain itu Sulfur juga banyak digunakan sebagai
insektisida, fumigan, atau sarana menghilangkan beberapa jenis jamur. Manfaat
penting lainnya dari sulfur adalah dalam pembuatan karet untuk ban dan bahan
lainnya seperti senyawa-senyawa yang mengandung sulfur misalnya asam sulfat

5. Brom (Br), Senyawa Brom banyak digunakan terutama dalam pembuatan bahan
tahan api, sangat penting untuk pakaian anak-anak. Selain itu Brom juga
digunakan untuk pengolahan air di kolam renang dan bak air panas, bromin
mulai menggantikan klorin sebagai desinfektan karena efektivitasnya tinggi.
Bromin memainkan peran penting dalam obat-obatan untuk pengobatan rasa
sakit, kanker, dan penyakit Alzheimer.

6. Helium (He), secara kimiawi Helium adalah non-reaktif, sehingga sangat


berguna untuk aplikasi seperti sebagai pengisi balon dan laser, di mana tidak
mudah terbakar adalah sangat penting. Helium berbentuk cair ada pada suhu
yang sangat rendah dan dapat digunakan untuk mendinginkan magnet
superkonduktor untuk studi imaging (MRI, magnetic resonance imaging).
Kebocoran di kapal dan berbagai jenis alat vakum tinggi dapat dideteksi dengan
menggunakan helium.

C. Karakter Unsur Logam


 Sifat Fisika Unsur Logam
1. Logam memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan
frekuensi yang sama sehingga logam terlihat mengkilat.
2. Logam dapat menghantarkan panas. Energi panas ditransferkan oleh elektron
yang bergerak melintasi semua bagian logam.
3. Logam dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur atom.
4. Logam bersifat Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah
menjadi bentuk lembaran.
5. Logam memiliki sifat Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat
dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
6. Pada suhu kamar, hampir semua logam berwujud padat, kecuali raksa atau
merkuri (Hg) yang berwujud cair pada suhu kamar.
7. Pada umumnya logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (K), yang
lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Pada umumnya logam memiliki densitas atau kerapatan yang tinggi sehingga
terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Pada umumnya, Logam dapat ditarik magnet atau bersifat paramagnetik

 Sifat Kimia Unsur Logam

Sifat kimia logam dikaitkan dengan keelektropositifannya, yaitu kecenderungan


melepas elektron membentuk ion positif. Oleh karena itu sifat logam tergantung
pada energi ionisasinya yaiut energi yang diperlukan oleh atom dalam keadaan gas
untuk melepaskan elektron terluarnya. Pada umumnya unsur-unsur logam memiliki
energi ionisasi yang kecil sehingga cenderung melepaskan elektron untuk
membentuk kation dan bereaksi dengan unsur non logam seperti gas oksigen
misalnya membentuk senyawa Oksida Basa.
 Manfaat Unsur Logam
Beberapa contoh unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari,
antara lain:
a. Khrom (Cr), digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja
menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe), merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan
karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel (Ni), Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa,
oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu), Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan
uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu
sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn), Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga,
dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt), Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam
bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.

g. Emas (Au), Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan
dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik
berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai
bahan koin.

D. Karakterisrik Logam Transisi


Logam transisi adalah unsur yang terdapat pada golongan 3-12 pada tabel
periodik unsur. Logam transisi terdapat di blok d. IUPAC memberikan defenisi
atom yang tidak terisi penuh pada subkulit d, sehingga mampu membentuk
suatu kation.

 Pembentukan senyawa atau ion kompleks


Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat
menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau
anion terbentuk dan membentuk ion kompleks. Ion kompleks terdiri atas ion
logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan
koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur transisi yang dapat menerima
pasangan eloktron bebas dari ligan.

 Klasifikasi Ligan
Berdasarkan jumlah atom donor yang memiliki pasangan elektron bebas
(PEB) pada ligan, maka ligan dapat dibedakan menjadi:

1) Monodentat, ligan yang mendonorkan satu pasang elektron. Contohnya :


H2O, NH3, CN, CO dan X- (ion halida)
2) Bidentat, ligan yang dapat mendonorkan dua pasang elektron. Contohnya :
Etilendiamin biasa disingkat en (H2N-CH2-CH2- NH2)

3) Polidentat, ligan yang dapat mendonorkan lebih dari dua pasang elektron.
Contohnya : EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat)

 Bilangan Koordinasi
Bilangan koordinasi adalah jumlah ikatan kovalen koordinasi yang terjadi
diantara ligan dengan kation logam transisi. Jika ligan yang terikat pada ion
logam transisi semuanya Monodentat maka Bilangan Koordinasi sama dengan
Jumlah ligan yang terikat. Jika ligan yang terikat pada ion logam transisi
semuanya Bidentat maka Bilangan Koordinasi = Jumlah ligan yang terikat dikali
2. Jika ligan yang terikat pada ion logam transisi merupakan gabungan dari
beberapa jenis ligan maka harus dihitung sesuai dengan jumlah dan jenis
ligannya.

 Muatan Ion Kompleks


Muatan ion kompleks merupakan hasil penjumlahan dari muatan kation
logam transisi dengan jumlah muatan ligan yang mengelilinginya. Oleh karena
itu berdasarkan muatan ion kompleksnya maka dapat ditentukan muatan kation
logam transisi maupun muatan ligan jika salah satu tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai