Logam Ferro merupakan jenis logam yang terbentuk dari gabungan karbon dan besi.
Unsur logam ferro juga mengandung berbagai bahan atau zat campuran seperti silisium,
mangan, fosfor, belerang dengan kadar campuran yang tidak terlalu tinggi. Pada dasarnya,
logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami, pada umumnya
pemakaian logam digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pembuatan tiang, pipa pabrik
dan lainnya. Logam ferro sering disebut sebagai besi karbon, hal ini dikarenakan bahan
dasarnya terbuat dari karbon. Campuran karbon dalam logam ferro menjadikan logam
menjadi keras sedangkan beberapa bahan campuran seperti silisium, mangan, fosfor, belerang
untuk meningkatkan kepadatan dan tahan karat.
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur
besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan
dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah
memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta
cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal,
ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik
proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang
lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan
pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non
ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari
sifat asalnya. Berikut adalah contoh dari beberapa jenis logam non feron yang sering dipakai
dalam perindustrian :
1. Tembaga (Cu)
Warna cokelat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat, baik untuk penghantar
panas, listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku cadang bagian listrik,
radio penerangan, dan alat-alat dekorasi.
2. Alumunium (Al)
Warna biru putih, sifatnya dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar panas dan
listrik yang baik, mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat peralatan masak,
elektronik, industri mobil, dan pesawat terbang.
3. Timbal (Pb)
Warna biru kelabu, sifatnya dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air asam, dan
bobot sangat berat. Timbel digunakan sebagai bahan pembuat kabel, baterai, bubungan atap,
dan bahan pengisi.
4. Timah (Sn)
Warna bening keperak-perakan, sifatnya dapat ditempa, liat, dan tahan korosi. Timah
digunakan sebagai pelapis lembaran baja lunak (pelat timah) dan industri pengawetan
B.Proses pengolahan logam non ferro
logam bukan besi/non ferro ini ditambang dalam bentuk bijih-bijihan, akan tetapi
tidak dalam keadaan murni melainkan bercampur dengan unsur-unsur lain. pada umumnya
bijih-bijih logam ini terdiri atas logam (0,5-20%) dengan batu-batuan (kapur dan pasir) yang
secara kimiawi terikat dengan oksigen, belerang serta karbon dioksida.
4. PROSES KERAMIK
Logam yang bertitik lebur tinggi seperti wolfram dan molibdenium tidak dapat
diproses dengan proses kering maupun basah melainkan dengan proses keramik. Proses
keramik/yang biasa juga disebut proses sinter, terdiri atas penerjaan sebagai berikut:
1. serbuk logam karbida diberi pengerjaan pendahuluan, yaitu digiling, dicampur,
ditamah dengan lilin dan dijadikan butiran-butiran.
2. serbuk yang telah diberi pengerjaan pendahuluan ini dipadatkan.
3. bentuk yang telah padat tersebut diberi pengerjaan sinter pendahuluan pada
suhu ± 700°C
4. bentuk padat yang telah diberi pengerjaan sinter pendahuluan tersebut
dipadatkan lagi dengan tekanan tinggi (60 N/cm2)
5. kemudian bentuk padat tersebut di sinter lagi pada suhu 1400°C
6. selanjutnya hasil sinter yang kedua tersebut dicloning untuk menghilangkan
distorsi bentuk yang kecil dan menjaga komponen agar dalam toleransi yang
dikehendaki.c
C.Macam- Macam Logam Non Ferro
a. Logam berat dan logam ringan
Logam berat dan logam ringan menurut keberadaannya terdapat dalam dua
bentuk yaitu logam murni dan logam paduan.
Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat
1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.
b. Logam Mulia
Logam mulia Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat
dipakai sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan bahan
logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi, dengan sifat-sifat
yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya bahan logam belum memiliki sifat-
sifat yang baik apabila tidak dicampur dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat
sebagai bahan teknik, kecuali logam mulia tersebut. Diantara logam mulia yang kita kenal
adalah emas, perak dan platina. Logam mulia memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak
dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar
listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada
perangkat elektronik.
c. Logam refraktori
Logam refraktori yaitu logam tahan api. Logam refraktori memiliki sifat – sifat
sebagai berikut :
Tahan terhadap suhu tinggi
Tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak
Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca dan gas panas
d. logam radioakif
Logam radioaktif Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala
radioaktif karena radionuklida. Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan
penyebaran partikel pada saat terjadi perubahan spontan suatu inti atom atau
disebabkan pembelahan inti secara spontan. Diantara logam radioaktif yang kita kenal
adalah uranium, radium dan plutonium.
Beberapa contoh logam radioaktif dan kegunaannya :
- Uranium Digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir
- Radium Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan
sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran, radium
digunakan dalam terapi kanker dan penyakitpenyakit lainnya
- Plutonium Plutonium bisa digunakan sebagai bahan peledak dalam senjata nuklir dan
menempatkannya sebagai unsur kunci dalam pengembangan tenaga nuklir untuk
keperluan industri.
c. Perak
Perak adalah elemen kedua di kolom kesebelas dari tabel periodik. Perak
diklasifikasikan sebagai atom ternsisi. Atom perak memiliki 47 elektron 47 proton dan 60
neutron dalam isotop yang paling melimpah. Berikut adalah karakteristiknya :
Penghantar listrik dan panas yang terbaik
Kekuatan tarik 160 N/mm2
Titik cair 961,5 °C
Regangan 20-50%
d. Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au dan nomor
atom 79. Berikut adalah karakteristiknya:
Titik cair 1064,5 °C
Kekuatan tarik 140 N/mm2
Regangan 50%
Lunak, kuning kemerahan, pengerjaan dingin yang baik
e. Platina
Platina adalh suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan
nomor atom 78. Berikut adalah karakteristiknya :
Titik cair 1769 °C
Kekuatan tarik 200 N/mm2
Regangan 50%
Biasanya untuk Lab kimia, alat listrik, thermoelemen dan perhiasan
E. Pengaplikasian
a. aluminium
ALUMINIUM Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi
yang baik, hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat lainnya. Untuk menambah sifat mekaniknya,
ditambahkan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama.
Dengan penambahan unsur-unsur tadi akan berpengaruh terhadap sifat baik lainnya, seperti
ketahanan korosi, ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah dan lain-lain. Material ini
dipergunakan dalam bidang yang luas, bukan saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga
dipakai untuk material pesawat terbang, mobil, kapal laut, konstruksi dan penggunaan lainnya.
b. TEMBAGA
Tembaga merupakan logam setelah baja yang banyak digunakan sejak dahulu kala
karena memiliki kemampuan dimesin/dikerjakan yang baik, daya tahan korosi, konduktor
listrik dan panas yang tinggi. Tembaga banyak digunakan sebagai material penghantar
listrik/kawat listrik. Tembaga memilik daya tahan korosi yang baik di dalam air, dalam tanah
maupun dalam air laut, hal ini disebabkan adanya lapisan oksida yang melapisi
permukaannya. Tembaga memiliki kekuatan tarik menengah dan dapat ditingkatkan dengan
memadu seng atau timah menjadi brass(kuningan) dan bronze(perunggu).
c. Nikel
Nikel merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan kerak bumi yang
biasanya tercampur dengan bijih tembaga. Dalam beberapa hal Nikel memiliki kesamaan
dengan bijih logam yang lain seperti juga besi selalu memiliki sifat-sifat yang buruk seperti
titik cair yang rendah kekuatan dan kekerasannya juga rendah, tetapi juga memiliki
keunggulan sebagaimana pada Nikel ini ialah ketahanannya terhadap berbagai pengaruh
korosi dan dapat mempertahankan sifatnya pada temperatur tinggi. Oleh karena itu Nikel
banyak digunakan sebagai pelapis dasar sebelum pelapisan dengan Chromium, dimana Nikel
dapat memberikan perlindungan terhadap berbagi pengaruh gangguan korosi pada baja atau
logam-logam lainnya. Paduan nikel digunakan pada aplikasi temperatur tinggi (seperti
komponen mesin jet, roket, dan pembangkit listrik tenaga nuklir), dalam penanganan
makanan dan peralatan pengolahan kimia, koin, dan dalam perangkat kapal laut.
d. MAGNESIUM
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan
titik cair 6510oC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan
karakteristiknya sama dengan Aluminium. Perbedaan titik cairnya sangat kecil tetapi sedikit
berbeda dengan Aluminium terutama pada permukaannya yang mudah keropos bila terjadi
oxidasi dengan udara. Magnesium merupakan logam berwarna putih keperakan dan sangat
ringan. Magnesium adalah unsur paling melimpah kedelapan dan merupakan 2% penyusun
kerak bumi berdasarkan beratnya. Magnesium juga merupakan unsur paling berlimpah ketiga
yang larut dalam air laut