Anda di halaman 1dari 22

UNSUR DAN SENYAWA KIMIA

UNSUR
I.

Definisi unsur
Unsur merupakan suatu zat yang hanya mengandung satu jenis atom. Variasi yang luar
biasa disekeliling kita tersusun dari substansi- substansi yang juga bisa disebut dengan unsur.
Singkatnya Unsur merupakan bahan murni yang tidak dapat dipecah menjadi lebih sederhana
lagi. Unsur harus berkombinasi dahulu baru bias membentuk senyawa, Kebanyakan unsur
membentuk kombinasi dua, tiga, atau lebih, untuk membentuk senyawa.

II.

Pengelompokan unsur

a. Berdasarkan penemuannya, unsur dikelompokkan kedalam 2 kelompok, yaitu :


1. Unsur Alami
Saat ini sudah ditemukan 115 unsur, 90 dari itu merupakan unsur alami. Setiap
substansi di bumi tersusun dari satu atau lebih dari 90 unsur ini. Oksigen merupakan
unsur yang paling umum di bumi, dan juga manfaatnya yang paling kita ketahui adalah
unsur bagi kehidupan manusia (bernafas). Sedangkan Hidrogen merupakan unsur yang
paling banyak di jagat raya.
2. Unsur Buatan
Secara alami, tidak ada unsur yang lebih berat daripaada uranium, namun para
peneliti mampu menciptakan unsur baru yang lebih berat,caranya dengan
menggabungkan dua unsur yang lebih kecil bersama-sama dalam kecepatan tinggi, tapi
kebanyakan dari unsur baru itu tidak bertahan lama dan cepat pecah. Peneliti berusaha
agar unsur baru itu bertahan lama, dengan cara membuat unsur-unsur itu mempelajari
pembentukkannya dan bagaimana perubahannya ketika menjadi lebih berat.
b. Berdasarkan sistem periodik unsur oleh ilmuan, agar lebih mudah dibedakan menurut
sifatnya :
1. Unsur-unsur Logam
Sebagian besar dari unsur yang telah ditemukan merupakan unsur logam, kira-kira
sekitar tiga per empat dari keseluruhan unsur. Logam- logam biasanya ditemukan
tercampur dengan unsur-unsur lain di kerak bumi.
Pada umumnya, logam-logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut mineral/
bijih logam, contoh : Hematit (Fe2O3), Bauksit (Al2O3.2H2O), Kalkopirit (CuFeS2).

1.
2.
3.
4.

Untuk memperoleh logam dari bijihnya/ mineral, dilakukan proses sebagai berikut :
Pemekatan bijih
Yaitu pemisahan bijih logam dari batu-batuan lain yang tidak berguna
Pemanggangan
Yaitu mengubah logam menjadi oksidanya.
Reduksi
Yaitu mengambil logam dari oksidanya dengan cara mereduksi
Pemurnian (Refining)
Logam yang diperoleh secara reduksi masih mengandung sedikit pengotor (belum murni), untuk
itu perlu dilakukan pemurnian dengan berbagai cara : elektrolisis, destilasi, peleburan ulang,
pemurnian zona

1. BESI (Fe)
a. Terdapat dalam bijih : Hematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Siderit (FeCO3), Pirit (FeS2)
b. Pengolahan :
Pengolahan besi melalui tahap pemanggangan (Untuk pengeringan dan mengubah bijih yang
berupa karbonat dan sulfida menjadi oksida)
FeCO3 (s)
FeO(s) + CO2 (g)
4 FeS2(s) + 11O2 (g)

2Fe2O3 (s) + 8 SO2 (g)

dan tahap peleburan (reduksi). Peleburan besi dilakukan dalam suatu Tanur tinggi yang disebut
Tanur tiup.
Hasil yang diperoleh dari proses tersebut berupa :
Besi tuang, diperoleh dengan cara mendinginkan besi kasar yang diperoleh dari tanur, dengan
memasukkannya ke dalam cetakan yang tersedia, biasanya besi tuang ini masih mengandung 2-4
% C, sehingga besi bersifat keras tapi rapuh (digunakan sebagai pipa ledeng, radiator).
Besi tempa diperoleh dengan cara mengurangi C sampai kadar karbonnya 0,02% (caranya besi
dipanaskan sehingga karbonnya teroksidasi menjadi CO 2), sifatnya lebih lunak dari besi tuang,
tetapi lebih kuat (digunakan sebagai peralatan seperti cangkul, golok, baut, mur).
Baja, mengandung 0,02-2% C, sifatnya lebih keras dari besi tempa. Baja dibuat dengan
menambah logam lain, seperti Ni, Cr, Mn, V, Mo, sesuai dengan baja yang diinginkan.
c. Sifat sifat besi :
Besi murni adalah logam yang berwarna putih mengkilap dan relatif lunak
Cukup reaktif sehingga mudah terkorosi dalam udara lembab
Memiliki sifat logam dan mudah berkarat. Karat besi, Fe 2O3.nH2O sangat berpori dan selalu
mengelupas. Oleh karena itu perkaratan besi akan berlanjut sampai tuntas (besinya habis).
d. Kegunaan Besi dalam kehidupan sehari-hari :
Bahan bangunan
Senyawanya : FeCl3 . 6H2O untuk pengecatan, Fe(OH)3 sebagai bahan cat, FeSO4 sebagai bahan
pembuatan tinta dan dalam bidang kedokteran untuk menambah darah (sebagai zat besi), dll.
Besi Baja
Jenis-jenis baja :
Baja karbon, terutama terdiri dari besi dan karbon
Baja tahan karat (stainless steels), baja dengan kadar karbon rendah dan mengandung sekitar
14% kromium

Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai dengan sifat yang
diinginkan

Contoh Baja

Jenis
Baja mangan
Baja Nikel
Baja CromVanadium
Baja Stainless
Baja Wolfram

Unsur
Tambahan
0,4-0,9% C dan
11-14% Mn
25 % Ni
1-10% Cr dan
0,15 % V
0,2-0,4 % C,
14-18% Cr, dan
7-9% Ni
0,4 0,9 % C
dan 5 % W

Sifat

Kegunaan

Keras & kuat

Rel kereta api, lapis baja,


kendaraan perang.
Kuat & tahan karat
Alat pengukur (meteran),
kawat, persenjataan
Kuat & tahan terhadap As kendaraan
beban
Tahan Karat
Alat-alat rumah tangga
dan industri
Sangat keras

Ujung alat pemotong

2. ALUMINIUM (Al)
a. Terdapat dalam bijih : Bauksit (Al2O3.2H2O), Kriolit (Na3AlF6)
b. Pengolahan : melalui proses HALL, yaitu elektrolisis larutan bauksit dalam kryolit cair
Pengolahan aluminium dari bauksit terdiri atas 2 tahap :
Pemurnian bauksit : untuk mendapatkan alumina murni
- bauksit + larutan NaOH. Aluminium oksida akan larut membentuk NaAl(OH)4
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) + 3H2O(l)
2NaAl(OH)4 (aq)
-

larutan disaring, kemudian filtrat yg mengandung NaAl(OH)3 diasamkan dengan


mengalirkan gas karbondioksida. Aluminium mengendap sebagai Al(OH)3
2NaAl(OH)4 (aq) + CO2 (g)
2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O(l)
Endapan Al(OH)3 disaring dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair
2Al(OH)3 (s)
Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Peleburan atau reduksi alumina dengan elektrolisis
Reaksi elektrolisis menguraikan Al2O3 menjadi aluminium (di katode) dan oksigen
anode).
2Al2O3 (l)
4Al(l) + 3O2 (g)

(di

Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan berkumpul di dasar wadah. Kemudian
dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapatkan aluminium batangan (ingot).
c. Sifat-sifat :
Logam berwarna putih perak dan ringan (massa jenisnya 2,7 gr/cm-3)

Aluminium murni relatif lunak dan tidak kuat. Akan tetapi, logam ini dapat dibuat paduan
(aliase) dengan logam lain sehingga menjadi kuat serta meningkatkan sifat menguntungkan yang
diinginkan
Memiliki sifat umum logam
Mudah bereaksi dengan O2, lapisan oksidanya dpt melindungi logam dari perkaratan
Bersifat amfoter, dapat bereaksi dengan asam maupun basa
d. Kegunaan :

Peralatan rumah tangga, barang kerajinan

Lapisan pembungkus, aluminium foil, kaleng aluminium.

Sebagai paduan logam, digunakan untuk membuat badan pesawat, contoh magnalium
(campuran Al dan Mg)

Dalam persenyawaannya : tawas / K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O untuk penjernihan air; Alumina


(Al2O3) untuk industri keramik, gelas, ampelas; Al(OH)3 dalam antasid digunakan utk
menetralkan asam klorida dalam lambung ; termit (campuran serbuk aluminium dengan serbuk
besi (III) oksida ) digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel
kereta api. Reaksinya sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja
dan besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas.
Reaksinya : 2Al + Fe2O3
Al2O3 + 2Fe
3. TIMAH (Sn)
a. Terdapat dalam bijih : Kasiterit (SnO2)
b. Pengolahan : Kasiterit direduksi dengan C, reaksinya :
SnO2 (s) + 2 C(s)
Sn(l) + 2 CO(g)
c. Sifat-sifat :
Timah terdapat dalam 2 bentuk allotropi, yaitu timah putih dan timah abu-abu. Timah putih
berwarna putih perak dan dapat ditempa, stabil pada suhu di atas 13,2 0C jika di bawah suhu
tersebut timah putih berubah menjadi timah abu-abu yg berbentuk serbuk (seperti melapuk).
Pelapukan ini mula-mula berlangsung lambat. Akan tetapi, begitu terbentuk timah abu-abu maka
proses selanjutnya berlangsung cepat karena timah abu-abu yang terbentuk dapat mengkatalisis
proses selanjutnya.
Relatif lunak, tahan karat, dan titik lelehnya rendah
Memiliki sifat umum logam
Timah mengalami oksidasi (korosi) pada permukaannya. Lapisan oksida yang terbentuk
menutupi seluruh permukaannya sehingga terlindungi dari korosi selanjutnya.
d. Kegunaan :
Melapisi besi (membuat kaleng/tin plate) kemasan berbagai macam produk. Besi yang dilapisi
timah ini tidak mengalami korosi selama lapisannya utuh (tidak tergores dan tidak bocor).
Untuk paduan logam (perunggu : paduan Cu, Sn, Zn dan solder : Sn, Pb)

Dalam persenyawaannya, SnCl2 digunakan sebagai pereduksi dalam pembuatan zat warna, SnF 2
digunakan dalam pasta gigi yang mengandung fluorin untuk menguatkan gigi karena SnF 2 larut
dalam air.
4. NIKEL (Ni)
a. Terdapat dalam bijih : Pentlandit (FeNi)S, Garnierit : H2(NiMg)SiO4 . 2 H2O
Nikel Sulfida : NiS
Pengolahan : melalui proses oksidasi NiS, kemudian hasil oksidasinya direduksi dengan C pada
suhu tinggi, reaksi :
2NiS + 3 O2
2NiO + 2 SO2
NiO + C
Ni + CO
Sifat-sifat :
Berwarna putih perak (mengkilap) ,keras ,tahan korosi, dan sangat mengilap bila digosok
Memiliki sifat umum logam
Lapisan oksidanya melindungi logam lain sehingga tidak berkarat
Kegunaan :
Melapisi barang-barang yang terbuat dari besi, baja, tembaga, untuk melindunginya terhadap
korosi dan memperbaiki penampilan
Karena sifat-sifatnya tersebut, nikel digunakan untuk paduan logam :
Monel (Ni, Cu, Fe) untuk alat rumah tangga & alat transmisi listrik
Nikrom (Ni, Fe, Cr) digunakan sebagai elemen pemanas listrik
Alniko (Al, Ni, Fe, Co) untuk membuat magnet. Magnet yang terbuat dari alniko ini sangat kuat
karena mampu mengangkat besi hingga 4000 kali massa magnetnya.
Baja nikel ( Ni, Fe) untuk meteran, kawat, & persenjataan
Paltinit dan Invar merupakan paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama dengan
gelas. Digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya pada bohlam lampu
pijar.
Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator, misalnya pada pembuatan margarin, hidrogenasi
(pemadatan) minyak kelapa, cracking minyak bumi.
b.

c.

5. TEMBAGA (Cu)
Banyak terdapat dalam keadaan bebas
a. Terdapat dalam bijih : Kalkopirit /CuFeS; Malasit /Cu 2(OH)2CO3 ; Kuprit /Cu2O; Kalkosit/
Cu2S
b. Pengolahan :
Bijih yang mengandung tembaga bebas mula-mula dihancurkan lalu dipisahkan dari batu reja
(gangue). Kemudian dipanaskan sehingga tembaga mencair dan terpisah.
Bijih yang berupa oksida atau karbonat biasanya dipisahkan dengan melarutkannya
dalam asam sulfat. Tembaga dipisahkan dari larutan Tembaga (II) Sulfat yang terbentuk dengan
elektrolisis.
Bijih sulfida biasanya mengandung kurang dari 10% tembaga. Bijih sulfida ini mula-mula
dihancurkan, lalu senyawa tembaga dipisahkan dengan pengapungan (floatasi). Bijih pekat

tersebut dipanggang di bawah titik leleh untuk mengeringkan dan untuk mengoksidasikan
sebagian belerang. Campuran yang tersisa, yang mengandung Cu 2S, FeS, dan SiO2 kemudian
dicairkan bersama-sama dengan CaCO3 sebagai fluks. Fluks ini akan mengikat besi dan SiO2.
CaCO3 + SiO2
CaSiO3 + CO2

FeS + SiO2
FeSiO3 + FeSiO3
CaSiO3 dan FeSiO3 yang terbentuk akan membentuk terak yang mengapung ke atas. Setelah
terak ini dikeluarkan, ditiupkan lagi udara ke dalam tanur yang akan mengubah Cu 2S menjadi
Cu2O. Kemudian Cu2O yang terbentuk segera akan mereduksi Cu 2S yang lain membentuk
tembaga.
2Cu2S + 3 O2
2Cu2O + 2SO2
2Cu2O + Cu2S
6Cu + SO2
Dari proses di atas diperoleh tembaga tak murni batangan. Pemurnian selanjutnya dilakukan
dengan elektrolisis yang dapat menghasilkan tembaga 99,95%. Kotoran pada anoda mengandung
Ag, Au, dan Pt.
c. Sifat-sifat :

Tembaga murni berwarna kuning kemerahan, relatif lunak, mudah dibengkokkan, dapat dibuat
lembaran-lembaran tipis, serta penghantar panas dan listrik yang baik

Memiliki sifat umum logam

Tergolong logam yang kurang aktif


d. Kegunaan :
Penghantar (kabel) listrik dan komponen elektronika
Peralatan rumah tangga
Paduan logam/aliase : Kuningan (60-82%Cu & 18-40%Zn), Perunggu (70-95%Cu, 1-25%Zn &
1-18% Sn), Perunggu aluminium (90-98%Cu, 2-8%Al), Perak Jerman (50-60% Cu, 20% Zn,
20-25% Ni)
Selongsong peluru dan komponen persenjataan yang lain
Dalam persenyawaannya, terusi/ blue vitriol CuSO4.5H2O, digunakan untuk membunuh jamur
(sebagai fungisida)
6.
a.
b.

EMAS (Au)
Dalam keadaan bebas sebagai butiran yang bercampur dengan perak dan tembaga
Pengolahan melalui 3 cara :
Pasir yang mengandung emas dicuci menggunakan pendulang, emas yang BJ nya besar akan
tertinggal dalam pendulang
Emas yang tercampur kotoran dilarutkan dalam air raksa sehingga terbentuk amalgama, untuk
memisahkan emas dari larutannya maka air raksa diuapkan dengan cara destilasi

Bijih emas dilarutkan dalam larutan NaCN selama beberapa hari, kemudian emas diendapkan
dari larutannya dengan menambahkan serbuk seng. Campuran emas dan perak dapat dipisahkan
dengan melarutkan perak dalam asam nitrat.
c. Sifat-sifat :
Memiliki sifat umum logam
Logam yang lunak, berwarna kuning, logam yang paling dapat ditempa (paling malleable) dan
paling dapat mulur (paling ductile).
Tidak berkarat karena tidak bereaksi dengan oksigen dan tidak terkorosi di udara
Unsur inert (sangat stabil) sehingga disebut logam mulia
Emas tidak larut dalam asam basa tunggal apapun, tetapi larut dalam aqua regia, yaitu larutan
HCl pekat dan HNO3 pekat dengan perbandingan 3 : 1
Au(s) + 3HCl(aq) + HNO3(aq)
HAuCl4(aq) + NO(g) + 2H2O(l)
Emas juga larut dalam larutan natrium sianida dan udara (sumber O2)
Au(s) + 8CN-(aq) + O2(g) + H2O(l)
4 Au(CN)-2(aq) + 4OH-(aq)
Kemurnian emas dinyatakan dengan satuan karat, dimana emas murni berharga 24 karat yang
berisi 100% emas
d. Kegunaan :
- Mata uang
- Perhiasan (Emas murni terlalu lunak sehingga dicampur dengan tembaga atau perak atau logam
lain). Emas kuning atau emas merah dibuat dengan dicampur tembaga, emas putih mengandung
paladium, nikel, atau seng.
- Komponen listrik kualitas tinggi
- Sebagai jaminan moneter
7. PERAK (Ag)
Sebagian besar ditemukan dalam keadaan bebas sebagai butiran yang biasanya tercampur dengan
emas dan tembaga.
a. Bijih Perak : Argentit, Ag2S
b. Pengolahan : Pada umumnya untuk memperolah perak, dilakukan bersama-sama dengan emas.
Produksi perak pada umumnya diperoleh sebagai hasil sampingan pada pengolahan logam lain.
Pengolahan perak dari bijihnya sering dilakukan dengan proses yang disebut hidrometallurgi,
yaitu pemisahan suatu logam dari campurannya dengan melarutkannya dalam air sebagai
senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali
sebagai ion Ag(CN)2- : disianoargetat (I)
Contoh :
4 Ag(s) + 8CN-(aq) + O2 (g) + 2H2O(l)
4Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)
4 Ag(s) + 8CN (aq) + O2 (g) + 2H2O(l)
4Ag(CN)2-(aq) + 2 S(s) + 4OH-(aq)
AgCl(s) + 2CN-(aq)
Ag(CN)2-(aq) + Cl-(aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai reduktor
2Ag(CN)2-(aq) + Zn(s)
2 Ag(s) + Zn(CN)4-(aq)
c. Sifat-sifat :

Perak murni berwarna putih dan sangat mengilap

Penghantar listrik yang sangat baik (Daya hantar listrik perak jauh lebih baik dibandingkan
tembaga karena hambatan jenis perak jauh lebih kecil dibandingkan tembaga. Akan tetapi,
tembaga lebih banyak digunakan sebab perak lebih mahal daripada tembaga)

Tahan korosi, dan mudah ditempa

Logam yang tidak reaktif dan tidak teroksidasi oleh oksigen di udara
d. Kegunaan :

Mata uang, medali, perhiasan, barang kerajinan

Fotografi (Senyawa perak, yaitu AgBr dan AgI, digunakan untuk membuat film foto dan kertas
foto karena mudah diuraikan oleh cahaya).
2 AgX + cahaya
2 Ag + X2 (X = Br atau I)
Endapan perak menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatif
Bahan penambal gigi
Industri penyepuhan (elektroplating). Logam yang akan disepuh digunakan sebagai katode
(kutub negatif) dan perak sebagai anode (kutub positif), sedangkan elektrolit yang digunakan
adalah NaAg(CN)2
2. Unsur-unsur Nonlogam
Terdapat sekitar 16 unsur nonlogam yang terbentuk secara alami.

B.

UNSUR-UNSUR NON LOGAM DALAM KEHIDUPAN

1.

OKSIGEN (O)

a.

Terdapat : - Dalam keadaan bebas di udara (O2) sebesar 20 % volume

b.

Dalam persenyawaan : air (H 2O), pasir (SiO2), silika (SiO32-), dan oksida logam
lainnya.
Pembuatan :
Penguraian Katalitik H2O2
MnO2

2 H2O2(l)

2H2O(l) + O2(g)

Pembuatan gas oksigen dalam laboratorium dapat dilakukan dengan cara


memanaskan senyawa oksidanya, seperti yang dilakukan Priesley.
2 HgO (s)

2Hg (s) + O2(g)

2 KClO3(s)

2KCl(s) + 3O2(g)

Secara alami terbentuk melalui proses fotosintesis


CO2 + H2O

c.

C6H12O6 + O2

Secara komersial, oksigen (bersama dengan nitrogen) dibuat melalui Destilasi


Udara Cair. Proses : udara bersih dimasukkan ke dalam kompresor untuk dicairkan
dengan tekanan tinggi, kemudian udara cair didinginkan dan dilakukan penyaringan
untuk menghilangkan CO2 dan hidrokarbon yang terdapat didalamnya. Udara cair
yang sudah bersih selanjutnya dialirkan ke dalam kolom destilasi untuk
memisahkan Nitrogen, Argon, dan Oksigen. Pemisahan ini didasarkan pada
perbedaan titik didih gas-gas tsb. Titik didih Nitrogen : -195,8 0C, Argon : -185,70C,
Oksigen : -1830C (karena ttk didih nitrogen paling rendah, maka nitrogen akan
menguap lebih dahulu dan ditampung, diikuti dengan argon dan oksigen
Sifat-sifat :

Pada suhu kamar tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, titik didih : -183 0C
dan titik beku : -218,40C. Berupa molekul diatomik

Oksigen tidak terbakar, tetapi merupakan komponen yg diperlukan dalam


pembakaran

Pada suhu dan tekanan normal oksigen tidak begitu reaktif, tetapi menjadi sangat
reaktif pada suhu tinggi.

Kelarutan dalam air : 5 ml O2 dapat larut dalam 100 ml air. Oksigen yang larut
inilah yang membuat berbagai organisme hidup dalam air.

d.

Kegunaan :

Pernafasan makhluk hidup

Bersama gas asetilena digunakan untuk memotong dan mengelas logam (baja)

Oksigen cair bersama dengan hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket
untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Oksigen juga digunakan dalam berbagai
industri kimia untuk mengoksidasi berbagai zat.

Digunakan untuk pembakaran atau reaksi kimia tertentu

Proses pengolahan limbah (aerasi)

Pembuatan ozon (O3)


3 O2(g)

2 O3(g)

2. NITROGEN (N)
a.

Terdapat :

- Dalam keadaan bebas di udara sebanyak 78%

- Dalam persenyawaan : Sendawa (KNO3), dan Sendawa Chili


(Na2CO3)
b.

Pembuatan :

NaNO2

Dalam laboratorium dibuat dengan memanaskan larutan NH 4Cl dan larutan


NH4Cl(aq) + NaNO2(aq)

Dapat juga dibuat dengan reaksi :


2NH3 (g) + 3CuO
2Cu( s) + 2 NO(g)

NaCl(aq) + 2 H2O(l) + N2(g)

3Cu(s) + 3H2O(l) + N2(g)


2CuO + N2(g)

Secara komersial, nitrogen dibuat bersama-sama dengan oksigen dengan cara


destilasi bertingkat udara cair
c.

Sifat-sifat :

Pada suhu kamar, tidak berbau, tidak reaktif, tidak berwarna

Titik didih : -195,80C dan titik leleh : -2100C

Sukar bereaksi karena ikatannya yang kuat (energi ikatannya sangat besar). N 2
hanya bereaksi pada suhu tinggi
d.

Kegunaan :

Pengisi bola lampu pijar

Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk membuat suhu


rendah Nitrogen digunakan untuk melepaskan oksigen (atmosfer
berbagai industri yang terganggu oleh oksigen karena sifat nitrogen
reaktif. (penyimpanan buah-buahan dan sayuran sehingga tidak cepat

yang sangat
inert) untuk
yang kurang
busuk dalam

kemasan kaleng, pembuatan larutan injeksi, industri elektronika yang menginginkan


udara tanpa oksigen, penyimpanan produk yang mudah terbakar).

Bahan baku pembuatan amoniak (Proses Haber-Bosch)


N2(s) + 2H2(g)

2NH3(g)

Dalam persenyawaan :

Amonia (NH3) : gas yang tidak berwarna, berbau merangsang, dan mudah mencair,
titik didih 330C dan titik beku 780C.
Digunakan untuk : pembuatan pupuk urea

dan ZA (zwavel amonia)

, pembuatan NH4Cl pada baterai, pembuatan asam nitrat (HNO 3)


pendingin dalam pabrik es, pembuatan hidrasin (N 2H4) yang digunakan sebagai
bahan bakar roket, sebagai bahan dasar pembuatan : (bahan peledak, kertas,
plastik, dan detergen).
-

HNO3
Pembuatan asam nitrat dengan proses Oswald.
4NH3(g) + 5 O2(g)

2NO(g) + O2(g)

4NO)g) + 6H2O(g)

2NO2 (g)

4NO2(g) + O2(g) + 2H2O(l)

4HNO3(g)

HNO3 digunakan untuk pembuatan pupuk amonium nitrat (NH 4NO3), bahan peledak
seperti (TNT /trinitrotoluena, nitrogliserin dan nitroselulosa), sebagai nitrasi
senyawa organik yang digunakan untuk produksi zat warna, obat-obatan, pestisida,
dan detergen.
-

Siklus nitrogen
Senyawa organik yang khas dari nitrogen adalah protein. Nitrogen masuk ke dalam
rantai makanan melalui tumbuhan. Tumbuhan umumnya memperoleh nitrogen dari
dalam tanah berupa mineral yang larut dalam air, yaitu nitrat dan amonium. Hanya
tumbuhan polong-polongan (legum) yang dapat mengikat nitrogen dari udara
berkat bantuan sejenis bakteri yang terdapat pada bintil akar tumbuhan tersebut.
Nitrogen dalam tanah berasal dari fikasasi nitrogen atmosfer atau dari hasil
perombakan senyawa nitrogen organik (sisa organisme) oleh kerja bakteri. Fiksasi
nitrogen terjadi menurut dua jalur, yaitu karena pengaruh petir dan bakteri. Petir

dapat melangsungkan reaksi nitrogen dengan oksigen membentuk nitrogen


monoksida (NO)
N2(g) + O2(g)

2NO(g)

NO tersebut teroksidasi lebih lanjut membentuk nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida


dalam air hujan membentuk asam nitrat.
2NO(g) + O2(g)

2NO2(g)

3NO2(g) + H2O(g)

2HNO3(g) + NO(g)

3.

KARBON (C)

a.

Terdapat : dalam senyawa organik, anorganik, dan dalam keadaan bebas

b.

Pengolahan : Karbon yang paling murni diperoleh melalui pemanasan gula pasir
(sukrosa) tanpa udara
C12H22O11(s)

c.

12C(s) + 11H2O(g)

Sifat-sifat & kegunaan :

Karbon ditemukan dalam bentuk Allotropi yaitu Intan (kristal karbon dengan
struktur tetrahedral, bersifat isolator, titik leleh sangat tinggi, digunakan untuk
perhiasan dan alat pemotong kaca, pengebor, pengasah). Intan buatan dibuat dari
grafit melalui pemanasan pada suhu sekitar 3000 0C dan tekanan sekitar 125.000
atm. Grafit (kristal karbon dengan pola berlapis-lapis dan berbentuk heksagonal
yang simetri, bersifat konduktor, digunakan untuk elektrode batu baterai, pelumas,
dan inti pensil yang merupakan campuran grafit dengan tanah liat).

Serta dalam bentuk Amorf (bersifat lebih rapuh), yaitu Batubara (terbentuk dari
fosilisasi tumbuhan, digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku untuk
pembuatan senyawa hidrokarbon dengan proses gasifikasi batu bara.
Batubara

C(s) + H2O(g)

C(s) + CH4(g)

CO(g)+ H2(g)

CO(g) + 3H2(g)
C(s) + 2H2(g)

CH4(g)+ H2O(g)
CH4(g)

Kokas (di buat dari pemanasan batubara pada suhu tinggi tanpa udara/ destilasi
destruktif) digunakan sebagai reduktor pada pengolahan berbagai jenis logam
seperti besi, timah dan nikel, Arang (dibuat dari kayu atau serbuk gergaji
dengan pemanasan
pada suhu tinggi tanpa udara), arang merupakan kristal halus dengan struktur
seperti grafit. Ruang antarlapisan atom dalam arang yang dibubuk halus dapat
menyerap (mengadsorpsi) atom atau molekul lain sehingga zat itu mempunyai daya
adsorpsi yang besar. digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan
lainnya pada pengolahan air, adsorpsi zat warna yang terdapat dalam air tebu pada
pengolahan gula, sebagai obat sakit perut atau keracunan. Karbon hitam
(merupakan jelaga yang dibuat dari pembakaran hidrokarbon dengan oksigen yang
terbatas) digunakan untuk vulkanisai karet pada industri ban, dan sebagai pigmen
warna hitam, tinta cetak.

Karbon dalam persenyawaan :

CO (karbon monoksida) : gas yang sangat beracun karena dapat mengikat


hemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama hemoglobin sebagai
pengangkut oksigen, terbentuk pada pembakaran tak sempurna bahan bakar yang
mengandung karbon seperti kayu dan bensin, karena sifatnya yang dapat terbakar
dan menghasilkan panas, maka gas ini digunakan sebagai bahan bakar gas, sebagai
reduktor pada pengolahan logam, membuat metanol.

CO2 (karbon dioksida) : gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak beracun,
tetapi dapat mengusir oksigen sehingga jika kadarnya terlalu besar (10-20%
volume) dapat membuat orang pingsan dan mengganggu pernafasan, terbentuk
pada pembakaran sempurna bahan bakar yang mengandung karbon dan dari
pernapasan makhluk hidup, digunakan untuk membuat es kering (dry ice) yaitu CO 2
padat yang digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan kebakaran (tabung
pemadam kebakaran berisi CO2 cair dengan tekanan 60 atm. Jika katupnya dilepas
maka CO2 cair akan langsung menjadi gas dan menghalangi oksigen masuk kelokasi
yang sedang terbakar sehingga api padam), untuk minuman bersoda.

NaHCO3 (natrium hidrogen karbonat) disebut juga natrium bikarbonat yang dalam
sehari-hari disebut soda kue yang digunakan sebagai pengembang adonan,
digunakan sebagai bahan pembuat kaca, bahan pembuat natrium silikat yang
digunakan untuk pembuatan kertas, proteksi logam, dan detergen, serta untuk
menghilangkan kesadahan air

4.
a.

POSFORUS (P)
Terdapat sebagai fosfat dalam berbagai mineral. Mineral terpenting adalah
fluoroapatit /
2 Ca3(PO4).CaF2

b. Pengolahan :
Unsur fosfor diproduksi dari batuan fosfat dengan dipanaskan bersama-sama silika
dan kokas dalam tanur listrik
2 Ca3(PO4)2(s) + 10 C(s) + 6 SiO2(s)

6CaSiO3(l) + 10 CO(g) +

P4(g)
Fosfor yg terbentuk adalah fosfor putih, kemudian terkondensasi dan akhirnya
terkumpul di bawah air sebagai padatan
c. Sifat-sifat :

Pada suhu biasa fosfor mempunyai beberapa bentuk allotropi, yaitu fosfor putih,
fosfor merah, dan fosfor hitam

Fosfor putih bersifat lunak (berwujud padat seperti lilin), titik leleh rendah (44,1 0C),
sangat reaktif (menyala spontan bila bersinggungan dengan udara), tidak larut
dalam air, larut dalam CS2, sangat beracun, bahan fosforesen yang berpendar
dalam gelap. Jika fosfor putih dipanaskan sampai 4000C akan berubah menjadi
fosfor merah

Fosfor merah merupakan serbuk merah coklat (padat), kurang reaktif, dan relatif
tidak beracun

Fosfor hitam, bentuknya paling stabil, terbentuk dari fosfor putih melalui
pemanasan dengan katalis Hg pada tekanan tinggi. Mempunyai struktur kristal
berlapis seperti grafit, tetapi lapisan-lapisannya terikat kuat. Bersifat semikonduktor

d.

Kegunaan :

Sebagian besar fosfor putih digunakan untuk pembuatan asam fosfat (fosforus
putih direaksikan dengan udara berlebihan, lalu disiram dengan air)
P4(s) + 5O2(g)

O10 + 6 H2O(l)

P4O10

4H3PO4(aq)

Fosfor merah digunakan untuk pembuatan korek api

Digunakan untuk menjadi pupuk

Fosfor termasuk unsur makro, yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah
yang cukup banyak. Sementara itu fosfor di alam terutama terdapat sebagai batuan
fosfat yang tidak larut dalam air sehingga tidak diserap oleh tumbuhan. Oleh karena
itu batuan fosfat direaksikan dengan asam sulfat atau asam fosfat, dimana batuan
fosfat di ubah menjadi kalsium hidrogenfosfat atau kalsium fosfat primer
Ca(H2PO4)2 yang
Jika ada amilum, maka ketika larutan dipanaskan dan ditambah iodin akan
menjadi biru
Larut dalam air.
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4

2CaSO4 + Ca(H2PO4)2
3Ca(H2PO4)2

Pupuk yang mengandung Ca(H2PO4)2 dan CaSO4 disebut pupuk superfosfat karena
mudah larut dalam air. Pupuk TSP (tripel super fosfat) yang mempunyai kadar fosfat
tinggi dibuat dengan cara menambahkan asam fosfat ke dalam gerusan batuan
fosfat Ca3(PO4)2. Juga ada pupuk campuran fosfat dan nitrogen yang dikenal sebagai
pupuk nitrofos, yaitu :
Ca(H2PO4)2 + Ca(NO3)2
Senyawanya : Natrium Tri Poli Fosfat (STTP), Na 5P3O10 digunakan sebagai bahan
penunjang dalam detergen, yaitu untuk mengikat ion kalsium/ magnesium dari air
sadah sehingga tidak mengganggu (tidak mengendapkan) deterjen.

5.

Pembuatan aliase logam (perunggu tertentu)

Campuran untuk bom asap

Racun serangga (pestisida)

IODIN (I)

a. Pengolahan : Reduksi natrium iodat (NaIO 3), yang terdapat dalam sendawa chili
(NaNO3). Sebagai reduktor digunakan natrium bisulfit (NaHSO 3)
2NaIO3(aq) + 5NaHSO3(aq)

I2(aq) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O(l)

Iodin yang terbentuk dimurnikan dengan cara sublimasi.


b.

Sifat-sifat :
Unsur nonlogam (golongan VII A)
Tidak dijumpai dalam keadaan bebas di alam. Iodin terdapat dalam sendawa chili
NaNO3 yang mengandung NaIO3 (natrium iodat)

Pada suhu kamar berwujud padat berwarna hitam, mudah menyublim

Berbentuk molekul diatomik

Uap iodin berwarna ungu (Iodin berasal dari bahasa Yunani, iodes yang artinya
ungu)
Larut dalam alkohol disebut Iodin tinktur
c. Kegunaan :

Sebagai antiseptik, seperti iodium tinktur (I2 dalam alkohol)

Mencegah penyakit gondok. Untuk itu ke dalam garam dapur (NaCl)


ditambah NaIO3
Sebagai indikator, untuk menguji apakah ada amilum dalam suatu larutan
(campuran).
Jika ada amilum, maka ketika larutan dipanaskan dan ditambah iodin akan
menjadi biru

AgI untuk fotografi

3. Unsur-unsur Semilogam
Unsur-unsur semilogam ini disebut juga metaloid, bisa bertindak sebagai
penghantar yang buruk (seperti nonlogam), namun juga dapat dibuat supaya menjdai
penghantar yang baik (seperti logam). Karena sifatnya itu, unsur- unsur semilogam
disebut semikonduktor . Ada sembilan unsur semilogam, dan semuanya berupa padatan
pada suhu kamar. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen, dan stibium.
Perbedaan unsur logam dan non logam :
Logam

nonlogam

1. Pada suhu kamar umumnya


berwujud padat, kecuali raksa
(cair)

1. Pada suhu kamar ada yang berwujud


cair, gas, atau padat.

2. Dapat menghantarkan arus listrik.

2. Tidak dapat menghantarkan arus


listrik, kecuali karbon.

3. Dapat ditempa dan diregangkan.

3. Rapuh, tidak dapat ditempa.

4. Mengkilap bila digosok.

4. Tidak mengkilap.

5. Konduktor.

5. Isolator.

6. Memiliki titik didih dan titik leleh


tinggi

6. Memiliki titik dididh dan titik leleh


rendah.

Contoh Unsur Logam dan Unsur Non logam :


Nama Unsur logam

Lambang

Nama Unsur nonlogam

Lambang

Aluminium

Al

Argon

Ar

Antimon

Sb

Arsen

As

Barium

Ba

Belerang

Besi

Fe

Boron

Bismut

Bi

Bromin

Br

Emas

Au

Flourin

Kalium

Fosforus

Kalsium

Ca

Helium

He

Kobalt

Co

Hidrogen

Kromium

Cr

Iodin

Mangan

Mn

karbon

Magnesium

Mg

Klorin

Cl

Natrium

Na

Neon

Ne

Nikel

Ni

Nitrogen

Perak

Ag

Oksigen

Raksa

Hg

Silikon

Si

Seng

Zn

Kripton

Kr

Tembaga

Cu

Xenon

Timah

Sn

Selenium

Se

Timbal

Pb

Radon

Rn

Tabel periodik unsur

Unsur-unsur logam dan nonlogam dalam tabel periodik dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

1. Logam alkali.
Unsur yang termasuk logam alkali adalah lithium, natrium, kalium, rubidium,
sesium, dan fransiumkan.
Logam alkali terletak pada golongan 1 (kecuali H).
Kegunaan beberapa logam alkali misalnya lithium digunakan pada baterai jam,
kalkulator, atau HP. Natrium digunakan untuk lampu jalan raya dan kalium
digunakan untuk membuat kembang api.
2. Logam alkali tanah.
Unsur yang termasuk logam alkali tanah : berilium, magnesium, kalsium,
stronsium, barium, dan radium.
Logam alkali tanah terletak pada golongan II.
Berilium digunakan sebagai pembentuk campuran logam untuk kemudi pesawat
jet, kalsium digunakan untuk nutrisi pertumbuhan gigi dan tulang.
3. Logam transisi.
Logam transisi terletak pada golongan II dan III.
Contoh besi, nikel, seng.
4. Nonlogam halogen.
Contoh fluorin, clorin, bromine, iodium, astatine.
Terletak pada golongan VII.
Fluorin digunakan pada pasta gigi dan bromine untuk disinfektan.
5. Nonlogam gas mulia.
Contoh helium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon.
Terletak pada golongan VIII.

SENYAWA
i.

Definisi Senyawa

Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat
dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut, misalnya
H2O (dihidrogen monoksida) atau yang biasa disebut air itu terdiri dari 2 atom yaitu hidrogen
dan oksigen.
Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas senyawa biner
dansenyawa poliatom :

a. Senyawa biner : senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur.


Senyawa biner dari logam dan nonlogam : nama logam disebut terlebih dahulu ,
kemudian nama nonlogam yang dberi akhiran ida. Misal : NaCl : natrium clorida.
Senyawa biner dari nonlogam : nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut terlebih
dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida. Jika ada pasangan
unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut
dapat dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Angka-angka tersebut
dinyatakan dalam bahasa yunani. Misal : CO : karbon monoksida.
Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam : menggunakan kata hidrogen sebagai nama
depan, dan nama nonlogam sebagai nama belakang, diberi akhiran ida. Menggunakan
kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam sebagai nama belakang diberi akhiran
ida. Misal : HF : hidrogen flourida atau asam flourida.
b. Senyawa poliatom : senyawa ion yang terdiri dari 2 atom atau lebih atom yang bergabung
bersama-sama dalam satu ion.penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut
terlebih dahulu kemudian nama ion negatif (anion). Misal : NH4Cl : ammonium clorida.

ii.

Sifat sifat senyawa

a. Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses dari reaksi kimia
b. Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan
tertentu yang sifatnya tentu saja itu tetap. (hukum Proust)
c. Senyawa itu nggak bakal bisa dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali dengan
melalui reaksi fisika.
d. Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
e. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya.perbandingan
dua hydrogen dan satu oksigen.
iii.

Penamaan dalam senyawa

a. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur nonlogam.


Nama dalam suatu unsur logam menjadi nama depan atau boleh dikatakan dengan duluan
dan unsur nonlogam menjadi nama belakang.

Contoh:
Unsur logam unsur nonlogam rumus kimia nama senyawa
Magnesium oksigen MgO
Magnesium oksida
Kalium Brom KBr
Kalsium Bromida
b. Senyawa yang hanya terdiri dari unsur nonlogamnya saja
Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam, nama belakangnya pasti akan diberi
akhiran/cta. Apabila ada pasangan dalam suatu unsur yang bersenyawa lebih dari satu, maka
penamaan senyawa tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya, yang
dinyatakan dalam bahasa yunani sebagai berikut.
1 = mono

5 = penta

9 = nona

2 = di

6 = heksa

10 = deka

3 = tri

7 = hepta

4 = tetra

8 = okta

Contoh : CO = Karbon monoksida C02 = Karbon dioksida

c. Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam


Terdapat dua aturan dalam pemberian penamaan untuk senyawa yang, tersusun atas unsur
hidrogen dan nonlogam, yaitu:
1) Kata hidrogen itu dapat dijadikan nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama
belakang dengan akhiran kata Ida.
Contohny seperti HF = Hidrogen fluorida
2) Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama
belakang ditambah akhiran ida
Contohnya seperti HF = Asam fluorida
d. Senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan unsur hydrogen apabila dalam suatu
unsur oksigen merupakan unsur kedua yang diikuti dengan unsur hydrogen maka penamaan
senyawa dapat menggunakan suatu nama unsur logam sebagai nama depan. Kata hidroksida
yang merupakan gabungan nama unsur hidrogen dan oksigen, sebagai nama belakangnya.
Contoh: NaOH: Natrium hidroksida KOH: Kalium hidroksida

Anda mungkin juga menyukai