BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Bagaimana sifat fisika, sifat kimia dan sifat atomik dari logam Zn dan
Al?
1.2.2 Di mana logam Zn dan Al dapat ditemukan?
1.2.3 Bagaimana proses untuk memperoleh logam Zn dan Al?
1.2.4 Apa manfaat dari logam Zn dan Al bagi kehidupan
1.2.5 Apa efek negatif dari logam Zn dan Al?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui sifat fisika, sifat kimia dan sifat atomik dari logam Zn dan
Al.
1.3.2 Mengetahui keberadaan logam Zn dan Al di alam.
1.3.3 Mengetahui proses memperoleh logam Zn dan Al.
1.3.4 Mengetahui manfaat logam Zn dan Al bagi kehidupan.
1.3.5 Mengetahui efek negatif dari logam Zn da Al.
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Logam Zn
2.1.1 Sifat fisika logam Zn
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walaupun demikian kebanyakan seng mutu komersial
tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat dari pada besi dan berstruktur kristal
heksagonal. Lehto 1968.
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi
dapat ditempa antara 100 sampai 150 oC. Diatas 210 oC logam ini menjadi
rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul mukulnya.
Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan yang lainya
seng memiliki titik lebur sekitar 420 oC dan titik didih 900 oC yang relatif
rendah.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu
contohnya adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam logam lainnya
yang diketahui dapat membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon,
bismut, emas, besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel,
terulium, dan natrium.
dapat larut dalam larutan asam dan basa kuat. Dalam larutan basa lemah yang
mengandung ion Zn2+ , hidroksida dari seng Zn(OH)2 terbentuk sebagai endapat
putih. Dalam larutan yang lebih alkalin, hidroksida ini akan terlarut dalam
bentuk [Zn(OH)4]2.Senyawa nitrat Zn(NO3)2, klorat Zn(ClO3)2, sulfat ZnSO4,
fosfat Zn3(PO4)2, molibdat ZnMoO4, sianida Zn(CN)2, arsenit Zn(AsO2)2,
arsenat Zn(AsO4)28H2O dan kromat ZnCrO4 merupakan beberapa contoh
senyawa anorganik seng.
2.2 Logam Al
2.2.1 Sifat fisika logam Al
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al,
dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium
bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah
sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents,semprotanhidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil,
asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik ,
dan kembang api. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan
dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa
menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan
dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam
bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah
sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga
digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Fase solid
Energi ionisasi
(artikel)
Hampir semua seng diperoleh dari bijih sulfida, yang juga biasanya
mengandung timbal, kadmium dan logam lainnya seperti besi dan perak. bijih
yang paling sering terjadi adalah sfalerit, juga dikenal sebagai seng blende
(ZnS), dan berbagai zat lain seperti sfalerit yang disebut marmatite yaitu mineral
6
yang mengadung sulfida besi dalam jumlah yang cukup besar. Ada dua proses
utama pembuatan seng :
1. Proses elektrolisis
2. Proses termal
Lebih dari 90% dari produksi dunia berasal dari proses elektrolisis
1. Proses Elektrolisis
1. konsentrasi bijih
2. memanggang bijih di udara
3. konversi seng oksida menjadi seng sulfat
4. elektrolisis larutan seng sulfat
I. Konsentrasi Bijih
Bijih ditambang, dihancurkan, digiling da dipekatkan dengan flotasi
buih. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan komponen yang tidak
diinginkan, termasuk senyawa timbal dan limbah batuan
II. Roastig dari bijih diudara
Pemanggangan bijih biasanya terjadi dalam tungku fluidises bedyag
bersuhu sekitar 1300 K dengan udara yang ditutup di bagian bawah. Reaksi
paling penting adalah konversi seng sulfida untuk zink oksida:
Namun, setiap besi sulfida yang ada dalam bijih akan dikonversi mejadi besi
(III) oksida, yang bereaksi dengan seng oksida untuk membentuk seng ferit:
Dalam proses pencucian sederhana, seng ini tidak dapat degan mudah
ditemukan dan bijih dengan kandungan zat besi yang rendah lebih disukai.
III. Merubah dari seng oksida menjadi seng sulfat
Oksida seng mentah dicuci denga banyak elektrolit menghabiskan yang
banyak mengandug asam sulfat untuk melarutkan oksida dan mengembalikan
konsentrasi seng sulfat dalam larutan elektrolit
IV. Elektrolisis larutan seng sulfat
Sengg dibebaska khususs dikatoda. Setiap 24 sampai 72 jam seng
menanggalkan elektroda, meleleh dan dibuang kedalam ingot. Logam ini
setidaknya 99,96% murni.
1. Sebagai material utuk membuat pesawat terbang, kapal laut, mobil, dan
alat pemindah panas.
2. Sebagai bahan bagunan (pintu, jendea, bingkai).
3. Sebagai bahan pembuat kaleng minuman, tube pasta gigi, dan alumunium
foll.
4. untuk alat-alat masak.
5. Untuk membuat kabel listrik.
6. Bubuk alumunium yang sangat halus digunakan untuk membuat at
alumunium.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
2. Kegunaan Zn antara lain melapisi besi atau baja, bahan tyabung baterai,
pelapisan cat industri automobil, pigmen putih cat air atau cat, sebagai
aktifator pada industri karet, melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit,
melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, untuk bahan diaper pada bayi
dengan bahan insektisida dapur, deodoran dan pengawetah kayu, lampu
pendar, untuk pembuatan berbagai senyawa organik, aditif penghalus plastik,
bahan bakar, suplemen vitamin, serta mineral yang memiliki aktifitas
antioksidan.
4. Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi
tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme
kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat
timbulnya aterosklerosis.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
13
Holleman, Arnold F.; Wiberg, Egon; Wiberg, Nils; (1985). "Zink". Lehrbuch der
Anorganischen Chemie (dalam German) (91100 ed.). Walter de Gruyter.
pp. 10341041. ISBN 3110075113.
Ingalls, Walter Renton (1902). Production and Properties of Zinc: A Treatise on the
Occurrence and Distribution of Zinc Ore, the Commercial and Technical
Conditions Affecting the Production of the Spelter, Its Chemical and
Physical Properties and Uses in the Arts, Together with a Historical and
Statistical Review of the Industry. The Engineering and Mining Journal.
Polar, Herya. 1994. Pencemaran dan Toksikologo Logam Berat. Jakarta: Rinika
Cipta.