Proses pengolahan bijih emas dimulai dengan tahap operasi kominusi yang terdiri
dan crushing atau peremukan dan grinding atau penggilingan. Tujuan utama dan
Operasi kominisi adalah meliberasi atau membebaskan emas dan ikatan fsiknya
dengan mineral-mineral pengotor yang terdapat dalam bijih dan mengekspose
partikel emas yang terperangkap dalam bijih.
Tahap berikutnya adalah Proses pelindian atau leaching dengan Leaching agent
menggunakan sodium sianid (NaCN). Tahap ini bertujuan untuk melarutkan secara
selektif unsur emas dan perak yang terdapat dalam bijih. Pelindian emas dan perak
akan berlangsung melalui reaksi kimia berikut:
4Au + 8NaCN + + 2H20 > 4NaAu(CN)2 + 4NaOH
4Ag + 8NaCN + + 2H20 > 4NaAg(CN)2 + 4NaOH
Pada reaksi pelindian ini diperlukan Oksigen agar emas dapat teroksidasi menjadi
kationnya (Au) yang kemudian kation emas ini membentuk kompleks aurosianid
(Au(CN)2j yang larut dan stabil dalam larutan pelindian.
Sesudah proses pelindian dilakukan proses pemisahan solid-liquid dengan cara
counter current decantation (CCD) dalam sejumlah thickener dan filtrasi dengan
menggunakan press filter.
Tahapan berikutnya adalah proses deaerasi, atau pengurangan kandungan oksigen.
Proses deaerasi dilakukan dalam vacuum deaerator untuk menghilangkan oksigen dan
larutan. Proses penghilangan oksigen ini bertujuan untuk mencegah pelarutan
kembali presipitat Au dan Ag serta pelarutan serbuk seng oleh oksigen yang dapat
meningkatkan konsumsi seng.
Tahap sementasi merupakan proses yang paling umum digunakan pada industri
pengolahan emas. Proses sementasi dibantu dengan menggunakan serbuk seng dan
dilakukan dalam larutan yang bening. Pemakaian larutan bening bertujuan untuk
menghindari proses pasivasi seng akibat tertutupi oleh partikel padatan yang
tersuspensi dalam slurry, sehingga dapat mempercepat laju proses presipitasi.
Presipitasi logam emas oleh serbuk seng berlangsung melalui reaksi berikut:
2NaAu(CN)2 + Zn > Na2Zn(CN)4) + 2Au
2NaAg(CN)2 + Zn > Na2Zn(CN)4) + 2Ag
Sesudah proses sementasi dilakukan filtrasi presipitate AU-Ag. Larutan yang sudah
dipisahkan dan presipitate Au-Ag atau barren solution dapat digunakan kembali
dalam proses CCD. Sedangkan presipitate Au dan Ag kemudian dilebur menjadi
bullion yang siap dikirimkan ke pabrik pemurnian bullion.
Katoda: Au3+ + 3e- Au dan anoda: Au Au3+ + 3ePada proses ini, perak yang masih terkandung dalam anoda ikut larut dalam elektrolit tetapi akan
segera bereaksi dengan klorida dari elektrolit membentuk padatan AgCl yang dapat digunakan
untuk proses selanjutnya bilamana akan dilakukan pembuatan logam perak.
Selanjutnya, karena Au dan Ag sudah terpisah dengan kadar masing-masing yang sangat tinggi
sehingga sudah mempunyai nilai jual yang tinggi, dapat dimanufaktur (dilebur lalu dicetak)
untuk dijadikan suatu produk.
sumber:
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/02/emas-emas-putih-proses-pengolahan-bijih-emas-sifat-danpemakaian-emas/
http://propaggio.blogspot.com