Anda di halaman 1dari 4

Logam mulia

Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai
sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan
bahan logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah
jadi, dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada
umumnya bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak
dicampur dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik,
kecuali logam mulia tersebut. Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas,
perak dan platina.

Logam mulia merupakan jenis logam yang tahan terhadap karat dan juga oksidasi.
Contoh logam yang termasuk dalam kategori logam mulia ini adalah emas, perak
dan juga platina. Karena sifat logam mulia tersebut yang tahan terhadap korosi dan
juga langka (sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui) maka
logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi.

Mengenal Unsur Logam Mulia

Emas (Au)

Emas merupakan logam transisi yang berada di grup 11 dari tabel periodik. Logam
yang jarang ditemukan di bumi, hanya terdapat dibeberapa bagian di dunia. Afrika
Selatan merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia.

Sifat : Emas memiliki satuan kemurnian 24 karat, merupakan logam yang lunak
oleh karena itu untuk diproses langsung menjadi perhiasan logam ini harus
ditambahkan logam paduan yaitu tembaga, nikel, dsb agar dapat digunakan sebagai
perhiasan. Konduktor panas dan listrik yang baik.

Fungsi : Emas sejak dahulu telah menjadi logam favorit untuk dijadikan perhiasan
karena warnanya yang indah dan mengkilap. Emas digunakan juga untuk
keperluan cadangan devisa suatu negara alternatif daripada uang dolar.

Perak (Ag)

Perak logam yang harganya dibawah emas, banyak diterdapat di Amerika Selatan,
Norwegia, dan Australia.
Sifat : Perak merupakan logam transisi yang memiliki warna putih berkilauan dan
struktur yang lunak. Logam ini memiliki sifak konduktor panas dan listrik terbaik
dari semua logam yang ada.

Kegunaan : Sama seperti emas, logam ini banyak digunakan untuk perhiasan
alternatif selain logam emas. Dapat berfunsi sebagai katalis dalam beberapa reaksi
kimia. Aplikasi kesehatan logam ini juga digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang karena sifatnya yang inert dikenal sebagai amalgam.

Platinum (Pt)

Platinum sangat jarang sekali ditemukan di bumi, itu kenapa logam ini disebut
sebagai yang termahal. Berasal dari bahasa Spanyol Platina del Pinto yang
berarti perak dari sungai Pinto. Banyak terdapat di Afrika Selatan. Platinum banyak
terdapat di muara sungai. Terdapat di dalam grup 10 tabel periodik.

Sifat : Platinum berwarna abu-abu keputihan, ulet, mudah dibentuk, titik didih
yang tinggi karena merupakan material logam yang padat. Logam yang resistan
terhadap korosi dan tidak bersifat reaktif.

Kegunaan : Dapat digunakan sebagai logam perhiasan, elektroda, termometer,


katalis reaksi kimia. Sifatnya sebagai konduktor panas dan listrik yang baik,
banyak digunakan sebagai peralatan laboratorium kimia.

Paladium (Pd)

Paladium ditemukan pertama kali oleh William Hyde Wollaston yang menamainya
setelah menemukan batu asteroid Pallas. Rusia merupakan merupakan tambang
Paladium terbesar di dunia, diikuti Afrika Selatan.

Sifat : Merupakan yang tersulit ditemukan di bumi di antara logam grup 10 tabel
periodik. Berwarna perak keputihan kurang padat daripada Platinum. Paladium
memiliki struktur lunak, ulet.

Kegunaan : Digunakan untuk pemurnian dan penyimpanan Hidrogen, karena


logam ini memiliki kemampuan menyerap 900 kali Hidrogen di dalam temperatur
ruangan. Paladium juga digunakan sebagai elektroda ceramic kapasitor, alat
kedokteran, dan perhiasan.

Pemrosesan LOGAM MULIA

Proses pemisahan Emas dari konsentrat


Cara memisahkan konsentrat yang di dalamnya ada kandungan Emas, Perak,
Tembaga dll. Konsentrat ini wujudnya seperti pasir.

Proses ini memakai 3 jenis furnace.


(1) Smelting Furnace,
(2) Slag cleaning Furnace,
(3) Converting Furnace,

Proses pertama :
(1) Smelting Furnace, konsetrat yang dihasilkan oleh temen kita di freeport akan
dilebur, disini sudah ditambahkan flux SiO2 dan dihembus udara (biasanya udara
bebas dengan kompresor diatur oksigennya 60%). Tujuannya untuk mengoksidasi
unsur pengotor utama berupa Fe (oksidasi jadi FeO, Fe3O4) dan mulai kurangi
sulfur dalam konsentrat (jadi SO2), lalu masuk furnace no (2)

(2) Slag Cleaning, sesuai namanya disini leburan Cu (masih dibilang Matte)
kerena Sulfur masih banyak akan dipisahkan dengan terak/slag yang terbentuk dari
proses (1). disini pakai Electric arc furnace, jadi matte yang lebih berat akan
dibawah lalu terak/slag akan mengapung diatas sambil terus dipanaskan, disini
metal/slag sudah terpisah. Lanjut ke proses (3) untuk menghilangkan Sulfur.

(3) Converting Furnace, disini matte diblowing udara lagi ces + pakai flux
batukapur (CaCO3), disini tujuan utamanya untuk mengoksidasi Sulfur, memakai
kapur untuk menjaga komposisi slag (biar tidak kental, Fe3O4 solid tidak bisa
diblowing).

Setelah dari no.(3) Sulfur sudah low (0.8%) disebut cooper blister (bukan lagi
matte). lalu dilanjut ke Furnace untuk cetak anoda Cu blister (sebab perlu
elektrowining untuk tahap selanjutnya), dibeberapa proses ada tambahan proses
pemurnian untuk dioksidasikan S sampai "light". Setelah dicetak jadi anoda, Cu
anoda akan benar-benar dimurnikan (pengotor S, Au, Ag, Pt, Co, Ni) masih ada
dan harus dielektrowining. Katodanya biasanya steel. Pakai larutan CuSulfat +
Asam Sulfat + air, jangan lupa arus harus searah, disini metal akan dipisahkan
dengan perbedaan sifat kemurniannya (berdasarkan nilai E nol-nya) makanya perlu
memakai voltase DC yang tepat, biasanya Cu di (+)0.34V. Nah disini Cu di anode
akan larut dilarutan lalu akan menempel di katoda (puritynya bisa mencapai 99%);
nah disini baru dibagi antara Cu dan logam yang lebih mulia (Platina, Au, Ag).
karena lebih mulia mereka tidak ikut larut, tetapi biasanya membentuk endapan
(disebut slime), slime biasanya tidak ikut menempel di katoda (karena tidak larut).
Selanjutnya slime ini yang harus diolah lagi. Slime harus dilebur lagi, lalu ++ flux
lagi, borax biasanya untuk ikat pengotor. Setelah cair digunakan metode
Klorifikasi, dimana akan dipisahkan antara pengotor dengan logam mulia AgCl,
AuCl, dll.
Bagaimana memisahkannya ?, masuk lagi ke elektrowining cell dimana
tegangannya diatur untuk memisahkan logam mulia didalamnya, lalu dilebur lagi
untuk mendapatkan purity sampai Au 99.99 %.

Anda mungkin juga menyukai