Anda di halaman 1dari 5

RUTENIUM

 Pada tahun 1827, Berzelius dan Osann menguji residu yang tersisa setelah
melarutkan platina kasar dari pegunungan Ural dalam aqua regia. Bila Berzelius tidak
menemukan logam-logam yang tidak lazim, sementara Osann menduga bahwa ia telah
menemukan tiga logam baru, yang salah-satunya  ia namakan rutenium. Pada tahun 1844,
Klaus dikenal oleh khalayak sebagai penemu rutenium dan menunjukkan bahwa rutenium
oksida yang didapat Osann sangat tidak murni dan mengandung logam baru. Klaus
mendapatkan 6 gram rutenium dari residu  pelarutan platina kasar yang tidak larut dalam
auqa regia (http//Chem_is-try.org/rutenium).

 Sifat Fisika

Unsur yang tergolong logam transisi; berwarna putih, keras, berda dalm bentuk empat
kristal, baru bereaksi pada udara dengan suhu 800. Tahan terhadap asam maupun aqua regia
(tetapi bila ditambahkan kalium klorat, logam ini teroksidasi dengan disertai letupan), tidak
tahan terhadap halogen dan basa kuat. Dialam ditemukan bersama unsur transisi terutama
bersama platina, unsur ruthenium diperoleh melalui proses kimia yang cukup rumit; pada
tahap akhir melibatkan reduksi terhadap ammonium ruthenium klorida oleh H2 yang
menghasilkan serbuk logam Rutenium (Mulyono, 2005).

1. Massa jenis (sekitar suhu kamar) 12.45 g/cm³


2. Massa jenis cair pada titik lebur 10.65 g/cm³
3. Titik lebur 2607 K (2334 °C, 4233 °F)
4. Titik didih 4423 K(4150 °C, 7502 °F)
5. Kalor peleburan 38.59 kJ/mol
6. Kalor penguapan 591.6 kJ/mol
7. Kapasitas kalor (25 °C) 24.06 J/(mol·K)
 Sifat Kimia

            Adapun sifat kimia dari ruthenium adalah sebagai berikut Struktur kristal hexagonal

1. Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 6, 8


2. Elektronegativitas 2.2 (skala Pauling)
3. Energi ionisasi pertama: 710.2 kJ/mol
4. Energi ionisasi ke-2: 1620 kJ/mol
5. Energi ionisasi ke-3: 2747 kJ/mol
6. Jari-jari atom 130 pm
7. Jari-jari kovalen 126 pm

KELIMPAHAN

            Sebagai anggota dari grup platina, rutenium terdapat di alam dengan anggota grup
platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural, dan di Amerika Utara dan
Amerika Selatan. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina dalam jumlah sedikit
tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral pentlandit (mineral besi-nikel sulfida,
(Fe,Ni)9S8) di daerah Sudbury, kawasan penambangan nikel Ontario, dan dalam mineral
piroksinit di Afrika Selatan (Http//www.Chem_is_try.org/rutenium).

            Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap
akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan
bubuk rutenium.  Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan
pengelasan busur argon (Http//www.Chem_is_try.org/rutenium).

REAKSI-REAKSI RUTENIUM

1. Reaksi dengan udara


Ru(s) + O2(g)RuO2(s)
2. Reaksi dengan halogen
Rutenium bereaksi dengan fluorin berlebih untuk membentuk ruthenium(IV) fluorida:
Ru(s) + 3F2(g)RuF6(s)

PERSENYAWAAN DAN KEGUNAAN

Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan
membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik
yang luar biasa. Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu
10.6K.  Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan
penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna [(NH3)5Ru-
O-Ru(NH3)4-O-Ru(NH3)5]6+ (Rutenium Merah)

OSMIUM
            Ditemukan pada tahun 1803 oleh Tennant dalam residu yang tersisa ketika platinum
mentah dilarutkan ke aqua regia.

 Sifat Fisika

Unsur yang tergolong logam transisi, berwarna putih kebiruan, mengkilap, sangat keras
(tetapi rapuh dalam suhu tinggi), tahan terhadap udara tetapi dalam keadaan serbuk bereaksi
lambat dengan membentuk OsO4 (bersifat sangat racun; titik didih 130 . Dialam ditemukan
didalam mineral iridosmine dan didalam mineral lain bersama platina. Osmium alam
merupakan campuran dari 7 isotop stabilnya (dikenal ada 20 isotop osmium). Logam ini
umumnya digunakan sebagai komponen paduan logam (bersifat sangat keras) untuk mata
pena, sumbu mesin, jarum piringan, dan kontak listrik (Mulyono, 2005).

Adapun sifat-sifat fisika pada osmium ini adalah

3. Massa jenis (sekitar suhu kamar) 22.61 g/cm³


4. Massa jenis cair pada titik lebur 20 g/cm³
5. Titik lebur 3306 K (3033 °C, 5491 °F)
6. Titik didih 5285 K (5012 °C, 9054 °F)
7. Kalor peleburan 57.85 kJ/mol
8. Kalor penguapan 738 kJ/mol
9. Kapasitas kalor (25 °C) 24.7 J/(mol·K)
 Sifat Kimia

Adapun sifat-sifat kimia pada osmium ini adalah

1. Struktur kristal                       : Hexagonal


2. Konfigurasi elektron:
3. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14 5s 2 5p6 5d6 6s2
4. Jari-jari ion                              : 0,63 Å
5. Bilangan Oksidasi                   : 2,3, 4, 6,8
6. Massa Jenis                             : 22.6 g/cm3
7. Konduktivitas Listrik              : 12.3 x 106 ohm-1cm-1
8. Elektronegativitas                   : 2.2 (Skala pauling)
9. Potensial Ionisasi                    : 8.7 V
10. Jari-jari atom                           : 1,92 Å
11. Volume Atom                         : 8.49cm 3 / mol
12. Energi ionisasi pertama           : 840 kJ/mol
13. Energi ionisasi ke-2                 : 1600 kJ/mol

KELIMPAHAN

            Osmium terdapat dalam  mineral iridosule  dan dalam pasir sungai yang menghasilkan
platinum di daerah Ural, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Juga ditemukan dalam bijih
mineral yang mengandung nikel di Sudbury, daerah Ontariobersama dengan logam grup
platinum lainnya. Meski kadarnya dalam bijih-bijih tersebut sangat kecil, namun karena
adanya penambangan bijih nikel berton-ton, memungkinkan perolehan osmium sebagai hasil
samping (http//www.chem_is_try.org/osmium).

REAKSI-REAKSI OSMIUM

1. Reaksi dengan air


osmium tidak dapat bereaksi dengan air di bawah kondisi normal
2. Reaksi dengan udara
Os(s) + 2O2(g)OsO4(s)
3. Reaksi dengan halogen
Osmium bereaksi dengan fluorin berlebih pada suhu 600°C pada tekanan 400 atm
untuk membentuk osmium(VII) fluoride
2Os(s) + 7F2(g)2OsF7(s)

            Pada kondisi dibawahnya terbentuk heksafluorida (OsF6) :

                  Os(s) + 3F2(g)OsF6(s)

Osmium bereaksi dengan klorin dan bromin dengan pemanasan di bawah tekanan pada
pembentukan tetrahalida osmium(IV) klorida atau osmium(IV) bromida :

Os(s) + 2Cl2(g)OsCl4(s)

Os(s) + 2Br2(g)OsBr4(s)

PERSENYAWAAN DAN KEGUNAAN

Senyawa osmium tetroksida telah digunakan untuk mendeteksi sidik jari dan untuk mewarnai
jaringan lemak untuk slide mikroskop. Logam ini hampir selalu digunakan untuk
menghasilkan alloy yang sangat keras dengan logam grup platinum lainnya untuk mata
pulpen, jarum fonograf, dan kontak listrik. Osmiridium (IrOs) suatu campuran logam osmium
dan iridium, digunakan membuat peralatan yang berhubungan dengan  pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai