Anda di halaman 1dari 6

Sifat Fisika dan Kimia Vanadium

Sifat Fisika Unsur Vanadium


Vanadium berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat renggang.
Selain itu Vanadium enggan larut dalam H2SO4 dan HCl, tetapi larut dalam HF dan HNO3. Ia
mempunyai daya tahan kakisan yang baik terhadap al-kali, asid sulfurik dan asid hiroklorik. Ia
bersedia untuk teroksida pada kira-kira 933 K. Vanadium mempunyai kekuatan struktur yang baik
dan keratin rentas belahan neutron yang rendah, menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear.
Walupun ia sejenis logam, vanadium bersama dengan kromium dan mangan mempunyai ciri-ciri
oksida valensi yang bersifat asid.
Berikut tabel spesifikasi sifat fisik dari Vanadium :

Karakteristik 23V

Kelimpahan/ppm 136
Densitas/g cm-3 6,11
Titik leleh / 0C 1915
Titik Didih/0C 3350
Jari-jari atomic/pm 134
Jari-jari ionik / pm
M5+;M4+;M3+;M2+ 54; 58; 64; 79
Konfigurasi elektronik [18Ar] 3d3 4s2
Elektronegatifitas 1,6

Sifat Kimia Unsur Vanadium


Berikut tabel spesifikasi sifat kimia dari unsur Vanadium :
1. Bilangan oksidasi : +2, +3, +4, +5
2. Nomor atom: 23
3. Massa atom: 50,9414 g/mol
4. Elektronegativitas menurut Pauling: 1,6
5. Jari-jari ion : 1,32
6. Radius Vanderwaals: 0,134 nm
7. Radius ionik: 0,074 nm (+3); 0,059 (+5)
8. Struktur kristal :kubus berpusat badan
9. Energi ionisasi pertama: 649,1 kJ/mol
10. Energi ionisasi kedua: 1414 kJ/mol
11. Energi ionisasi ketiga: 2830 kJ/mol
12. Energi ionisasi keempat: 4652 kJ/mol
13. Konfigurasi Elektron : 23V = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
14. Elektron pertingkat energi : 2, 8, 8, 5
15. Berat jenis : 6,11 g/cm3
16. Bobot atom : 54,941 sma
17. Sifat kemagnetan : paramagnetik

Struktur Vanadium Pentoksida


Vanadium pentoksida tersusun dari unsur vanadium (V) dan oksigen (O). berdasarkan rasio
jari-jari relative terhadap oksigen ukuran vanadium terlalu besar untuk koordinasi struktur
tetrahendron, tetapi terlalu kecil untuk koordinasi oktahendron. Oleh karena itu, vanadium
pentoksida memiliki struktur trigonal bipiramida terdistorsi.

Reaksi Kimia Vanadium


Reaktifitas (Sifat Kimia) Vanadium
1. Reaksi vanadium dengan udara
Logam Vanadium bereaksi dengan oksigen (O2) berlebih dengan pemanasan untuk
membentuk vanadium (V) oksida (V2O5).
4V (s) + 5O2 (g) → 2V2O5 (s) [kuning-oranye]
2. Reaksi vanadium dengan air
Permukaan logam vanadium dilindungi oleh lapisan oksida dan tidak bereaksi dengan air
dalam kondisi normal.
V (s) + H2O (g)
3. Reaksi vanadium dengan halogen
Vanadium bereaksi dengan fluorin, F2 dengan pemanasan untuk membentuk vanadium
(V) fluoride.
2V (s) + 5F2 (g) → 2VF5 (l)
4. Reaksi vanadium dengan asam
Vanadium tidak bereaksi dengan asam
V (s) + H+ (aq)
5. Reaksi vanadium dengan basa
Logam Vanadium tidak bereaksi dengan basa karena tahan terhadap serangan alkali cair.
V (s) + OH- (aq)
Persenyawaan Unsur Vanadium
Vanadium memiliki empat bilangan oksidasi, yaitu +5, +4, +3, dan +2 dimana membentuk
persenyawaannya masing-masing, antara lain sebagai berikut.
1. Vanadium dengan biloks +5
a. Vanadium pentoksida, V2O5
V2O5 bewarna kuning- oranye. Oksida ini dapat diperoleh dengan penambahan
larutan asam encer kedalam larutan amonium vanadat:
2NH4VO3 + H2SO4 à (NH4 )2SO4 + V2O5 + H2O
V2O5 lebih bersifat amfoterik, oleh karena itu larut dalam basa kuat, misalnya
natrium hidroksida, dengan menghasilkan ion ortovanadium yang tak bewarna(VO43-)
pada pH > 13. Sedangkan pada pH 10--13 berupa ion pirovanadat (V2O74-) dan berupa ion
metavadanat {VO3-}n dari pH 7 sampai 10
Adapun jika kedalam larutan ini kemudian ditambahkan asam hingga kira- kira pH
6,5 ; larutan menjadi oranye cemerlang dan jika penambahan asam diteruskan hingga kira-
kira pH 2, akan membentuk ion kompleks dioksida vanadium (VO2+) berwarna kuning.
b. Vanadium pentahalida
Salah satunya senyawa VF5 yang dinyatakan sebagai sublimat putih murni.
Dibuat dengan pemanasan VF4 dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 350°C – 650°C.
c. Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3
Dibuat dari hidrolisa VCl5
VCl5 + H2O → VOCl3 + 2HCl
d. Vanadium pentasulfida, V2S5.
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida, dengan
sulfur tanpa udara pada 400 ° C. senyawa ini berupa bubuk hitam.
V2S3 + S2 à V2S5
e. Ion Kompleks
Kompleks {VO2(H2O)4}+ merupakan ion kompleks yang terbentuk antara ion
dioksida vanadium VO2+ sebagai atom pusat dan molekul H2O sebagai ligannya.
VO2+ + 4H2O à {VO2(H2O)4}+

2. Vanadium dengan biloks +4.


a. Vanadium dioksida VO2
VO2 bewarna biru tua diperoleh dari reduksi moderat V2O5.
V2O5 + Na2SO3 à 2VO2 + Na2SO4
Bersifat amfoterik seperti halnya V2O5 . Dalam basa kuat larut dengan
membentuk ion oksovanadium(IV) (VO2+) yang berwarna biru. Sedangkan dalam asam
kuat pada pH < 1,5 membentuk ion hypovanadat (V4O92-) yang berwarna coklat. (Petrucci,
1987: 146).
b. Vanadium titraflourida, VF4
Dibuat dari reaksi HF dengan VCl4. Reaksi berjalan mulai suhu – 28°C dan
meningkat secara lambat sampai 0°C.
VCl4 + 4HF à VF4 + 4HCl
c. Vanadil klorida
Dibuat dari hidrolisa VCl4
VCl4 + H2O → VOCl2 + 2HCl.
d. Ion Kompleks
Kompleks {VO(H2O)4}2+ merupakan ion kompleks yang terbentuk antara ion
oksovanadium(IV) (VO2+) sebagai atom pusat dan molekul H2O sebagai ligannya.
VO2+ + 4H2O à {VO(H2O)4}2+

3. Vanadium dengan biloks +3.


a. Vanadium trioksida, V2O3
Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hidrogen.
V2O5 + 2H2 à V2O3 + 2H2O
V2O3 bersifat basa. Oleh karena itu dengan asam bereaksi menghasilkan ion
vanadium (III) (vanadate) V3+ yang bewarna hijau.
b. Vanadium trihalida
Vanadium triflourida, VF3 dibuat bila V2O3 dilarutkan dengan HF.
V2O3 + 6HF à 2VF3 + 3H2O
Trihalida yang lain adalah VCl3 dan VBr3
c. Vanadium oxihalida
Vanadium oxihalida yang dikenal adalah VOCl dan VOBr. Dibuat dari
hidrolisisVCl3danVBr3.
VCl3+ H2O à VOCl + 2HCl
VBr3 + H2O à VOBr + 2 HBr.
d. Ion Kompleks
Kompleks {V(H2O)6}3+ merupakan ion kompleks yang terbentuk antara ion
vanadium (III) V3+ sebagai atom pusat dan molekul H2O sebagai ligannya
V3+ + 6H2O à {V(H2O)6}3

4. Vanadium dengan biloks +2


a. Vanadium Oksida
Dibuat dengan mereaksikan V2O3 dengan hidrogen
V2O3 + 2H2 à 2VO + 2H2O
Bersifat basa seperti halnya V2O3, larut dalamm asam membentuk ion vanadium
(II) (vanadit) V2+ yang bewarna violet.
b. Ion Kompleks
Kompleks {V(H2O)6}2+ merupakan ion kompleks yang terbentuk antara ion
vanadium (II) V2+ sebagai atom pusat dan molekul H2O sebagai ligannya.
V2+ + 6H2O à {V(H2O)6}2+

Sumber Vanadium
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,
vanadit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangatn penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senyawa kompleks organic. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber vanadium yang
sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium dengan
magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5, dengan
kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proes yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
Estimasi total sumber daya vanadium sekitar 63 juta ton. Beberapa deposito batuan
memiliki vanadium sebagai unsur jejak mereka dan vanadium juga ditemukan sebagai produk
sampingan dari operasi pertambangan. Vanadium juga ditemukan dalam magnetit yaitu deposito
oksida besi. Besi oksida juga sangat kaya unsur vanadium. Hal ini juga ditemukan dalam bauksit
(bijih aluminium), jumlah tinggi mineral bantalan fosfat, dan batupasir (dengan kandungan
uranium yang tinggi). Vanadium juga ditemukan dalam deposit yang kaya karbon seperti batubara,
serpih minyak, minyak mentah, dan pasir tar. Unsur jejak ini ditemukan dalam tubuh manusia.
Vanadium adalah unsur penting untuk ascidian, juga dikenal sebagai penyemprot laut. Konsentrasi
vanadium adalah satu juta kali lebih tinggi dari konsentrasi vanadium dalam air laut. Vanadium
juga terdapat dalam berbagai jenis jamur dan alga. Kekurangan vanadium mengakibatkan
pertumbuhan berkurang dan gangguan reproduksi.

Cara Pembuatan Vanadium


a. Proses pemurnian
Bijih magneti titaniferousse bagian dikurangi dengan batu baradirotarykiln dan kemudian
meleleh dalam tungku. Ini menghasilkan terak yang mengandung sebagian besar titanium dan
pigiron yang mengandung sebagian besar vanadium. Setelah menghapus terak, pig
iron cair ditiup dengan oksigen untuk membentuk lag baru yang berisi 12%
24% vanadium pentoksida (V2O2), yang digunakan dalam pengolahan lebih lanjut dari logam.
b. Paduan
Vanadium merupakan gabungan 2 isotop, yakni vanadium -50 sebanyak 0,24% dan
vanadium -51 sebanyak 99,76%. Vanadium -50 sedikit radio aktif, memiliki masa paruh lebih dari
3,9 x 1017 tahun.

Kegunaan Vanadium
1. Campuran vanadium dengan aluminium dan titanium digunakan dalam mesin jet dan
rangka pesawat. Bahan ini tahan korosi yang sangat baik serta tahan panas yang sangat
baik karena memiliki lapisan pelindung oksida di permukaannya yang dapat meningkatkan
kekuatan, kekakuan serta ketangguhanya.
2. Paduan vanadium juga digunakan dalam reaktor nuklir karena logam ini memiliki
kemampuan penyerapan neutron yang rendah.
3. Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan
anhidrida maleat serta dalam pembuatan keramik. Unsur ini juga ditambahkan ke kaca
untuk menghasilkan warna hijau atau biru. Kaca yang dilapisi dengan vanadium dioksida
(VO2) dapat memblokir radiasi infra merah pada suhu tertentu.
4. Vanadium murni merupakan logam lunak. Namun, ketika paduan atau dikombinasikan
dengan logam lain seperti besi, menjadi kuat dan keras. Sifat unik vanadium ini digunakan
dalam membuat paduan (kebanyakan paduan baja). Paduan ini dibuat menjadi alat dan
bahan konstruksi.
5. Vanadium paduan dengan besi menghasilkan baja karbon, paduan rendah baja kekuatan
tinggi, baja perkakas dan baja paduan penuh. Paduan keras dan kuat digunakan dalam
pelapisan baja. plating ini digunakan dalam kendaraan militer dan produk survivability
lainnya. Hal ini juga digunakan untuk membuat bagian-bagian mobil seperti batang piston
dan poros engkol.
6. Vanadium baja memiliki kekuatan untuk mendukung berat badan besar. Oleh karena itu,
digunakan sebagai bingkai atau kerangka untuk bangunan bertingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai