Anda di halaman 1dari 3

1.

Reaksi alkali dengan air

Reaksi logam alkali dengan air


Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Jika M adalah logam alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: 2M(s) + H2O(l) --> 2MOH(aq) + H2(g) Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Li ke Cs. Hal ini disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga semakin mudah melepaskan electron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan dengan unsure atau senyawa lain. Contoh reaksi logam alkali dengan air: 2Na(s) + H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)

Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut, Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Oksigen

5) Reaksi dengan asam Alkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Reaksi semakin hebat dari atas ke bawah. MgCl2(aq) + H2(g)Mg(s) + 2HCl(aq) Berilium bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam dan basa). Reaksi berilium dengan basa kuat adalah sebagai berikut: Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) 5) Reaksi dengan asam Alkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Reaksi semakin hebat dari atas ke bawah.

MgCl2(aq) + H2(g)Mg(s) + 2HCl(aq) Berilium bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam dan basa). Reaksi berilium dengan basa kuat adalah sebagai berikut: Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l)
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)

1. Reaksi logam alkali dengan asam encer Seperti unsur-unsur logam lainnya, logam alkali bisa bereaksi dengan asam, baik itu asam lemah maupun asam kuat membentuk garam dan gas Hidrogen. Contoh reaksi: 2 Li + H2SO4 Li2SO4 + H2 2 Na + 2 HCl 2 NaCl + H2 Pada saat reaksi kimia berlangsung, akan muncul beberapa peristiwa yang menjadi tanda-tanda bahwa suatu materi sedang mengalami perubahan kimia. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia pada suatu materi dapat diketahui dari beberapa hal berikut ini: 1. Terjadi pembentukan endapan. Hal ini terjadi jika zat baru yang terbentuk tidak larut / sukar larut dalam air. 2. Terjadi pembentukan gas. Hal ini terjadi jika zat baru yang dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas. 3. Terjadi perubahan warna. Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna yang berbeda dengan warna zat semula.

4. Terjadi perubahan suhu. Pada setiap reaksi kimia berlangsung selalunya disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi panas (kalor). Jika suhu materi naik, maka terjadi reaksi Eksoterm. Sedangkan jika suhu materi menurun maka terjadi reaksi Endoterm.

2. Warna Nyala Logam Alkali Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru. 3. Fenolftalein adalah senyawa organik yang mempunyai rumus C20H14O4, berbentuk padatan
kristal, tidak berwarna serta larut dalam alkohol dan pelarut organik. Fenolftalein biasanya digunakan sebagai indikator asam-basa (di dalam larutan asam tidak berwarna dan di dalam larutan basa berwarna merah). Rentang perubahan yang bisa diteliti oleh fenolftalein adalah antara pH 8,2 - 10. Setengah tingkat terjadi pada pH 10 pengukuran pH tidak dapat dilakukan lagi oleh fenolftalein. Hal ini karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat.

Indokator adalag suatu zat (larutan/padatan) yang digunakan untukn menandakan titik akhir titrasi yang akan ditandai dengan berubahnya warna larutan secara signifikan dan spontan saat kelebihan 1 atau setengah tetes titran yang menandakan berakhirnya reaksi.

Anda mungkin juga menyukai