CARA KERJA
2. Ambillah 5 tabung reaksi dan isilah Tabung Reaksi 1 dengan larutan CuSO4, Tabung 2 dengan
larutan FeSO4, Tabung 3 dengan larutan MgSO4, Tabung 4 dengan larutan Pb(CH3COO)2, dan
Tabung 5 dengan larutan ZnSO4
4. Amati yang terjadi pada logam tembaga. Jika timbul gelembung di sekitar logam atau logam
mengalami perubahan warna (berkarat), beri ceklis pada Tabel Hasil Pengamamtan
5. Ulangi keempat langkah di atas untuk logam-logam lainnya, yaitu besi, magnesium, timbel,
dan zink
B. PEMBAHASAN
Kami mengalami kesulitan dalam membandingkan daya desak logam tembaga dengan timbel.
Kesulitan ini muncul karena tembaga tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi ketika dimasukkan ke
dalam larutan Pb(CH3COO)2. Begitu pula dengan timbel dalam larutan CuSO4. Akibatnya, urutan
daya reduksi/desak dari tembaga bisa ditukar dengan timbel.
Pb Cu Fe Zn Mg
Cu Pb Fe Zn Mg
Kesalahan ini terjadi karena faktor ketelitian dalam mengamati terjadi atau tidaknya reaksi antara
tembaga dengan Pb(CH3COO)2, juga antara timbel dengan CuSO4.
C. PERTANYAAN
Jawab:
Tidak ada.
2. Tentukan urutan daya oksidasi dan daya reduksi logam-logam tersebut dari yang paling lemah ke
yang paling kuat.
Jawab:
Daya reduksi: Cu Pb Zn Fe Mg
Daya oksidasi: Mg Fe Zn Pb Cu
Note! Posisi dari logam Cu dan Pb bisa ditukar, karena alasan yang telah dijelaskan dalam subbab
Pembahasan.
3. Carilah tabel harga potensial reduksi standar dan urutkan dari yang paling negatif ke yang paling
positif, kemudian bandingkan dengan urutan daya reduksi dan daya oksidasi masing-masing logam
tersebut.
Jawab:
Dari percobaan kami bisa menyusun 2 kemungkinan urutan daya reduksi, yaitu.
Pb Cu Zn Fe Mg
Cu Pb Zn Fe Mg
Jika dibandingkan dengan deret volta, maka urutannya sama dengan kemungkinan kedua di atas.
Alasan munculnya 2 kemungkinan urutan daya reduksi telah dijelaskan dalam subbab Pembahasan.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Daya desak logam adalah kemampuan suatu logam untuk bereaksi melepaskan elektron, dan
mengalami reaksi oksidasi. Reaksi redoks yang melibatkan logam bisa terjadi, jika logam yang
dicelupkan mendesak ion logam yang ada dalam larutan.
Daya desak logam berkaitan dengan deret volta. Semakin ke kiri dalam deret volta, maka daya desak
logam semakin besar. Urutan daya reduksi dari logam yang diuji adalah Cu Pb Zn Fe Mg.
B. SARAN
2. Amati proses yang terjadi pada logam dengan cermat, baik dari keberadaan gelembung
ataupun terjadinya perubahan warna (berkarat).
PERCOBAAN II
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang
melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
3. Mengamati terbentuknya endapan (menempel pada logam) atau terjadinya gas pada masing-
masing tabung reaksi.
V. Hasil Pengamatan
Larutan
Logam
CuSO4
MgCl2
ZnSo4
Pb(NO3)2
HCl
Cu (Warna logam asli merah) + (Warna logam memudar ) + (Terdapat gelembung gas) +
(Terdapat gelembung udara) - -
Zn (Warna logam asli perak) + (Warna logam berubah menjadi kecoklatan) + (Logam
mengkilap) + (Terdapat gelembung udara) + (Terdapat gelaembung udara dan terbentuk
endapan) + (Terdapat gelembung udara)
Keterangan:
+ : Terjadi reaksi
VI. Pertanyaan
2. Susunlah dalam deretan mendatar Mg, Cu, Zn, Pb, dan unsur H menurut daya reduksi yang
makin lemah!
3. Tuliskan susunan logam-logam menurut deret volta!
Mg – Zn – Pb - Cu
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Mg - Zn – Pb – Cu
5. Persamaan reaksi:
d. Ag(s) + HCl(aq) ? -
e. Cu(s) + ZnSO(aq) ? -
Pada elektrolisis larutan CuSO4, MgCl2, ZnSo4, Pb(NO3)2, dan HCl dengan logam Cu terjadi reaksi
pada larutan CuSO4, MgCl2, ZnSo4. Sedangkan pada larutan Pb(NO3)2 dan HCl tidak terjadi reaksi.
Pada percobaan kedua menggunakan logam Mg terjadi reaksi pada larutan CuSO4, ZnSo4, Pb(NO3)2,
dan HCl. Sedangkan pada larutan MgCl2 tidak terjadi reaksi. Pada percobaan ketiga menggunakan
logam Zn terjadi reaksi pada semua larutan uji. Pada percobaan keempat menggunakan logam Pb
terjadi reaksi pada larutan CuSO4, MgCl2, Pb(NO3)2, dan HCl. Sedangkan pada larutan ZnSo4 tidak
terjadi reaksi.
IX. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan dan jawaban pertanyaan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa
percobaan yang kami lakukan sesuai dengan urutan pada deret volta. Pada deret volta semakin ke
kanan daya reduksi semakin kecil. Unsur yang berada di kiri dapat mendesak unsur yang berada di
kanan, namun sebaliknya unsur yang berada di kanan tidak dapat mendesak unsur yang berada di
kiri. Hal ini disebabkan oleh karena unsur yang terletak di kiri lebih reaktif. Hal ini juga terbukti dari
jawaban pertanyaan nomor 5 (d dan e) bahwa reaksi antara Ag(s) + HCl(aq)dan Cu(s) + ZnSO(aq)
tidak mempunyai persamaan reaksi/produk.
2. Dari hasil percobaan dan jawaban pertanyaan, kami dapat mengambil kesimpulan untuk
menyusun logam-logam menurut urutan daya reduksinya yaitu Mg-Zn-Pb-Cu. Dari tabel harga
potensial reduksi didapatkan E0 sel Mg = -2,37, Zn = -0,76, Pb = -0,13, dan Cu = +0,34. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin ke kiri unsur tersebut semakin reaktif yang artinya semakin mudah
melepaskan elektron (semakin mudah melakukan oksidasi), sehingga sifat reduktornya semakin
kuat. Sedangkan semakin ke kanan unsur tersebut semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas
elektron), sehingga sifat oksidatornya semakin kuat.
3. Untuk menentukan terjadi atau tidaknya pendesakan pada ion logam dapat dilihat dari
perubahan warna dan berkarat atau tidaknya logam di dalam larutan serta terjadi reaksi endapan
pada logam, sebaliknya jika tidak ada perubahan warna, tidak berkarat dan tidak terjadi reaksi
endapan pada logam maka tidak terjadi pula proses pendesakan pada ion logam.
4. JALANNYA EKSPERIMEN
• Siapkan logam – logam bahan eksperimen dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm masing –masing 2
potong kemudian bersihkan permukaanya dengan amplas.
• Sediakan 5 tabung reaksi, kemudian masukkan 1 potongan tiaplogam ke dalam tabung secara
berturut – turut = Cu,Mg,Al,Pb,Zn, dan Fe.
• Tambahkan air pada masing – masing tabung pada nomor 2 di atas sebanyak 3 ml atau
setinggi 2 cm. Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya.
• Dengan cara yang sama pada jalannya eksperimen di atas, ganti air dengan masing –masing 2
ml larutan HCl 4 M. Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya.
5. DATA EKSPERIMEN
1. Tembaga (Cu) - -
5. Seng (Zn) - -
1) Berdasarkan data eksperimen logam manakah yang bereaksi dengan air dan yang bereraksi
dengan asam. Tuliskan persamaan reaksi redoksnya!
Jawab:
Dalam percobaan kali ini tidak ada logam yang bereaksi dengan air. Sedangkan sebaliknya semua
logam dapatbereaksi dengan asam. Persamaan reaksi redoksnya :
Cu + 2HCl ? CuCl2 + H2
Mg + 2HCl ? MgCl2 + H2
Al + 2HCl ? AlCl2 + H2
2) Mengapa ada logam yang dapat bereaksi dengan air atau asam , dan ada pula logam yang tidak
bereaksi dengan keduanya!
Jawab:
Karena pada reaksi air dengan logam, air merupakan elektrolit lemah yang sulit untuk bereaksi. Ada
sebagian logam yang dapat larut (bereaksi) di dalam air dan sebagian lagi tidak dapat dalam
percobaan kali ini, air tidak dapat melarutkan logam-logam. Sedangkan pada logam dengan asam,
masing-masing dengan mudah melepaskan atau menangkap elektron. Hal ini menyebabkan logam
dengan asam dapat menghasilkan suatu reaksi redoks.
7. KESIMPULAN
Reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron yang ditandai pengurangan biloks. Sedangkan
reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan atau pelepasan elektron yang ditandai dengan
penambahan biloks.
Logam yang mempunyai potensial negatif mudah mengalami oksidasi dan logam yang memiliki
potensial positif akan mudah tereduksi.
4. JALANNYA EKSPERIMEN
• Sediakan 4 potong logam tembaga (Cu), kemudian bersihkan permukaannya dengan amplas
hingga bersih.
• Siapkan 4 tabung reaksi kemudian masing – masing diisi dengan larutan CuSO4 , FeCl3 , NaCl
dan Pb(CH3COO)2 , dengan konsentrasi masing –masing 0,1 M sebanyak 3 ml.
• Masukkan 1 potong logam Cu ke dalam masing – masing tabung pada nomor 2 di atas, amati
yang terjadi dan catat hasilnya.
• Ulangi jalannya eksperimen nomor 1 – 3 diatas, untuk logam Zn dan Mg sebagai pengganti
logam Cu. Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya.
5. DATA EKSPERIMEN
No. M
4. Pb(CH3COO)2 - - Mengapung
1) Jelaskan bagaiman cara menentukan terjadi atau tidaknya proses pendesakan ion logam
berdasarkan eksperimen !
Jawab :
Pada praktikum ini, untuk menentukan terjadi atau tidaknya proses pendesakan ion logam dapat
dilihat dari berkarat atau tidaknya logam di dalam larutan serta terjadi reaksi gelembung pada
logam, sebaliknya tidak berkarat, jika tidak berkarat dan tidak terjadi reaksi gelembung pada logam
maka tidak terjadi pula proses pendesakan pada ion logam.
Jawab : 1. Cu
2. Mg
3. Zn
3) Bandingkan hasil eksperimen yang anda lakukan di bandingkan dengan data yang terdapat pada
buku atau literatur !
Jawab:
4) Reaksi apakah yang terjadi terhadap logam dan ion logam pada saat proses pendesakan oleh
logam ! tulis persamaan reaksinya ?
Jawab :
7. KESIMPULAN
Daya desak logam dapat diamati dengan cara memasukkan logam ke dalam gelas reaksi yang berisi
larutan penguji. Logam yang teroksidasi dapat mendesak ion logam larutannya, namun ada juga
logam yang tidak bisa mendesak ion logam larutannya. Hal ini dipengaruhi oleh deret volta dimana
logam yang berada paling kiri atom H+ lebih mudah mengalami oksidasi, sedangkan logam yang
berada paling kanan berlaku sebaliknya.
IV. Langkah Kerja
2. Siapkan logam Cu lalu ampelas hingga bersih, kemudian gunting menjadi 4 potongan kecil
3. Siapkan 4 tabung reaksi dan isikan tabung satu dengan larutan CuSO4, tabung dua dengan
larutan MgSO4, dan tabung tiga dengan larutan PbSO4 sebanyak 2 mm.
4. Masukkan logam Cu yang telah diampelas ke dalam setiap tabung reaksi kemudiaan amati,
apakah ada perubahan atau tidak
V. Hasil Praktikum
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Mg Terjadi reaksi
Warna tetap
Ada endapan
Warna tetap
Warna tetap
Warna tetap
Sedikit endapan
Ada gelembung
Pada dasarnya, logam magnesium bereaksi dengan semua larutan, kecuali larutan yang mengandung
ion Mg2+. Akan tetapi, berdasarkan praktikum yang kami lakukan, magnesium hanya bereaksi
dengan larutan CuSO4 dan ZnSO4. Sedangkan logam Cu dan Pb tidak beraksi dengan keempat
larutan. Ini artinya, magnesium memiliki daya reduksi terbesar di antara ketiga\ logam yang diuji,
sehingga bisa mendesak ion logam lain dari larutannya. Timbel dan tembaga adalah logam dengan
daya reduksi paling lemah, sehingga sukar mendesak ion logam lain.
Mg2+ + 2e = Mg E0 = -2,375
Pb2+ + 2e = Pb E0 = - 0,126
Cu2+ + 2e = Cu E0 = +0,34
Kami mengalami kesulitan dalam membandingkan daya desak logam tembaga dengan timbel.
Kesulitan ini muncul karena tembaga tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi ketika dimasukkan ke
dalam keempat larutan. Sedangkan timbel dalam larutan CuSO4 menghasilkan sedikit gelembung.
Sehingga, kemungkinan urutan daya desak dari lemah ke kuat adalah sebagai berikut.
Cu ? Pb ? Mg
VII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan jawaban pertanyaan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa
percobaan yang kami lakukan sesuai dengan urutan pada deret volta. Pada deret volta semakin ke
kanan daya reduksi semakin kecil. Unsur yang berada di kiri dapat mendesak unsur yang berada di
kanan, namun sebaliknya unsur yang berada di kanan tidak dapat mendesak unsur yang berada di
kiri. Hal ini disebabkan oleh karena unsur yang terletak di kiri lebih reaktifkami dapat mengambil
kesimpulan untuk menyusun logam-logam menurut urutan daya reduksinya yaitu Mg-Zn-Pb-CuHal
ini menunjukkan bahwa semakin ke kiri unsur tersebut semakin reaktif yang artinya semakin mudah
melepaskan elektron (semakin mudah melakukan oksidasi), sehingga sifat reduktornya semakin
kuat. Sedangkan semakin ke kanan unsur tersebut semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas
elektron), sehingga sifat oksidatornya semakin kuat.
Jadi, untuk menentukan terjadi atau tidaknya pendesakan pada ion logam dapat dilihat dari
perubahan warna logam di dalam larutan atau terjadi reaksi endapan pada logam, sebaliknya jika
tidak ada perubahan warna dan tidak terjadi reaksi endapan pada logam maka tidak terjadi pula
proses pendesakan pada ion logam.
VI. CARA KERJA
3. Ambilah 2 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung dengan larutan garam 0,1 M setinggi
2 cm berturut-turut larutan yang mengandung ion-ion Cu+, dan Na+
V. HASIL PENGAMATAN
a. Data pengamatan
Ion logam
Al
Terjadi reaksi spontan, terdapat gelembung dan endapan Tidak terjadi reaksi spontan
Bereaksi spontan
Fe
Bereaksi spontan dan terdapat gelembung Tidak bereaksi spontan dan tidak terdapat
gelembung Tidak spontan
Zn
Bereaksi spontan
1. Mengapa alumunium yang telah diampelas menunjukan daya desak yang sebenarnya?
Karena tujuan alumunium diampelas adalah untuk menghilangkan korosi atau karat yang ada di
alumunium itu, suaya menjadi zat alumunium murni. Korosi tersebut diakibatkan terjadinya oksidasi
yang ditimbulkan dari air,gula, elektrolit kuat,sedangkan yang kita gunakan adalah larutan NaCl yang
merupakan elektrolit kuat sehingga menyebabkan terjadinya gaya desak logam yang sebenarnya.
2. Isilah tabel berikut ini sesuai dengan hasil pengamatan. Di sebelah kanan tabel, urutkan
logam-logam itu berdasarkan daya desak yang semakin besar. Jika antara dua logam tidak dapat
ditentukan mana yang lebih besar daya desaknya, tuliskan kedua logam itu pada nomor yang sama.
Cu a. -
b. NaCl(Na+)
Fe a. CuSO4(Cu2+),, NiSO4
b. NaCl
Al a. CuSO4, NiSO4
b. NaCl
Urutan Logam Daya Desak Semakin Besar
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat saya simpulkan bahwa logam yang mempunyai
potensial negatif mudah mengalami oksidasi dan logamyang memiliki potensial positif akan mudah
terreduksi. Daya desak logam dapat diamati dengan cara memasukkan logam kedalam gelas reaksi
yang berisi larutan penguji. Logam yang teroksidasi dapat mendesak ion logam larutannya, namun
ada juga logam yang tidak bisa mendesak ion logam larutannya.
Hal ini dipengaruhi oleh deret volta,dimana logam yang berada paling kiri atom H lebih mudah
mengalami oksidasi, sedangkan logam yangberada paling kanan berlaku sebaliknya.
Jadi, urutan daya desak logam (ke arah makin besar) adalah Cu, Fe, Zn, Al
VIII. SARAN
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum pastikan sudah memakai jas laboratorium, cuci dahulu
tabung reaksi yang akan digunakan. Dan ukur dengan teliti larutan yang akan dimasukan. Hindari
larutan terkena tangan agar tidak terkena iritasi. Dan setelah melakukan percobaan cuci kembali
alat-alat yang telah digunakan