5. Data Pengamatan
Gelas Kimia
I (Larutan CuSO +
Zn)
T awal
30C
T akhir
30,5C
II (Larutan CuSO +
Fe)
30C
31C
III(Larutan CuSO +
Al)
30C
31C
IV(Larutan ZnSO +
Cu)
V(Larutan ZnSO +
Al)
VI(Larutan ZnSO +
Fe)
29,5C
30c
Pengamatan Lain
Ada
gelembung,warna
nya memudar
Gelembung
menempel pada
butiran serbuk besi
Ada
gelembung,berubah
warna menjadi hitam
-
29,5C
29,5C
29,5C
29,5C
6. Analisis Data
Pertama memasukkan logam Zn ke dalam larutan 15 ml CuSO4 O,1 M, yang berada
dalam gelas kimia. Sesaat setelah dimasukkan gelas kimia menjadi hangat, dan terdapat
endapan di gelas kimia. Pada reaksi kedua yaitu memasukkan logam Cu kedalam larutan 15
ml ZnSO4 0,1M yang berada dalam gelas kimia. Setelah didiamkan beberapa saat, tidak
terjadi apa-apa dalam larutan tersebut.
Zn yang dimasukkan ke dalam larutan CuSO4 akan mengalami reaksi seperti berikut :
Zn + CuSO4
ZnSO4 + Cu
E0 = 1,1 V
Reaksi ini termasuk reaksi spontan, karena menurut deret keaktifan logam Cu berada
lebih karena dari pada Zn, sehingga dalam reaksi. Cu2+ tereduksi menjadi Cu dan Zn lebih kiri
mengakibatkan Zn teroksidasi menjadi ionnya yaitu Zn2+. Gelas kimia yang terasa hangat juga
menyatakan bahwa terjadi reaksi spontan dalam reaksi tersebut, yaitu adanya pelepasan
elektron dari Zn sehingga Zn menjadi Zn2+ dan penangkapan elektron oleh Cu2+ sehingga
menjadi Cu dan mengendap. Zn yang berubah warna itu sebenarnya bukan Zn tapi Cu yang
berubah dari larutan menjadi padatan (endapan) sedangkan Zn menjadi larutan ZnSO 4. Itu
dibuktikan dengan endapan berwarna merah bata, warna khas dari tembaga. Adanya
gas/gelembung itu membuktikan bahwa telah terjadi reaksi kimia dari Zn dengan CuSO4. Dan
kalau dilihat dengan kecepatan reaksinya pada saat praktikum maka nilai E0 selnya positif.
Logam Cu yang dimasukkan ke dalam larutan ZnSO4 mengalami reaksi karena potensial
reduksi Cu lebih besar daripada Zn. Jadi Cu tidak bisa dioksidasi oleh Zn2+ menjadi Cu2+ dan Zn2+
tidak bisa direduksi oleh Cu2+ menjadi Zn, hal ini juga terlihat dari deret keaktifan logam, Cu
lebih mudah direduksi dibandingkan Zn. Agar bisa bereaksi diperlukan energi luar yaitu dengan
konsep elektrolisis. Maka nilai E0 selnya adalah negatif.
Reaksi berjalan spontan apabila Eo sel > 0 (bernilai positif)
Zn dalam larutan CuSO4
Saat logam Zn dimasukkan, terjadi reaksi yang ditunjukkan dengan munculnya
gelembung-gelembung gas, serta perubahan warna pada logam yang menyerupai
perkaratan.Selain itu, muncul banyak endapan. Reaksi yang terjadi :
Zn(s) + CuSO4 (aq)ZnSO4 (aq) + Cu (s)
Dalam reaksi tersebut, Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ dan ion Cu2+ tereduksi menjadi
logam Cu. Setelah bereaksi, ion SO42- bergabung dengan Zn menjadi ZnSO4,sehingga
diperoleh harga E0 yang positif. E0 yang positif menunjukkan bahwa reaksi tersebut
berlangsung spontan.Sehingga, hasil percobaan sesuai dengan teori karena terjadi beberapa
perubahan yang menunjukkan reaksi tersebut berlangsung secara spontan.
CuSO4
(aq)+
E0 = 0,76 volt
Reduksi : Cu 2+ + 2e Cu
E0 = 0,34 volt
E0 = 1,1 volt
E0 = 0,44 volt
Reduksi : Cu 2+ + 2e Cu(s)
ZnSO4(aq) + Cu (s)
Oksidasi : Cu (s) Cu 2+ + 2e
E0 = -0,34 volt
E0 = -0,76 volt
E0 = 1,1 volt
E0 = 0,44 volt
E0 = -0,76 volt
E0 = 0,32 volt
8. Kesimpulan
Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah
atau
sukarnya
logam
itu
mengalami
oksidasi
(kuat
ataulemahnya sifat
reduktor).Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin
kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya,
tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya.
LAMPIRAN
oksidator)
Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan
selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial
reduksi
standar
elektroda
yang
mengalami
oksidasi.
Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi
3. Alat dan Bahan
Alat :
Bahan :
Larutan CuSO 1 M
Larutan ZnSO1 M
Larutan Fe(SO) 1 M
4. Langkah kerja
1. Buatlah rangkaian sel volta
2. Ikatkanlah pada ujung kabel logam Cu dan logam Zn pada ujung kabel
3. Siapakan dua gelas kimia masing0masing diisikan larutan CuSO 1 M sebanyak 60 ml.
4. Celupkan elektoda Cu kedalam larutan CuSO dan Zn kedalam larutan ZnSO, lalu
hubungkanlah kedua larutan itu dengan jembatan garam
5. Amati apakah lampu menyala?
6. Ukurlah beda potensial yang terjadi dengan menggunakan volt meter
7. Gantiah logam Zn dengan logam besi (Fe) dan larutan ZnSO dengan larutan Fe(So),
lakukanlah seperti langkah 2 s.d 6
8. Gantilah logam Cu dengan logam Zn dan ganti larutan CuSO dengan larutan ZnSO,
lakukanlah seperti langkah 2 s.d 6
9. Catatlah semua hasil pengamatanmu?
Catatan : semua logam sebaiknya diamplas terlebih dahulu
5. Data Pengamatan
1. Warna larutan
Larutan
Warna sebelum
CuSO
Biru pekat
ZnSO
Bening
Fe(SO)
Orange
Berwarna silver
Cu
Berwarna merah
keemasan
Berwarna silver
Cu
Berwarna merah
keemasan
Warna sesudah
Pengamatan lain
Warna memudar
menjadi biru muda
Agak keruh
Gelembung sedikit
Berwarna menjadi
keruh
Keadaan sesudah
Pengamatan lain
Berubah warna
menjadi menghitam
Terang/lebih bersih
1,035 volt
Keadaan sesudah
Pengamatan lain
Berubah warna
menjadi menghitam
-
0,896 volt
1,035 volt
0,896volt
Keadaan sebelum
Keadaan sesudah
Pengamatan lain
Zn
Berwarna silver
Berubah warna
menjadi kehitaman
0,4 volt
Sedikit endapan
pada larutan
Fe
Berwarna silver
Berubah warna
menjadi hitam
pekat(23sekon) dan
paku karatan
(157sekon)
0,4 volt
Ada endapan pada
larutan
6. Analisis data
1. Percobaan 1
Cu dalam larutan CuSO berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reaksi reduksi dan Zn
berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi. Larutan CuSO dan larutan ZnSO
sebagai elektrolit
Katoda : 2e + Cu Cu
Anoda : Zn Zn + 2e
Reaksi sel : Cu + Zn Cu + Zn
2. Percobaan 2
Cu dalam larutan CuSO berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reaksi reduksi dan Fe
berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi. Larutan CuSO dan larutan Fe(SO)
sebagi elektrolit
Katoda : 2e + Cu Cu
Anoda : Fe Fe + 2e
Reaksi sel : Cu + Fe Cu + Fe
3. Percobaan 3
Fe dalam larutan Fe(SO) berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reaksi reduksi dan
Zn berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi. Larutan Fe(SO) dan larutan
ZnSO sebagai elektrolit
Katoda : 2e + Fe Fe
Anoda : Zn Fe + 2e
Reaksi sel : Fe + Zn Fe + Zn
7. Jawaban,pertanyaan
1. Apakah pada percobaan yang anda lakukan terjadi reaksi spontan,jelaskan?
Tidak, karena ketiga percobaan tersebut E sel semuanya bernilai negative. Dengan
demikian, reaksi tersebut tidak berlangsung secara spontan
2. Apakah yang terjadi jika jembatan garam anda lepas/tidak digunakan? Jelaskan fungsi
jembatan garam tersebut
Tanpa jembatan garam reaksi berlangsung hanya sesaat sebab kelebihan ion-ion
hasil reaksi redoks tidak ada yang menetralkan dan akhirnya reaksi berhenti
seketika.
Fungsi jembatan garam :
1. Menyeimbangkan kelebihan jumlah ion pada kedua elektroda
2. Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran elektron yang melibatkan
beda potensial sel dapat terbaca di voltmeter/avometer.
3. Apakah pada percobaan tersebut terdapat beda potensial? Berapa besarnya?
Pada percobaan 1 mengalami beda potensial sebesar 1.035 Volt
Pada percobaan 2 mengalami beda potensial sebesar 0,896 Volt
Pada percobaan 3 menglami beda potensial sebesar 0,4 Volt
4. Jelaskan bagaimana proses yang terjadi untuk menghasilkan beda potensial pada masingmasing percobaan
Dalam larutan ZnSO terjadi kenaikan jumlah ion Zn dan dalam larutan CuSO terjadi
penurunan jumlah ion Cu.Sedangkan banyaknya kation (Zn atau Cu) harus setara
dengan anion s. untuk menyetarakan kation dan anion, maka ke dalam larutan ZnSO masuk
anion Cl dari jembatan garam sesuai bertambahnya ion Zn. Pada larutan CuSO terjadi
kekurangan Cu atau dapat disebut terjadi kelebihan ion,maka ion masuk ke jembatan
garam menggantikan CI yang masuk ke larutan ZnSO
5. Tuliskan reaksi sel untuk masing-masing percobaan?
Percobaan 1 : Cu + Zn Cu + Zn
Percobaan 2 : Cu + Fe Cu + Fe
Percobaan 3 : Fe + Zn Fe + Zn
6. Tuliskan kesimpulan pada percobaan diatas?
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Sel volta adalah suatu sel yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Reaksi
yang terjadi pada sel volta adalah reaksi redoks spontan.
2. Perbedaan Esel antara hasil percobaan dengan hasil hitungan teori (standar) terjadi
karena beberapa faktor, di antaranya kekurang telitian siswa dalam melaksanakan prosedur
; dan kondisi alat-alat yang digunakan.
ELEKTROLISIS
1. Tujuan : mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan kalium
iodide (KI) dan larutan tembaga (II) sulfat (CuSO)
2. Teori penunjang
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel
elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang
elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik)
diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial
elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda
merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda
positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama
seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda
bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan
negatif dan anoda bermuatan positif.
Macam-macam elektrolisis :
Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit tanpa
menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis. Tetapi,
jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi
elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion ion dalam larutan saja,tetapi juga air. Contohnya
adalah KI.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam,
halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam
suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang
popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain. Sel
elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion ion ini dapat memberikan atau menerima
elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC ).
3. Alat dan Bahan
1. Larutan tembaga (II) sulfat (CuSO) 0,5 M
2. Larutan kalium iodide (KI) 0,5 M
3. Electrode karbon
4. Indicator fenolftalein
5. Larutan amilum
6. Pipa U
7. Kabel listrik
8. Power supply
4. Langkah Kerja
1. Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar dibawah ini
2. Lakukan proses elektrolisis larutan KI 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
elektroda
3. Dengan menggunakan pipet tetes,pindahkan larutan dari ruang katoda kedalam dua
tabung reaksi masing-masing 1 ml
4. Tambahkan dua tetes indicator fenolfalein(PP) pada tabung I dan tambahkan larutan
amilum pada tabung II
5. Catatlah hasil pengamatan
5. Data Pengamatan
Elektrolisis larutan KI
Cairan Dari
Perubahan selama
elektrolisis
Katode
Terdapat gelembung
di sekitar batang
karbon,berubah
warna menjadi
terang
Anode
Larutan KI di bagian
anoda berubah warna
menjadi kuning
terang
Elektrolisis larutan CuSO
Cairan Dari
Perubahan selama
elektrolisis
Katode
Karbon tidak di
kelilingi gelembung
Anode
karbon dikelilingi
gelembung
Perubahan setelah
+PP
Warna larutan
menjadi
merah,terdapat
endapan
Perubahan setelah +
Amilum
-
Warna menjadi
bening
Warna larutan
menjadi biru tua
Perubahan setelah
+PP
Tidak mengalami
perubahan warna
Perubahan setelah +
Amilum
Berwarna agak
gelap dan lebih
pekat
Berwarna agak
bening
Tidak mengalami
perubahan warna
Perubahan setelah +
Amilum
Berwarna putih
Berwarna putih
6. Analisis data
Elektrolisis KI
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda ( ) berwarna ungu dan
anoda (+) berwarna kuning. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang sifatnya basa
(reduksi H2O pada katoda). Sementara, pada elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak
gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda
menghasilkan gas hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
Sebagaimana reaksinya :
K(-) : 2H2O + 2e 2OH - + H2
A(+) : 2I - I2 + 2e
2H2O + 2I - 2OH - + I2
Elektrolisis CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda (-) berwarna kekuning
kuningan dan pada anoda (+) berwarna jingga. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan
yang sifatnya asam (oksidasi H2O) pada anoda. Sementara, pada elektroda, katoda terdapat endapan
dan anoda tidak terdapat endapan (banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda
terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang
menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
K(-) : 2Cu2+ + 4e 2Cu
A(+) : 2H2O 4H+ + O2 + 4e
2Cu2++ 2H2O 2Cu + 4H+ + O2
Elektrolisis Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Pada katoda (-), berwarna ungu dan
pada anoda(+) tidak mengalami perubahan warna. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan
yang sifatnya netral. Basa pada katoda (reduksi H2O) + asam pada anoda (oksidasi H2O). Sementara,
pada elektroda, kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda maupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen(H2) (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas oksigen (O2) (oksidasi H2O).
Sebagaimana reaksinya :
7. Jawaban,pertanyaan
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anode dari hasil elektrolisis pada larutan KI maupun
pada larutan CuSO ? Jelaskan!
2. Ion-ion apakah yang terdapat diruang katode setelah elektrolisis? Jelaskan!
3. Jelaskan persamaa reaksi yang terjadi di anode dan katode
4. Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut!
5. Kesimpulan apakah yang dapat dituliskan kedua percobaan diatas?