Anda di halaman 1dari 3

No Bahan Perubahan Reaksi Waktu Reaksi Keterangan

Reaksi sangat lambat


1 Etanol sekali, terbentuk 2 1:0:15 Alkohol primer
lapisan sampel
Reaksi lambat,
2 Isopropyl Alkohol terbentuk 2 lapisan 3:17 Alkohol sekunder
sampel
Reaksi cepat,
3 Ters-Amyl Alkohol Terbentuk 2 lapisan 1:14 Alkohol tersier
sampel
Reaksi cepat,
4 2-metil-2-pentanol Terbentuk 2 lapisan 1:13 Alkohol tersier
sampel

 Pengamatan Uji Alkohol (pereaksi lucas)

Pembahasan singkat uji lucas :

uji lucas bertujuan untuk mengidentifikasi jenis alkohol primer, sekunder, tersier dengan menambahkan
reagen lucas (HCl dan ZnCL2) dimana akan terjadi reaksi subtitusi gugus OH dengan Cl yang ada pada
reagen sehingga terbentuk alkil klorida yang tidak larut dan mengendap. Gugus OH yang lepas akan
bereaksi dengan H yang berasal dari reagen membentuk H2O sedangkan gugus Cl menggantikan tempat
OH membentuk alkil klorida yang tidak larut. alkohol primer tidak akan bereaksi& alkohol sekunder
bereaksi lambat dan harus dengan pemanasan& sedangkanalkohol tersier dapat bereaksi dengan cepat
tanpa pemanasan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menambahkan 3 tetes pereaksi
lucas pada masing-masing tabung dapat diamati bahwa pada sampel Ters-Amyl Alkohol dan 2-metil-2-
pentanol terjadi perubahan reaksi yang sangat cepat yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit
13 detik dan 1 menit 14 detik tanpa harus dilakukannya pemanasan dan langsung membentuk 2 lapisan
pada tabung reaksi hal ini karena Ters-Amyl Alkohol dan 2-metil-2-pentanol merupakan alkohol tersier
yang dapat bereaksi cepat dengan pereaksi lucas dan akan segera membentuk membentuk alkil klorida
yang tak larut dalam larutan berair. Kemudian pada sampel Isopropyl Alkohol perubahan reaksi
berlangsung lambat dan membutuhkan pemanasan agar mempercepat reaksi dengan waktu yang
dibutuhkan untuk terjadi perubahan reaksi yaitu sekitar 3 menit 17 detik, Hal ini terjadi karena gugus OH
terikat pada atom C sekunder yang mengikat dua atom C lainnya sehingga energi ikatannya lebih lemah
dan lebih mudah bereaksi dengan reagen lucas namun lambat sehingga harus dibantu dengan
pemanasan. Selanjutnya pada sampel etanol yang merupakan alkohol primer terjadi perubahan reaksi
yang sangat lambat sekali dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk bereaksi dengan pereaksi lucas,
hal ini disebabkan oleh energi yang dimiliki atom C primer untuk mengikat gugus OH karena atom C
hanya mengikat satu atom C lain sehingga sulit untuk disubtitusi.
 Pengamatan Uji Natrium (membedakan alcohol dan eter)

No Bahan Perubahan Reaksi Keterangan


Terbentuk gas
1 Etanol Alkohol primer
hidrogen
Terbentuk gas
2 Isopropyl Alkohol Alkohol sekunder
hidrogen
Terbentuk gas
3 Ters-Amyl Alkohol Alkohol tersier
hidrogen
4 Dietil eter Tidak ada perubahan Eter

Pembahasan singkat uji natrium :


Tujuan uji natrium yaitu membedakan senyawa alkanol dan alkoksi pada sampel dengan
mereaksikan logam natrium menghasilkan reaksi positif dengan adanya gas Hidrogen. Hasil uji
ketika positif (bereaksi) dengan natrium adalah golongan alkohol. Dan apabila negatif (tidak
bereaksi) maka merupkaan golongan eter. Berdasarkan pengamatan praktikum dapat teramati
pada sampel Etanol, isopropyl alkohol, ters-amyl alkohol terjadi perubahan reaksi yaitu
terbentuk gas hidrogen pada tabung reaksi setelah penambahan logam natrium, Terjadinya
reaksi tersebut melalui mekanisme substitusi atom H pada gugus –OH dengan logam Na dan
menghasilkan gas hidrogen. Sementara itu, pada sampel Dietil eter tidak terjadi perubahan
apapun setelah penambahan logam natrium karena Gugus fungsi yang kurang reaktif pada eter
menyebabkan eter sukar bereaksi/tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.

 Uji Fosfor pentaklorida (membedakan alkohol dan eter)

No Bahan Perubahan Reaksi Keterangan


Lakmus biru menjadi
1 Etanol Alkohol primer
merah
Lakmus biru menjadi
2 Isopropyl Alkohol Alkohol sekunder
merah
Lakmus biru menjadi
3 Ters-Amyl Alkohol Alkohol tersier
merah
Lakmus biru tetap
4 Dietil eter Eter
biru

Pembahasan singkat uji fosfor pentaklorida :


Tujuan Uji fosfor pentaklorida untuk membedakan senyawa alkanol dengan alkoksi yang
didasarkan pada reaksi alkoksi alkana dengan fosfor penta klorida akan menghasilkan alkil
halida. Pada alkohol dihasilkan HCl yang dapat memerahkan lakmus biru, sedangkan alkoksi
alkana tidak. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sampel Etanol, Isopropyl alkohol
dan ters-amyl alkohol yang telah ditambahkan fosfor penta klorida terjadi perubahan pada
kertas lakmus yang tadinya berwarna biru berubah menjadi warna merah hal ini terjadi karena
reaksi alkohol + PCl5 pasti menghasilkan HCl dan terbentuklah suasana asam yang membuat
lakmus biru berubah warna menjadi merah. Sementara itu, pada sampel Dietil eter yang telah
ditambah dengan fosfor penta klorida tidak terjadi perubahan warna pada kertas lakmus biru
hal ini disebabkan karena rekasi eter dengan PCl5 tidak menghasilkan HCl maka tidak akan
terbentuk suasana asam.

Anda mungkin juga menyukai