Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LARUTAN ELEKTROLISIS

Disusun oleh :

Nama : Eksa Yudiana Abdul Wahid


Kelas : XII MIPA 6

SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

Jl. Raya Serang Km 3 Cigadung, Karang Tanjung, Pandeglang-Banten.

No. Tlp (0253) 201773. Kode Pos 42251 2019


I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati hasil elektrolisis larutan KI, CuSO4 dan Na2SO4

II. LANDASAN TEORI


1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan
elektrolit.Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu:
a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas
(Au).
b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)

Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif.
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.

Macam-macam elektrolisis
1. Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air.  Contohnya adalah NaCl.
2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4/KNO3 ditambahkan air murni dengan
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
3. Elektrolisis larutan elektrolit.
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion dalam larutan saja, tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.

2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks
yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah elektrolisis
lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika
diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.

3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
c. Kepekatan ion
III. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Selasa, 12 November 2019
Tempat : SMAN 1 PANDEGLANG

IV. ALAT & BAHAN

Alat alat Bahan

Tabung U
Electrode grafit (2 buah) Larutan KI 0,5 M
Sumber arus searah (1 buah baterai) Larutan CuSO4 0,5 M
Kabel Larutan Na2SO4 0,5 M
Penjepit buaya Indicator PP
Statif Kertas lakus merah dan biru
Klem

V. CARA KERJA
1. Masukkan sejumlah larutan KI 0,5 M ke dalam tabung U hingga separuhnya.
2. Masukkan kedua elektrode ke dalam tabung U
3. Hubungkan kedua electrode dengan sumber arus listrik searah.
4. Ke dalam larutan pada elektrode negative (katode) tambahkan beberapa tetes
indicator PP.

5. Amati apakah yang terjadi di katode dan anode.


6. Ulangi percobaan no 1 – 3 menggunakan larutan CuSO4 0,5 M dan larutan Na2SO4
0,5 M, larutan di katode dan anode diuji menggunakan kertas lakmus merah dan
biru.
VI. HASIL PERCOBAAN
Pengamatan :

Pengamatan
LARUTAN
Anode (+) Katode (-)
 Menggelembung
 Tidak menggelembung
 Warna menjadi pink ungu
KI  Berubah warna menjadi
 Menggunakan PP berubah warna
cokelat golden
menjadi ungu
 Menggelembung dan luntur
(O2)
 Tidak menggelembung
 Lakmus merah menjadi
CuSO4  Lakmus merah menjadi merah
merah
 Lakmus biru menjadi merah
 Lakmus biru menjadi merah
 Asam
 Gelembung banyak (O2)
 Gelembung banyak (H2)
 Reaksi lambat
 Reaksi cepat
 Gelembung ke permukaan
 Gelembung ke permukaan
sedikit
Na2SO4 banyak
 Lakmus biru menjadi merah
 Lakmus merah menjadi bru
 Lakmus merah menjadi
 Lakmus biru menjadi biru
merah
 Termasuk basa
 Termasuk asam

VII. PERTANYAAN

1. Jelaskan terjadinya perubahan warna indicator di anode dan katode.


2. Serta tuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katode.

VIII. PEMBAHASAN

1. Pada larutan KI

Dalam elektrolisis larutan KI dengan elektroda karbon menghasilkan rekasi:

KI (aq) → K+ (aq) + I-(aq)


Elektrolisis KI menghasilkan iodin di anoda sedangkan dikatoda terbentuk gas
H2. Karena K merupakan unsur golongan IA maka yang tereduksi adalah H2Onya. Hal
tersebut dapat menyebabkan dalam sel elektrolisis larutan KI terdapat 3 spesie yaitu ion K +,
ion I-, dan molekul  H2O. Sehingga elektrolisis larutan KI dapat ditulis sebagai berikut:
Anoda : 2I- (aq) → I2 (aq) + 2e-

Katoda: 2 H2O (l) + 2e- →  H2 (g) + 2OH-


Redoks: 2 I- (aq) + 2H2O (l) → I2 (aq) + H2 (g) + 2 OH- (aq)
Pada ruang katoda ternyata air yang terduksi bukan K +. Hal ini disebabkan potensial
air lebih besar dari potensial reduksi logam aktif.

K+ (aq) + e-  → K(s)

2 H2O (l) + 2e-   →  2 OH- (aq) + H2 (g)

Dari percobaan yang dilakukan didapat hasil bahwa pada ruang katoda muncul
gelembung-gelembung gas. Gelembung tersebut merupakan gelembung gas H2 yang terjadi
akibat reduksi air. Namun setelah ditetesi indikator PP warnanya berubah menjadi warna
ungu. Fungsi PP sebagai indikator asam basa untuk membuktikan adanya ion OH -, sehingga
perubahan warna pada katoda menunjukkan pada ruang katoda mengandung ion OH -. Jadi
pada katoda terjadi reduksi air.
Elektrolisis KI diruang anoda reaksinya bergantung pada jenis anodanya inert/tidak
inert. Karena yang digunakan adalah elektrode karbon (inert) maka kita harus mengetahui
sisa asam yang dihasilkan. Karena sisa asamnya bukan sisa asam oksi , maka ionnyalah yang
teroksidasi yaitu:

2I- (aq) → I2 (aq) + 2e-
Dari percobaan pada anoda terjadi perubahan ditandai dengan adanya perubahan
warna yaitu larutan yang semula putih jernih ketika dialiri listrik berubah menjadi warna
kuning ke coklatan jernih. Terjadi perubahan warna menunjukkan bahwa pada anoda terjadi
oksidasi.

Reaksi yang terjadi pada KI :

KI(aq) → K+(aq)+ I-(aq)
Katode              :   2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode               :   2I-(aq) → I2(g) + 2e-

Reaksi sel          :   2H2O(l) +2I-(aq) → I2(g) + H2(g) + 2OH-(aq)

2. Pada larutan CuSO4

Dari hasil percobaan elektrolisis larutan CuSO4 pada tabung U yang dihubungkan


pada dua elektroda dengan arus searah. Tidak menghasilkan perubahan warna pada katoda
maupun anoda. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu Cu, sedangkan pada anoda yaitu O 2.
Pada katoda, lakmus merah yang diujikan berubah menjadi warna merah dan lakmus warna
biru berubah menjadi warna merah, sedangkan pada anode lakmus merah menjadiwarna
merah dan lakmus warna biru berubah menjadi merah. Hal itu menandakan bahwa pada
kedua nya bersifat asam. Pengamatan lain pada katoda dihasilkan sedikit gelembung dan
pada anoda dihasilkan banyak gelembung. Hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi
reduksi Cu2+ yang menghasilkan tembaga Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H 2O yang
menghasilkan O2.

Reaksi yang terjadi pada larutan tersebut yaitu :


            CuSO4(aq) → Cu2+(aq)+ SO42-(aq)

Katode :   Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)


Anode :   2H2O(l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-

Reaksi sel      :   2Cu2+(s) + 2H2O(l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 2Cu(s)

3. Pada Larutan Na2SO4

Pada percobaan elektrolisis larutan Na2SO4 pada tabung U yang dihubungkan pada


dua elektroda dengan arus searah. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H 2 sedangkan pada
anoda yaitu O2. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak gelembung pada katoda
dan sedikit gelembung pada anoda. Saat diujikan menggunakan kertas lakmus yang terjadi
pada katode adalah lakmus merah berubah menjadi biru dan lakms biru tetap menjadi biru,
sedangkan pada anode yaitu kertas lakmus merah berubah menjadi merah dan lakmus biru
berubah menjadi merah. Hal itu menandakan bahwa, pada katode bersifat basa dan pada
anode bersifat basa.
Adapun reaksinya yaitu :

Na2SO4(aq) → 2Na+ (aq)+ SO42-(aq)

Katode              :   2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)


Anode               :   2H2O(l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
Reaksi sel          :   2H2O(l) → O2(g) + 2H2(g)

IX. KESIMPULAN

1. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).

2. Larutan KI
Perubahan yang terjadi pada elektroloisis larutan Kalium iodida antara lain perubahan
warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada masing-masing
anoda-katoda, yaitu iodin yang teroksidasi pada anoda daan air yang teroksidasi pada
katoda. 

3. Larutan CuSO4
Pada elektrolisis CuSO4 dengan karbon, di ruang katoda hanya terbentuk endapan Cu.
Sedangkan di ruang anoda terbentuk larutan yang bersifat asam dari H+ dengan SO42
serta terbentuk gelembung gas O2. Di anode maupun katode, keduanya bersifat asam.

4. Larutan Na2SO4
Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium ulfat antara lain perubahan
warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada anoda dengan
menghasilkan gas O2 serta basa pada katoda dengan menghasilkan gas H2.

X. DAFTAR PUSTAKA
http://anisalearn.blogspot.com/2015/07/laporan-praktikum-kimia-elektrolisis.html

http://nadia-nurma.blogspot.com/2017/04/laporan-praktikum-reaksi-elektrolisis.html

http://dwikamartharina.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-kimia-tentang.html

https://ayalisselinhlibrary.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-kimia-
elektrolisis_43.html

https://ki-aile.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-kimia-sel.html

http://catatannajwa123.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-elektrolisis.html

Anda mungkin juga menyukai