Anda di halaman 1dari 10

NILAI :

ELEKTROLISIS, ELEKTROPLTING, KOROSI BESI DAN PENENTUAN VITAMIN C

Hari/tanggal praktikum Kamis, 02 Desember 2021


ASISTEN
PENANGGUNG JAWAB PRAKTIKUM Dr. Farida Laila, Msi
Nama Mahasiswa dan Nim 1. Nazwa zulfa fadilah J0305211153
2. Nafla Hasna Alifa
3. Fathki Fabilah

Tujuan :

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami materi tentang elektrolisis larutan KI, SnCI2, NaCI dan
Na2SO4, menentukan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda berdasarkan percobaan yang dilakukan ,
mengetahui logam yang dapat melindungi besi pada korosi besi dan proses electroplating, serta mempelajari
stndrisisi I2 dengan larutaan asam askorbat, kadar vit C dalam tablet dan minuman menggunakan titrasi
redoks

Prosedur : (buat dalam bentuk kalimat pasif !)


1. Elektrolisis
 Larutan kalium Iodida
Larutan kalium iodida dituangkan terlebih dahulu, kemudian elektroda karbon dipasangkan ke
sumber arus DC untuk warna merah anoda dan hitam katoda. Pada anoda berubah menjadi
warna coklat artinyaa ion iodida teroksidasi menjadi iodin sedangkan pada katoda terbentuk gas
yang terjadi akibat kemungkinan reduksi air yang menghasilkan gas hIdrogen dan OH -, Indikator
fenolftalein diteteskan untuk membuktikan percobaan yang dilakukan (OH - warna larutan
menjadi pink)
 Larutan SnCI2
Larutan SnCI2 disiapkan terlebih dahulu yang terdapat Sn 2+, CI- dan H2O, kemudian elektroda
karbon disiapkan dan dihubungan pada sumber arus DC. Pada anoda membentuk dua
kemungkinan gas yaitu CI2 dari oksidasi dari CI- atau O2 oksidasi air. Pewarna diteteskan untuk
membedakan keduanya. Jika CI2 maka warna akan hilang. Pada katoda dibentuk endapan logam
timah yang menunjukan Sn2+ tereduksi menjadi Sn
 Larutan NaCI
Satu sudip padatan NaCI dimasukan terlebih dahulu kemudian dilarutkan dengan aquades. Lalu
elektroda karbon dipasang. Pada katoda dan anoda terbentuk gas. Kemungkinan gas dianoda CI 2
dari oksidasi CI- atau gas O2 dari oksidasi air. Kemudian pewarna ditambahkan untuk
membedakan keduanya. Jika warna hilang maka gas CI2 dikatoda terbentuk gas dan H2 dari
reduksi air. Uji menggunakan indicator fenolftalein jika pink berarti katoda terjadi redukasi air
menghasilkan H2 dan OH-.
 Larutan Na2SO4
Larutan Na2SO4 ditungkan terlebih dahulu, kemudian elektroda dipasang. Dianoda dan katoda
terbentuk gas. Ion Na+ sulfat dielektrolisis tidak menghasilkan gas, kemungkinan air mengalami
elektrolisis. Kemudian di uji dengan warna. Warna tidak hilang berarti tidak ada gas CI2.
Indicator fenoftalein ditambahkan dkatoda, warnanya pink maka air teredukasi menjadi OH- dan
gas H2, lalu dianoda juga ditambahkan Indicator fenoftalein dan tidak berwarna maka air
teroksidasi menjadi gas O2 dan H+.
2. Elektroplating Tembaga
Alat dan bahan yang digunakan disiapkan terlebih dahulu kemudian larutan CuSO4 dan H2SO4
dicampurkan perbandingkan 3 : 1. Logam yang sudah dibersihkan dengan alcohol ditimbang dan
dikeringkan. Sumber arus DC yang dilengkapi jepitan buaya disiapkan dan logam yang dilapisi dipasang
dikatoda dan lempeng tembaga dianoda lalu, stopwatch disiapkan, larutan dimasukan ke dalam gelas dan
stopwatch dihidupkan kemudian matikan stopwatch dan ditimbang. Masa tembaga yang dilapisi logam
dihitung dari selisih massa sesusah dan sebelum electroplating hasil perhitungan dibandingkan.
3. Reaksi Redoks dalam Korosi Besi
5 kawat besi atau paku yang telah di amplas disiapkan terlebih dahulu, masing-masing logam Cu, AI, Zn,
Mg digulung dan satu tanpa digulung logam lain, lalu diletakan di pinggan petri. Enam sundip agar-agar
dan NaCI dicampurkan dan 150 ml air ditambahkan, Kemudian dipnaskan dan diaduk sampai mendidih.
Indicator feroksil ditambahkan sampai larutan berubah warna menjadi kuning kehijauan, lalu masing-
masing dituangkan ke pinggan petri setelah itu, agar padat, masing-masing logam diamati dan ditentukan
logam apa saja yang mampu melindungi besi dari korosi
4. Penentuan Kadar Vitamin C
 Standarisasi Larutan Iondin
Buret disiapkan terlebih dahulu dan dibilas menggunakan aquades dan larutan iodin kemudian
buret diisi dengan larutan iodin ujung buret harus terisi penuh oleh cairan. Larutan askorbat
standar disiapkan dan pipet dibilas dengan larutan askorbat lalu, pipet 10 ml ke dalam
Erlenmeyer bersih, ditambahkan beberapa tetes indicator amilum. Volume awal buret dicatat lalu
dilakukan titrasi hingga berubah warna menjadi biru. Volume akhir dicatat dan dilakukan 3 kali
percobaan
 Penentuan Kadar Vitamin C dengan Sampel Minuman
Pipet dibilas terlebih dahulu menggunakan aquades dan larutan sampel, kemudian 10 ml dipipet
ke dalam labu takar 50 ml. Sampel dienceerkan terlebih dahulu menggunakan aquades sampai
tanda tera, lalu homogenkan. Kemudian 10 ml larutan tersebut dipipet masukan ke dalam wadah,
indicator amilum ditambahkan dan di titrasi mengguankan iondin standar sampai berwarna biru.
Volume awal dan akhir dicatat dan dilakukan 3 kali percobaan
 Penentuan Kadar Vitamin C dengan Sampel Tablet
Beberapa tablet Vit c ditimbang terlebih dauhu kemudian hitung massa rata-rata dari beberapa
tablet Vit C tersebut. Lalu dihaluskan menggunakan mortar. Serbuk sampel ditimbang dan
sampel dilarutkan secara kuantitatif ke dalam Erlenmeyer bersih, ditambahkan indicator amilum
dan di titrasi sampai larutan berwarna biru. Volume awal dan akhir dicatat dan dilakukan 3 kali
percobaan.
Elektrolisis

Data Percobaan :

Elektrolisis Perubahan yang terjadi (secara fisik)

Katoda Anoda

Larutan KI *) Terbentuk gas + indikator pp menjadi merah Terbentuk warna coklat tua

Larutan SnCl2 Terbentuk endapan Terbentuk gas ketika ditetesi indicator

pp dan warnanya menjadi hilang

Larutan Na2SO4 Ketika ditetesi pp menjadi warna merah Ketika ditetesi indicator pp tidak
berubah warna

Larutan NaCl Ketika ditetesi indicator pp menjadi warna Terbentuk gas dan ketika ditetesi
merah pewarna, warna akan hilang

*) Contoh mengisi tabel

2.Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi di anoda dan katoda

Reaksi yang terjadi pada :


Elektrolisis
Katoda Anoda REAKSI NET

Larutan KI 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2I-(aq)  I2(s) + 2e- 2H2O(I) + 2I-(aq)  H2(g) + l2(s) + 2OH-
2OH-(aq)

Larutan SnCl2 Sn2+(l) + 2e- Sn 2CI-(aq)  CI2(g) + 2e- Sn2+(l) + 2CI-(aq)  Sn + CI2(g)

Larutan Na2SO4 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2H2O(I)  4H+(aq) + O2(g) + 2H2O(I)  2H2(g) + O2(g)
2OH-(aq) 4e-

Larutan NaCl 2H2O(I) + 2e- H2(g) + 2CI-(aq)  CI-(g) + 2e- 2H2O(I) + 2CI-(aq)  H2(g) + CI-(g) + 2OH-
2OH-(aq)

Pertanyaan :

1. Tuliskan potensial sel reduksi seluruh ion-ion garam yang diuji (cari di literatur/internet)

2H2O(I) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) E 0 Sel = -0,83


2I-(aq)  I2 + 2e- E 0 sel = +0,54

Sn2+(l) + 2e-  Sn E 0 sel = -0,14

2CI-(aq)  CI2(g) + 2e-E 0 sel = +1,36

2H2O(I)  4H+(aq) + O2(g) + 4e- E 0 sel = +1,23

2. Buat reaksi di anoda dan katoda serta reaksi net larutan NaCl, SnCl2 dan Na2SO4 sesuai nilai potensial
elektroda

NaCI

Anoda : 2CI-(aq)  CI2(g) + 2e-E 0 sel = +1,36

Katoda : 2H2O(I) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) E 0 Sel = -0,83

Reaksi net : 2H2O(I) + 2CI-(aq)  H2(g) + CI2(g) + 2OH-(aq) E 0 Sel = + 0,51

SnCI2

Anoda : 2CI-(aq)  CI2(g) + 2e-E 0 sel = +1,36

Katoda : Sn2+(l) + 2e-  Sn E 0 sel = -0,14

Reaksi net : Sn2+(l) + 2CI-(aq)  Sn + CI2(g) E 0 Sel = +1,22

Na2SO4

Anoda : 2H2O(I)  4H+(aq) + O2(g) + 4e- E 0 sel = +1,23

Katoda : 2H2O(I) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) E 0 Sel = -0,83

Reaksi net : 2H2O(I)  2H2(g + O2(g) E 0 Sel = +0,40

3. Apakah ada perbedaan antara reaksi pada hasil percobaan dengan perbandingan potensial reduksi
standar? Jelaskan !

Kesalahan yang terdapat pada waktu percobaan, terutama pada saat mengaktifkan stopwatch

PERLINDUNGAN LOGAM TERHADAP KOROSI BESI

Besi dilapisi oleh : Pengamatan


Alumunium Melindungi besi dan korosi karena warna yang dihasilkan adalah warna
merah

Magnesium Melindungi besi dan korosi karena warna yang dihasilkan adalah warna
merah

Zink Melindungi besi dan korosi karena warna yang dihasilkan adalah warna
merah

Tembaga Tidak dapat Melindungi besi dan korosi karena warna yang dihasilkan
adalah warna biru

Pertanyaan :

1. Warna biru dari indicator feroksil menandakan bahwa telah dihasilkan ion Fe 2+. Sedangkan warna merah
muda dari indicator fenolftalein menandakan larutan menjadi basa. Jelaskan yang terjadi pada logam besi
yang dilapisi logam mana yang terjadi korosi !

2. Tuliskan urutan deret reduksi Al, Mg, Zn dan Cu berdasarkan deret Volta. Jelaskan hasil pengamatan anda
mengenai perlindungan logam besi menggunakan beberapa logam berdasarkan deret Volta!. Logam
manakah yang paling baik melindungi besi dari korosi ?

3. Magnesium adalah logam yang sangat aktif, seperti alumunium, dengan cepat membentuk lapisan oksida
yang mencegah korosi lebih lanjut dan melindungi reaksi logam dengan air. bukti apa yang anda lihat pada
reaksi magnesium dengan air ketika digunakan untuk melindungi besi ?

Elektroplating tembaga

 Massa sampel logam yang akan dilapisi : .........................................g


 Arus listrik yang digunakan : ..........................................................A
 Waktu elektrolisis : .........................................................detik
 Massa sampel setelah elektrolisis : ...............................................g
 Massa tembaga yang melapisi logam : .........................................g
Pertanyaan :

1. Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk proses electroplating dan bagaimana
pengaturan penempatan katoda dan anoda serta tuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan
katoda !

2. Hitung massa tembaga yang melapisi logam jika dhitung menggunakan hukum Faraday !

3. Apakah ada perbedaan antara hasil dari percobaan dengan perhitungan ? jelaskan kemungkinan
penyebabnya jika ada perbedaan !

Penentuan VITAMIN C DALAM MINUMAN (gunakan data sekunder)

Standardisasi IODIN ...... M

 Konsentrasi asam askorbat standar (lihat label) : ..................... M


 Volume asam askorbat standar yang dipipet : ..................... mL

Ulangan Volume iodin awal (mL) Volume iodin akhir (mL) Volume iodin terpakai
(mL)
1
2
3
Volume rata-rata
 Indikator : ...........................
 Perubahan warna : ..........................................................

hitung Molaritas iodin standar (4desimal):

Penentuan kadar vitamin C dalam minuman

- Volume 1 botol minuman : ........................................,mL


- Volume sampel untuk pengenceran : .........................................mL
- Volume larutan pengenceran sampel : ..............................mL
- Volume larutan hasil pengenceran yang dipipet :.............mL
Ulangan Volume iodin awal (mL) Volume iodin akhir (mL) Volume iodin terpakai
(mL)
1
2
3
Volume rata-rata

 Indikator : ...........................
 Perubahan warna : ..........................................................

Pertanyaan :

1. hitung mg vitamin C dari titrasi !

2. hitung persen vitamin C dalam sampel minuman !

3. hitung mg vitamin C dalam sampel minuman !

Penentuan Vitamin C dalam tablet

- Massa satu tablet : ........................................g


- Volume labu takar (jika ada pengenceran : .....................mL
- Volume hasil pengenceran yang dititrasi dengan iodin :..................mL (jika ada pengenceran)

Ulangan Massa serbuk Volume iodin awal Volume iodin akhir Volume iodin
sampel (mL) (mL) terpakai
(mL)
1
2
3

 Indikator : ...........................
 Perubahan warna : ..........................................................

Pertanyaan :

1. Hitung mg vitamin C yang dititrasi ! (buat perhitungan untuk masing-masing ulangan kemudian hasilnya
direrata)
2. Hitung kadar vitamin C dalam sampel (%) !

3. Hitung mg vitamin C dalam satu tablet sampel !

Home Experiment : Penentuan Kadar Vitamin C metode Titrasi Gravimetri

Nama mahasiswa 1 : Nazwa Zulfa Fadilah


- Merk sampel minuman : UC 1000
- Volume 1 botol minuman (lihat kemasan) : 140 ml

ulangan Massa Massa botol + _larutan Massa larutan


botol+iodin iodin setelah titrasi iodin yang
awal ( gram) (gram) digunakan (gram)
1 10,74 10,53 0,21
2 10,53 10,28 0,25
3 10,28 10,05 0,23
Massa rata-rata 0,23
- Perubahan warna (awal dan setelah titrasi) : kuning pucat menjadi biru tua
- Reaksi yang terjadi : C6H8O6 + I3- + H2O  C6H6O6 + 3I- + 2H+

Pertanyaan :

1. Jika diketahui dari analisis konsentrasi iodin (I2) dalam betadine adalah 0,0376 M dengan densitas
larutan 1,015 g/mL. hitung Mw larutan tersebut !

2. Hitung kadar vitamin C dalam satuan persen (buat dengan jelas dimulai dari reaksi,
perbandingan mol sampai rumus perhitungan akhir) !

3. Hitung kadar vitamin C dalam mg per botol minuman

Nama mahasiswa 2 :
- Merk sampel tablet : …………………….
- Massa rata-rata satu tablet : …………………

ulangan Massa serbuk Massa Massa botol + _larutan Massa larutan


sampel yang botol+iodin iodin setelah titrasi iodin yang
ditimbang awal digunakan
1
2
3
- Perubahan warna (awal dan setelah titrasi) : ……………..
- Reaksi yang terjadi :

Pertanyaan :

1. Jika diketahui dari analisis konsentrasi iodin (I2) dalam betadine adalah 0,0376 M dengan
densitas larutan 1,015 g/mL. hitung Mw larutan tersebut !

2. Hitung kadar vitamin C dalam satuan persen (buat dengan jelas dimulai dari reaksi,
perbandingan mol sampai rumus perhitungan akhir) !

3. Hitung kadar vitamin C dalam mg per tablet !

Nama mahasiswa 3 :
- Merk sampel tablet : …………………….
- Massa rata-rata satu tablet : …………………

ulangan Massa serbuk Massa Massa botol + _larutan Massa larutan


sampel yang botol+iodin iodin setelah titrasi iodin yang
ditimbang awal digunakan
1
2
3
- Perubahan warna (awal dan setelah titrasi) : ……………..
- Reaksi yang terjadi :

Pertanyaan :

1. Jika diketahui dari analisis konsentrasi iodin (I2) dalam betadine adalah 0,0376 M dengan
densitas larutan 1,015 g/mL. hitung Mw larutan tersebut !

2. Hitung kadar vitamin C dalam satuan persen (buat dengan jelas dimulai dari reaksi,
perbandingan mol sampai rumus perhitungan akhir) !
3. Hitung kadar vitamin C dalam mg per tablet !

Pertanyaan post lab “

1. Berdasarkan penentuan kadar mg vitamin C per botol atau per tablet yang masing-masing
anggota kelompok anda kerjakan dirumah, buat persen akurasi masing-masing (nilai sebenarnya
adalah yang tertera pada kemasan), lalu urutkan dari yang paling rendah sampai tinggi.

2. jelaskan kemungkinan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada percobaan tersebut !

kesalahan dalam perhitungan volume vitamin C yang dipipet dan pengenceran terlalu berlebih atau
kurang encer, kesalahan dalam menghaluskan tablet sehingga tablet kurang halus, kesalahan
perhitungan iodine yang dibuat, kesalahan penimbangan tepung kanji dan melarutkannya.

Anda mungkin juga menyukai