ELEKTROLISIS
Absen : 22
II. Tujuan :
Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Kalium
Iodida (KI), larutan Natrium Sulfat (Na2SO4) dan larutan Tembaga II Sulfat (CuSO4).
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik ) diubah menjadi energi kimia ( reaksi
redoks ). Sel eleltrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
a. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
b. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC).
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda(-),
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda (+). Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena
menangkap elektron sedangakan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia
yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan
pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan
dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak
berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut
elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisisis.
Reaksi keseluruhan
2H2O + 2I → 2OH– + I2
Pada percobaan kedua elektrolisis larutan Na2SO4 pada pipa U yang ditambahkan
dengan indikator PP pada katoda dan anoda, kemudian dihubungkan dengan arus
searah selama 5 menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu pada katoda dan
pada anoda tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap bening. Zat yang dihasilkan pada
katoda yaitu H2 sedangkan pada anoda yaitu O2. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat banyak gelembung pada katoda dan sedikit gelembung pada anoda. Reaksi
yang terjadi pada larutan tersebut yaitu :
Na2SO4 (aq) → 2Na+ + SO4 2-
Katoda : 4H2O + 4e- → 4OH−(g) + 2H2(g)
Anoda : 2H2O → 4H+(g) + O2(g) + 4e-
Reaksi keseluruhan
2H2O → 2H2 + O2
Dari hasil percobaan terakhir elektrolisis larutan CuSO 4 pada pipa U yang
ditambahkan dengan indikator PP pada katoda dan anoda, kemudian dihubungkan
dengan arus searah selama 5 menit. Tidak menghasilkan perubahan warna pada
katoda maupun anoda. Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu Cu, sedangkan pada
anoda yaitu O2. Pengamatan lain pada katoda tidak dihasilkan gelembung dan pada
anoda dihasilkan banyak gelembung. Hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi
reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan tembaga Cu dan pada anoda terjadi oksidasi
H2O yang menghasilkan O2. Reaksi yang terjadi pada larutan tersebut yaitu :
CuSO4 (aq) → Cu 2+ + SO4 2-
Katoda : 2Cu 2+ + 4e- → 2Cu(s)
Anoda : 2H2O → 4H+(g) + O2(g) + 4e-
Reaksi keseluruhan
2Cu2++ 2H2O → 2Cu + 4H+ + O2
VII. Kesimpulan
http://ki-aile.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-kimia-sel.html
https://widia4ict.wordpress.com/2013/10/22/laporan-praktikum-elektrolisis-kelas-xi-ipa-
4-sman-8-semarang-tahun-ajaran-20132014_semoga-bermanfaat/