ELEKTROLISIS
Disusun oleh :
Elfira Isba Puspasari
Karina Dianovita Sari
Nafis Sirin Wasiska
Roni Harianto
XII A4
(09)
(14)
(18)
(23)
Elektrolisis
1. Tujuan
Merancang dan melakukan percobaan untuk elektrolisis larutan kalium iodida
(KI) dan garam natrium sulfat (Na2SO4)
Memahami reaksi yang terjadi dengan menggunakan indikator fenolftalein,
amilum, dan indikator universal
2. Dasar Teori
Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah
dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut
sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana terjadi bentuk perubahan
energy listrik menjadi energi kimia. Dalam sel ini, pada saat arus listrik dialirkan ke
dalam larutan elektrolit, akan terjadi pemisahan ion ion dalam larutan, di mana ion
ion positif (kation) akan mendekati elektroda negative (katoda) dan ion ion negative
(anion) akan mendekati elektroda positif (anoda). Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi
ion atau air dan pada anoda akan terjadi oksidasi anion atau air, atau logam elektroda,
bergantung pada jenis elektrolit serta anoda yang digunakan.
Proses elekrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan sehingga
memerlukan energi. Proses elektrolisis berlangsung pada suatu rangkaian elektrode dan
sumber arus listrik searah yang disebut sel elektrolisis. Proses elektrolisis dimulai dengan
masuknya elektron dari arus listrik searah kedalam larutan melalui kutub negatif. Spesi
tertentu atau ion yang bermuatan positif akan menyerap elektron dan mengalami reaksi
reduksi di katode. Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas elektron dan
mengalami reaeksi oksidasi di kutub positif atau anode.
Jadi, proses elektrolisis merupakan reaksi redoks. Elektrode positif dan elektrode
negatif
pada
sel
elektrolisis
ditentukan
oleh
sumber
arus
listrik.
Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil
elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan kereaktifannya, yaitu
elektrode tidak aktif atau tidak ikut bereaksi atau inert, seperti C, Pt, Au dan elektrode
aktif atau ikut bereaksi selain C, Pt, Au pada proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis
dengan elektrode aktif berlangsung reaksi elektrode dan reaksi elektrolit, sedangkan
proses elektrolisis dengan elektrode inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja.
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan
basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator
juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Salah
satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah indikator universal.
Indikator universal adalah indicator yang terdiri atas berbagai macam indikator yang
memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Indikator universal ada yang berupa
larutan dan ada juga yang berupa kertas. Paket indikator universal tersebut selalu
dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1-14. Berikut ini warna yang dapat muncul
pada indikator universal :
4. Langkah kerja
a. Langkah kerja elektrolisis Na2SO4
1) Susun alat elektrolisis seperti pada gambar
2) Ambil Na2SO4 0,5 M sebanyak 70 ml dengan gelas ukur
3) Tambahkan 10 tetes indikator universal
4) Tuang larutan ke dalam tabung U (usahakan elektroda karbon bisa tercelup, jika
tidak tambahkan larutan Na2SO4 )
5) Elektrolisislah larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar kedua
elektrode.
6) Catat hasil pengamatan.
b. Langkah kerja elektrolisis KI
1) Susun alat elektrolisis seperti pada gambar
2) Ambil KI 0,5 M sebanyak 70 ml dengan gelas ukur
3) Tuang larutan ke dalam tabung U (usahakan elektroda karbon bisa tercelup, jika
tidak tambahkan larutan KI )
4) Elektrolisislah larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar kedua
elektrode.
5) Dengan menggunakan pipet, pindahkan larutan dari uang katode ke dalam 2
tabung masing-masing 2 ml. Ke dalam tabung 1 tambahkan 2 tetes fenolftalein,
sedangkan tabung 2 ditambahkan 2 tetes larutan amilum. Lakukan hal yang sama
terhadap larutan di ruang anoda.
6) Catat hasil pengamatan.
5. Data
a. Hasil Pengamatan Elektrolisis Na2SO4
No
.
1.
2.
Yang Diamati
Pengamatan
gelembung udara
3.
Ungu
Pink
Perubahan selama
Perubahan setelah
Perubahan setelah
elektrolisis
Warna berubah
ditambah pp
ditambah amilum
Tetap (kuning)
menjadi kuning
Muncul gelembung
udara
Tetap (tidak
berwarna)
Tidak berwarna
6. Analisis Data
a. Elektrolisis Na2SO4
Pada elektrolisis larutan ini, terdapat gelembung gas pada katoda yang lebih
banyak dibanding yang ada pada anoda setelah dielektrolisis. Hal ini sama dengan
yang terjadi pada elektrolisis larutan KI, bahwa dengan adanya gas hidrogen pada
katoda berarti terbukti bahwa terjadi reaksi reduksi pada katoda.
Terjadi pula perubahan warna larutan Na2SO4 yang diambil dari bagian katoda
yang ditambah dengan indikator universal. Sebelum reaksi elektrolisis terjadi, larutan
Na2SO4 berwarna hijau muda. Hal ini menandakan bahwa Na2SO4 mula-mula bersifat
netral. Sedangkan setelah dielektrolisis, bagian katoda berubah warna menjadi ungu
muda dan menandakan bahwa Na2SO4 menjadi bersifat basa. Hal ini disebabkan
karena H2O yang ada pada larutan tersebut terurai dan OH- bergerak menuju bagian
katoda sehingga katoda menjadi bersifat basa. Berlawanan dengan hal tersebut, bagian
anoda setelah dielektrolisis warnanya berubah menjadi merah muda. Ini disebabkan
ketika air terurai, H+ dari air bergerak menuju anoda sehingga bagian anoda bersifat
asam.
b. Elektrolisis KI
3. Anoda : H+
: 2I- I2 + 2e
: 2H2O +2e H2 + 2OH2KI + 2H2O 2K+ + I2+ H2+2OH2KI+ 2H2O 2KI+ I2+ 2HI+2KOH
: 2I- I2 + 2e
: 2H2O +2e H2 + 2OH2KI + 2H2O 2K+ + I2+ H2+2OH2KI+ 2H2O 2KI+ I2+ 2HI+2KOH
Jadi elektron bergerak dari katoda menuju anoda, kation bergerak menuju anoda, dan
anion bergerak menuju katoda
8. Kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit,yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda
menghasilkan gelembung, sedangkan pada anoda warna tetap kekuningan dan
menghasilkan I2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi
larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.
Dari percobaan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa terjadi reaksi reduksi
pada katoda dan reaksi oksidasi pada anoda disetiap larutan elektrolisis. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya gas hidrogen pada katoda larutan KI, adanya gas iodin pada
anoda larutan KI, serta adanya gas hidrogen pada katoda larutan Na2SO4. Larutan Na2SO4
di katoda setelah mengalami elektrolisis bersifat basa begitu juga dengan larutan KI di
katoda setelah mengalami elektrolisis bersifat basa
9. Daftar Pustaka
http://blog-rye.blogspot.com/2013/09/laporan-praktikum-kimia-elektrolisis.html
http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/27/indikator/
http://ennywuuwii.blogspot.com/2012/02/laporan-elektrolisis.html