Anda di halaman 1dari 21

1.

Penerapan Sel Volta pada aki


Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada
aki, sel disusun dalam beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber arus sepeda motor dan 12 V (besar) untuk mobil. Aki merupakan sel
yang dapat diisi kembali, sehingga aki dapat dipergunakan secara terus menerus. Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi penggunaan
aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian menggunakan arus listrik dari luar seperti peristiwa elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan
reaksi.

Reaksi penggunaan dan pengisian aki
2. Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta, yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, berbeda dengan aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga batere juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal dengan sel sekunder.
Batere disusun oleh Seng sebagai anoda, dan grafit dalam elektrolit MnO2, NH4Cl dan air bertindak sebagai katoda. Reaksi yang terjadi pada sel kering
adalah :

Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau batere, dimana bahan bakarnya diisi secara terus menerus, sehingga dapat
dipergunakan secara terus menerus juga.
Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan dalam pesawat ruang angkasa, reaksi yang terjadi pada sel bahan
bakar adalah :

3. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai Nikel-Kadmium merupakan baterai kering yang dapat di isi ulang.Reaksi sel yang terjadi sebagai berikut:
Anode : Cd + 2OH- Cd(OH)2 + 2e
Katode :NiO2 + 2H2 O + 2e Ni(OH)2 + Ni(OH)2 +
Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Hasil-hasil reaksi pada baterai nikel-kadmium merupakan zat padat yang melekat pada kedua elektrodenya.Pengisian dilakukan dengan membalik arah
aliran electron pada kedua electrode.

4. Baterai Perak Oksida
Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode), Ag2O (sebagai katode), dan pasta KOH sebagai elektrolit.reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2e
Katode :Ag2O + H2O + 2e 2Ag + 2OH-
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam waktu yang lama.Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk
arloji,kalkulator dan berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya.
5. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar merupakan selyang menggunakan bahan bakar campuran hydrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar
(pereaksi) dialirkan terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang mengkatalis reaksi dan gas hydrogen dialirkan ke
anode.
Anode :2H2 + 4OH- 4H2O + 4e
Katode :O2 + 2H2O + 4e 4OH- +
2H2 + O2 2H2O
Sel seperti ini biasa di gunakan untuk sumber listrik pada pesawat luar angkasa.
6. Proses dalam penyepuhan
Elektroplating atau penyepuhan merupakan proses pelapisan permukaan logam dengan logam lain. Misalnya tembaga dilapisi dengan emas dengan
menggunakan elektrolit larutan emas (AuCl3).
Emas (anoda) : Au(s) Au3+(aq) + 3e (oksidasi)
Tembaga (katoda) : Au3+(aq) + 3e Au(s) (reduksi)
Dari persamaan reaksi tampak pada permukaan tembaga akan terjadi reaksi reduksi Au3+(aq) + 3e Au(s). Dengan kata lain emas Au terbentuk pada
permukaan tembaga dalam bentuk lapisan tipis. Ketebalan lapisan juga dapat diatur sesuai dangan lama proses reduksi. Semakin lama maka lapisan yang
terbentuk semakin tebal.
7. Proses Sintesa
Sintesa atau pembuatan senyawa basa, cara elektrolisa merupakan teknik yang handal. Misalnya pada pembuatan logam dari garam yaitu K, Na dan Ba
dari senyawa KOH, NaOH, Ba(OH)2, hasil samping dari proses ini adalah terbentuknya serta pada pembuatan gas H2, O2, dan Cl2. Seperti reaksi yang
telah kita bahas. Dalam skala industri, pembuatan Cl2 dan NaOH dilakukan dengan elektrolisis larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut:

8. Proses pemurnian logam
Proses pemurnian logam juga mengandalkan proses elektrolisa. Proses pemurnian tembaga merupakan contoh yang menarik dan mudah dilaksanakan.
Pemurnian ini menggunakan elektrolit yaitu CuSO4. Pada proses ini tembaga yang kotor dipergunakan sebagai anoda, dimana zat tersebut akan
mengalami oksidasi, Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi Cu2+. Dilain pihak pada katoda terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi tembaga murni. Mula-mula
Cu2+berasal dari CuSO4, dan secara terus menerus digantikan oleh Cu2+ yang berasal dari pelarutan tembaga kotor. Proses reaksi redoks dalam
elektrolisis larutan CuSO4 adalah :

CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42(aq)
Katoda: Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Pengotor tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan platina. Oleh karena E0 unsur Ag, Pt dan Au > dari E0 Cu, maka ketiga logam tidak larut dan
tetap berada di anoda biasanya berupa lumpur. Demikian juga jika pengotor berupa Fe atau Zn, unsur ini dapat larut namun cukup sulit tereduksi
dibandingkan Cu, sehingga tidak mengganggu proses reduksi Cu.
2. Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik.
3. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi
reduksi disebut katoda(electrode positif).
4. Susunan sel volta adalah :
5.
6. Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X
7. Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X
bertindak sebagai katoda.
8. Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan
elektrolit.
Sel Volta Dalam Kehidupan Sehari-hari
2NOV

Kegunaan Sel Volta
Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia dalam sel volta banyak kegunaannya, seperti untuk radio, kalkulator,
televisi, kendaraan bermotor, dan lain-lain.Sel volta dalam kehidupan sehari-hari ada dalam bentuk berikut.
a. Sel Baterai
1) Baterai Biasa
Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering atau sel Lecanche. Dikatakan sel kering karena jumlah air yang dipakai sedikit (dibatasi). Sel ini
terdiri atas:
Anode : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagai wadah.
Katode : Batang karbon (tidak aktif).
Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2,NH4Cl, dan sedikit air.
Reaksi:
Anode : Zn(s) >Zn2+(aq) + 2 e
Katode :2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e>Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)

2) Baterai Alkaline
Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar dibanding baterai biasa. Sel ini terdiri atas:
Anode : Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.
Katode : Oksida mangan (MnO2 ).
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).
Reaksi:
Anode : Zn(s)> Zn2+(aq) + 2 e
Katode : 2 MnO2+ H2O + 2 e>Mn2O3 + 2 OH
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH membentuk Zn(OH) .

b. Sel Aki
Sel aki atau accu merupakan contoh sel volta yang bersifat reversibel, di mana hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula. Pada sel aki jika sudah
lemah dapat diisi ulang, sedangkan
pada sel baterai tidak bisa.
Sel ini terdiri atas:
Anode : Lempeng logam timbal (Pb).
Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Ektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksi pengosongan aki:
Anode : Pb(s) ++ H2SO4 (aq) > PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e
Katode bO2(s) + SO4-2 (aq)+ 3 H+(aq) + 2 e >PbSO4(aq) + 2 H2O
______________________________________________________________+
Reaksi lengkapnya:Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4-2 (aq) + 2 H+(aq)> 2 PbSO4(s) + 2 H2O (l)
Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anode Pb dan katode PbO2
berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga konsentrasi H2SO4 akan berkurang. Kemudian sel aki dapat
diisi/disetrum kembali, sehingga konsentrasi asam sulfat kembali seperti semula. Proses ini nanti merupakan contoh dalam sel elektrolisis.

selamat membaca ^^
A. Aki / Baterai Timbal (Accu)

Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan sejak 1915. Berkat sel ini, mobi l/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya,
dan akibatnya menjadi alat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang ekstrim (temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan
yang rusak, dll) dan dapat digunakan secara kontinyu beberapa tahun.

Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya adala timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan
dalam larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut :

Anoda Pb (-) : Pb + SO4
2-
PbSO4 + 2e


Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO4
2-
+ 4H
+
+ 2e

PbSO4 + 2H2O

Reaksi total : Pb + PbO2 + 4H
+
+ 2SO4
2-
2PbSO4 + 2H2O


Kondisi Saat aki digunakan :

Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO4
2-
menghasilkan PbSO4. PbSO4 yang dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng
anoda dan katoda. Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tidak berfungsi. Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik.

Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H
+
dan ion SO4
2-
yang aktif bereaksi. akibatnya jumlah ion H
+
dan ion SO4
2-
pada larutan semakin berkurang dan larutan
elektrolit menjadi encer maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.


Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda
(anoda dan katoda) yang terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga konsentrasi larutan elektrolit naik kembali seperti semula.

Anoda PbO2 ( - ) : PbSO4 + 2H2O PbO2 + 4H
+
+ SO4
2-
+ 2e


Katoda Pb ( + ) : PbSO4 + 2e

Pb + SO4
2-


Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 4H
+
+ 2SO4
2-


Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu elektrolisis air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk
menambahkan air terdistilasi ke dalam baterai timbal. Baru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari paduan timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis
air telah dikembangkan. Baterai modern dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai penyimpan tertutup yang tidak memerlukan
penambahan air.

B. Baterai / Sel Kering / Sel Lelanche

Sel Leclanch ditemukan oleh insinyur Perancis Georges Leclanch (1839-1882) lebih dari seratus tahun yang lalu. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan sejak
itu, tetapi, yang mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan, yakni sel kering mangan.

Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negatif (anoda), batang karbon/grafit (C) sebagai el ektroda positif (katoda) dan pasta MnO2 dan
NH4Cl yang berperan sebagai larutan elektrolit.




a. Baterai Biasa

Anoda : logam seng (Zn)
Katoda : batang karbon/gafit (C)
Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)

Anoda Zn (-) : Zn Zn
2+
+ 2e


Katoda C (+) : 2MnO2 + 2NH4
+
+ 2e
-
Mn2O3 + 2NH3 + H2O

Reaksi total : Zn + 2MnO2 + 2NH4
+
Zn
2+
+ Mn2O3 + 2NH3 + H2O


b. Baterai Alkaline

Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai ganti NH4Cl. Umur sel kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat
keasaman NH4Cl. Sedangkan pada sel kering alkali bebas masalah ini karena penggantian NH4Cl yang bersifat asam dengan KOH/NaOH yang bersifat basa. Jadi
umur sel kering alkali lebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang lebih kuat dan tahan lama.

Anoda Zn (-) : Zn Zn
2+
+ 2e


Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e
-
Mn2O3 + 2OH



Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O Zn
2+
+ Mn2O3 + 2OH




c. Baterai Nikel-Kadmium

Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan untuk membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal.
Jadi sel ini digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.

Anoda Cd (-) : Cd + 2OH

Cd(OH)2 + 2e


Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e

Ni(OH)2 + 2OH



Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2

Prinsip-Prinsip Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari. Sel Volta dapat
dibedakan menjadi sel Volta primer, sekunder, dan sel bahan bakar. Sel
primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung
setimbang ketika menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang dapat
diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke kondisi awal.
Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap
menghabiskan pereaksi yang disuplai ke elektrode-elektrode dan secara
bertahap pula membuang produk-produknya. Tipe-tipe sel Volta beserta
contohnya dijelaskan pada uraian berikut.
1) Sel Volta primer
Sel kering Lechlanche merupakan contoh sel Volta primer. Sel kering atau
baterai kering terdiri atas wadah yang terbuat dari seng dan bertindak
sebagai anode serta batang karbon sebagai katode. Elektrolit sel ini adalah
campuran MnO
2
, NH
4
Cl, sedikit air, dan kadang-kadang ditambahkan
ZnCl
2
dalam bentuk pasta.

Gambar 2.4 Penyusun sel kering
Reaksi yang terjadi pada sel
Anode : Zn(s) Zn
2+
(aq) + 2 e
Katode : 2 MnO
2
(s) + 2 NH
4
+
(aq) + 2 e Mn
2
O
3
(s) + 2 NH
3
(g) + H
2
O(l)
Reaksi : Zn(s) + 2 MnO
2
(s) + 2 NH
4
+
(aq)Mn
2
O
3
(s) + Zn
2+
(aq) + 2 NH
3
(g)
+ H
2
O(l)
Cara kerja sel kering:
a. Elektrode Zn teroksidasi menjadi ion Zn
2+
Zn Zn2+
+ 2 e
b. Elektron yang dilepaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju
elektrode karbon.
c. Elektron-elektron pada elektrode karbon mereduksi MnO
2
dan
NH
4
+
menjadi Mn
2
O
3
dan NH
3
.
Sel yang sering digunakan sebagai ganti sel kering Lechlanche adalah
baterai alkalin. Baterai ini terdiri atas anode seng dan katode mangan
dioksida serta elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang berlangsung, yaitu:
Anode : Zn(s) + 2 OH(aq) Zn(OH)
2
(s) + 2 e
Katode : 2 MnO
2
(s) + 2 H
2
O(l) + 2 e 2 MnO(OH)(s) + 2 OH(aq)
Reaksi : 2 MnO
2
(s) + 2 H
2
O(l) + Zn(s) 2 MnO(OH)(s) + Zn(OH)
2
(s)
Baterai alkalin ini dapat menghasilkan energi dua kali energi total
Lechlanche dengan ukuran yang sama.
2) Sel Volta sekunder
Sel aki (Accumulator) merupakan contoh sel Volta sekunder. Sel aki terdiri
atas elektrode Pb (anode) dan PbO
2
(katode). Keduanya dicelupkan dalam
larutan H
2
SO
4
30%.

Gambar 2.5 Sel aki (accumulator) merupakan contoh sel Volta sekunder
Cara kerja sel aki:
a. Elektrode Pb teroksidasi menjadi Pb
2+

Pb(s) Pb
2+
(aq) + 2 e
Pb
2+
yang terbentuk berikatan dengan SO
4
2
dari larutan.
Pb
2+
(aq) + SO
4
2
(aq) PbSO
4
(s)
b. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju
elektrode PbO
2
.
c. Pada elektrode PbO
2
elektron-elektron dari anode Pb akan mereduksi
PbO
2
menjadi Pb
2+
yang kemudian berikatan dengan SO
4
2
dari larutan.
PbO
2
(s) + 4 H
+
(aq) + 2 e Pb
2+
(aq) + 2 H
2
O(l)
Pb
2+
(aq) + SO
4
2
(aq) PbSO
4
(s)
Reaksi yang terjadi pada sel aki dapat ditulis sebagai berikut.
Anode : Pb(s) + SO
4
2
(aq) PbSO
4
(s) + 2 e
Katode: PbO
2
(s) + H
2
SO
4
(aq) + 2 H
+
+ 2 e PbSO
4
(s) + 2 H
2
O(l)
Reaksi : Pb(s) + PbO
2
(s) + 2 H
2
SO
4
2 PbSO
4
(s) + 2 H
2
O
Pada reaksi pemakaian sel aki, molekul-molekul H
2
SO
4
diubah menjadi
PbSO
4
dan H
2
O sehingga konsentrasi H
2
SO
4
dalam larutan semakin
berkurang. Oleh karena itu, daya listrik dari aki terus berkurang dan perlu
diisi kembali.
3) Sel bahan bakar
Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar yang terus-menerus
dapat berfungsi selama bahan-bahan secara tetap dialirkan ke dalamnya.
Sel ini digunakan pada pesawat ruang angkasa. Sel hidrogen-oksigen
terdiri atas anode dari lempeng nikel berpori yang dialiri gas hidrogen dan
katode dari lempeng nikel oksida berpori yang dialiri gas oksigen.
Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.

Gambar 2.6 Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar.
Cara kerja sel ini adalah
a. Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat nikel berpori teroksidasi
membentuk H
2
O.
2 H
2
+ 4 OH 4 H
2
O + 4 e
b. Elektron yang dibebaskan bergerak melalui kawat penghantar menuju
elektrode nikel oksida.
c. Pada elektrode nikel oksida elektron mereduksi O
2
menjadi OH

.
O
2
+ 2 H
2
O + 4 e 4 OH
Reaksi yang terjadi pada sel ini sebagai berikut.
Anode : 2 H
2
(g) + 4 OH(aq) 4 H
2
O(l) + 4 e
Katode : O
2
(g) + 2 H
2
O(l) + 4 e 4 OH(aq)
Reaksi : 2 H
2
(g) + O
2
(g) 2 H
2
O(l)
Biasanya pada sel ini digunakan platina atau senyawa paladium sebagai
katalis.
SEL VOLTA
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang
dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.
Sel Volta adalah rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel tersebut terjadi perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Rangkaian Sel Galvani


Contoh rangkaian sel galvani.
sel galvani terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. voltmeter, untuk menentukan besarnya potensial sel.
2. jembatan garam (salt bridge), untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan.
3. anoda, elektroda negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi. pada gambar, yang bertindak sebagai anoda adalah elektroda Zn/seng (zink electrode).
4. katoda, elektroda positif, tempat terjadinya reaksi reduksi. pada gambar, yang bertindak sebagai katoda adalah elektroda Cu/tembaga (copper electrode).
Proses dalam Sel Galvani
Pada anoda, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn
2+
yang larut.
Zn(s) Zn
2+
(aq) + 2e
-

Pada katoda, ion Cu
2+
menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu
2+
(aq) + 2e
-
Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reksi, sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah:
Zn(s) + Cu
2+
(aq) Zn
2+
(aq) + Cu(s)
Sel Volta dalam kehidupan sehari hari :
1. Sel Kering (Sel Leclanche)
Dikenal sebagai batu baterai. Terdiri dari katode yang berasal dari karbon(grafit) dan anode logam zink. Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran
MnO2, serbuk karbon dan NH4Cl.
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + 2H+ + 2e Mn2O3 + H2O
Anode : Zn Zn2+ + 2e
Reaksi sel : 2MnO2 + 2H+ + Zn Mn2O3 + H2O + Zn2
2. Sel Aki
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan listrik dan pada setiap saat
dapat dikeluarkan . Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2.Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO4 2- PbSO4 + 2e
Katode : PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e PbSO4 + 2H2O
Reaksi sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ 2PbSO4 + 2H2O
Reaksi Pengisian aki :
2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+
3. Sel Perak Oksida
Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.
Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn(s) + 2OH-(l) Zn(OH)2(s) + 2e
Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e 2Ag(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V
4. Sel Nikel Cadmium (Nikad)
Sel Nikad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali (rechargable). Anodenya terbuat dari Cd dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta). Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V.
Reaksinya dapat balik :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
5. Sel Bahan Bakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel,
katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 2H2O(l)

Prinsip-Prinsip Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari.
Sel Volta dapat dibedakan menjadi sel Volta primer, sekunder, dan sel bahan bakar. Sel primer
adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung setimbang ketika menghasilkan arus.
Sel sekunder adalah sel yang dapat diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke kondisi
awal. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang
disuplai ke elektrode-elektrode dan secara bertahap pula membuang produk-produknya. Tipe-tipe
sel Volta beserta contohnya dijelaskan pada uraian berikut.

1) Sel Volta primer
Sel kering Lechlanche merupakan contoh sel Volta primer. Sel kering atau baterai kering terdiri atas
wadah yang terbuat dari seng dan bertindak sebagai anode serta batang karbon sebagai katode.
Elektrolit sel ini adalah campuran MnO2, NH4Cl, sedikit air, dan kadang-kadang ditambahkan ZnCl2
dalam bentuk pasta.


Reaksi yang terjadi pada sel
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e
Katode : 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)
Reaksi : Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq)Mn2O3(s) + Zn2+(aq) + 2 NH3(g) + H2O(l)
Cara kerja sel kering:
a. Elektrode Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+
Zn Zn2+ + 2 e
b. Elektron yang dilepaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju elektrode karbon.
c. Elektron-elektron pada elektrode karbon mereduksi MnO2 dan NH4+ menjadi Mn2O3 dan NH3.
Sel yang sering digunakan sebagai ganti sel kering Lechlanche adalah baterai alkalin. Baterai ini
terdiri atas anode seng dan katode mangan dioksida serta elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang
berlangsung, yaitu:
Anode : Zn(s) + 2 OH(aq) Zn(OH)2(s) + 2 e
Katode : 2 MnO2(s) + 2 H2O(l) + 2 e 2 MnO(OH)(s) + 2 OH(aq)
Reaksi : 2 MnO2(s) + 2 H2O(l) + Zn(s) 2 MnO(OH)(s) + Zn(OH)2(s)
Baterai alkalin ini dapat menghasilkan energi dua kali energi total Lechlanche dengan ukuran yang
sama.

2) Sel Volta sekunder
Sel aki (Accumulator) merupakan contoh sel Volta sekunder. Sel aki terdiri atas elektrode Pb (anode)
dan PbO2 (katode). Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%.

Gambar 2.5 Sel aki (accumulator) merupakan contoh sel Volta sekunder
Cara kerja sel aki:
a. Elektrode Pb teroksidasi menjadi Pb2+
Pb(s) Pb2+(aq) + 2 e
Pb2+ yang terbentuk berikatan dengan SO42 dari larutan.
Pb2+(aq) + SO42(aq) PbSO4(s)
b. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju elektrode PbO2.
c. Pada elektrode PbO2 elektron-elektron dari anode Pb akan mereduksi PbO2 menjadi Pb2+ yang
kemudian berikatan dengan SO42 dari larutan.
PbO2(s) + 4 H+(aq) + 2 e Pb2+(aq) + 2 H2O(l)
Pb2+(aq) + SO42(aq) PbSO4(s)
Reaksi yang terjadi pada sel aki dapat ditulis sebagai berikut.
Anode : Pb(s) + SO42(aq) PbSO4(s) + 2 e
Katode: PbO2(s) + H2SO4(aq) + 2 H+ + 2 e PbSO4(s) + 2 H2O(l)
Reaksi : Pb(s) + PbO2(s) + 2 H2SO4 2 PbSO4(s) + 2 H2O
Pada reaksi pemakaian sel aki, molekul-molekul H2SO4 diubah menjadi PbSO4 dan H2O sehingga
konsentrasi H2SO4 dalam larutan semakin berkurang. Oleh karena itu, daya listrik dari aki terus
berkurang dan perlu diisi kembali.


3) Sel bahan bakar
Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar yang terus-menerus dapat berfungsi selama
bahan-bahan secara tetap dialirkan ke dalamnya. Sel ini digunakan pada pesawat ruang angkasa. Sel
hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel berpori yang dialiri gas hidrogen dan katode
dari lempeng nikel oksida berpori yang dialiri gas oksigen. Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.

Gambar 2.6 Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar.
Cara kerja sel ini adalah
a. Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat nikel berpori teroksidasi membentuk H2O.
2 H2 + 4 OH 4 H2O + 4 e
b. Elektron yang dibebaskan bergerak melalui kawat penghantar menuju elektrode nikel oksida.
c. Pada elektrode nikel oksida elektron mereduksi O2 menjadi OH.
O2 + 2 H2O + 4 e 4 OH
Reaksi yang terjadi pada sel ini sebagai berikut.
Anode : 2 H2(g) + 4 OH(aq) 4 H2O(l) + 4 e
Katode : O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e 4 OH(aq)
Reaksi : 2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
Biasanya pada sel ini digunakan platina atau senyawa paladium sebagai katalis.

4)Sel Volta pada aki
Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan
asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki, sel disusun dalam beberapa pasang dan
setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber arus sepeda motor
dan 12 V (besar) untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat diisi kembali, sehingga aki dapat
dipergunakan secara terus menerus. Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi
penggunaan aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian menggunakan arus listrik dari luar seperti
peristiwa elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan reaksi.


5) Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta, yaitu sel yang menghasilkan arus listrik,
berbeda dengan aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga batere juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal dengan sel sekunder.
Batere disusun oleh Seng sebagai anoda, dan grafit dalam elektrolit MnO2, NH4Cl dan air bertindak
sebagai katoda. Reaksi yang terjadi pada sel kering adalah :

Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau batere, dimana bahan
bakarnya diisi secara terus menerus, sehingga dapat dipergunakan secara terus menerus juga.
Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan dalam pesawat
ruang angkasa, reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar adalah :

6) Baterai Nikel-Kadmium

Baterai Nikel-Kadmium merupakan baterai kering yang dapat di isi ulang.Reaksi sel yang terjadi
sebagai berikut:
Anode : Cd + 2OH- Cd(OH)2 + 2e
Katode :NiO2 + 2H2 O + 2e Ni(OH)2 + Ni(OH)2 +
Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Hasil-hasil reaksi pada baterai nikel-kadmium merupakan zat padat yang melekat pada kedua
elektrodenya.Pengisian dilakukan dengan membalik arah aliran electron pada kedua electrode.

7) Baterai Perak Oksida
Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode), Ag2O (sebagai katode), dan pasta KOH
sebagai elektrolit.reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2e
Katode :Ag2O + H2O + 2e 2Ag + 2OH-
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam waktu yang
lama.Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji,kalkulator dan berbagai jenis peralatan elektrolit
lainnya..

8) Proses dalam penyepuhan

Elektroplating atau penyepuhan merupakan proses pelapisan permukaan logam dengan logam lain.
Misalnya tembaga dilapisi dengan emas dengan menggunakan elektrolit larutan emas (AuCl3).
Emas (anoda) : Au(s) Au3+(aq) + 3e (oksidasi)
Tembaga (katoda) : Au3+(aq) + 3e Au(s) (reduksi)
Dari persamaan reaksi tampak pada permukaan tembaga akan terjadi reaksi reduksi Au3+(aq) + 3e
Au(s). Dengan kata lain emas Au terbentuk pada permukaan tembaga dalam bentuk lapisan tipis.
Ketebalan lapisan juga dapat diatur sesuai dangan lama proses reduksi. Semakin lama maka lapisan
yang terbentuk semakin tebal.

9) Proses Sintesa
Sintesa atau pembuatan senyawa basa, cara elektrolisa merupakan teknik yang handal. Misalnya
pada pembuatan logam dari garam yaitu K, Na dan Ba dari senyawa KOH, NaOH, Ba(OH)2, hasil
samping dari proses ini adalah terbentuknya serta pada pembuatan gas H2, O2, dan Cl2. Seperti
reaksi yang telah kita bahas. Dalam skala industri, pembuatan Cl2 dan NaOH dilakukan dengan
elektrolisis larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut:

10) Proses pemurnian logam

Proses pemurnian logam juga mengandalkan proses elektrolisa. Proses pemurnian tembaga
merupakan contoh yang menarik dan mudah dilaksanakan. Pemurnian ini menggunakan elektrolit
yaitu CuSO4. Pada proses ini tembaga yang kotor dipergunakan sebagai anoda, dimana zat tersebut
akan mengalami oksidasi, Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi Cu2+. Dilain pihak pada katoda terjadi reaksi
reduksi Cu2+ menjadi tembaga murni. Mula-mula Cu2+berasal dari CuSO4, dan secara terus
menerus digantikan oleh Cu2+ yang berasal dari pelarutan tembaga kotor. Proses reaksi redoks
dalam elektrolisis larutan CuSO4 adalah :

CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42(aq)
Katoda: Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Pengotor tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan platina. Oleh karena E0 unsur Ag, Pt dan
Au > dari E0 Cu, maka ketiga logam tidak larut dan tetap berada di anoda biasanya berupa lumpur.
Demikian juga jika pengotor berupa Fe atau Zn, unsur ini dapat larut namun cukup sulit tereduksi
dibandingkan Cu, sehingga tidak mengganggu proses reduksi Cu.

MACAM-
MACAM SEL
VOLTA
1. Sel Volta Primer.
a) Sel kering seng-karbon.
Sel kering juga dapat
disebut sel
Lenchanche atau baterai.
Baterai kering ini mendapatkan
hak paten penemuan di tahun
1866. Sel Lanchache ini terdiri
atas suatu silinder zink berisi
pasta dari campuran batu kawi
(MnO
2
), salmiak (NH
4
Cl),
karbon (C), dan sedikit air.
Dengan adanya air jadi baterai
kering ini tidak 100% kering.
Sel ini biasanya digunakan
sebagai sumber tenaga atau
energi pada lampu, senter,
radio, jam dinding, dan masih
banyak lagi. Penggunaan logam
seng adalah sebagai anoda
sedangkan katoda digunakan
elektrode inert, yaitu grafit,
yang dicelupkan ditengah-
tengah pasta. Pasta ini bertujuan
sebagai oksidator. Seng tersebut
akan dioksidasi sesuai dengan
persamaan reaksi di bawah ini:
Zn
(s)
Zn
2+
(aq)
+ 2e
-
(anoda)
Sedangkan katoda terdiri atas
campuran dari MnO
2
dan
NH
4
Cl. Reaksi yang terjadi
dapat ditulis sebagai berikut:
2MnO
2(s)
+ 2NH
4
+
(aq)
2e
-

Mn
2
O
3(s)
+ 2NH
3(aq)
+ H
2
O
(l)

(katoda)
Katoda akan menghasilkan
ammonia, ammonia ini akan
bereaksi dengan Zn
2+
yang
dihasilkan di anode. Reaksi
tersebut akan membentuk ion
yang kompleks [Zn(NH
3
)
4
]
2+
.
Sel kering ini tidak dapat
digunakan berulang kali dan
memiliki daya tahan yang tidak
lama. Dan harganya di pasaran
sangatlah murah.
b) Baterai alkaline
Baterai alkaine sama dengan
sel Lanchache. Baterai alkaline
ini menggunakan sebuah larutan
elektrolit yang berupa kalium
hidroksida (KOH). Oleh karena
itu baterai alkaline ini bersifat
basa. Baterai alkaline ini
memiliki daya tahan yang relatif
lama dibandingkan dengan
baterai kering atau sel
Lanchache.
Sel ini menghasilkan arus
yang lebih besar dan total
muatan yang lebih banyak
daripada baterai kering biasa.
Baterai ini cocok digunakan
pada kamera atau tape recorder,
karena mempunyai tegangan
sebesar 1,5V. Reaksi yang
terjadi pada baterai alkaline ini
adalah sebagai berikut:
Zn
(s)
+ 2OH
-
(aq)

Zn(OH)
2(s)
+ 2e
-
(anoda)
2MnO
2(s)
+ 2H
2
O + 2e
-

2MnO(OH)
(s)
+ 2OH
-
(aq)

(katoda)
c) Baterai merkuri
Baterai merkuri ini
merupakan satu dari baterai
kecil yang dikembangkan untuk
usaha perdagangan atau
komersial. Anoda seng dan
katoda merkuri (II) oksida
(HgO) adalah penyusun dari
baterai merkuri ini yang
dihubungkan dengan larutan
elektrolit kalium hidroksida
(KOH). Sel ini mempunyai beda
potensial 1,4V. Reaksi yang
terjadi pada baterai ini adalah:
Zn
(s)
+ 2OH
-
(aq)
ZnO
(s)
+
H
2
O + 2e
-
(anoda)
HgO
(s)
+ H
2
O + 2e
-
Hg
(l)
+
2OH
-
(aq)
(katoda)
Reaksi dari keseluruhan atau
disebut reaksi bersih adalah:
Zn
(s)
+ HgO
(s)
ZnO
(s)
+
Hg
(l)

d) Baterai perak oksida
Baterai perak oksida
tergolong tipis dan harganya
yang relatif lebih mahal dari
baterai-baterai yang lainnya.
Baterai ini sangat populer
digunakan pada jam, kamera,
dan kalkulator elektronik. Perak
oksida (Ag
2
O) sebagai katoda
dan seng sebagai anodanya.
Reaksi elektrodenya terjadi
dalam elektrolit yang bersifat
basa dan mempunyai beda
potensial sama seperti pada
baterai alkaline sebesar 1,5V.
Reaksi yang terjadi adalah:
Zn
(s)
+ 2OH
-
(aq)

Zn(OH)
2(s)
+ 2e
-
(anoda)
Ag
2
O
(s)
+ H
2
O + 2e
-
2Ag
(s)
+
2OH
-
(aq)
(katoda)
e) Baterai Litium
Terdiri atas litium sebagai
anoda dan MnO
2
sebagai
oksidator (seperti pada baterai
alkaline). Baterai Litium ini
dapat menghasilkan arus listrik
yang lebih besar dan daya
tahannya lebih lama
dibandingkan baterai kering
yang berukuran sama. Berikut
notasi dari baterai Litium:
LiLi
+
(pelarut non-
air)KOH (pasta)MnO
2
,
Mn(OH)
3
, C
2. Sel Volta Sekunder.
a) Aki timbal
Aki merupakan jenis baterai
yang dapat digunakan untuk
kendaran bermotor atau
automobil. Aki timbal
mempunyai tegangan 6V atau
12V, tergantung jumlah sel
yang digunakan dalam
konstruksi aki timbal tersebut.
Aki timbal ini terdiri atas katoda
PbO
2
(timbel(IV) oksida) dan
anodanya Pb (timbel=timah
hitam). Kedua zat sel ini
merupakan zat padat, yang
dicelupkan kedalam larutan
H
2
SO
4
. Reaksi yang terjadi
dalam aki adalah:
Pb
(s)
+ SO
4
2-
(aq) PbSO
4(s)
+
2e
-
(anoda)
PbO
2(s)
+ 4H
+
(aq)
+ SO
4
2-
(aq) +
2e
-
PbSO
4(s)
+ 2H
2
O
(katoda)
Aki ini dapat diisi ulang
dengan mengalirkan lagi arus
listrik ke dalamnya. Pengisian
aki dilakukan dengan membalik
arah aliran elektron pada kedua
elektrode. Pada pengosongan
aki, anoda (Pb) mengirim
elektron ke katoda (PbO
2
).
Sementara itu pada pengisian
aki, elektrode timbal
dihubungkan dengan kutub
negatif sumber arus sehingga
Pb
2
SO
4
yang terdapat pada
elektrode timbal itu direduksi.
Berikut reaksi pengisian aki:
PbSO
4(s)
+ H
+
(aq) +2e
-

Pb
(s)
+ HSO
4
-
(aq)
(elektrode Pb
sebagai katoda)
PbSO
4(s)
+ 2H
2
O
(l)
PbO
2(s)
+
HSO
4
-
(aq)
+ 3H
+
(aq)
+ 2e
-

(elektrode PbO
2
sebagai
anoda)
b) Baterai nikel-kadmium
Baterai nikel-kadmium
merupakan baterai kering yang
dapat diisi ulang. Sel ini
biasanya
disebut nicad atau bateray
nickel-cadmium. Reaksi yang
terjadi pada baterai nikel-
kadmium adalah:
Cd
(s)
+ 2OH
-
(aq)
Cd(OH)
2(s)
+ 2e
-
(anoda)
NiO
2(s)
+ 2H
2
O + 2e
-

Ni(OH)
2(s)
+ 2OH
-
(aq)
(katoda)
Reaksi keseluruhan adalah:
Cd
(s)
+ NiO
(aq)
+ 2H
2
O
(l)

Cd(OH)
2(s)
+ Ni(OH)
2(s)

Baterai nikel-kadmium
merupakan zat padat yang
melekat pada kedua
elektrodenya. Baterai nikel-
kadmium memiliki tegangan
sekitar 1,4V. Dengan membalik
arah aliran elektron, zat-zat
tersebut dapat diubah kembali
seperti zat semula.
c) Sel perak seng
Sel ini mempunyai kuat arus
(I) yang besar dan banyak
digunakan pada kendaran-
kendaraan balap. Sel perak seng
dibuat lebih ringan
dibandingkan dengan sel timbal
seng. KOH adalah elektrolit
yang digunakan dan
elektrodenya berupa logam Zn
(seng) dan Ag (perak).
d) Sel natrium belerang
Sel natrium belerang ini
dapat menghasilkan energi
listrik yang lebih besar dari sel
perak seng. Elektrodenya adalah
Na (natrium) dan S (sulfur).
3. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar adalah sel yang
menggunakan bahan bakar seperti campuran
hidrogen dengan oksigen atau campuran gas
alam dengan oksigen. Sel bahan bakar ini
biasanya digunakan untuk sumber energi
listrik pesawat ulang-alik, pesawat Challenger
dan Columbia. Yang berperan sebagai katode
adalah gas oksigen dan anodanya gas
hidrogen. Masing-masing elektrode
dimasukkan kedalam elektrode karbon yang
berpori-pori dan masing-masingnya elelktrode
digunakan katalis dari serbuk platina.
Katoda: menghasilkan ion OH
-

O
2(g)
+ 2H
2
O
(l)
+ 4e
-
4OH
-
(aq)


Anoda: dari katode bereaksi dengan gas H
2

H
2(g)
+ 2OH
-
(aq)
2H
2
O
(l)
+ 2e
-


Reaksi selnya adalah:
O
2(g)
+ 2H
2(g)
2H
2
O
(l)

Anda mungkin juga menyukai