Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Sel Elektrolisis

Elektroplating pada Besi dengan Logam Tembaga

Dibuat Oleh
Aditya Wisnu Yudha Marsudi
XII MIPA 6

Guru Pengajar
Ibu Nining Suhaeni, S.Si

Sekolah Menengah Atas 1 Babelan


Jalan Taman Kebalen Indah,Bekasi,Jawa Barat
Tahun ajaran 2021/2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Sel Elektrolisis Elektroplating pada Besi menggunakan Logam Tembaga” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Kimia. Selain itu, laporan praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang penerapan sel elektrolisis dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nining Suhaeni, S.Si selaku guru mata
pelajaran Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai sel elektrolisis.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan praktikum ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga laporan praktikum yang saya lakukan ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bekasi, 13 Oktober 2021

Aditya Wisnu Yudha Marsudi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.4 Metode Pengamatan .................................................................................................... 1
1.5 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
2.1 Elektroplating .............................................................................................................. 3
2.2 Elektrolisis dan Sel ...................................................................................................... 4
2.3 Elektroda ...................................................................................................................... 5
2.4 Tipe Elektrolisis ........................................................................................................... 5

BAB III METODE MERANCANG ........................................................................... 7


3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................. 7
3.2 Cara Kerja .................................................................................................................... 7

BAB 1V PEMBAHASAN ............................................................................................... 8


4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................................ 8
4.4 Penjelasan Penelitian .................................................................................................. 10

BAB V KESIMPULAN ................................................................................................. 11
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 11
5.2 Saran ........................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................12


LAMPIRAN ...................................................................................................................... 13
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang


Pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas penelitian Kimia, dan
memberikan informasi mengenai hasil uji coba enyusun ating pada media logam, supaya
dapat bermanfaat dan menambah informasi tentang hasil uji coba yang diperoleh, bagi kami
orang yang membaca laporan ini. Elektrolisis adalah proses perubahan kimia menjadi listrik.
Salah satu penerapan ilmu ini adalah penyepuhan logam. Seringkali kita temukan logam,
terutama logam yang terbuat dari emas, perak dan lain sebagainya.
Dengan penerapan elektrolisis enyusun melapisi logam yang mengalami perkaratan
maupun pemudaran warna asli logam,dan membuat tampilan logam lebih baik dari
sebelumnya yang biasa dikenal dalam kehidupan sehari hari sebagai penyepuhan.
Sebenarnya, proses  penyepuhan ini tidak terlalu sulit. Maka dari itu, dalam laporan ini saya
membahas mulai dari dasar teori uji praktikum, proses, cara kerja kegiatan percobaan uji
coba enyusun ating,  pembahasan mengenai materi elekrolisis, dan hasil yang di dapatkan
dari elektrolisis tersebut.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana terjadinya proses enyusun ating(penyepuhan)?
2. Bagaimana hubungan elekroplating dengan elektrolisis?
3. Reaksi apa yang terjadi dalam proses enyusun ating?

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses enyusun ating(penyepuhan)
2. Untuk mengetahui hubungan enyusun ating dengan elektrolisis
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses enyusun ating

1.4 Metode Penelitian


Dalam enyusun laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk menyyusun
laporan penelitian ini, diantaranya :
a. Studi Kepustakaan Dengan metode ini, penulis mencoba untuk mencari materi-materi
yang mendukung  penulisan laporan inidari beberpa sumber buku dan melakukan
browsing di internet.  
b. Observasi Dengan metode ini, penulis melakukaatan penelitian dengan langsung ke
lapangan untuk meihat dan menganalisis serta meneliti yang diteliti.

1
1.5 Manfaat
1. Memberikan informasi tentang proses penyepuhan
2. Memberikan informasi tentang hubungan elektroplating dengan elektrolisis
3. Memberikan informasi tentang reaksi yang terjadi dalam proses elektroplating

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Eklektroplating
Elektroplating(penyepuhan) merupakan proses pelapisan logam dengan logam yang
lebih tipis melalui prinsip bahwa logam yang akan disepuh diperlakukan sebagai katoda, dan
logam penyepuh diperlakukan sebagai anoda. Dalam penyepuhan, kedua elektroda
dimasukkan dalam larutan elektrolit, yaitu larutan yang mengandung ion logam penyepuh.
Elektroplating sebagai pelapisan logam pada benda padat konduktif dengan bantuan arus
listrik. Jika akan menyepuh benda dengan krom(H2CrO4).
Pada elektroplating maka logam dasar seperti  besi, tembaga, seng, dan aluminium
dilapisi oleh berbagai variasi logam yang kebanyakan adalah tembaga, nikel, krom, emas,
platinum, paladium, perak. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating
dikategorikan sebagai proses  pengerjaan akhir (metal finishing).
Secara sederhana, elektroplating dapat diartikan sebagai  proses pelapisan logam,
dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan
partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis. Pelapisan logam dapat berupa lapis
seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material.
Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan adalah larutan
elektrolisisnya. Elektroplating bertujuan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk
memperbaiki tampilan. Elektroplating adalah cacra yang digunakan untuk melapisi
permukaan logam besi dengan logam yang tahan terhadapa karat seperti nikel dan krom.
Hasail elektroplating yan tahan lama terhadap goresan. Oleh karena itu, pelapisan jenis ini
sering digunakan pada perhiasan, kursi besi, pelek kendaraan bermotor.
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu
material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah
bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas
konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun
tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya. Karena
itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat
teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga
memperindah tampilan.
Proses elektroplating merupakan kebalikan dari proses korosi. Dikatakan kebalikan
dari  proses korosi karena pada proses elektroplating yang mengalami penyusutan yaitu pada
anoda (bahan pelapis) yang akan mengendap pada permukaan katoda.
Proses elektroplating biasanya dilakukan dalam suatu bejana yang disebut sel
elektrolisa yang berisi cairan elektrolit/rendaman. Pada rendaman ini tercelup paling tidak

3
dua elektroda yang masing-masing dihubungkan dengan arus listrik, terbagi menjadi kutub
positif (+) dan negatif (-) dikenal sebagai anoda (+) dan katoda (-). Anoda dalam larutan
elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak larut. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai
penghantar arus listrik saja sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus
listrik juga sebagai  bahan baku pelapis. Katoda dapat diartikan sebagai benda kerja yang
akan dilapisi, dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus listrik. Elektrolit berupa
larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel bermuatan positif
atau negatif.

Dapat dijelaskan pula bahwasanya pada anoda terjadi oksidasi, sedangkan pada
katoda terjadi reduksi. Ion yang bergerak sedangkan yang menuju ke katoda disebut kation.
Bila arus listrik dialirkan di antara kedua elektroda (anoda dan katoda) di dalam larutan
elektrolit, maka muatan ion positif akan ditarik oleh katoda, sedangkan ion bermuatan negatif
berpindah ke arah elektroda bermuatan positif (anoda). Ion-ion tersebut dinetralisisr oleh
kedua elektroda dan larutan elektrolit yang hasilnya diendapkan pada katoda.
 
Unsur - unsur Pokok Proses Elektroplating :
 
1. Sirkuit luar 

Sirkuit luar terdiri dari sumber arus DC dan peralatan terkait seperti Amperemeter,
Voltmeter, dan alat pengatur tegangan dan arus.

2. Katoda

Katoda ialah elektroda negatif yang merupakan benda kerja yang akan dilapisi.
Katoda atau  benda kerja dapat memiliki bentuk dan dapat terbuat dari beraneka
logam, yang terpenting katoda harus memiliki kumpulan atom-atom yang terikat
dimana elektron - elektronnya dapat  bergerak bebas sehingga proses lapis listrik
dapat berlangsung dengan baik dan logam dapat menempel kuat pada katoda.

3. Larutan pelapis

Di dalam larutan pelapis terdapat ion - ion logam pelapis.

4. Anoda

Anoda adalah elektroda positif yang merupakan logam pelapis.

 
2.2 Elektrolisis dan Sel

Dalam Sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan,dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam
arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial
sel akan diinduksi.Dengan kata lain,reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi
dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis.Pengecasan baterai timbal adalah contoh
elektrolisis. Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan

4
reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai
aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam
kehidupan sehari-hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi
listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan.Air, H2O, dapat
diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis.Proses ini akan mengurai air
menjadi unsur-unsur  pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2H2O(l) ~> 2H2(g) + O2(g)

Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta.Yang membedakan sel


elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan
sumber arus (umumnya baterai, aki). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis,
ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun
lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan
elektroda inert,seperti Grafit (C),Platina (Pt),dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai
tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi
oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab
memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda.
Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi
endapan logam.

2.3 Elektroda
 
Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolitik ketika arus listrik
memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi berlangsung disebut
sebagai katoda yang merupakan kutub negatif(penarik elektron), sedangkan elektron dimana
proses oksidasi berlandsung disebut anoda yang merupakan kutub positif (pelepas ektron).

Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan elektron-elektron dari atom-atom logam


netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan. Berbagai anoda dipergunakan pada
elektroplating. Ada anoda inert, ada anoda aktif (terkorosi). Anoda dapat merupakan logam
murni, dapat pula sebagai alloy. Katoda biasanya tidak mengalami korosi, walaupun mungkin
menderita kerusakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Dalam larutan, ion-ion positif bergerak
ke katoda dan ion-ion negatif bergerak ke anoda. Adapun logam yang biasa digunakan
sebagai elektroda adalah logam yang tidak larut dalam larutan elektrolit yang digunakan
sebagai  pelapis.

2.1Tipe Elektrolisis

Ada dua tipe elektrolisis,yaitu elektrolisis leburan dan elektrolisis larutan. Pada proses
elektrolisis leburan, kation tereduksi di katoda dan anion teroksidasi di anoda. Sebagai
contoh,  berikut ini adalah reaksi elektrolisis leburan garam NaCl (istilah sel Downs) :

5
Katoda (-) : 2 Na^+(l) + 2e^- ~> 2 Na(s).................................................(1)
Anoda (+) : 2 Cl^-(l) ~> Cl2(g) + 2e^-....................................................(2)
Reaksi Sel : 2 Na^+(l) + 2 Cl^-(l) ~> 2 Na(s) + Cl2(g)

Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di


katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda. Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan
ion Na^+.

Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki E°red yang lebih besar
dibandingkan ion Na^+. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na^+.
Olehsebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air. Sementara,berdasarkan Tabel
Potensial Standar Reduksi, nilai E°red ion Cl^- dan air hampir sama. Oleh karena oksidasi
air memerlukan potensial tambahan (overvoltage), maka oksidasi ion Cl^- lebih mudah
dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl^-.
Dengan demikian, reaksi yang terjadi  pada elektrolisis larutan berikut :
 
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2e^- ~> H2(g) + 2 OH^-(aq).............................(1)
Anoda (+) : 2 Cl^-(aq) ~>Cl2(g) + 2e^-..............................................(2)
Reaksi Sel : 2 H2O(l) + 2 Cl^-(aq) ~> H2(g) + Cl2(g) + 2 OH^-(aq)

Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion
OH^- (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH^- pada
katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda
setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp).Dengan demikian, terlihat bahwa produk
elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.

 
 

BAB III
METODE MERANCANG

3.1 Alat dan Bahan


1. 2 buah baterai 1,5 V
2. Lakban
3. 2 buah kabel
4. 1 lilitan kabel tembaga
5. 1 buah paku besi
6. 1 buah bohlam kecil
7. 200 ml air
8. Cairan pembersih toilet 17% HCl

3.2 Cara Kerja


1. Pastikan 2 buah baterai 1,5 V sudah disambung dengan lakban,
2. Lilitkan paku dan kabel tembaga pada ujung kabel yang sudah ditempel pada baterai,
3. Uji apakah listrik pada baterai mengalir dengan bohlam kecil,
4. Tuangkan 17% HCl sebanyak 1 tutup botol cairan pembersih toilet,
5. Masukkan paku(katoda) dan tembaga(anoda) kedalam larutan HCl,
6. Tunggu +- 8 menit terlebih dahulu,
7. Lalu, angkat paku dan tembaga dari larutan HCl,
8. Hasilnya, warna tembaga menjadi lebih terang dan tembaga pada paku mengalami
penebalan.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


`> Gambar a : Alat dan bahan elektroplating pada besi dengan logam tembaga

`>Gambar b : Timbulnya gelombang gas dalam larutan

8
`>Gambar c : Tembaga pada paku mengalami penebalan
`>Gambar d : Warna Tembaga menjadi terang

9
`>Gambar e : Perbedaan sebelum dan sesudah elektroplating
4.2 Penjelasan Peneltian
Timbulnya gelombang gas dalam larutan membuktikan terdapat aliran listrik dalam
larutan, aliran listrik inilah yang menandai peristiwa elektrolisis. Dapat kita ketahui juga paku
sebagai katoda mengalami reduksi dan tembaga sebagai amoda mengalami oksidasi. Hasil
dari percobaan elektroplating ini, adalah warna tembaga mencajadi lebih terang dan tembaga
pada paku mengalami penebalan.

10

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Penyepuhan adalah pelapisan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk
memperindah penampilan dan pencegahan korosi. Benda yang akan disepuh dijadikan katode
dan logam penyepuh sebagai anode. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan
elektrolit dari penyepuh seperti pada penyepuhan tembaga adalah CuSO4 dan Dan lamanya
proses penyepuhan mempengaruhi ketebalan lapisan logam penyepuh pada logam yang
disepuh.

5.2 Saran
1. Elektrolisis tidak terlalu sulit hingga bisa di coba sendiri di rumah dengan bahan yang
sederhana.
2. Selain perhiasan lebih baik, penyepuhan dengan elektrolisis bisa menambah
keterampilan.
3. Apabila ingin memperindah perhiasan atau logam lainnya, tidak perlu biaya  banyak.
Apalagi harus membeli perhiasan yang baru. Cukup dengan di sepuh menggunakan
metode elektrolisis.

11

DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/tOYxH2bn8iQ, diakses pada 13 Oktober 2021 pukul 12.05.
https://www.academia.edu/35244072/LAPORAN_PENELITIAN_Elektroplating_Koin_Loga
m, diakses pada 13 Oktober 2021 pukul 13.01.
https://www.academia.edu/30533173/LAPORAN_PRKATIKUM_PELAPISAN_LOGAM_d
ocx, diakses pada 13 Oktober 2021 pukul 13.46.
http://serbaserbicampuran.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-kimia-
penyepuhan.html , diakses pada 13 Oktober 2021 pukul 14.14.

12

LAMPIRAN
13

Anda mungkin juga menyukai