Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Korosi



OLEH
NAMA : DWI YOGO PRASETYO
KELAS : XII-IPA-2
NO. ABSEN : 26


SMA NEGERI 1 MLATI
TAHUN PELAJARAN 2012-2013

1

A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan faktor faktor yang
mempengaruhi berlangsungnya korosi dan membandingkan cepat lambatnya
proses korosi logam terhadap senyawa lain.

B. DASAR TEORI
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam bahas sehari-hari korosi disebut perkaratan. contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi sedangkan
oksigen(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida
atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe
2
O
3
xH
2
O, suatu zat padat
berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anoda, di mana besi mengalami
oksidasi.


Electron yang dibebaskan di anoda mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang berlaku sebagai katoda, di mana oksigen tereduksi.


atau


Ion besi(II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa terhidrasi,
Fe
2
O
3
xH
2
O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
2

bertindak sebagai anoda dan bagian mana yang bertindak sebagai katode
bergantung pada faktor, misalnya pengotor atau perbedaan rapatan logam itu.
2. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Korosi
Faktor yang berpengaruh dan mempercepat korosi yaitu :
a.Air dan kelembapan udara
Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses
korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembap) akan
mempercepat berlangsungnya proses korosi.
b.Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk
melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih
mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Oleh karena itu, air hujan
(asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab korosi yang utama.
c.Adanya oksigen
Pada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.
d.Permukaan logam
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub
muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode.
Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar
terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode
dan katode.
e.Letak logam dalam deret potensial reduksi
Korosi akan sangat cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah,
sedangkan logam yang potensialnya lebih tinggi justru lebih awet.



3

3. Pengaruh Logam Lain terhadap Korosi Besi
Dari kehidupan sehari-hari, kita ketahui bahwa besi yang dilapisi zink
akan tahan karat, sedangkan besi dengan kontak tembaga berkarat lebih
cepat.
4. Cara-cara Pencegahan Korosi Besi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur barang
atau yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah
dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat(stainless steel). Akan tetapi,
proses ini terlalu mahal untuk membanyakkan besi.
Berikut adalah cara yan dapat digunakaan untuk mencegah korosi pada
besi.
a. Mengecat
Cat dapat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
b. Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan
gemuk akan mengurangi kontak besi dengan air.
c. Dibalut dengan plastic
diterapkan dalam pembalutan rak piring dan keranjang sepeda
dengan plastic. plastic dapat menghindarkan kontak besi dengan udara
dan air.
d. Tin plating(pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuet dari besi yang dilapisi dengan timah.
Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating.
Timah merupakan logam yang tahan karat. Lapisan akan menghindarkan
kontak besi dengan udara dan air.
Apabila lapisan timah ada yang rusak, maka timah justru
mempercepat korosi besi. Karena, potensial reduksi besi lebih negative
4

daripada timah( ). Akan tetapi hal
itu diharapkan untuk mempercepat hancurnya kaleng-kaleng bekas.
e. Galvanisasi(pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telepon, badan mobil, dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi
dari korosi meskipun lapisannya tidak utuh. Hal tersebut terjadi karena
suatu mekanisme yang disebut perlindungan katoda. Oleh karena
potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak
dengan dengan zink akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi
sebagai katoda. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink mengalami
oksidasi.
f. Chromium plating (pelapisan dengan chromium)
Untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, besi dapat
dilapisi dengan chromium. Sama halnya dengan zink, chromium dapat
member perlindungan sekalipun lapisan chromium adayang rusak.
g. Sacrificial protection(pengorbanan anoda)
magnesium adalah logam yang lebih aktif daripada besi. jika logam
aluminium dikontakkan dengan besi, makan magnesium itu akan berkarat
tetapi besi tidak. cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang
dikubur dalam tanah atau kapal laut. secara periodic, aluminium hrus
diganti.
5. Korosi Aluminium
Aluminium berkarat dengan cepat membentuk oksida aliminium. Akan
tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk.
Lapisan itu melekat kuat pada permukaan logam, segera melindungi logam
di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut. Lapisan oksida pada permukaan
5

aluminium dapat dibuat lebih tebal melalui proses elektrolisis yang disebut
anodizing.

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. 12 buah tabung reaksi
b. 1 buah tabung reaksi
c. Pembakar spiritus
d. Kaki tiga
e. Karet gelang
f. Plastik
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Minyak goreng
b. Udara kosong
c. Larutan CaCl
2

d. NaCl
e. KOH

f. Air suling
g. Air garam
h. Air biasa
i. Tiner

D. CARA KERJA
1. a. Tabung reaksi I :
1) Panaskan air suling hingga mendidih
2) Masukkan air suling tersebut ke dalam tabung reaksi
3) Taruh besi ke dalam larutan tersebut
4) Tutup tabung reaksi dengan plastik dan ikat dengan karet gelang.
b. Tabung reaksi II:
1) Masukkan minyak goreng ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut.
c. Tabung reaksi III:
1) Masukkan paku ke dalam tabung reaksi.

6

d. Tabung reaksi IV:
1) Masukkan larutan cacl
2
ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut
3) Tutup tabung reaksi dengan plastik dan ikat dengan karet gelang.
e. Tabung reaksi V:
1) Masukkan larutan nacl ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut.
f. Tabung reaksi VI:
1) Masukkan larutan KOH ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut.
g. Tabung reaksi VII:
1) Masukkan air suling ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut.
h. Tabung reaksi VIII:
1) Masukkan larutan air garam ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam larutan tersebut
i. Tabung reaksi IX:
1) Masukkan air ke dalam tabung reaksi, tambahkan paku ke dalamnya
2) Tutup tabung reaksi dengan plastik dan ikat dengan karet gelang.
j. Tabung reaksi X:
1) Panaskan air hingga mendidih, masukkan ke dalam tabung reaksi
2) Masukkan paku ke dalam larutan tersebut
3) Tutup tabung reaksi dengan plastik dan ikat dengan karet gelang.
k. Tabung reaksi XI:
1) Masukkan air ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam tabung reaksi.

7

l. Tabung reaksi XII:
1) Masukkan tiner ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan paku ke dalam tabung reaksi.
2. Taruh pada rak tabung reaksi
3. Amati tiap satu hari sekali
4. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
E. HASIL PENELITIAN
Tabel 0.1, Hasil Pengamatan Korosi Pada Besi
TABUNG KE-
HARI KE-
1 2 3 4 5 6
1. Air suling panas
tetutup
+ + + + + ++
2. Minyak Goreng - - - - - -
3. Udara Kosong
tertutup
- - - - + +
4. CaCl
2
tertutup + ++ ++ +++ +++ +++
5. NaCl ++ +++ +++ +++ ++++ ++++
6. KOH - - - - - -
7. Air Suling ++ ++ +++ +++ ++++ +++++
8. Air Garam + +++ +++ +++ +++ +++++
9. Air Tertutup + ++ +++ +++ +++ +++
10. Air panas
tertutup
+ +++ +++ +++ +++ ++++
11. Air + ++ +++ +++ +++ +++
12. Tiner - - - - - -

8

Keterangan:
1. - = tidak terjadi korosi
2. + = korosi sangat sedikit
3. ++ = korosi sedikit
4. +++ = korosi cukup banyak
5. ++++ = korosi banyak
6. +++++ = korosi sangat banyak

F. PEMBAHASAN
1. Tabung I
Dari hasil pengamatan bahwa tabung yang berisi paku dan air yang
dididihkan, pakunya seharusnya mengalami korosi yang lebih cepat
dibanding tabung berisi paku dan air suling biasa hal ini dikarenakan suhu
pada air suling mendidih lebih tinggi dari pada air suling biasa, makin
tingginya suhu ini menyebabkan reaksi kimia lebih cepat terjadi yang
berakibat lebih cepatnya korosi terjadi.
Tetapi karena tabungnya di tutup maka oksigen yang ada lebih sedikit
maka makin sedikit pula yang diikat air untuk membuat paku mengalami
korosi. Jadi, korosi yang terjadi lebih lambat.
2. Tabung II
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi minyak
goreng pakunya tidak mengalami korosi hal ini di karenakan minyak goreng
tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara sehingga walaupun keadaan
tabung terbuka dari udara paku tidak akan mengalami korosi.
3. Tabung III
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa paku di tabung mengalami korosi.
Hal ini dikarenakan pada tabung yang ditutup dan udara kosong hanya
9

sedikit mengandung oksigen dan tidak ada air hal inilah yang membuat
korosinya sangat lambat.
4. Tabung IV
Dari hasil pengamatan didapat bahwa paku pada tabung CaCl
2
mengalami korosi yang lambat hal ini dikarenakan CaCl
2
termasuk garam
mengandung ion Cl, ion Cl sangat reaktif sehingga menyebabkan korosi.
Namun karena tabung ditutup maka oksigen lebih sedikit, jadi oksigen yang
diikat oleh CaCl
2
lebih sedikit dan menyebabkan korosi lambat.
5. Tabung V
Menurut hasil pengamatan paku yang ada di tabung berisi NaCl
mengalami korosi yang cepat, hal ini dikarenakan sifat asam yang ada pada
NaCl mempercepat laju korosi.
6. Tabung VI
Menurut hasil pengamatan paku yang ada di tabung berisi KOH tidak
mengalami korosi sebab larutan KOH bersifat basa. Sifat basa mencegah
terjadinya korosi pada paku.
7. Tabung VII
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi paku dan
air suling mengalami korosi hal ini dikarenakan air suling mengikat oksigen
di udara dan menyebabkan korosi pada paku.
8. Tabung VIII
Menurut hasil pengamatan diketahui bahwa paku yang di letakan di
dalam tabung berisi air garam mengalami korosi. Hal ini dikarenakan air
garam adalah senyawa elektrolit yang menyebabkan pergerakan elektron
semakin tinggi dan cepat terjadi korosi.
9. Tabung IX
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa korosi yang terjadi pada tabung
berisi air lalu tabungnya ditutup mengalami korosi yang cukup cepat jika
dibanding tabung berisi air biasa, hal ini seharusnya tidak tejadi karena pada
tabung tertutup oksigenya lebih sedikit dibanding tabung dengan air terbuka.
Namun, dalam penelitian ini tidak terbukti karena terjadi kesalahan saat
mengamati proses korosi.

10


10. Tabung X
Dari hasil pengamatan bahwa tabung yang berisi paku dan air yang
dididihkan, pakunya seharusnya mengalami korosi yang lebih cepat
dibanding tabung berisi paku dan air biasa hal ini dikarenakan suhu pada air
mendidih lebih tinggi dari pada air biasa, makin tingginya suhu ini
menyebabkan reaksi kimia lebih cepat terjadi yang berakibat lebih cepatnya
korosi terjadi.
Tetapi karena tabungnya di tutup maka oksigen yang ada lebih sedikit
maka makin sedikit pula yang diikat air untuk membuat paku mengalami
korosi. Jadi, korosi yang terjadi lebih lambat.
Namun, dalam penelitian ini tidak teerbukti karena kesalahan pada saat
mengamati proses korosi.
11. Tabung XI
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi paku dan
air mengalami korosi hal ini dikarenakan air mengikat oksigen di udara dan
menyebabkan korosi pada paku.
12. Tabung XII
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi tiner
pakunya tidak mengalami korosi hal ini di karenakan minyak tanah tidak
dapat berikatan dengan oksigen di udara sehingga walaupun keadaan tabung
terbuka dari udara paku tidak akan mengalami korosi.

G. PERMASALAHAN
1. Paku manakah yang terjadi korosi paling cepat?
Jawab: Tabung reaksi yang berisi air garam dan air suling
2. Paku manakah yang terjadi korosi paling lambat?
Jawab: Tabung reaksi yang berisi udara kosong dan ditutup
3. Paku manakah yang tidak terjadi korosi?
Jawab: Tabung reaksi yang berisi minyak tanah dan minyak goreng.


11

4. Jelaskan hal apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi!
Jawab:
a. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) DO berperan dalam
sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan
korosi akan naik.
b. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) konsentrasi
TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan
penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS.
Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh
karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.
c. pH dan Alkalinitas mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya
pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
d. Temperatur makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi
dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan
korosi.
e. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa
logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi,
akan mudah terkorosi.

H. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut di atas dapat diketahui bahwa:
1. Korosi dapat terjadi bila terdapat air dan oxygen .
2. Korosi terjadi dalam suasana asam dan netral, pada suasana basa tidak
terjadi reaksi
3. Dalam larutan garam seperti NaCl tetap terjadi reaksi, karena terdapat unsur
asam dalam larutan tersebut
4. a. Reaksi y ang tidak mengalami korosi adalah minyak goreng, tiner, dan
larutan KOH.
12

b. Reaksi yang mengalami korosi adalah air suling yang
dipanaskan(tertutup), udara kosong(tertutup), larutan CaCl
2
(tertutup),
larutan NaCl, air suling, air garam, air(tertutup), air panas(tertutup), dan air.
5. Kecepatan korosi:
Minyak goreng dan tiner < KOH < CaCl
2
,air, dan air <
panas < NaCl dan air panas air suling dan air garam.

I. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael, Sunardi.(2010).KIMIA UNTUK SMA KELAS XII. Jakarta:
Erlangga
www.catatanhariansonya.blogspot.com
www.yu-mhi.blogspot.com
Mlati, Oktober 2012
Peneliti,

Dwi Yogo Prasetyo

Anda mungkin juga menyukai