Anda di halaman 1dari 4

Sejarah

(Tugas 2)

Dibuat Oleh
Aditya Wisnu Yudha Marsudi
XII MIPA 6

Guru Pengajar
Bpk. Heru Priatna

Sekolah Menengah Atas 1 Babelan


Jalan Taman Kebalen Indah,Bekasi,Jawa Barat
Tahun ajaran 2021/2022
1. Dari beberapa tokoh tersebut, siapakah diantara mereka yang kamu kagumi,
dan berikan alasannya kenapa!
=

Saya sangat mengagumi Bung Tomo...

Bicara soal sosok Bung Tomo, tentu hal yang paling diingat adalah pose
dirinya ketika berpidato dengan lantang. Jarinya menunjuk-nunjuk dan mata yang
seolah tak punya rasa takut itu terbukti mampu menangkal penjajah yang ingin masuk
kembali ke wilayah Republik Indonesia.

Bung Tomo sesungguhnya adalah sosok seorang pejuang yang konsisten yang
tetap berjuang dengan kesederhanaan sikap dan tindakan, ketajaman pikiran yang
kritis dan lugas, serta keberaniannya yang tanpa gentar. Beliaulah seorang patriot
yang sangat mencintai tanah air dan selalu berada di pihak rakyatnya. Beliau berjuang
tidak hanya pada masa Revolusi Fisik (1945-1949), namun juga masa sesudah itu,
yakni masa kepemimpinan Presiden Soekarno dan masa kepemimpinan Presiden
Soeharto (Orde Baru).

Beliau memang pantas menjadi idola bagi semua rakyat Indonesia, terutama
bagi generasi alpha yang berada di Indonesia ataupun dunia dunia.

2. Deskripsikan tentang pemikirannya yang terkait dengan masalah integrasi


bangsa!
=

Integrasi bangsa adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah


tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat. Integrasi bangsa berasal dari dua kata
yaitu integrasi dan bangsa. Integrasi adalah kondisi pembauran dari berbagai
komponen yang berbeda. Pembauran ini pada akhirnya akan membentuk sebuah
kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan bangsa adalah penggabungan beberapa
kelompok yang memiliki prinsip yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dengan kata lain integrasi bangsa adalah sebuah cerminan atau representasi kesatuan
sebuah bangsa di mata dunia.

Bung Tomo merupakan salah satu  tokoh dalam peristiwa pertempuran 10


November  1945  di  Surabaya.  Pasca  Proklamasi  Kemerdekaan  Bung  Tomo
berhasil mengajak rakyat Surabaya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan
Indonesia  dari serangan  pasukan  Sekutu  dan  NICA.  Kedekatan  dengan  rakyat
inilah  yang membuat Bung  Tomo  populer.  Bung  Tomo  mempunyai  cara  yang
berbeda  dalam  perjuangan  mempertahankan  kemerdekaan  di  Surabaya    Ulasan
tentang peranan Bung Tomo masih sedikit, oleh karena itulah penulis mengangkat
judul Peranan Bung Tomo Dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Surabaya.
Rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah  (1)  bagaimana  riwayat hidup Bung
Tomo, (2) bagaimana situasi  politik kota Surabaya pasca Proklamasi Kemerdekaan, 
dan  (3)  bagaimana  peranan Bung  Tomo  dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia di Surabaya pada tahun 1945. Tujuan penelitian ini adalah (1) 
mendeskripsikan  riwayat  hidup  Bung  Tomo,  (2)  mendeskripsikan  situasi politik
kota Surabaya pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan  (3)
mendeskripsikan  peranan  Bung  Tomo  dalam  Mempertahankan  Kemerdekaan
Indonesia di Surabaya pada tahun 1945.

Penelitian  ini  menggunakan  metode  sejarah  yang  antara  lain  meliputi


pemilihan  topik,  heuristik,  kritik,  interpretasi,  dan  historiografi. Hasil  penelitian
yang  diperoleh  adalah Bung  Tomo  lahir  dalam  lingkungan  kampung  Surabaya,
tepatnya di daerah Blauran. Akibat depresi ekonomi pada tahun 1930-an, keluarga
Bung  Tomo  harus  berjuang  hidup  dibawah  tekanan.  Bung  Tomo  sendiri  ikut
bekerja membantu orang tuanya.  Jiwa kebangsaan Bung Tomo terasah ketika ikut
dalam KBI  (Kepanduan Bangsa  Indonesia).  Prestasi  terbaik Bung  Tomo  dalam
KBI adalah memperoleh lencana elang. Prestasi ini membuat Bung Tomo menjadi
terkenal  di  kampungnya.  Ditambah  lagi  Bung  Tomo  mempunyai  kemampuan
dalam hal  tulis-menulis yang mengantarkannya menjadi wartawan Domei. Daya
tarik  inilah  yang  membuat  PRI  (Pemuda  Republik  Indonesia)  merekrut  Bung
Tomo dan menempatkannya dalam seksi penerangan.

Berita Proklamasi Kemerdekaan pertama kali diketahui oleh Bung Tomo,


Yacob,  dan  R.  Sumadi.  Bung  Tomo  kemudian  membuat  pengumuman  yang
ditempel  di  depan  kantor  berita  Domei  dan  bisa  dibaca  oleh  rakyat.  Pasca
menerima  berita  Proklamasi  dengan  segera  di  Surabaya  diadakan  peralihan
pemerintahan  dan  perebutan  senjata  dari  Jepang. Bung  Tomo  turut  serta  dalam
perundingan  dengan  pihak  Jepang  dalam  rangka mendapatkan  persenjataan  dari
Jepang.

Bung  Tomo  ikut  andil  dalam  perjuangan mempertahankan  kemerdekaan


Indonesia  di  Surabaya. Bung  Tomo membentuk  BPRI  (Barisan  Pemberontakan
Rakyat  Indonesia)  yang  bertujuan  menampung  para  rakyat  untuk  bersiap
menghadapi  datangnya  pasukan  Inggris  dan  NICA.  Pembentukan  BPRI  ini
berawal  dari  rasa  kecewa  Bung  Tomo  ketika  melihat  kondisi  Ibukota  Jakarta,
dimana  orang-orang  Belanda  maupun  Sekutu  bebas  berkeliaran  di  jalanan
Ibukota.  BPRI  mempunyai  senjata  ampuh  dalam  menggerakkan  massa,  yaitu
Radio  Pemberontakan.  Pidato  Bung  Tomo  di  Radio  Pemberontakan  berhasil
memberikan  semangat  kepada  rakyat  untuk  terus  berjuang  mempertahankan
kemerdekaan di Surabaya. Memang Bung Tomo seringkali melakukan kesalahan
dalam memberikan  informasi melalui radio,  tapi berkat Radio Pemberontakan  ini
pula terjalin komunikasi antar laskar pejuang.

Bagi  rekan-rekan  mahasiswa  yang  berminat  pada  periode  revolusi,


penelitian  tentang  Bung  Tomo  bisa  dikaji  lebih  lanjut.  Penulisan  tentang  Bung
Tomo ini bisa dilajutkan dari periode pasca revolusi. Pada peristiwa pertempuran
Surabaya  10 November  1945 masih  ada  tokoh-tokoh  yang belum dikaji,  seperti
Dul  Arnowo,  Residen  Sudirman,  drg.  Murtopo  yang  juga  mempunyai  peran
penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Surabaya.

Kesimpulan pemikiran Bung Tomo terkait masalah integrasi bangsa,


ialah dengan selalu berjuang dalam mempertahnkan kedaulatan bangsa dengan cara
apapun itu. Baik itu dengan cara ikut bertempur secara langsung melawan penjajah,
atau seperti Bung Tomo yaitu dengan pidato – pidatonya yang mengajak semua
masyarakat Indonesia untuk terus berjuang dalam menjaga NKRI.

Anda mungkin juga menyukai