PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan
golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun,
karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk
senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-Unsur kimia terdapat
di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun
campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas
(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam
merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya.
Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat,
dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah
ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik
lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur – unsur golongan 5A sampai dengan 8A ?
2. Apa saja sifat – sifat unsur golongan 5A sampai dengan 8A?
3. Apa saja kelimpahan, dampak, pembuatan dan manfaat dari unsur golongan 5A
sampai dengan 8A ?
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa saja unsur – unsur yang terdapat pada golongan ke 5A sampai
dengan 8A
2. Mengetahui sifat – sifat unsur golongan 5A sampai dengan 8A
3. Mengetahui kelimpahan, dampak, pembuatan serta manfaat dari unsur golongan
5A sampai dengan 8A
Sifat Fisika :
2. Fosforus(P)
a) Unsur ini tidak pernah terdapat dalam keadaan bebas, karena daya gabungnya
terhadap oksigen besar. Senyawaan fosfor yang terdapat di alam antara lain apatit yang
banyak mengandung Ca3(PO4)2 selanjutnya mengandung kapur, CaCl2, dan CaF2
b) Fosforit (kalsium fosfat) terdapat dalam tulang binatang menyusui. Apatit dapat
ditemukan di Propinsi Aceh, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Pulau Jawa.
3.Arsen (Ar)
a) Arsen merupakan unsur yang melimpah secara alami di alam. Arsen jarang
ditemukan dalam bentuk unsur karena arsen biasanya membentuk berbagai macam senyawa
kompleks, bisa berupa trivalen (As+3) atau pentavalen (As+5). Pada umumnya, As+3
berupa As-anorganik, seperti senyawa As-pentoksida, asam arsenat, Pb-arsenat, dan Ca-
arsenat. As organik bisa berupa As+3, maupun As+5 diantaranya asam arsanilat atau bentuk
metilasi. Arsen juga terdapat di dalam tubuh mahluk hidup, baik hewan maupun tanaman
dan bergabung dengan hidrogen atau karbon membentuk As-organik. Kerang dikenal
sebagai hewan dengan kadar arsen organik tinggi.
b) Arsen biasa ditemukan di dalam kerak bumi yaitu pada batuan sedimen dan beku
yang terdistribusi sebagai mineral. Kadar As tertinggi dalam bentuk arsenida dari timah
hitam, perak dan bentuk sulfida dari emas. Mineral lain yang mengandung arsen adalah
arsenopirit (FeAsS), realgar (As4S4), dan orpiment (As2S3). Kandungan arsen di bumi
antara 1,5-2 mg/kg (NAS, 1977). Tanah yang tidak terkontaminasi arsen ditemukan
mengandung kadar As antara 0,240 mg/kg, sedang yang terkontaminasi kadarnya lebih dari
550 mg/kg (Walsh & Keeney, 1975). Keberadaan arsen dalam tanah mampu menular pada
tanaman. Ada tidaknya arsen dalam tanaman digunakan sebagai indikator kandungan arsen
dalam tanah.
5.Bismuth (Bi).
a) Belerang terdapat dalam mineral gipsum (CaSO4.2H2O) dan dalam mineral sulfida yang
merupakan bijih logam
b)Belerang juga terdapat dalam batubara dan minyak bumi sebagai senyawa organik
belerang, dan dalam gas alam terdapat sebagai gas H2S
c) Belerang dalam keadaan molekulnya (S8) terdapat di beberapa daerah vulkanik (gunung
berapi) yang terbentuk dari reaksi H2S dan SO2.
16H2S(g) + 8SO2(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
C. Pembuatan unsur
1. Nitrogen (N)
Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan
ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang
melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk
menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan
hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di
mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada
pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit
menguap terkumpul di dasar kolom.
2. Fosforus(P)
Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas
dengan reaksi seperti berikut.
Ca3(PO4)2(l) + 3SiO2(s) → 3CaSiO3(l) + P2O5(s)
2P2O5(s) + 10C(s) → P4(s) + 10CO(g)
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan
memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.
4.Antimon(Sb)
Sb2S3 digosokkan dengan logam besi (Fe) sehingga sulfidanya akan bereaksi dengan
besi: Sb2S3 + 3Fe →2Sb+3FeS
Selain itu dapat digunakan cara lain yaitu mineral antimony dipanaskan sehingga
membentuk oksida Sb2O3 yang akan direaksikan dengan arang:
Sb2O3 + 3C →4Sb+3CO2
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-kadang
ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.
5. Bismuth (Bi)
Pembuatan ekstrasi unsur Bismut berasal dari Bismuth glance (Bi2SO3) dan Bismuthite
(Bi2O3) dan dimetode ekstrasikan dengan reduksi oksida oleh karbon
2. Fosforus(P)
a) Fosfor sangat beracun, 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal.
b) Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif dengan udara
4. Antimon( Sb)
a) Antimony dan senyawa-senyawanya adalahh toksik (meracun)
b) Secara klinis, gejala akibat keracunan antimony hampir mirip dengan keracunan arsen
c) Dalam dosis rrendah antimony menyebabkan sakit kepala dan depresi , dosis tinggi
antiomon menyebabkan kematian dalam beberapa hari.
5. Bismuth (Bi)
a) Dampak yang paling umum terjadi untuk akibat logam bismuth adalah bekerja ditempat
yang berhubungan erat dengan logam tersebut. Misalnya, seorang tukang ledeng yang
menggunakan banyak solder dapat terkena bismuth dengan bernafas dalam asap dari solder
diruang tertutup.
b) Meskipun bismuth merupakan logam rendah racun, namun apabila kandungan-
kandungan bismuth terlalu banyak maka akan menimbulkan gangguan dalam tubuh.
E. Manfaat Unsur
Nitrogen digunakan untuk membuat pupuk urea dan ZA, bahan pembeku
dalam industri pengolahan makanan, dan mengisi ruang kosong dalam
termometer untuk mengurangi penguapan raksa.
Fosfor merah digunakan dalam pembuatan korek api.Asam fosfat digunakan
untuk pelapisan logam dan memberi rasa masam minuman ringan.
Senyawa arsen digunakan dalam insektisida dan sebagai material
semikonduktor.
Belerang (S)
Terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Belerang terdapat
secara luas dialam sebagai unsur bebas. Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m
dibawah batu karang, pasir, atau tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa
H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam 2 asam amino. Zat murninya tidak berbau, tidak berasa dan memiliki
struktur yang beragam, tergantung kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung
berapi. Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan
berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama adalah SO2, dan SO3.
Selenium (Se)
Ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit.
Penyebaran selenium dikerak bumi tidaklah merata. Hal ini juga umumnya ditemukan
dibebatuan dan tanah. Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk
mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
Telurium (Te)
Kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari
emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara
komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga
panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini. Ada
30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137.
Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan
beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium
memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
Polonium (Po)
adalah. unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang
mengandung radium
2. Belerang (S)
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam
yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan
proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk
mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya
membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk
mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari
ladang gas Alberta.
3. Selenium (Se)
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit
dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong
asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh
dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis
tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan
soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan
niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).
4. Telurium (Te)
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai
senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut
alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium.
Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan
menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
2. Belerang (S)
a) Senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan
berbahaya seperti SO2 dan SO3.
b) SO2 Berbau khas memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan,
sebab apabila terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air
dalam saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan
dan menimbulkan rasa sakit.
c) Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan
asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil seperti minyak dan batu bara akan di
hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa lama di
udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan
3.Selenium (Se)
a) Selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah yang lebih
tinggi daripada jumlah yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik.
b) Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia.
c) Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah dapat
memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan
senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0,2 mg/m3 (selama 8 jam
kerja perhari-40 jam seminggu).
d) Meskipun selenium trace elemen penting, sangat beracun jika diambil secara
berlebihan.
4.Telurium (Te)
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani hati-hati.
Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau
lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai
bau bawang putih.
5. Polonium (Po)
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an. Beberapa
perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus substansi-untuk tidak
menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah dipublikasikan hasilnya.
Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam pupuk fosfat diserap oleh akar
tanaman (seperti tembakau) dan disimpan dalam jaringan. Tembakau tanaman yang
dipupuk dengan fosfat alam yang mengandung polonium,-210 yang memancarkan
d. Telurium (Te)
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya
CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit
listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh
Perusahaan First Solar.
Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan terhadap karat untuk
digunakan dalam permesinan.
Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam
sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
Telurium dapat digunakan untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan
cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas.
Telurium digunakan sebagai komponen utama sumbat peleburan, dan ditambahkan pada
besi pelapisan pada menara pendingin.
e. Polonium (Po)
Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang
melepas neutron saat ditembak partikel alpha.
Dalam percetakan dan alat photografi, polonium digunakan dalam alat yang
mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.
Polonium juga merupakan perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-
pabrik tekstil dan tempat-tempat lainnya
dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik
thermoelectric radioisotop melalui bahan thermoelectric.
Sifat F Cl Br I
Nomor atom 9 17 35 53
2 5 2 5 10 2 5
[Kr] 4d10 5s2
Konfigurasi elektron [He] 2s 2p [Ne] 3s 3p [Ar] 3d 4s 4p
5p5
Jari-jari kovalen
72 99 114 133
(pm)
Jari-jari ion X- (pm) 136 181 195 216
Energi ionosasi
1680 1251 1139 1003
tingkat I (kJ/mol)
Afinitas elektron -328 -349 -324,6 -295,2
Potensial reduksi
2,87 1,36 1,07 0,53
standar, Eo (volt)
Energi ikatan X-X
150,6 242,7 192,5 151
(kJ/mol)
Energi ikatan H-X
562 431 366 299
(kJ/mol)
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Titik didih (oC) -233 -102 -7 144
Titik beku (oC) -188 -35 59 183
Gas (kuning Gas hijau Cair (merah Padat (metalik
Wujud pada 25oC
pucat) kekuningan kecoklatan) gelap)
Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.
Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang
mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut
dalam larutan KI. I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut
nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
3.1.Kesimpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, unsur-
unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika
kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung
unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak
dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat
yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
3.2.Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik dari pembaca makalah ini sangat kami butuhkan untuk membantu
memperbaiki makalah ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
bersedia membaca makalah ini.
https://www.slideshare.net/Imooci/unsur-radoaktif-astatin
http://ffitryac.blogspot.co.id/2014/12/unsur-golongan-va-dan-via.html