Anda di halaman 1dari 19

Kimia

Golongan V A dan VI A
Golongan VA dan VIA

Golongan V A

• Nitrogen (N)
• Fosforus (P)
• Arsen (Ar)
Golongan VI A
• Antimon (Sb)
• Bismuth (Bi)
• Oksigen (O)
• Belerang (S)
• Selenium (Se)
• Telurium (Te)
• Polonium (Po)
01 Terdapatnya

02 Reaksi

03 Cara Pembuatan

04 Kegunaan
Terdapatnya
Golongan V A
b) Fosforus(P)
Kelimpahan 1) Unsur ini tidak pernah terdapat
a) Nitrogen (N) dalam keadaan bebas, karena daya
1) Nitrogen dalam keadaan bebas gabungnya terhadap oksigen besar.
sebagai N2. Nitrogen di udara Senyawaan fosfor yang terdapat di
terdapat kurang lebih 80% dari alam antara lain apatit yang banyak
volume udara. Senyawaan mengandung Ca3(PO4)2 selanjutnya
nitrogen di alam, antara lain : mengandung kapur, CaCl2, dan
Zat telur (protein), amonia, dan CaF2
berbagai senyawa organik. 2) Fosforit (kalsium fosfat) terdapat
2) Tumbuh-tumbuhan, hanya dalam tulang binatang menyusui.
tumbuh- tumbuhan dari keluarga Apatit dapat ditemukan di Propinsi
leguminosa yang mengambil Aceh, Sulawesi Utara, Nusa
nitrogen dari udara. Tenggara Timur, dan Pulau Jawa.
c) Arsen(Ar)
1. Arsen merupakan unsur yang melimpah secara alami di alam. Arsen jarang ditemukan dalam bentuk
unsur karena arsen biasanya membentuk berbagai macam senyawa kompleks, bisa berupa trivalen
(As+3) atau pentavalen (As+5). Pada umumnya, As+3 berupa As-anorganik, seperti senyawa As-
pentoksida, asam arsenat, Pb-arsenat, dan Ca-arsenat. As organik bisa berupa As+3, maupun As+5
diantaranya asam arsanilat atau bentuk metilasi. Arsen juga terdapat di dalam tubuh mahluk hidup,
baik hewan maupun tanaman dan bergabung dengan hidrogen atau karbon membentuk As-organik.
Kerang dikenal sebagai hewan dengan kadar arsen organik tinggi.
2. Arsen biasa ditemukan di dalam kerak bumi yaitu pada batuan sedimen dan beku yang terdistribusi
sebagai mineral. Kadar As tertinggi dalam bentuk arsenida dari timah hitam, perak dan bentuk
sulfida dari emas. Mineral lain yang mengandung arsen adalah arsenopirit (FeAsS), realgar (As4S4),
dan orpiment (As2S3). Kandungan arsen di bumi antara 1,5-2 mg/kg (NAS, 1977). Tanah yang tidak
terkontaminasi arsen ditemukan mengandung kadar As antara 0,240 mg/kg, sedang yang
terkontaminasi kadarnya lebih dari 550 mg/kg (Walsh & Keeney, 1975). Keberadaan arsen dalam
tanah mampu menular pada tanaman. Ada tidaknya arsen dalam tanaman digunakan sebagai
indikator kandungan arsen dalam tanah.
3. Arsen juga terdapat dalam air dan udara dalam bentuk organik dan anorganik. Crecelius (1974)
menunjukkan bahwa 35% arsen anorganik terlarut dalam air hujan. Arsen mampu mencemari air
permukaan dengan kandungan yang bervariasi di setiap daerah tercemar, yaitu berkisar 1 µg/l.
Selain itu As juga terlarut dalam air sumur dalam. Kadar arsen tinggi juga ditemukan pada air di
lokasi di mana terdapat aktivitas panas bumi (geothermal).
d) Antimon( Sb)
1. Bijih utama antimony (stibium)
yaitu stibnite Sb2S3 yang banyak
dijumpai dijumpai di Mexico,
Bolivia, Afrika Selatan dan Cina
2. Dijumpai juga valentinit (Sb2O3)
yang dikenal sebagai stibium putih.
e) Bismuth (Bi).
1. Belerang terdapat dalam mineral gipsum (CaSO4.2H2O) dan dalam mineral
sulfida yang merupakan bijih logam
2. Belerang juga terdapat dalam batubara dan minyak bumi sebagai senyawa
organik belerang, dan dalam gas alam terdapat sebagai gas H2S
3. Belerang dalam keadaan molekulnya (S8) terdapat di beberapa daerah vulkanik
(gunung berapi) yang terbentuk dari reaksi H2S dan SO2.
16H2S(g) + 8SO2(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
4. Molekul belerang juga terdapat di bawah tanah bersama-sama garam sekitar
ratusan meter dari permukaan bumi.
Terdapat
Golongan VI A

a) Oksigen (O)
merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak
bumi. Merupakan komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.
b) Belerang (S)
Terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Belerang terdapat secara luas dialam
sebagai unsur bebas. Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang, pasir, atau tanah
liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan
dan ditemukan dalam 2 asam amino. Zat murninya tidak berbau, tidak berasa  dan memiliki struktur yang
beragam, tergantung kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. Komponen murninya tidak
beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama
adalah SO2, dan SO3.
c) Selenium (Se)
Ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Penyebaran selenium
dikerak bumi tidaklah merata. Hal ini juga umumnya ditemukan dibebatuan dan tanah. Selenium tidak sering
ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
d) Telurium (Te)
Kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa
tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium
didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses
pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan
Jepang  adalah penghasil terbesar unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah
dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam
hanya terdiri dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan
beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan
telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada
konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
e) Polonium (Po)
adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan
yang mengandung radium.
Reaksi
Golongan V A
Reaksi Nitrogen
o Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti
berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
o Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida
dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
o Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti
berikut.
1. 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
2. 6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
3. 6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)
Reaksi Fosfor
• Reaksi fosfor dengan Air
Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab dalam proses yang
dikenal sebagai chemiluminescence
• Reaksi fosfor dengan Udara
Fosfor putih harus ditangani dengan hati-
hati. Hal spontan terjadi bila menyatu di udara pada suhu kamar untuk membentuk  t
etraphosphorus dekaoksida, P4O10.
P4 (s) + 5O2 (g)                        P4O10 (s) 
• Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di temperatur ruang untuk m
embentuk fosfor (III) trihalida.
P4 (s) + 6F2 (g) → 4PF3 (g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) → 4PCl3 (g)
P4 (s) + 6Br2 (g) → 4PBr3 (g)
P4 (s) + 6I2 (g) → 4PI3 (g)
Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS2) untuk membentu
k fosfor (II) iodida. Senyawa yang
sama terbentuk dalam reaksi antara fosfor merah dan yodium pada 180°C.
Arsen
• Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.
• Reaksi arsenik dengan udara
Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pent
oksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g)                   As4O10 (s)
4As (s) + 3O2 (g)                    As4O6 (s)
• Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g)                      2AsF5 (g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang
terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk ar
sen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g)                     2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g)                   2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g)                   2AsBr3 (l)
Antimon

• Reaksi dengan air


2Sb (s) + 3H2O (g)                         Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
• Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan
bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g)                     2Sb2O3 (s)
• Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang
terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g)                       2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g)                     2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g)                     2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g)                        2SbI3 (s)
Bismuth

Reaksi dengan air
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III) trioksi
da.
 2Bi (s) + 3H2O (g)            Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
Reaksi dengan udara
     Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan
oksigen di udara untuk formulir trioksida bismut (III).
        4Bi (s) + 3O2 (g)            2Bi2O3 (s)
Reaksi dengan halogen
        Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
        2Bi (s) + 5F2 (g)                 2BiF5 (s)
Reaksi
Golongan VI A

Oksigen
Belerang
Oksigen membentuk senyawa dengan
Belerang dapat bergabung dengan
semua unsur kecuali He, Ne dan
kebanyakan logam pada
mungkin Ar dikenal. Molekul oksigen
pemanasan,bereaksi langsung dengan
(dioksigen, O2) bereaksi dengan semua
unsure-unsur bukan logam
unsur lain kecuali halogen, beberapa
logam mulia, dan gas-gas mulia baik Selenium
dalam suhu ruangan atau pada Selenium berada dalam bebrapa bentuk
pemanasan. Kimia oksigen menyangkut allotrop, walaupun hanya dikenal tiga
pemenuhan konfigurasi .Biasanya bentuk. Selenium bisa didapatkan baik
oksigen bereaksi dengan logam dalam struktur  amorf maupun Kristal.
membentuk ikatan yang bersifat ionic dan Selenium amorf biasanya berwarna merah
bereaksi dengan bukan logam (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk
membentuk ikatan yang bersifat kovalen seperti kaca).
Telurium
Telurium memiliki warna putih keperak-
perakan, dan dalam keadaan murninya Polonium
menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh polonium mengeluarkan kilau biru yang
dan bisa dihaluskan dengan mudah. disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Telurium amorf ditemukan dengan Polonium mudah larut dalam asam encer,
pengendapan telurium dari larutan asam tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam
tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini polonium dari asam organik terbakar
adalah amorf atau terbentuk dari kristal, dengan cepat; halida amina dapat
masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium mereduksi nya menjadi logam.
adalah semikonduktor tipe-p,
danmenunjukkan daya hantar yang lebih
tinggi pada arah tertentu, tergantung pada
sifat kerataan atom.
Pembuatan
Golongan VA Golongan VI A
Nitrogen Fosfor Oksigen Sulfur
Penyulinagn Pemanasan a. Distilasi bertingkat Diperoleh
pertingkat udara batuan fosforit, b. Pemanasan kalium dengan cara
cair pasir, dan kokas klorat sisila dan cara
frasch
Selenium
Arsenik Bismuth Telurium
Selenium diperoleh
Pemanasan Dihasilakn Diperoleh dari hasil
dari mamanggan
mineral yang daribijih samping proses
endapan asil
tepat dan sesuai bismutinit matalurgi
elektrolisis dangan
(Bi2S3) dan
Antimon soda atau asam
Bismit (Bi2O3)
Diperoleh dari sulfat
Polonium
stibnit(Sb2S3) Dibuat dari polonium hidroksida
dan senyawa polinum
Kegunaan
Golongan V A

Nitrogen Fosfor Arsen


Untuk pembuatan Fosfor merah Sebagai insectisia
pupuk urea digunakan dlm dan racun dibidang
pembuatan pertanian
korek api

Bismuth Antimon
Bismuth Campuran antigores
oksikorida dan campuran keramik
untuk
kosmetik
Golongan VI A

Oksigen Sulfur Selenium


digunakan dalam Membasmi penyakit Dalam pembuatan kaca dan
tungku pada tanaman sebagai tinta fotografi
proses
pembuatan baja

Telurium Polonium
Sebagai aditif Menghilangkan debu pada
pengontrolan warna film (industri Fotografi
kaca
Thank You
Mohon maaf bila ada salah kata

Anda mungkin juga menyukai