Anda di halaman 1dari 3

BELERANG

I. TUJUAN
1. Mengetahui sifat-sifat belerang
2. Mengetahui senyawa-senyawa belerang
II. LATAR BELAKANG
Belerang, unsur paling melimpah kesepuluh di alam semesta , telah dikenal sejak
zaman kuno. Sekitar tahun 1777, Antoine Lavoisier meyakinkan seluruh komunitas
ilmiah bahwa belerang adalah salah satu unsur. Belerang adalah komponen dari banyak
mineral umum, seperti galena (PbS), gipsum (CaSO 4 ·2(H 2 O), pirit (FeS 2 ), sfalerit
(ZnS atau FeS), cinnabar (HgS), stibnit (Sb 2 S 3 ), epsomit (MgSO 4 ·7(H 2 O)), selestit
(SrSO 4 ) dan barit (BaSO 4). Hampir 25% belerang yang diproduksi saat ini diperoleh
kembali dari operasi penyulingan minyak bumi dan sebagai produk sampingan dari
penggalian bahan lain dari bijih yang mengandung belerang. Sebagian besar belerang
yang diproduksi saat ini diperoleh dari endapan bawah tanah, biasanya ditemukan
bersamaan dengan endapan garam, dengan proses yang dikenal sebagai proses Frasch.
Belerang adalah bahan berwarna kuning pucat, tidak berbau dan rapuh. Ini menampilkan
tiga bentuk allotropic: ortorombik, monoklinik dan amorf. Bentuk ortorombik adalah
bentuk belerang yang paling stabil. Belerang monoklinik ada antara suhu 96°C dan
119°C dan kembali ke bentuk ortorombik saat didinginkan. Belerang amorf terbentuk
ketika belerang cair didinginkan dengan cepat. Belerang amorf lunak dan elastis dan
akhirnya kembali ke bentuk ortorombik. (Jefferson, 20
III. TINJAUAN PUSTAKA
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau
dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineralimineral
sulfida atau sulfat. Banyaknya belerang yang berada dalam kerak bumi kira - kira 0,1
persen bobot, termasuk didalamnya selenium dan tellurium yang merupakan keluarga
belerang. Bila belerang terdapat sebagai unsur, biasanya tercampur pada batu atau tanah,
lalu dipisahkan dengan pemanasan sampai belerang meleleh dan mengalir keluar. Secara
kimia, belerang dapat bereaksi baik dengan oksidator maupun reduktor. Ia mengoksidasi
hampir sebagian besar logam dan beberapa non logam. (Rompas, 2018)
Nama belerang berasal dari bahasa latin yaitu sulphurium yang artinya batu
belerang. Belerang adalah unsur periode ke tiga dan golongan VI A memiliki simbol S
dengan susunan konfigurasi elektron valensi 3s2 3p4 yang merupakan unsur kimia di
dalam tabel periodik yang memiliki simbol S dengan nomor atom 16. Pada suhu kamar
belerang berupa padatan berwarna kuning yang merupakan unsur non logam, padatannya
mengkilap, tidak berbau, tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut organik
misalnya CS2, CCl4, dan toluena. (Anesia dkk, 2015)
Belerang memiliki sifat pozolan karena banyak mengandung Silika (SiQ) dan
Alumina (Al2O3). Belerang bila diberi air akanbersifat plastis dan mudah dibentuk tapi
pada saat mengering beisifai keras dan sulit untuk deformasi. Belerang dihasilkan oleh
proses vulkanisme. Sifat-sifat belerang adalah berwujud kristal berwarna kuning,kuning
kegelapan, dan kehitam-hitaman karena pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis
belerang adalah 2,05 – 2,09, kekerasan 1,5-2,5 (skala Mohs). Ketahanan belerang bersifat
getas / mudah hancur. Sifat belerang lainnya adalah tidak larut dalam air. Titik leburnya
129c dan titik didihnya 446c. mudah larut dalam CS4, CC14, minyak bumi, minyak
tanah, dan analine. Pengantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya
berwarna biru dan menghasilkan gas so2 yang berbau busuk. (bahri, 2012)
Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VIA adalah bahwa
atomatomnya hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi S2P" dan
gas mulia, oleh karena itu unsure-unsur tersebut sering bereaksi sebagai zat pengoksid
dengan mencapai keadaan oksidasi pada -2. Oksigen adalah zat pengoksid yang paling
kuat, dan tellurium yang paling lemah. Sulfur, selenium, dan telunum dapat dioksidasikan
oleh zat-zat pengoksid kuat seperti oksigen atau beberapa halogen. Terhadap logam,
belerang bertindak sebagai penenma elektron, terhadap nonlogam sebaliknya. (sanjaya,
2003)
Belerang membentuk senyawa dalam keadaan oksidasi -2 (sulfida,S*2-), +4
(sulfit, SO3*2-) dan +6(sulfat, SO4*2-). Ciri yang tidak biasa dari beberapa senyawa
belerang dihasilkan dari fakta bahwa belerang berada di urutan kedua setelah karbon
dalam menunjukkan katenasi — yaitu, ikatan atom ke atom lain yang identik. Ini
memungkinkan atom belerang membentuk sistem cincin dan struktur rantai. Salah satu
senyawa belerang yang paling dikenal adalahhidrogen sulfida , juga dikenal sebagai
sulfureted hydrogen, atau stinkdamp, H 2 S. Ini adalah gas tidak berwarna dan sangat
beracun yang menimbulkan bau khas telur busuk. Itu diproduksi secara alami oleh
pembusukan zat organik yang mengandung belerang dan sering hadir dalam uap dari
gunung berapi dan air mineral . Sejumlah besar hidrogen sulfida diperoleh dalam
penghilangan belerang dari minyak bumi. Itu sebelumnya digunakan secara luas di
laboratorium kimia sebagai reagen analitis . Semua logam kecuali emas dan platinum
bergabung dengan belerang untuk membentuk sulfida anorganik. Sulfida tersebut adalah
senyawa ionik yang mengandung ion sulfida bermuatan negatif S 2− ; senyawa ini dapat
dianggap sebagai garam hidrogen sulfida. Beberapa sulfida anorganik adalah bijih
penting dari logam seperti besi , nikel, tembaga, kobalt , seng, dan timah. Beberapa
oksida dibentuk oleh belerang dan oksigen; yang paling penting adalah gas yang berat,
tidak berwarna, dan beracunbelerang dioksida , SO2 . Hal ini digunakan terutama sebagai
prekursor belerang trioksida, SO 3 , dan kemudian asam sulfat, H 2 SO 4 . Ini juga
digunakan sebagai pemutih dan agen pereduksi industri. Aplikasi penting lainnya
termasuk penggunaannya dalam pengawetan makanan dan untuk pematangan buah .
(brasted, 2023)

Anda mungkin juga menyukai