Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

UNSUR KIMIA GOLONGAN VA

DIISUSUN:
1. Helena putri sirait
2. Eva yanti
3. Az-zahra ashiva syahid

SMA NEGERI 4 BERAU


2023
GOLONGAN VA
Semua komponen-komponen dari unsur ini mempunyai:
 5 elektron pada kulit terluarnya,
 2 elektron terletak di subkulit s
 3 terletak di subkulit p sehingga kekurangan 3 elektron di kulit terluar
 Terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), dan Bismuth
(Bi)

1. NITROGEN (N)
Nitrogen memiliki suatu unsur kimia dengan nomer atom 7 dan massa atom 14
Nitrogen ditemukan oleh kimiawan dan fisikawan Daniel Rutherford di tahun 1772
yang menyebutnya sebagai udara beracun atau udara tetap.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak
bernyawa".
Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan
unsur lainnya. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0.
Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian
besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196 ֯ C ) pada tekanan
atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210֯ C).
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup
Sifat Nitrogen : Gas tanpa warna, Tidak berbau, Tidak berasa, Gas diatomik, Bukan
logam yang stabil, Sangat sulit bereaksi dengan unsur/senyawa lain. Nitrogen
dapat bertindak sebagai oksidator dan reduktor. Nitrogen sebagai oksidator
memiliki bilangan oksidasi -1, -2, -3. Adapun Nitrogen sebagai reduktor memiliki
bilangan oksidasi +1, +2, +3, +4 dan +5. Bilangan oksidasi Nitrogen yang paling
umum adalah -3, +3 dan +5.
Manfaat Nitrogen :
1. Membuat pupuk nitrogen.
2. Industri kimia
3. Membantu dalam proses sintesis protein
4. Penelitian
5. Energi
6. Perlindungan lingkungan

2. Fosfor
Fosfor adalah zat yang menunjukkan fenomena luminesensi; ia memancarkan
cahaya ketika terkena beberapa jenis energi radiasi. Istilah ini digunakan baik
untuk zat fluoresen ataupun fosforesen yang bersinar pada paparan sinar
ultraviolet atau cahaya tampak, dan zat katodoluminesen yang bersinar ketika
dihantam oleh berkas elektron (sinar katode) dalam tabung sinar katode.
Ketika fosfor terkena radiasi, elektron orbital dalam molekulnya tereksitasi ke
tingkat energi yang lebih tinggi; ketika mereka kembali ke tingkat sebelumnya,
mereka memancarkan energi sebagai cahaya warna tertentu. Fosfor dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori: zat fluoresen yang memancarkan energi
segera dan berhenti bersinar ketika radiasi yang mengeksitasi dimatikan, dan zat
fosforesen yang memancarkan energi setelah penundaan, sehingga mereka tetap
bersinar setelah radiasi dimatikan, meluruh dalam kecerahan selama periode
milidetik hingga hari.

Bahan fluoresen digunakan dalam aplikasi di mana fosfor tereksitasi terus


menerus: tabung sinar katode (cathode-ray tube, CRT) dan layar tampilan video
plasma, layar fluoroskop, lampu fluoresen, sensor skintilasi, dan LED putih, serta
cat bercahaya untuk seni cahaya hitam. Fosforesen digunakan di mana cahaya
persisten diperlukan, seperti tampilan jam bercahaya dalam gelap dan instrumen
pesawat, dan di layar radar untuk memungkinkan 'blip' target tetap terlihat saat
pancaran radar berputar. Fosfor CRT distandarisasi mulai sekitar Perang Dunia II
dan ditandai dengan huruf "P" diikuti dengan angka.
Fosforus, unsur kimia pemancar cahaya dimana fosfor mendapatkan namanya,
memancarkan cahaya karena kemiluminesen, bukan fosforesen.

Dalam fosfor anorganik, ketidakhomogenan dalam struktur kristal ini biasanya


dibuat dengan penambahan sejumlah kecil dopan, pengotor yang disebut dengan
aktivator. (Dalam kasus yang jarang terjadi, dislokasi atau cacat kristal lainnya
dapat memainkan peran pengotor.) Panjang gelombang yang dipancarkan oleh
pusat emisi bergantung pada atom itu sendiri dan pada struktur kristal di
sekitarnya. Fosfor sering merupakan senyawa logam transisi atau senyawa tanah
jarang dari berbagai jenis.

Manfaat Fosfor :
1. Untuk membantu proses dalam tubuh seperti metabolisme karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat.
2. Untuk sel-sel protoplasma dan jaringan tulang serta saraf.
3. Untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, pasta gigi, kembang api,
detergen, korek api, dan pestisida.
4. Untuk membersihkan, melunakkan air, dan menjaga korosi pipa.
5. Fosfat memiliki pengaruh secara biologis pada komponen nukleotida dan
asam nukleat pembentuk DNA dan RNA tubuh.
6. Fosfor juga mengambil peranan penting sebagai agen penyangga tubuh
dalam menjaga homeostatis asam basa tubuh.
7. Fosfor memiliki pengaruh terhadap DNA makhluk hidup.

3. Arsen
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As
dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral, biasanya dalam
kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga sebagai kristal
elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki berbagai alotrop,
tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan metalik, yang penting
bagi industri.
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As
dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral, biasanya dalam
kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga sebagai kristal
elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki berbagai alotrop,
tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan metalik, yang penting
bagi industri.

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As
dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral, biasanya dalam
kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga sebagai kristal
elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki berbagai alotrop,
tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan metalik, yang penting
bagi industri.

Sifat fisik arsen :


Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As
dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral, biasanya dalam
kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga sebagai kristal
elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki berbagai alotrop,
tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan metalik, yang penting
bagi industri.

1. Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah sebuah unsur kimia dengan


lambang As dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral,
biasanya dalam kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga
sebagai kristal elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki
berbagai altrop, tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan
metalik, yang penting bagi industri.
2. Arsen kuning padat dihasilkan dari pendinginan cepat terhadap uap arsen, Ia
dengan cepat diubah menjadi arsen abu-abu oleh cahaya. Bentuk kuning ini
memiliki kepadatan 1,97 g/cm3. Arsen hitam memiliki struktur yang mirip
dengan fosforus asam. Arsen hitam juga dapat dibentuk dengan
mendinginkan uap arsen pada suhu sekitar 100–220 °C dan melalui
kristalisasi arsen amorf dengan adanya uap raksa. Ia berbentuk seperti kaca
dan rapuh.
3. Arsen hitam memiliki struktur yang mirip dengan fosforus hitam. Arsen hitam juga dapat
dibentuk dengan mendinginkan uap arsen pada suhu sekitar 100–220 °C dan melalui
kristalisasi arsen amorf dengan adanya uap raksa. Ia berbentuk seperti kaca dan rapuh.
Arsen hitam juga merupakan konduktor listrik yang buruk. Karena titik tripel arsen
adalah 3,628 MPa (35,81 atm), ia tidak memiliki titik lebur padatekanan standar, tetapi
menyublim dari padat menjadi uap pada suhu 887 K (615 °C atau 1137 °F).

4. Antimon
Antimon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor
atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan
mempunyai empatalotropi bentuk. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni
kuning dan hitam adalah logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat,
keramik, elektronik, dan karet.

1. Sifat-sifat Antimon
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang
rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap
dari fase padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam
dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati.

2. Manfaat Antimon
Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam produksi diode dan
detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan
mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal
untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan,
dan pipa. Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida digunakan
dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon sulfida alami
(stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika dalam masa Bibel.
5. Bismut (Bi)
Bismut atau timah wurung adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Bi dan nomor
atom 83. Bismut adalah sebuah logam pascatransisi dan salah satu pniktogen, dengan
sifat kimianya menyerupai saudara golongan 15-nya yang lebih ringan, arsen dan
antimon. Bismut elemental terjadi secara alami, dan bentuk sulfida dan oksidanya
merupakan bijih komersial yang penting. Unsur bebasnya memiliki kepadatan 86% dari
timbal. Ia adalah logam rapuh dengan warna putih keperakan saat baru diproduksi.
Oksidasi permukaan umumnya memberikan sampel bismut cor berwarna agak
kemerahan. Oksidasi lebih lanjut di bawah panas dapat memberikan bismut tampilan
warna-warni yang jelas karena interferensi film tipis. Bismut adalah unsur yang paling
diamagnetik dan salah satu logam yang paling tidak konduktif secara termal.

Bismut telah lama dianggap sebagai unsur dengan massa atom tertinggi yang intinya
tidak meluruh secara spontan. Namun, pada tahun 2003 ditemukan bahwa ia bersifat
radioaktif lemah. Satu-satunya isotop primordial bismut, bismut-209, mengalami
peluruhan alfa dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga waktu paruhnya lebih dari
perkiraan usia alam semesta.

Logam bismut sudah dikenal sejak zaman kuno. Sebelum metode analitik modern,
kesamaan metalurgi bismut dengan timbal dan timah sering membuatnya tertukar
dengan kedua logam tersebut. Etimologi "bismut" tidaklah pasti. Nama tersebut
mungkin berasal dari terjemahan Latin Baru pertengahan abad ke-16 dari kata Jerman
weiße Masse atau Wismuth, yang berarti 'massa putih', yang diterjemahkan sebagai
bisemutum atau bisemutium.

1. Manfaat Bismut
Senyawa bismut menyumbang sekitar setengah dari produksi global bismut. Mereka digunakan
dalam kosmetik : pigmen: dan beberapa obat-obatan, yang paling terkenal adalah bismut
subsalisilat, yang digunakan untuk mengobati diare. Kecenderungan bismut yang tidak biasa
untuk mengembang saat mengeras bertanggung jawab atas beberapa kegunaannya, seperti
dalam pengecoran jenis pencetakan. Bismut memiliki toksisitas yang sangat rendah untuk
logam berat. Karena toksisitas timbal dan biaya pemulihan lingkungannya menjadi lebih jelas
selama abad ke-20, paduan bismut yang cocok telah mendapatkan popularitas sebagai
pengganti timbal. Saat ini, sekitar sepertiga dari produksi bismut global didedikasikan untuk
kebutuhan yang sebelumnya dipenuhi oleh timbal.
2. Sifat – sifat Bismut
Bismut adalah logam rapuh dengan rona merah muda keperakan gelap, seringkali
dengan noda oksida warna-warni yang menunjukkan banyak warna dari kuning
hingga biru. Struktur kristal bismut yang spiral dan berundak adalah hasil dari tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi di sekitar tepi luar daripada di tepi dalam. Variasi
ketebalan lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan kristal menyebabkan
panjang gelombang cahaya yang berbeda mengganggu refleksi, sehingga
menampilkan berbagai warna. Ketika dibakar dalam oksigen, bismut terbakar
dengan nyala biru dan oksidanya membentuk asap kuning.Toksisitasnya jauh lebih
rendah daripada tetangganya dalam tabel periodik, seperti timbal dan antimon.

Tidak ada logam lain yang terbukti lebih diamagnetik secara alami daripada bismut.
Superdiamagnetisme adalah fenomena fisik yang berbeda dari logam apa pun, ia
memiliki salah satu nilai konduktivitas termal terendah (setelah mangan, dan
mungkin neptunium serta plutonium) dan koefisien Hall tertinggi. Ia memiliki
resistivitas listrik yang tinggi. Ketika disimpan dalam lapisan yang cukup tipis pada
substrat, bismut menjadi semikonduktor, meskipun merupakan logam pascatransisi.
Bismut elemental lebih padat dalam fase cair daripada fase padat, karakteristik yang
sama dengan germanium, silikon, galium, dan air.Bismut mengembang 3,32% pada
pemadatan; oleh karena itu, ia adalah komponen lama dari paduan tata cetak
dengan titik lebur rendah, di mana ia mengompensasi kontraksi komponen paduan
lainnya untuk membentuk paduan eutektik bismut-timbal yang hampir isostatis.

Kesimpulan :
Unsur-unsur dalam golongan VA tidak memiliki karakteristik yang sama
dan manfaat yang sama tetapi unsur kimia ini unsur logam yang utama.

Anda mungkin juga menyukai