Anda di halaman 1dari 52

KIMIA UNSUR

GOLONGAN VA DAN VIA


ANGGOTA
• Adinda Ardiyanti (01)

• Arkhan Gama B (06)

• Berlin Aditya Tama (10)

• Dyah Ayu Fatimah (13)

• Fatimah Nur Aini (16)


Golongan VA
Semua komponen- komponen dari unsur ini mempunyai:

• 5 elektron pada kulitnya


• 2 elektron terletak di subkulit s dan
• 3 terletak di subkulit p sehingga kekurangan 3 elektron di kulit terluar.
• Terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), dan
Bismuth (Bi)
SIFAT FISIK
Sifat/ Karakteristik

Energi
Jari- Jari Afinitas
UNSUR Ionisasi Keelektronegatifan
Atom (A) Elektron
(kJ/mol)

N 0,75 14,53 0 6

P 1,06 10,45 72 2,1

As 1,19 9,81 77 2,0

SB 1,38 8,64 101 1,9

Bi 1,46 7,28 110 1,9


SIFAT KIMIA
Nitrogen (N)

• Nitrogen merupakan unsur stabil dan sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lain
• Dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi
• Dapat membentuk oksida asam
• Tidak mudah menguap
• Elektronegatifnya paling tinggi
• Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
Fosfor (P)

• Tidak dapat bereaksi dengan air


• Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2,
sedangkan fosfor merah kebalikannya
Arsen (As)

• Bersifat racun
• Cepat teroksidasi menjadi oksida arsenic saat dipanaskan
• Bereaksi dengan halogen, asam peroksida pekat, dan alkali panas
Antimon (Sb)

• Antimon merupakan unsur dengan putih keperakan


• Berbentuk kristal padat yang rapuh
• Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panas nya lemah
• Zat ini menyublim (menguap dari fase padat) pada suhu rendah
• Yang berupa logam biru bersifat stabil
• Yang berupa logam kuning dan hitam tidak stabil
Bismuth (Bi)

• Unsur ini merupakan kristal putih


• logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna
merah jambu
• Bismut merupakan logam paling diamagnetik, dan
konduktor panas yang paling rendah di antara logam,
kecuali raksa
• Akan membentuk nyala biru saat dibakar dengan
oksigen
Senyawa/Mineral
Nitrogen (N)
Salah satu senyawa nitrogen adalah N2 yang berbentuk gas serta bersifat sangat stabil.
Contoh lain senyawa Nitrogen :
1. NH3 (Amonia)
Amonia memiliki sifat mudah terbakar. Apabila Amonia larut dalam air maka akan membentuk basa
lemah NH4OH.
NH3 + H2O NH4OH
2. N2H4 (Hidrazin)
Memiliki sifat lebih basa daripada Amonia.
3. Oksida nitrogen (NOx)
Terbentuk dari hasil ikatan antara nitrogen dan oksigen.
N2O (Dinitrogen Oksida)
NO (Nitrogen Oksida)
N2O3 (Dinitrogen Trioksida)
NO2 (Nitrogen Dioksida)
N2O4 (Dinitrogen Tetraoksida)
N2O3 (Dinitrogen Pentaoksida)
Jika direaksikan dengan air, NO akan membentuk Asam Nitrit (HNO 2) dan N2O akan
membentuk Asam Nitrat (HNO3).
FOSFOR (P)

2 3
1

Fosfor Bersenyawa dengan Fosfor Bersenyawa


Fosfat (PO4) Unsur Halogen dengan Oksigen

4 5

P4S10 yang jika dihidrolisis


Fosfor Trisulfida dengan air akan mendapatkan
(P4S3) asam fosfat.
Fosfor Bersenyawa dengan Unsur Halogen

Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen, trihalida PX3 (X = F, Cl, Br
dan I) dan pentahalida PX5 (X = F, Cl, Br). Senyawa terpenting dari halogen dengan
fosfor
ialah PCl3 untuk trihalida, danPCl5 untuk pentahalida.

Fosfor Triklorida Fosfor (V) Klorida /Pentahalida


PCl3 dibuat dengan mereaksikan
PCl5 mempunyai stuktur bipiramidal trigonal
leburan fosfor dan klor. Jika
dalam gasnya, lelehan, larutan
terdapat klor berlebih akan
dalam pelarut non polar.
terbentuk PCl5. Padatannya adalah [PCl4]+
PCl3(g) + Cl2(g) → PCl5(g) dan [PCl6]-
PCl3 jika bereaksi dengan oksigen
. Dalam pelarut polar seperti CH3NO, PCl5
akan POCl3 (fosforit
terionisasi. PCl4+ merupakanion tetrahedral
klorida/fosfor
oksiklorida
Fosfor Bersenyawa dengan Oksigen

Senyawa fosfor dengan oksigen yang terpenting adalah oksida fosfor (P 4O10), asam
fosfat atau asam portofosfat (H3PO4), asam polifosfat, dan asam fosfit, dan Asam
hidrofosfor (H3PO2).
Arsen (As)

• Gas Arsin (AsH3)


• Asam arsenat (H3AsO4)
• Asam arsenit (H3AsO3)
• Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
• Kadmium arsenida (Cd3As2)
• Galium arsenida (GaAs)
• Timbal biarsenat (PbHAsO4)
• Arsen Trioksida (As2O3)
Antimon (Sb)
Antimon trioksida
Antimon Stibnit mentah dioksidasi dengan
Antimon pentafluorida antimon (III) oksida mentah dengan
trihidrida Antimon menggunakan tunggu yang suhunya
SbH3 pentafluorida berkisar antara 500 hingga 1.000
(stibina) dibuat dengan °C. Reaksinya adalah
mereaksikan antimon sebagai berikut
pentaklorida dengan 2Sb2S3
hidrogen fluorida + 9O2
anhidrat: → 2Sb2O3
Indium SbCl5 + 6SO2
antimoni + 5HF → SbF5 Kemudian antimon(III) oksida
da + mentah dimurnikan lewat proses
(InSb) 5HCl sublimasi. Logam antimon dioksidasi
Senyawa ini juga menjadi antimon (III) oksida
dapat didalam tungku. Reaksi ini bersifat
dibuat dari antimon eksotermik:
trifluorida dan fluorin 4Sb + 3O2→ 2Sb2O3
Bismut (Bi)

Bismut (III) Sulfida


2Bi3+ +3H2S → Bi2S3 + 6H+ Bismut (III) Iodida
2Bi + 3I2 → 2BiI3

Campuran
Bismanol
(MnBi)

Bismut (III)
Bismus (III) Nitrat Oksida
[Bi(NO3)3] [Bi2O3]
Kegunaan
NITROGEN

1. Atmosfer inert
2. Sebagai refrigerant (pendingin)
3. Bidang dermatologi
4. Bidang transportasi pesawat dan kereta api
5. Bidang industri
6. Penyimpanan makanan dan minuman
FOSFOR

1. Menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya


2. Fosfor juga berperan penting dalam memproduksi baja, perunggu
fosfor, dan produk-produk lainnya
3. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang
ARSEN
1. Sebagai Pengawet Kayu
2. Agen Doping Solid State
3. Kayu Pres
4. Penyemakan Kulit Dan Bahan Pengeras Timbal
5. Berguna di dunia pengobatan
ANTIMON/STIBIUM
1. Penggunaan yang paling penting dari Antimon adalah dalam pembuatan
penghambat api
2. Antimon digunakan dalam pesawat, penutup kursi mobil, penutup mesin pesawat
ringan, dll
3. Antimon digunakan sebagai katalis dalam produksi polimer banyak
4. Digunakan sebagai semi konduktor dalam perangkat elektronik
5. Obat Antimony digunakan dalam banyak obat untuk mengobati sejumlah penyakit
ISMUT

1. Digunakan untuk peralatan keselamatan


2. Bismut digunakan dalam memproduksi besi yang mudah dibentuk
3. Bismut juga digunakan sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi sebagai
pembawa bahan bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir
4. Bismut oksiklorida banyak digunakan di kosmetik
5. Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang kedokteran
Golongan VIA
Kalkogen adalah unsur kimia golongan VIA dari tabel periodik
Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIA adalah Okigen,
Belerang, Selenium, Telurium, Polonium. Golongan VIA
Merupakan suatu unsur yang sangat reaktif. Serta memiliki kulit
Luar sebanyak np4.
SIFAT FISIK
Sifat/ Karakteristik

Energi
Jari- Jari Afinitas
UNSUR Ionisasi Keelektronegatifan
Atom (A) Elektron
(kJ/mol)

O 0,74 1314 141 3.44

S 1,02 999,6 200 2,58


Se 1,16 941,0 195 2,55

Te 1,35 869,3 190 2,1

P0 ? 812,1 ? 2,0
Sifat Kimia
—OKSIGEN

Sifat dari oksigen yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam
bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik
yang kuat. Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik
dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.
SULFUR
Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari
keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan
kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi
lebih kecil.

Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12,
S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas
atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm
—SELENIUM

Beberapa sifat kimia lainnya:


● Reaktif
● Mudah bereaksi dengan H2, F2, Cl2, dan Br2
● Bereaksi dengan asam nitrat dan asam sulfat
● Bereaksi dengan logam lainnya membentuk senyawa selenida,
contoh: MgSe
● Bereaksi dengan O2 membentuk api berwarna biru atau
disebut SeO2 (selenium dioksida) yang berbau busuk.
TELERIUM

Telurium mempunyai keelektronegatifan yang lebih rendah daripada oksigen yaitu


sebesar 2.1, yang berarti bahwa senyawaannya mempunyai sifat kurang ionik.
Kestabilan relatif ikatannya kepada unsur lain juga berbeda.
POLONIUM

● Polonium mudah bereaksi dengan asam encer, tetapi hanya sedikit dengan basa
● Semua isotopnya bersifat radioaktif
● Berwarna perak keabu-abuan dan titik lebur rendah
Senyawa/Mineral
OKSIGEN
Senyawaan oksigen atau senyawa-senyawa oksigen banyak di temukan di
alam. Oksigen mempunyai elektron valensi sebanyak 6 elektron yang
membuatnya perlu berikatan membentuk senyawa dengan unsur-unsur
lain agar konfigurasi elektronnya stabil mengikuti aturan oktet.

Senyawaan oksigen paling populer adalah air, si H2O yang membentuk


ikatan kovalen sekaligus ikatan hidrogen dan kita tidak bisa berlepas
darinya (si air) barang seharipun.
Fluorida

Senyawa fluorida dari oksigen dikenal dengan nama OF 2, O2F2, dan O2F4. Hanya

OF2 yang stabil. Ini disebabkan karena F merupakan satu-satunya yang lebih

stabil daripada O. OF2 di buat dengan basa,


2F2 + 2NaOH → OF2 +H2O +2NaF
Serta terhidrolisa dalam basa
OF2 + 2OH- → O2 +2F- +H2O

Oksida
Oksigen dapat bereaksi dengan unsure logam dan nonlogam membentuk oksida.
Senyawa oksida digolongkan menjadi:
a.Oksidaa asam, yaitu oksida yang bereaksi dengan air membentuk asam .
Misalnya:
a.SO3 (g) + H2O(l) → H2SO4 (aq)
Cl2O7(g) + H2O(l) → 2HClO4(aq)

b.Oksida basa, yaitu oksida yang bereaksi dengan air membentuk basa. Misalnya:
Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)

c.Oksida amfoter, yaitu oksida yang dapat bersifat sebagai asam maupun basa.
Dan dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Misalnya:
ZnO(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2O(l)
ZnO(s) + 2NaOH(aq) → Na2ZnO2(aq) + H2O(l)
Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + H2O(l)
Al2O3(s) + 2NaOH → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

d.Peroksida, oksida ini mempunyai sebuah atom oksigen lebih banyak dari oksidanya. Jika sebuah
proksida direaksikan dengan asam, akan menghasilkan hydrogen peroksida (H 2O2).
Na2O2(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq)+ H2O(l)
BaO2(s) + H2SO4(aq) → BaSO4(aq) + H2O(l)

e.Oksida netral atau oksida indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat bereaksi dengan air, asm,
maupun basa. Misalnya CO, N2O, NO, dan H2O.
Beberapa contoh struktur oksida:
Rutil (TiO2) Perovskit (ABO2)
Spinel (M3O4)
Hibrida

Contoh senyawa hibrida adalah peroksida. Peroksida mengalami


sedikit self ionisasi
2H2O2 → H2O2 + HO2 ; k = 1,5 x 10-12 (lebih kuat asamnya dari
air) Sintesa peroksida di laboratorium:
BaO2 +H2SO →BaSO4 + H2O2
Penguraian eksotermik;
H2O2 → H2O + 1/2O2 , ∆G= -121,4 Kj/mol
Senyawa ini digunakan untuk restorasi dan bleaching
SULFUR
A.membentuk senyawa biner dengan hidrogen kebanyakan logam
(sulfida), unsur-unsur nonlogam(kecuali gas mulia).

B.H2S merupakan hidrida yang paling stabil.

C.Senyawa biner sulfur-halogen SF6 stabil, S2Cl2 dan SCl2 (cair)

D.Asam okso dan garam sulfur.

E.Sulfur terbakar menjadi SO2, bentuk ini dalam larutan berairumumnya


Menjadi H2SO3.

F.Sulfur trioksida dibuat dengan mengoksidasi SO2 dengan penambahan


katalis,dan digunakan untuk membuat asam sulfat

G)Selenium dan tellurium membentuk asam oksida yang mirip


SELENIUM
a.Berzelianite (Copper Selenide)
b.Clausthalite (Lead Selenide)
c.Eucairite (Silver Copper Selenide)
d.Hakite (Copper Mercury Silver .Antimony Selenium Sulfide)
e..Palladseite (Palladium Selenide)
f.Penroseite (Nickel Selenide)
g.Selen-tellurium (Selenium Tellurium)
h.Tiemannite (Mercury Selenide)
i.Umangite (Copper Selenide)
TELLURIUM
Telurium memiliki kesamaan kimia dengan golongan unsur oksigen, sulfur, selenium, dan
polonium yaitu sama-sama golongan kalkogen. Bentuk senyawanya mirip dengan sulfur
dan selenium.

Telurium memiliki bilangan oksidasi, +2, +4 dan +6, bilangan oksidasi yang umum +4.
Contoh telurium yang memiliki bilangan oksidasi -2 adalah seng telurida (ZnTe) yang
dibentuk melalui pemanasan Telurium dengan Seng .

Zn + Te → ZnTe
ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H2Te).

Reaksinya yaitu:
ZnTe + 2 HCl → ZnCl2 + H2Te
Reaksi Telurium :
a.Reaksii dengan Air (H2O)
Telurium dioksida bereaksi dengan air membentuk asam tellurous (H 2TeO3).
TeO2 + H2O → H2TeO3
Tellurium tidak bereaksi dengan air dalam keadaan di bawah normal

b.Reaksi dengan Udara (O2)


Tellurium yang terbakar di udara membentuk dioxide tellurium(IV) oxide(tellurium
dioksida).
Te(s) + O2(g) → TeO2(s)

c.Reaksii dengan Halogen

Telurium juga bereaksi dengan unsur-unsur halogen Fluorin, Khlorin, Bromin, dan
Iodin (F, Cl, Br, dan I ) membentuk tetrahalida pada keadaan yang terkontrol.
Reaksinya adalah:.
1. .Padaa suhu optimum dan pada tabung yang tertutup, telurium bereaksi dengan
Fluorin, Khlorin, Bromin, dan Iodin membentuk Telurium halida:
Te(s) + F2(g) → TeF2(l)
Te(s) + Cl2(g) → TeCl2(l)
Te(s) + Br2(g) → TeBr2(l)
Te(s) + I2(g) → TeI2(l)

2..Telurium bereaksi dengan gas fluorin pada T 150 ° C membentuk Telurium


heksaflorida:
Te(s) +3F2(g) → TeF6(l)

3.Teluriumm bereaksi dengan unsur halogen membentuk tellurium tetrahalida:


Te(s) + 2F2(q) → TeF4(s)
Te(s) + 2Cl2(q) → TeCl4(s)
Te(s) + 2Br2(q) → TeBr4(s)
Te(s) + 2I2(q)→ TeI4(s)
POLONIUM
a.Reaksi dengan Air
Polonium tidak bisa bereaksi dengan air

b.Reaksi dengan Udara


Polonium terbakar dalam udara dan
menghasilkan Polonium(IV) dioksida
Po(s) + O2(g) → PoO2(s)

c.Reaksi dengan Halogen


Pada keadaan tertentu, polonium akan bereaksi
dengan klorin, bromine dan iodine untuk
membentuk tetrahalida.
Po(s) + 2Cl2(g) → PoCl4(s)
Po(s) + 2Br2(g) →PoBr4(s)
Po(s) + 2I2(g) → PoI4(s)
Kegunaan
OKSIGEN

1. Diperlukan dalam sistem pernafasan


2. Membantu fungsi sel-sel tubuh manusia
3. Mencegah pertumbuhan sel anaerob
4. Membantu sistem peredaran darah
SULFUR
1. Komponen Produksi Pupuk
2. Bahan Pembuatan Korek Api
3. Pembuatan Natrium Tiosulfat
4. Belerang dalam Proses Industri Karet
5. Bahan Utama Disinfektan
6. Bahan Pembersih Air
7. Pengobatan Penyakit
8. Campran Bahan Pembuatan Aspal
SELENIUM
1. Mampu mengontrol gejala lupus
2. Mencegah kanker
3. Menjaga sistem kardiovaskular
4. Mencegah katarak
5. Mencegah infeksi dari jenis virus
6. Anti inflamasi
TELURIUM
1. Telurium memperbaiki kemampuan tembaga (Tellurium
Copper) dan baja tahan karat untuk digunakan dalam
permesinan
2. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi
korosi oleh sam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki
kekuatan dan kekerasannya
3. Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat
peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapis pada menara
pendingin
4. Telurium juga digunakan dalam keramik
POLONIUM
1. Polonium digunakan untuk menghilangkan listrik statis dalam mesin
2. Polonium juga digunakan dalam sikat untuk menghilangkan debu dari film
fotografi
3. Polonium juga dikombinasikan dengan berilium untuk membentuk sumber
neutron
Thank You
• Adinda Ardiyanti (01)
• Arkhan Gama B (06)
• Berlin Aditya Tama (10)
• Dyah Ayu Fatimah (13)
• Fatimah Nur Aini (16)

Anda mungkin juga menyukai