Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GOLONGAN VA

Disusun oleh:

Baiq Putri Qomariah

Kelas: XII-4

SMA NEGERI 1 SELONG

TAHUN AJARAN 2023/2024


SIFAT FISIKA

Sifat fisik cenderung bervariasi antar golongan karena mengandung ketiga jenis unsur
(nonlogam, metaloid, dan logam). Misalnya, pada suhu kamar, nitrogen adalah gas bukan
logam dan tidak berwarna, sedangkan bismut adalah logam dan padatan berwarna merah
muda keperakan. Berikut sifat fiska dari unsur golonganVA dapat dilihat dari tabel di
bawah:

Sifat N P As Sb Bi
keperiodikan
Nomor atom 7 15 33 51 83
Konfigurasi [He] 2s² [Ne] 3s² 3p³ [Ar] 3d¹º [Kr] 4d¹º [Xe]
elektron 2p³ 4s² 5s² 4Fe145d10
Jenis Nonlogam Nonlogam Metaloid Metaloid Logam
Wujud Gas Padatan putih Padatan Padatan Padatan
seperti lilin, kuning, kuning, putih
padatan padatan padatan kemerahan
merah hijau putih
perak
Densitas padatan 1,30 1,82.2,20 2,03. 5,3.6,69 9,77
(g/cm³) (-252℃ ¿ 5,78
Jari-jari kovalen 75 110 121 140 155
(g/cm³)
Energi ionisasi 14,53 10,48 9,81 8,64 7,28
(kJ/mol)
elektronegativita 6,0 2,1 2,0 1,9 1,9
s

Unsur golongan 5A memiliki 5elektron valensi. Oleh karena itu, mereka mempunyai
beberapa kemungkinan bilangan oksidasi . Bilangan oksidasi suatu unsur menunjukkan
jumlah elektron yang hilang (+n) atau bertambah (-n) selama prosesikatan. Mari kita
uraikan elemen demi elemen:
●Nitrogen
-Dapat memiliki bilangan oksidasi antara -3 dan 5
-Yang paling umum adalah -3 (mendapatkan 3 elektron untuk mendapatkan satu set
elektron valensi penuh), +3 (dapat kehilangan semua elektron valensi p), +5 (dapat
kehilangan satu set elektron valensi untuk mendapatkan satu set lengkap elektron
valensi baru dengan energi yang lebih rendah. elektron valensi)
●Fosfor ●Arsenik
-Dapat memiliki bilangan oksidasi antara -Dapat mempunyai bilangan oksidasi -3,
-3 dan 5 +3, dan +5
-Yang paling umum adalah -3, +3, dan +5
●Antimon ●Bismut
-Dapat mempunyai bilangan oksidasi -3, -Dapat mempunyai bilangan oksidasi -3,
+3, dan +5 +3, dan +5

Untuk unsur golongan 5A yang lebih ringan (nitrogen, fosfor, dan arsenik) bilangan
oksidasi -3 lebih umum, namun, untuk unsur yang lebih berat (antimon dan bismut),
bilangan oksidasi +3 lebih umum. Untuk unsur yang lebih berat, lebih mudah kehilangan
elektron daripada memperolehnya. Hal ini karena elektron terluar berada jauh dari inti
sehingga tidak mempunyai “tarikan” yang besar terhadapnya. Karena bilangan oksidasi
ini, unsur-unsur ini juga mampu membentuk ikatan rangkap dan rangkap tiga yang stabil.

°Titik didih:

-Titik didihnya cenderung meningkat seiring dengan turunnya golongan. Namun, titik
didih bismut (1.564 °C) sedikit lebih rendah dibandingkan titik didih antimon (1.587 °C).

°Jari-jari atom (jarak antara pusat inti dan elektron terluar):

-Meningkat saat Anda turun ke grup.

°Keelektronegatifan (kecenderungan menarik/mendapatkan elektron):

-Menurun saat Anda turun ke grup.

°Energi ionisasi (energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron):

-Menurun saat Anda turun ke grup.

1. NITROGEN
1) Massa atom relatif :14,006

2) Nomor atom :7

3) Jari-jari atom : 0,074 nm

4) Keelektronegatifan : 3,07

5) Energi ionisasi pertama : 1,406

6) Titik leleh : -210 ºC

7) Titik didih : -195,8 ºC

2. FOSFOR

1) Warna : tidak berwarna, merah, putih

2) Wujud : padat

3) Titik didih : 55 oK (277 oC)

4) Titik leleh : 317,3 oK (44,2 oC)

5) Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3

6) Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3

7) Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3

8) Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol

3. ARSEN

1) Massa jenis (sekitar suhu kamar) 5,727 g/cm³

2) Massa jenis cair pada titik lebur 5,22 g/cm³

3) Titik lebur 109 oK (817 oC, 1503 oF)

4) Titik didih sublimasi 887 oK (614 oC, 1137 oF)

5) Kalor peleburan 24,44 kJ/mol

6) Kalor penguapan 34,76 kJ/mol

7) Kapasitas kalor (25 oC) 24,64 J/(mol·K)


4. ANTIMON

1) Massa atom = 121.760 g/mol

2) Massa jenis (suhu kamar) = 6.697 g/cm³

3) Massa jenis cair pada titik lebur = 6.53 g/cm³

4) Titik lebur = 903.78 oK (630.63 oC, 1167.13 oF)

5) Titik didih = 1860 oK (1587 oC, 2889 oF)

6) Kalor peleburan = 19.79 kJ/mol

7) Kalor penguapan = 193.43 kJ/mol

8) Kapasitas kalor = (25 oC) 25.23 J/(mol·K)

5. BISMUTH

1) Massa atom = 208.98040 g/mol

2) Massa jenis (sekitar suhu kamar) = 9.78 g/cm³

3) Massa jenis cair pada titik lebur = 10.05 g/cm³

4) Titik lebur = 544.7 oK(271.5 °C, 520.7°F)

5) Titik didih = 1837 oK (1564 °C, 2847 °F)

6) Kalor peleburan = 11.30 kJ/mol

7) Kalor penguapan = 151 kJ/mol

8) Kapasitas kalor = (25 °C) 25.52 J/(mol.K)


SIFAT KIMIA

Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk senyawa
dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Sifat kimia Nitrogen, antara lain :

1. Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan listrik.

N2(g) + O2 (g) → 2 NO (g)

2. Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida

2 NO(g) + O2 (g) → 2 NO2 (g)

3. Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya :

6 Li (s) + N2 (g) →2Li3 N (s)

6 Ba (s) + N2 (g) →2 Ba3 N (s)

6 Mg (s) + N2 (g)→ 2 MG3 N (s)

Fosfor dapat membentuk ikatan dengan cara yang mirip dengan nitrogen dan dapat
membentuk tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-. Reaksi yang
terjadi pada fosfor, antara lain:

1. Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan nonlogam dan logam-logam yang reaktif.
Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida
mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3

Na3 P (s) + 3H2O (I) →3 NaOH(I) + PH3(g)

2. Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan
pentahalida PX5

P4O6 (aq) + 6H2O → 4H3PO3(aq)

3. Membentuk asam okso fosfor. Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit
dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi berikut :

P4O6(aq) + 6H2O → 4H3 PO (aq)

2. FOSFOR
Fosfor dapat membentuk ikatan dengan cara yang mirip dengan nitrogen. Fosfor dapat
membentuk tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-. Reaksi yang
terjadi pada fosfor, antara lain seperti berikut.

1) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang
reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air
fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3.

Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g)

2) Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan
pentahalida PX5.

3) Membentuk asam okso fosfor

Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat
dibuat dengan reaksi seperti berikut.

P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)

4) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.

5) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

3. ARSEN

1) Reaksi arsenik dengan air

Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.

2) Reaksi arsenik dengan udara

Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida"
tetra-arsenik decaoxide.

4As (s) + 5O2 (g) → As4O10 (s)

4As (s) + 3O2 (g) → As4O6 (s)

3) Reaksi arsenik dengan halogen

Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) → 2AsF5 (g)

Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin,
dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.

2As (s) + 3F2 (g) → 2AsF3 (l)

2As (s) + 3Cl2 (g) → 2AsCl3 (l)

2As (s) + 3Br2 (g) → 2AsBr3 (l)

2As (s) + 3I2 (g) → 2AsI3 (l)

4. ANTIMON

Antimon merupakan unsur dengan putih keperakan, berbentuk kristal padat yang
rapuh,daya hantar listrik ( konduktivitas ) dan panas nya lemah. Zat ini menyublim
( menguap dari fase padat ) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid , antimon
menyerupai logam dari penampilan fisik nya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari
logam sejati.

1. Reaksi dengan air

Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III)
trioksida.

2Sb (s) + 3H2O (g) → Sb2O3 (s) + 3H2 (g)

2. Reaksi dengan udara

Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida antimon (III).

4Sb (s) + 3O2 (g) → 2Sb2O3 (s)

3. Reaksi dengan halogen

Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.

2Sb (s) + 3F2 (g) →2SbF3 (s)

2Sb (s) + 3Cl2 (g) → 2SbCl3 (s)


2Sb (s) + 3Br2 (g) →2SbBr3 (s)

2Sb (s) + 3I2 (g) → 2SbI3 (s)

4. Reaksi dengan asam

Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi
yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida.
Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

5. BISMUTH

Unsur ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna
merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan logam paling
diamagnetik, dan konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali raksa. Ia
memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi di antara
logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan
magnet).

1) Reaksi dengan air

2Sb (s) + 3H2O (g)→Sb2O3 (s) + 3H2 (g)

2) Reaksi dengan udara

Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk

membentuk trioksida antimon (III).

4Sb (s) + 3O2 (g)→ 2Sb2O3 (s)

3) Reaksi dengan halogen

Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.

4) Reaksi dengan asam

Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk larutan
yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida.
Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.
KELIMPAHAN GOLONGAN V5

1. Nitrogen
Kelimpahan Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfer Bumi (udara), sangat sedikit
sebagai NH3 dan HNO3 dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen
terdapat 0,03% kulit bumi. Pembuatan Nitrogen:
1. Melalui Proses haber
2. Melalui Destilasi (penyulingan) bertingkat dari udara cair.
2. Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
-Banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup. tidak
pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya Terdapat 3 jenis fosfor yaitu: fosfor
putih, fosfor kuning, dan fosfor merah atau ungu.
3. Arsen
1. Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik
yang memiliki simbol As dan nomor atom 33.
2. Arsenik disebut juga sebagai Racun para raja
3. kelimpahan di alam Biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada
kerak bumi
4. Antimon
1. unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. kadang-
kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.
5. Bismut
Unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas termal terendah.
CARA PEMBUATAN

A. Nitrogen (N)
Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair.

B. Fosfor (P)
Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit. pasir dan kokas
dengan reaksi seperti berikut Ca3(PO4)2 + 3SiO2→ 3CaSiO3 + P2O5
2P2O5 + 10C→ P4+ 10CO dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun
fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu
250°C tanpa udara.

C. Arsen (Sebagai)
Arsen dibuat melalui isolasi dan pemanasan logam sulfida yg mengandung
arsenik dan dengan cara mereduksi arsenik (III) oksida dengan gas CO.

D. Antimon (Sb)
Antimoni diperoleh dari stibnit Sb2S3 digosokan dengan logam besi (Fe)
sehingga sulfidanya bereaksi dengan besi: Sb2S3 + 3Fe---> 2Sb + 3FeS

E. Bismut (Bi)
Dihasilkan dari bijih bismutinit (BizS3) dan bismit (BizO3) dan dimetode
ekstraksikan dengan reduksi oksida oleh karbon.
KEGUNAAN GOLONGAN VA
1. Nitrogen memiliki berbagai keperluan. Selain pembuatan ammonia,
penggunaan terbesar, digunakan dalam industri nitrogen elektronik untuk flush
udara dari tabung vakum sebelum tabung dimeteraikan. Dalam operasi
pengerjaan logam, nitrogen digunakan untuk mengontrol tungku atmosfer selama
pemanasan dan pendinginan logam. Nitrogen digunakan untuk membuat berbagai
bahan peledak termasuk ammonium nitrate, amonium nitrat, nitroglycerin,
nitrogliserin, nitrocellulose, and nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT).
trinitrotoluene (TNT). Hal lain digunakan sebagai refrigerant(zat pendingin) baik
untuk pembekuan, perendaman produk makanan dan untuk transportasi makanan,
dan dalam bentuk cair digunakan industri minyak untuk membangun tekanan
dalam sumur untuk memaksa. minyak mentah ke permukaan.
Penggunaan gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai
pupuk, pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat,
berbagai jenis bahan peledak, pembuatan senyawa nitro dan berbagai jenis
refrigeran. Dari gas ini juga dapat dibuat urea, hidrazina dan hidroksilamina.
Gas amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun
jumlahnya masih terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang
maksimum. Maka dari itu diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang
mengandung tiga unsur penting untuk tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian
yang intensif diharapkan akan menguntungkan semua pihak.
Nitrogen dapat mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk
mendinginkan hasil makanan dan ban yang memakai nitrogen punya banyak
manfaat dibanding jika ban yang masih menggunakan angin biasa.

2. Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75%
P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
Permintaan untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang
banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang
digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat
perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga
digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai
pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan
penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. Kegunaan fosfor
yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan
dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan deterjen.
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT)
dan lampu pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis
mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
3. Penggunaan arsen sangat bervariasi antara lain pada industri pengerasan
tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi pembentukan campuran logam,
industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu
(menjadikannya berwarna merah tua), industri cat, keramik, gelas (penjernih dari
noda besi), digunakan sebagai agen pendoping dalam peralatan solid-state seperti
transistor.
Galium arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik ke
cahaya koheren secara langsung. Arsen juga banyak digunakan dalam masyarakat
sebagai hasil industri, misalnya sebagai bahan pengawet, bahan cat, insektisida,
pestisida, herbisida, campuran dalam pupuk. Selama abad ke-19, senyawa arsen
telah digunakan dalam bidang obat-obatan, seperti penyakit kelamin sipilis, dan
kanker darah (leukemia), tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan
obat-obatan modern.
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah,
namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya.

4. Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam


produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu
ini meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari
antimon adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain
adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan dan pipa.
Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida
digunakan
dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon sulfida
alami
(stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika dalam
masa
Bibel.
5. Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut
subnitrate dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
· Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
· Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
· Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic
fiber
· Bismut telah duganakan dalam penyolderan, bismut rendah racun
terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
· Sebagai bahan lapisan kaca keramik.Aloi bismuth dengan timbel dan
antimony digunakan untuk piringan pita stere
· Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut
subnitrate andsubcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
PENUTUPAN
 Unsur pada golongan VA adalah Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari
nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain
adalah termasuk Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi).
 Golongan VA merupakan unsur logam utama.
 Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki
lambang N. Nitrogen dapat digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak,
N2 cair digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan pengisian angin pada
kendaraan.
 Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15,
berupa nonlogam dan dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan
deterjen.
 Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As yang bersifat racun.
 Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambing Sb dan memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya
lemah.
 Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi yang mempunyai
tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar
dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.

Anda mungkin juga menyukai