Anda di halaman 1dari 10

“Golongan VA dan Golongan VIA”

Anggota :
 Adelya Sapitri (penyaji) (04)
 Ainin Amini (penyaji) (06)
 Anistya Rosami (penyaji) (07)
 Banu Sadewa ( m o d e r a t o r ) (09)
 Indita Wardani (operator) ( 1 9 )
 Oval Sunikatria Ofsa (penyaji) (25)
 Taufani Arminsa Z (penyaji) (34)
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk terus belajar,belajar
dan belajar.
Segala puji hanya bagi Allah semata.Berkaitan dengan terselesaikannya makalah
KIMIA untuk materi Kimia Unsur dengan sub bab pembahasan “Golongan VA &
Golongan VIA “ sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Walaupun, di dalam
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi makalah,diksi,penulisan
kata hingga penggunaan font. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing mata pelajaran Kimia yang sebelumnya telah memberikan
pendahuluan-pendahuluan tentang makalah yang akan dibuat. Dan juga teman-
teman XII.IPA 1 yang telah memberikan beberapa dorongan berupa semangat
dalam penyusunan makalah ini.
Kritik,saran,tanggapan maupun masukan lainnya sangat kami perlukan guna
perbaikan.Untuk pembuatan makalah selanjutnya.Harapan kami, Semoga dengan
adanya makalah ini,dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama para
pelajar dan insan Kimia . Amin...!!!

Empang,14 Oktober 2016

Penyusun
(KELOMPOK III)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi
ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-
abad di seluruh dunia. Ahli kimia menemukan banyak proses kimia
yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Untuk mempelajari
tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat
unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya dan jika kita
mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Mengingat
perlunya,unsur-unsur tersebut dikelompokkan supaya mudah dalam
mempelajarinya.Hal inilah yang mendorong para ahli dari dulu untuk
mengelompokkan unsur. Bagaimana mengelompokkan unsur-unsur
dengan jumlah yang besar dan sifat yang berbeda-beda.
Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah sifat-sifat unsur Golongan VA & Golongan VIA ?
2.   Bagaimana proses pembuatan unsur Golongan VA&Golongan VIA ?
3. Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur Golongan VA &
VIA ?
4. Apa saja mineral yang terkandung dari unsur Golongan VA & VIA ?
5. Dimana saja daerah penambangan unsur Golongan VA & VIA ?
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur N P As Sb Bi Unsur O S Se Te Po
Nomor atom 7 15 33 51 83 Nomor atom 8 16 34 52 84
Konfigurasi [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 3d10 [Kr] 4d10 [Xe] 4f14
Konfigurasi [He] [Ne] 3s 2
[Ar] 3d 10
[Kr] 4d10
[Xe] 4f 5d
14 10
elektron 2p4 3p4 4s2  4p4 5s2  5p4 5d10 6s2 6p4
electron 2s2 2p3 3p3 4s2 4p3 5s2 5p3 6s2 6p3 Valensi

Jenis Non Non Metaloid Metaloid Logam Jenis Non Non Non Metaloid Metaloid
logam logam logam logam logam
Wujud (25oC) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
Wujud Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
putih kuning kuning putih Densitas (g/cm3) 0,001429 2,07 4,79 6,24 9,4
seperti     kemerahan pada 20OC
lilin
Padatan Padatan Padatan
merah hijau putih Titik leleh (oC) -218,4 115,21 217 449,5 254
perak Titik didih (oC) -182,7 444,6 684 989,9 962
Jari-jari atom 65 109 122 142 153
(pm)
Densitas 1,03 1,82 2.03 5,3 9,75
Padatan   2,20 5,78 6,69 Jari-jari ion (pm) 140 (-2) 29 (+4) 50 (+4) 97 (+4) 67 (+6)
(g/cm3)
Jari-jari 75 110 121 140 155 Energi ionisasi 1.314 999 941 869 812
kovalen (pm) pertama (kJ/mol)

Energi 1402 10.012 947 834 703 Energi ionisasi 3.387 2.250 2.044 1.794 8.42
ionisasi kedua (kJ/mol)
(Kj/mol)
Keelektronegativa 3,44 2,58 2,55 2,1 2,0
Keelektroneg 6,0 2,1 2,0 1,9 1,9 n
ativan
Arsen : Arsen dan senyawa-
S I FAT K I M I A senyawanya sangat beracun, logam
ini bewarna abu-abu, sangat
GOLONGAN VA rapuh, dan berbentuk kristal.
    Nitrogen : Gas tanpa Arsenik bereaksi dengan fluor
warna,tidak berbau dan tidak untuk membentuk arsen (V)
berasa. fluoride
hanya dapat bereaksi dengan fluor 2As (s) + 5F2 (g) → 2AsF5 (g)
membentuk nitrogen trifluorida
dengan reaksi seperti berikut. Antimon : Merupakan unsur
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g) dengan warna putih keperakan,
Fosfor : Fosfor putih bersifat berbentuk kristal padat yang
racun dan dapat larut dalam CS2. rapuh.
Fosfor merah tidak bersifat racun Reaksi antimon dengan halogen
dan tidak larut dalam CS2.
Fosfor tidak bereaksi dengan air. 2Sb (s) + 3F2 (g) → 2SbF3 (s)
Reaksi fosfor dengan halogen 2Sb (s) + 3Cl2 (g) → 2SbCl3 (s)
P4 (s) + 6F2 (g) → 4PF3 (g) Bismut : Merupakan kristal
P4 (s) + 6Cl2 (g) → 4PCl3 (g) putih dan logam yang rapuh.
P4 (s) + 6Br2 (g) → 4PBr3 (g) Adapun reaksi bismut dengan
halogen sebagai berikut
2Bi (s) + 5F2 (g) → 2BiF5 (s)
Oksigen : Oksigen membentuk
SIFAT KIMIA
senyawa dengan semua unsur, dapat GOLONGAN VIA
mengoksidasi logam maupun non
logam. Bereaksi dengan non logam Selenium : Selenium berada dalam
membentuk ikatan yang bersifat bebrapa bentuk allotrop. Selenium telah
kovalen sehingga akan membentuk dikatakan non toksik, dan menjadi
oksida. Adapun reaksi oksida kebutuhan unsur yang penting dalam
amtmosfer sbb : jumlah sedikit. Namun asam selenida
ZnO (s) + 2 HCl (aq) → ZnCl2 (s) + dan senyawa selenium lainnya adalah
H2O (l) racun
Sulfur : Belerang mudah bereaksi Telurium : Telurium memiliki warna
dengan semua unsur kecuali emas, putih keperak-perakan, dan dalam
platinum dan gas mulia. Reaksi- keadaan murninya menunjukkan kilau
reaksi pada belerang, antara lain logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan
seperti  berikut. dengan mudah.
a).Reaksi dengan Logam Polonium : Polonium mengeluarkan
Contoh: Fe (s) + S (s) → FeS (s) kilau biru yang disebabkan eksitasi di
sekitar gas. Polonium mudah larut dalam
b) .Reaksi dengan nonlogam
asam , tapi hanya sedikit larut dalam
C (s) + S (s) → CS2(s) basa.
Pembuatan unsur dan
senyawa-senyawa
GOLONGAN VA GOLONGAN VIA
Nitrogen Fosfor Oksigen
Oksigen
Sulfur
Sulfur
Penyulingan Pemanasan batuan a.Distilasi bertingkat
a.Distilasi bertingkat
Diperoleh
Diperoleh dengan
dengan cara
cara
bertingkat udara fosforit,pasir, dan b.Pemanasan
b.Pemanasan Kalium
Kalium Sisilia dan cara Frasch
Sisilia dan cara Frasch
cair kokas. klorat
klorat

Arsenik Selenium
Selenium Telurium
Antimon Telurium
Pemanasan mineral Selenium
Selenium diperoleh
diperoleh dari
dari
Diperoleh dari memanggang Diperoleh
Diperoleh dari
dari hasil
hasil
yang tepat dan memanggang endapan
endapan samping proses
Stibnit(Sb2S3) hasil
hasil elektrolisis
elektrolisis dengan
dengan samping proses
sesuai, soda
soda atau asam sulfat
atau asam sulfat
metalurgi
metalurgi

Bismut Polonium
Polonium
Dihasilkan dari bijih Dibuat
Dibuat dari
dari polonium
polonium
Bismutinit (Bi2S3) hidroksida
hidroksida dan senyawa
dan senyawa
dan Bismit (Bi2O3). polonium
polonium
Kegunaan
Fosfor Arsenik
Nitrogen
Fosfor merah Sebagai insectisida
Untuk pembuatan
digunakan dlm dan racun dibidang
pupuk urea
pembuatan korek api pertanian

Antimon Bismut
Campuran antigores Bismuth oksiklorida
dan campuran digunakan untuk
keramik kosmetik

Oksigen Selenium Telurium


Sulfur
Digunakan dalam Membasmi penyakit Dalam pembuatan Sebagai aditif
tungku pada proses kaca dan sebagai pengontrolan warna
tanaman
pembuatan baja tinta fotografi kaca

Polonium
Menghilangkan debu
pada film(Indusrti
fotografi)
Mineral dan Daerah Penambangan
Unsur Mineral Daerah tambang Unsur Mineral Daerah tambang
Nitrogen Nitrogen mrupakan Nitrogen merupakan Oksigen Oksigen berupa unsure Tersedia sebagai unsur
unsure bebas di alam yang unsur bebas dialam bebas di alam bebas di alam . Berarti
diambil dengan yang diambil dari tidak berbentuk bijih
proses penyulingan mineral sehingga tidak
penyulingan udara cair
bertingkat udara cair memerlukan proses
penambangan
Sulfur Di alam belerang dapat Jawa Barat,Jawa Tengah
Fosfor Mineralnya ialah Di Madura ( Jawa ditemukan sebagai unsur dan Sulawesi Utara
fluoroapati dan fosforid Timur) murni atau sebagai
Di Tuban (Jawa Timur) mineral-mineral sulfide dan
Pulau Karibia (Sulawsi sulfate
Selatan) , dan Tana Selenium Selenium ditemukan dalam Selenium terjadi secara
Karo (Sumatra Utara) beberapa mineral yang alami dan tidak mudah
cukup langka seperti ditemukan di
kruksit dan klausthalit alam.Selenium terdapat
Arsenik Mineralnya adalah Logam ini banyak puladalam biji-bijian
Arsenopirit tertimbun di daerah yang unsur seleniumnya
Tulungagung (Jawa berasal dari selenium
(FeAsS),Realgar(AsS) dan yang terdapat didalam
Orpiment (As2S3) Timur)
tanah

Antimon Salah satu senyawa dari Di Riau,Kalimantan Telurium Calaverite,Sylavanite dan Pulau Obi, provinsi
Antimon ialah Barat Tellurite Maluku Utara
Antimontrioksida (Sb2O3) Polonium Polonium dapat dihasilkan Polonium adalah unsur
Yang ditemukan sebagai dengan pengolahan bijih alam yang sangat jarang
mineral Valentinitte dan Uranium (mineral ditemukan.Ketersediaan
Senarmonitte pitchblende) polonium hanya 0,2 % di
alam dari segi
perbandingan radium.
Bismut Bijih mineralnya adalah Tembaga Pura (Papua
bismutinit (Bi2S3) Barat), Di Aceh dan
Jambi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Unsur-unsur yang ada dialam ada dalam bentuk bijih mineral
yang dapat diambil melalui proses penambangan dan ada pula
yang berbentuk unsur bebas yang tersedia bebas dialam.
Golongan VA terdiri dari Nitrogen(N), Fosfor/Fosforus(F) ,
Arsenik(As),Antimon/Stibium(Sb),dan Bismut(Bi).Sedangkan
golongan VIA terdiri dari Oksigen(O), Sulfur/belerang(S),
Selenium(Se), Telurium(Te) dan Polonium(Po).
Setiap unsur golongan utama maupun periode ke-3 memiliki
sifat fisika,sifat kimia, pembutan unsur dan senyawanya,
kegunaan, mineral maupun daerah penambangannya masing-
masing yang dapat membedakan unsur-unsur dalam setiap
golongan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai