Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL


SMA NEGERI 1 EMPANG
Jalan : Raya Bonto-Empang 84384
Email: sma-empang@yahoo.co.id

MAKALAH KIMIA
“Golongan VA & Golongan VIA”

Penyusun : Kelompok III

 Adelya Sapitri (04)


 Ainin Amini (06)
 Anistya Rosami (07)
 Banu Sadewa (09)
 Indita Wardani (19)
 Oval Sunikatria Ofsa (25)
 Taufani Arminsa Zumarlis (34)
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk terus
belajar,belajar dan belajar.

Segala puji hanya bagi Allah semata.Berkaitan dengan terselesaikannya


makalah KIMIA untuk materi Kimia Unsur dengan sub bab pembahasan
“Golongan VA & Golongan VIA “ sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Walaupun, di dalam makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi materi makalah,diksi,penulisan kata hingga penggunaan font.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing mata
pelajaran Kimia yang sebelumnya telah memberikan pendahuluan-
pendahuluan tentang makalah yang akan dibuat. Dan juga teman-teman
XII.IPA 1 yang telah memberikan beberapa dorongan dalam penyusunan
makalah ini.
Kritik,saran,tanggapan maupun masukan lainnya sangat kami perlukan
guna perbaikan untuk pembuatan makalah selanjutnya.Harapan kami,
Semoga dengan adanya makalah ini,dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak terutama para pelajar dan insan Kimia . Amin...!!!

Empang,14 Oktober 2016

Penyusun
(KELOMPOK III)
DAFTAR ISI
COVER JUDUL.........................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................

BAB     I    PENDAHULUAN..........................................................


1.Latar Belakang.........................................................................
2.Rumusan Masalah.....................................................................
3.Tujuan Penulisan......................................................................
4.Manfaat Penulisan…………………………………………………………………….

BAB    II   PEMBAHASAN .....................................................


.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................

BAB    III   PENUTUP................................................................


      1..Kesimpulan.....................................................................
      2..Saran.............................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini
berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan
kimia modern.  Kita sering menemui unsur di sekitar kita. Apabila kita sebutkan satu
per satu akan sangat sulit karena saat ini telah ditemukan kurang lebih 118 unsur.
Sebagian besar merupakan unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92,
sedangkan unsur lainnya merupakan unsur buatan. Untuk mempelajari tiap-tiap
unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara
satu dengan yang lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya.
Unsur-unsur tersebut perlu dikelompokkan supaya mudah dalam mempelajarinya..
Hal inilah yang mendorong para ahli dari dulu untuk mengelompokkan unsur.
Bagaimana mengelompokkan unsur-unsur dengan jumlah yang besar dan sifat yang
berbeda-beda.
            Pengelompokkan dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat unsur. Dasar
pertama yang digunakan untuk mengelompokkan unsur adalah kemiripan sifat,
kemudian kenaikan massa atom, dan sekarang berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokkan unsur  mengalami perkembangan dari pengelompokkan unsur yang
paling sederhana berdasarkan sifat logam dan bukan logam, kemudian disusul sistem
triade Dobereiner, sistem oktaf  Newlands, sistem periodik  Mendeleyev, dan sistem
periodik yang kita gunakan saat ini (Henry G. Moseley).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sifat-sifat unsur Golongan VA & Golongan VIA ?


2. Bagaimana proses pembuatan unsur Golongan VA&Golongan VIA ?
3. Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur Golongan VA & VIA ?
4. Apa saja mineral yang terkandung dari unsur Golongan VA & VIA ?
5. Dimana saja daerah penambangan unsur Golongan VA & VIA ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur Golongan VA & Golongan VIA
2. Untuk mengetahui pembuatan unsur Golongan VA&Golongan VIA
3. Untuk mengetahui kegunaan dari masing-masing unsur Golongan VA & VIA
4. Untuk mengetahui mineral yang terkandung dari unsur Golongan VA & VIA ‘’
5. Untuk mengetahui daerah penambangan unsur Golongan VA & VIA ‘’

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :


1.      Menjadi kajian wawasan ilmu Kimia Unsur untuk sub bab Golongan VA &
Golongan VIA
2.      Memberikan bekal pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup dari sub
bab Golongan VA & Golongan VIA
3.      Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengetahui ruang lingkup
Kimia Unsur untuk sub bab Golongan VA & Golongan VIA
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sifat Fisika
- Sifat fisika golongan VA
Unsur N P As Sb Bi
Nomor atom 7 15 33 51 83
Konfigurasi electron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 3d10 [Kr] 4d10 [Xe] 4f14 5d10
2p3 3p3 4s2 4p3 5s2 5p3 6s2 6p3
Jenis Nonlogam Nonlogam Metaloi Metaloid Logam
d
Wujud Gas Padatan Padatan Padatan Padatan putih
putih kuning kuning kemerahan
seperti lilin
Padatan Padatan Padatan
merah hijau putih
perak
Densitas Padatan 1,03 1,82 2.03 5,3 9,75
(g/cm3) 2,20 5,78 6,69
Jari-jari kovalen (pm) 75 110 121 140 155
Energi ionisasi 1402 10.012 947 834 703
(Kj/mol)
Keelektronegativan 6,0 2,1 2,0 1,9 1,9

- Sifat fisika Golongan VIA


Unsur O S Se Te Po
Nomor atom 8 16 34 52 84
Konfigurasi [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 3d10 [Kr] 4d10 [Xe] 4f14
elektron 2p4 3p4 4s2  4p4 5s2  5p4 5d10 6s2 6p4
Valensi
Jenis Nonloga Nonlogam Nonloga Metaloid Metaloid
m m
Wujud (25oC) Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
Densitas (g/cm3) 0,001429 2,07 4,79 6,24 9,4
pada 20OC
Titik leleh (oC) -218,4 115,21 217 449,5 254
Titik didih (oC) -182,7 444,6 684 989,9 962
Jari-jari atom (pm) 65 109 122 142 153
Jari-jari ion (pm) 140 (-2) 29 (+4) 50 (+4) 97 (+4) 67 (+6)
Energi ionisasi 1.314 999 941 869 812
pertama (kJ/mol)
Energi ionisasi 3.387 2.250 2.044 1.794 8.42
kedua (kJ/mol)
Keelektronegativa 3,44 2,58 2,55 2,1 2,0
n

B. Sifat Kimia
Sifat kimia golongan VA
a.      Sifat Kimia Nitrogen

1) Gas tanpa warna


2) Tidak berbau
3) Tidak berasa
4) Gas diatomik
5) Bukan logam yang stabil
6) Sangat sulit bereaksi dengan unsur/senyawa lain
7) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
a) N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
b) Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi
seperti berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
8) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida
dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
9) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti
berikut.
a) 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
b) 6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
c) 6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)

b. Sifat Kimia Fosfor

1) Reaksi fosfor dengan Air


1) Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab dalam proses yang
dikenal sebagai chemiluminescence
2) Reaksi fosfor dengan Udara
3) Fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Hal spontan terjadi bila menyatu di
udara pada suhu kamar untuk membentuk tetraphosphorus dekaoksida, P4O10.
a. P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s)
4) Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di temperatur ruang untuk
membentuk fosfor (III) trihalida.
P4 (s) + 6F2 (g) → 4PF3 (g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) → 4PCl3 (g)
P4 (s) + 6Br2 (g) → 4PBr3 (g)
P4 (s) + 6I2 (g) → 4PI3 (g)
5) Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS 2) untuk membentuk
fosfor (II) iodida. Senyawa yang sama terbentuk dalam reaksi antara fosfor merah
dan yodium pada 180°C.
P4 (s) + 4I2 (g) → 2P2I4 (g)
6) Reaksi Fosfor dengan asam
Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi
7) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosforputih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
8) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai
bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
9) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang
reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air
fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3.
Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g)
Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan
pentahalida PX5.
Membentuk asam okso fosfor, Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit
dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut.
P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)

c.       Sifat Kimia Arsenik

1) Logam ini bewarna abu-abu


2) Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3) Berubah warna dalam udara.
4) Ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang.
5) Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
6) Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.
7) Reaksi arsenik dengan udara
Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen
pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g) → As4O10 (s)
4As (s) + 3O2 (g) → As4O6 (s)
8) Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) → 2AsF5 (g)
9) Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin,
dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g) → 2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g) → 2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g) → 2AsBr3 (l)
2As (s) + 3I2 (g) → 2AsI3 (l)

d. Sifat kimia Antimon

1)      Merupakan unsur dengan warna putih keperakan.


2)      Berbentuk kristal padat yang rapuh.
3)      Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.
4)      Menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah.
5)      Sebagai sebuah metaloid, antimony menyerupai logam dari penampilan fisiknya
tetapi secara kimia ia bereaksiberbeda dari logam sejati
6)      Reaksi dengan air
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
7)      Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk
trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
8)      Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g) 2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g) 2SbI3 (s)
9)      Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk
larutan yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas
dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

e. Sifat Kimia Bismut


1)       Merupakan kristal putih dan logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna
merah jambu.
2)       Merupakan logam yang paling diamagnetik.
3)       Konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali raksa.
4)       Memiliki resitansi listrik yang tinggi
5)       Memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling tajam
untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).
6)       Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna
biru.
7)         Reaksi dengan air
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)
trioksida.
 2Bi (s) + 3H2O (g) → Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
8)         Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida
bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g) → 2Bi2O3 (s)
9)         Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) → 2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin,
dan iodin bismut (III) trihalides.
2Bi (s) + 3F2 (g) → 2BiF3 (s)
2Bi (s) + 3Cl2 (g) → 2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2 (g) → 2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2 (g) → 2BiI3 (s)
10)     Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk
larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas
dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) klorida yang
dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq) → 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)

Sifat kimia golongan VIA

a. Sifat Kimia Oksigen

1) Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan.
Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan
2) bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga
akan membentuk oksida. Terdapat enam macam oksida, yaitu:
a. Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan  
bilangan oksidasi besar.
SO3(aq) + H2O(l) → 2H +(aq) + SO42 ¯  (aq)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO3 2 ¯  (aq)
CrO3 (s) + H2 O (l) → 2H + (aq) + CrO 42 ¯ (aq)  
b. Oksida basa, dengan air membentuk basa.
CaO (s) + H2O (l) → Ca 2+ (aq) + 2 OH¯ (aq)
Na2O (s) + H 2O (l) → 2 Na+(aq) + 2OH¯ (aq)
c. Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau basa.
ZnO (s) + 2 HCl (aq) → ZnCl2 (s) + H2O (l)
ZnO (s) + 2 OH¯ (aq) → Zn(OH)42 ¯ (aq)
d. Oksida netral Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O,
dan CO.
c. Oksida campuran Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya
P3O4 merupakan campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
e. Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida H2O2, N202,dan BaO2
dengan bilangan oksidasi oksigen -1 serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen
– 1/2.
 
b. Sifat Kimia Belerang

Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s 2 p 4 dari gas
mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai penerima
elektron. Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti  berikut.
a) Dengan logam Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam.
Contoh: Fe (s) + S (s) → FeS (s)
b) Reaksi dengan nonlogam Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon
disulfida.
C (s) + S (s) → CS2(s)
c) Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO2 dan SO3
d) Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang monoklorida, dan  belerang heksa
fluoride
e) Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung- gelembung melalui  belerang yang
meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida.
H2(g) + S (s) → H2 S (g)

c. Sifat Kimia Selenium

1) Selenium berada dalam bebrapa bentuk allotrop


2) Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun Kristal. Selenium
amorf biasanya berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk
seperti kaca). Selenium Kristal monoklinik berwarna merah tua, sedangkan
selenium Kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil berwarna abu-
abu metalik.
3) Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik,
dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan
meningkatkan cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya
dengan energy yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna
dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel
matahari.
4) Dibawah titik cair, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak
kegunaan dalam penerapan elektronik.
5) Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting
dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah
racun dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.

d. Sifat Kimia Telurium

1) Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya


menunjukkan kilau logam.
2) Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah.
3) Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat.
4) Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal, masih
menjadi bahan pertanyaan.
5) Telurium adalah semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih
tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan atom.
6) Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari.
Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di
udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa
dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.Ketika
kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki
kilau metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium
ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te (OH) 6).
7) Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas listrik yang
lebih besar dalam arah tertentu tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas
sedikit meningkat ketika terkena cahaya (fotokonduktivitas)
8) Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap tembaga, besi dan
stainless steel.Telurium mengadopsi struktur polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai
atom Te. Bahan ini tahan oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.

e. Sifat Kimia Polonium

1) mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas. Polonium mudah
larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa.
2) Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat
mereduksi nya menjadi logam.
3) Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut. Polonium mudah
larut dalam asam encer, tetapi hanya sedikit larut dalam alkali.
4) Beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium oleh aksi
methylcobalamin .
5) Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium merupakan
alkohol pada makhluk hidup untuk menciptakan senyawa organologam. Sebagai
hasil ketika mempertimbangkan pembentukan senyawa biokimia dari polonium
harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur
biokimia yang sama seperti selenium dan telurium.
C. Pembuatan Unsur

Untuk Golongan VA

a. Nitrogen (N)

Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan
ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin
mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin,
cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan
unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki
bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap,
keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair
sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom.

b.   Fosforus(P)

Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan
reaksi seperti berikut.
Ca3(PO4)2(l) + 3SiO2(s) → 3CaSiO3(l) + P2O5(s)
2P2O5(s) + 10C(s) → P4(s) + 10CO(g)
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan
jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.

c. Arsen(Ar)

Arsen dapat dibuat melalui isolasi. Namun, proses isolasi yang dilakukan di dalam
laboratorium tidak terlalu diperlukan karena pada realitanya arsen terdapat di alam
dalam jumlah melimpah. Dalam proses isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan
pemanasan mineral yang tepat dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut.
Hasilnya, arsen akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya
sebagai zat padat.
Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari
senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700°C:
FeAsS (s) → FeS (s) + As(g) → As(s)

d. Antimon( Sb)

Sb2S3 digosokkan dengan logam besi (Fe) sehingga sulfidanya akan bereaksi dengan
besi: Sb2S3 + 3Fe →2Sb+3FeS
Selain itu dapat digunakan cara lain yaitu mineral antimony dipanaskan sehingga
membentuk oksida Sb2O3 yang akan direaksikan dengan arang:
Sb2O3 + 3C →4Sb+3CO2
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-kadang
ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite. Bentuk stabil antimony
adalah logam biru-putih. Bentuk stabil antimony adalah logam biru-putih.
e. Bismuth (Bi)

Pembuatan ekstrasi unsur Bismut berasal dari Bismuth glance (Bi 2SO3) dan Bismuthite
(Bi2O3) dan dimetode ekstrasikan dengan reduksi oksida oleh karbon.

Untuk Golongan VIA

a. Oksigen

Dalam bidang industri, oksigen diperoleh dengan destilasi bertingkat


udara cair karena titik didih oksigen lebih tinggi daripada titik didih nitrogen
dengan perbedaan yang cukup besar sehingga dapat dipisahkan.
Di laboratorium, oksigen diperoleh dengan beberapa cara, antara lain:
a) pemanasan kalium klorat (KClO3)
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
b) elektrolisis air
2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)

Pembuatan gas oksigen di laboratorium.


Pembuatan gas oksigen dengan distilasi
bertingkat udara cair

b. Belerang
         
Untuk memperoleh belerang dari alam umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

a. Cara Sisila (untuk memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah)


b. Cara Frash (untuk memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah).
Bijih belerang yang terdapat di bawah
permukaan ditambang dengan proses Frasch.
Pada proses ini pipa logam yang berdiameter
15 cm berisi dua pipa konsentrik yang lebih
kecil ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat panas (suhu
sekitar 160 oC dan tekanan 16 atm) dipompakan
melalui pipa bagian luar sehingga belerang
akanmeleleh. Selanjutnya dimasukkan udara
bertekanan tinggi (20-25 atm) melalui pipa
terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang
akan terpompa ke atas melalui pipa ketiga.
Kemurnian belerang yang dihasilkan mencapai
99,5 %.Saat ini, proses Frasch bukan cara utama
memperoleh belerang karena kebutuhan
belerang lebih banyak berasal dari hasil
desulfurisasi minyak bumi. Desulfurisasi
minyak bumi dilakukan untuk mengurangi
pencemaran akibat pembakaran

c. Selenium

Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau
asam sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter
(mineral yang mengandung kalium nitrat). Namun, dari sumber lainnya dikatakan
bahwa selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen,
selenium tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat
berubah bentuk dalam lingkungan.

d. Telurium

Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian
secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku
dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu
pon (0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang,
dan Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor
berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa
dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur
dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi
logam, sementara Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai
hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi
mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat. Telurium hydrotellurites
dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.
Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida
telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.

e.       Polonium

Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan
adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi
alotrop. Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium
210 memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang
dilepaskan sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon -222 (Rn-222),
memancarkan partikel alfa.

D. Kegunaan

Untuk Golongan VA

a.      Nitrogen (N)
1)         Nitrogen merupakan unsure kunci dalam asam amino dan asam nukleat dan ini
menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan.
2)         Protein disusun dari asam-asam amino, sementara asam nukleat menjadi salah
satu komponen pembentuk DNA & RNA, polong-polongan, seperti kedelai, mampu
menangkap nitrogen secara langsung dari atmosfer karena bersimbiolisis dengan
bakteri bintil akar.
3)         Perana nitrogen dalam perindustrian relative besar dan industry yang
menggunakan unsure dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya (disebut pula
sebagai industry nitrogen).
4)         Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam pembuatan
pupuk dan telah banyak mampu intensifikasi produksi bahan makanan diseluruh dunia.
5)         Kegunaan paling penting nitrogen sebagai selubung lembaran dari atmosfer untuk
atom, elektronik, dan proses industri kimia yang bersentuhan dengan udara.
6)         Nitrogen air sebagai pembeku dalam industry pengolah makanan.
7)         Amonium klorida ( Campuran dari nitrogen dan senyawa lainnya) sebagai larutan
elektrolit pada batterai, pembersih logam dan pencair dalam pematrian logam.
8)         Amonium sulfat sebagai pupuk
9)         Amonium nitrat sebagai pupuk dan bahan peledak
10)     Ammonium dihidrogen fosfat dan sebagainya sebagai sumber NKP , penghambat
kebakaran
11)     Ammonium nitrit digunakan dalam N2 dilaboratorium.
12)     Di nitrogen monoksida sebagai ahestesis
13)     Asam nitrat sebagai bahan pembuat industry pupuk, peleda, plastic, Hlm, zat
warna dan obat-obatan
14)     Area sebagai pupuk, zat perekat dan plastic.
15)     Hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket.
16)     Natrium nitrit sebagai pengawet daging.

b.         Fosforus(P)

1)      Fosfor hitam mepunyai struktur seperti grafit, atom-atom tersusun dalam lapisan-
lapisan heksagonal yang menghantarkan listrik.
2)      Sebagai mainan yang bercahaya dikegelapan (glow in the dark)
3)      Sumber lampu radioaktif
4)      Led warna putih
5)      Cathode ray tubes
6)      Sabun cuci
7)      Dalam beberapa tahun terakhir asam fosfor yang mengandung P2O5 telah menjadi
bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
8)      Produksi gelas special
9)      Digunakan pada lampu sodium
10)  Kalium fosfat digunakan untuk membuat perabotan china dan memproduksi mono
kalium fosfat
11)  Memproduksi baja, perunggu fosfor dan produk lain
12)  Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, pelunak air, dan menjaga
korosi pipa
13)  Bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringann saraf dan tulang.

c.      Arsen(Ar)
1)      Pada zaman perunggu, arsenic sering digunakan diperungggu, yang membuat
campuran tersebut lebih keras
2)      Warangan yang sering digunakan sebagai pelapis keris, mengandung bahan utama
Arsen
3)      Arsen membangkitkan penampilan pamor dan mempertegas kontras pada pamor,
selain itu Arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata itu
4)      Pada zaman ratu Victoria di Britania Raya arsenic dicampurkan dengan cuka dan
kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah
mereka, membuat kulit mereka lebih putih, menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja
diladang. Arsenic juga digosokkan di muka dan lengan perempuan, untuk pemutihan
kulit namun ini sangat tidak dianjurkan untuk sekarang
5)      Arsen digunaakan dalam pembuatan kembang api
6)      Sebagai insektisida dan racun di bidang pertanian
7)      Sebagai agen pendoping dalam peralatan solid state seperti transistor
8)      Galium Arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik
kecahayakoheren secara langsung.

d.        Antimon( Sb)

1)      Sedang dikembangkan dalam produksi industry. Semi konduktor dalam produksi
diode, derektor inframerah dan peralatan Hail effect sebagai sebuah campuran. Semi
logam ini mengikat kekuatan mekanik bahan (meningkatkan kekerasan dan kekuatan
timbale)
2)      Sebagai penguat timbale dalam batterai
3)      Campuran antigores
4)      Korek api
5)      Obat-obatan
6)      Pipa-pipa
7)      Senyawa antimony dengan oksida, sulfide,sodium, antimanate, dan antimon
tricloride digunakan dalam pembuat senyawa tahan api, keramik, gelas dan cat.
8)      Antimony sulfide alami, stibnite diketahui dan digunakan dalam blibical sebagai
obat-obatan dan kosmetik

e.     Bismuth (Bi)

1)      Membuat cetakan tajam barang-barang yang dapat rusak karena suhu tinggi
2)      Peralatan keselamatan dalam deteksi dan system penanggulangan kebakaran
3)      Bismuth digunakan dalam meproduksi besi yang mudah dibentuk
4)      Logam ini juga digunakan dalam pembawa bahan bakar U235 dan U233 denga
reactor nuklir
5)      Bismuth oksiklorida digunakan untuk kosmetik
6)      Bismuth subnitrat dan subkarbonat digunakan dibidang kedokteran
7)      Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
8)      Sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acritic fiber
9)      Digunakan dalam penyolderan pada pemrosesan peralatan makanan
10)  Sebagai bahan lapisan kaca keramik

Untuk Golongan VIA

a. Oksigen

1)      Sebagai udara pernapasan manusia dan sebagian besar makhluk hidup lainnya.
2)      Berperan dalam proses pembakaran
3)      Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat
tinggi dan digunakan untuk mengelas logam
4)      Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja
5)      Igunakan pada proses sintesis methanol dan ammonia
6)      Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket
7)      Dalam industry, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan
sebagai oksidator
8)      Dalam bentuk allotrop O3 (Ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai
desinfektan dan sebagai bahan pemutih
9)      digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan
10)  memperkaya udara tungku untuk pencairan tembaga, seng, dan sebagainya
11)  Di pabrik kertas ooksigen digunakan untuk memutihkan pulp

b. Belerang

1)      Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi
karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida
2)      Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat
3)      Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia
yang sangat penting
4)      Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering
5)      Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan
6)      Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar
yang sedikit
7)      Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada
fungisida dan pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan kembang api, digunakan
sebagai pelarut dalam berbagai proses.
8)      Pada tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan asam amino dan
pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman, Pertumbuhan
anakan pada tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan
ketahanan terhadap jamur
9)      Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak
yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain (Gejala
kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen.
misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus
dan kerdil, perkembangannya lambat)
10)  Untuk kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang kolagen, serat yang
membuat kulit tampak lebih kencang, serta dapat mengurangi kerutan pada wajah.
Dengan minum suplemen sulfur setiap hari, maka dalam waktu 6 minggu akan terlihat
hasilnya.

c. Selenium

1)      Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat
dan lain-lain.
2)      Digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat
kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi.
3)      Digunakan seagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
4)      Selenium merupakan elemen esensial bagi manusia dan hewan

d. Telurium

1)      Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel
surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam
pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan
oleh Perusahaan First Solar.
2)      Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan terhadap karat
untuk digunakan dalam permesinan.
3)      Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh
asam sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
4)      Telurium dapat digunakan untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan
dengan cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas.
5)      Telurium digunakan sebagai komponen utama sumbat peleburan, dan
ditambahkan pada besi pelapisan pada menara pendingin.
6)      Telurium juga digunakan dalam kramik. Bismut tellurida telah digunakan dalam
perakitan termoelektrik.

e.      Polonium

1)      Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang
melepas neutron saat ditembak partikel alpha.
2)      Dalam percetakan dan alat photografi, polonium digunakan dalam alat yang
mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.
3)      Polonium juga merupakan perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-
pabrik tekstil dan tempat-tempat lainnya
4)      dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik
thermoelectric radioisotop melalui bahan thermoelectric.
5)      Karena toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat digunakan sebagai racun (lihat,
sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan).
6)      Polonium juga digunakan untuk menghilangkan debu pada film.

E. Mineral dan Daerah Penambangan


Untuk Golongan VA

Unsur Mineral Daerah tambang


Nitrogen Nitrogen mrupakan Nitrogen merupakan unsure bebas
unsure bebas di alam yang dialam yang diambil dari proses
diambil dengan penyulingan bertingkat udara cair
penyulingan udara cair
Fosfor Mineralnya ialah Di Madura ( Jawa Timur),
fluoroapati dan fosforid Di Tuban (Jawa Timur),Pulau
Karibia (Sulawsi Selatan) , dan
Tana Karo (Sumatra Utara)
Arsenik Mineralnya adalah Logam ini banyak tertimbun di
Arsenopirit daerah Tulungagung (Jawa
(FeAsS),Realgar(AsS) Timur)
dan Orpiment (As2S3)
Antimon Salah satu senyawa dari Di Riau,Kalimantan Barat
Antimon ialah
Antimontrioksida
(Sb2O3) Yang ditemukan
sebagai mineral
Valentinitte dan
Senarmonitte
Bismut Bijih mineralnya adalah Tembaga Pura (Papua Barat), Di
bismutinit (Bi2S3) Aceh dan Jambi
Untuk Golongan VIA

Unsur Mineral Daerah tambang


Oksigen Oksigen berupa unsure bebas di alam Tersedia sebagai unsure
bebas di alam . Berarti tidak
berbentuk bijih mineral
sehingga tidak memerlukan
proses penambangan
Sulfur Di alam belerang dapat ditemukan Jawa Barat,Jawa Tengah dan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral- Sulawesi Utara
mineral sulfide dan sulfate

Selenium Selenium ditemukan dalam beberapa Selenium terjadi secara alami


mineral yang cukup langka seperti kruksit dan tidak mudah ditemukan
dan klausthalit di alam.Selenium terdapat
puladalam biji-bijian yang
unsur seleniumnya berasal
dari selenium yang terdapat
didalam tanah
Telurium Ada beberapa mineral tellurium yakni Pulau Obi, provinsi Maluku
Calaverite,Sylavanite dan Tellurite Utara
Polonium Polonium dapat dihasilkan dengan Polonium adalah unsur alam
pengolahan bijih Uranium (mineral yang sangat jarang
pitchblende) ditemukan.Ketersediaan
polonium hanya 0,2 % di
alam dari segi perbandingan
radium.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Unsur-unsur yang ada dialam ada dalam bentuk bijih mineral yang dapat
diambil melalui penambangan dan ada juga yang berbentuk unsur bebas yang
tersedia bebas dialam
Golongan VA terdiri dari Nitrogen(N),
Fosfor/Fosforus(F),Arsenik(As),Antimon/Stibium(Sb),dan Bismut(Bi) sedangkan
golongan VIA terdiri dari Oksigen(O), Sulfur/belerang(S), Selenium(Se),
Telurium(Te) dan Polonium(Po).
Setiap unsur golongan utama maupun periode ke-3 memiliki sifat fisika,sifat
kimia, pembutan unsur dan senyawanya, kegunaan, mineral maupun daerah
penambangannya masing-masing yang dapat membedakan unsur-unsur yang ada
dalam golongan itu.
.

Daftar Pustaka
http://chemistranger.blogspot.co.id/2013/01/golongan-v-a.html
http://ffitryac.blogspot.co.id/2014/12/unsur-golongan-va-dan-via.html
http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/06/persebarab-bahan-galian-dari-
tambang.html?m=1
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/unsur-golongan-VIA/html?m=13
http://kb.123sehat.com/mineral/selenium/
http://kimiabisa.blogspot.co.id/2012/12/unsur-unsur-golongan-vi-a.html
http://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/03/22/antimon/trioksida/produksi-
uramium-untuk-zat-pemadam-api/

Anda mungkin juga menyukai