Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KELOMPOK 2

Materi Alkali Tanah


Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia
Guru Pembimbing : Murry

Disusun oleh :
Alya Revani
Firda Trimulya
Julita Sukmawati
Natasha Khosasi
Yunita Murnisari

SMA SEJAHTERA 1 DEPOK


Jl. Anyelir Raya No. 68 Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas
Kota Depok, Jawa Barat 16432
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah “Kimia Unsur Alkali Tanah”. Penyusun berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber referensi siswa maupun guru
sehingga pembaca memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai unsur alkali tanah.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini. Tanpa kerja keras dan bantuan pihak lain, pastilah penyusun tidak dapat membuat
makalah ini dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit hambatan yang telah penyusun lalui. Hal itu
tentu mempengaruhi isi daripada makalah yang telah disusun ini. Berkenaan dengan hal tersebut,
kesalahan dalam makalah pastilah ada. Oleh karena itu, penyusun berharap agar pembaca dapat
memberi kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah yang ini.

Depok, 5 Oktober 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama
unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita
konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi
metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah
salah satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah yang bernama Kalsium.
Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya.
Misalnya, Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat
karsinogenik. Untuk itu, kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur dan
senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari dampak negatif
yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem
periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan Radium.
Logam alkali tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih lemah dibandingkan dengan
logam alkali. Logam alkali tanah sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan II A
umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. Sehingga dinamakan
logam alkali tanah.
Dalam makalah ini, akan dibahas pengertian alkali tanah, beberapa kecenderungan sifat
dari logam alkali tanah, cara pembuatannya reaksi yang terjadi keberadaan di alam dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah
2.1 Apa pengertian alkali tanah?
2.2 Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur alkali tanah?
2.3 Bagaimana reaksi alkali tanah dengan unsur lain?
2.4 Keberadaannya di alam?
2.5 Bagaimana pembuatan dan perolehan alkali tanah?
2.6 Apa kegunaan alkali tanah?
3. Tujuan Penulisan
3.1 Mengetahui unsur alkali tanah
3.2 Mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia unsur alkali tanah
3.3 Mengetahui pembuatan logam alkali tanah
3.4 Mengetahui reaksi alkali tanah dengan unsur lain
3.5 Mengetahui keberadaan alkali tanah di alam
3.6 Mengetahui cara pembuatan dan perolehan alkali tanah
3.7 Mengetahui kegunaan alkali tanah

4. Metode pengumpulan data


Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu kajian pustaka dilakukan dengan
mencari literatur di internet dan buku-buku panduan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Logam Alkali Tanah


Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Disebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron
pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan
senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap
untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di
udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun kurang
reaktif dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat
menghantar panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah memberikan
warna yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali akan memberikan warna yang
khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal adanya logam alkali dalam suatu
bahan. Be dan Mg memberikan warna spektrun pada daerah gelombang elektromagnet,
sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang sangat
terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu dan Ba kuning kehijauan.

KONFIGURASI ELEKTRON
Berelium (Be)           = 1s2 2s2
Magnesium (Mg)      = 1s2 2s2 2p6 3s2
Kalsium (Ca)            = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Stronsium (Sr)          = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Barium (Ba)              = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
Radium (Ra)             = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p672
2. Sifat Fisik Alkali Tanah
Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:
1. Berwujud padat
2. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh
karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan berbentuk padatan.
3.  Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api, yaitu:
Mg (putih cemerlang), Ca (merah bata), Sr (merah), Ba (hijau)

Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah).Jari-jari ion jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom.Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif
jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion.Sisa elektron
dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya
nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
Berikut ini diberikan  unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA dan cirri-ciri fisiknya
secara khususnya.

Be (Berilium)
Nama, Lambang, Nomor atom : Berilium, Be, 4
Deret kimia : Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 2, s
Penampilan : Putih-kelabu metalik
Massa atom : 9,012182(3) g/mol
Konfigurasi electron : 1s2 2s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase : padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) :1,85 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur :1,690 g/cm³
Titik lebur :1560 K (1287 °C, 2349 °F)
Titik didih :2742 K (2469 °C, 4476 °F)
Kalor peleburan :7,895 kJ/mol
Kalor penguapan :297 kJ/mol
Kapasitas kalor :(25 °C) 16,443 J/(mol•K)
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 1462
1608 1791 2023 2327 2742
CIRI-CIRI ATOM
Struktur Kristal : Heksagonal
Bilangan oksidasi : 2 (oksida amfoter)
Elektronegativitas                    : 1,57 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                     : 899,5 kJ/mol
2nd                     : 1757,1 kJ/mol
3rd                     : 14848,7 kJ/mol
Jari-jari atom                             : 105 pm
Jari-jari atom (terhitung)          : 112 pm
Jari-jari kovalen                        : 90 pm
Jumlah Tingkat Energi             :2
Energi Tingkat Pertama            :2
Kedua Energi Level                 :2

FAKTA
Tanggal Penemuan       : 1798
Penemu                         : Fredrich Wohler
Nama Asal                   : Dari mineral beryl
Penggunaan                  :pesawat ruang angkasa, peluru kendali, pesawat
Diperoleh Dari              : beryl, chrysoberyl

Mg (magnesium)
Nama, Lambang, Nomor atom           : magnesium, Mg, 12
Deret kimia                                         : alkali tanah
Golongan, Periode, Blok                     : 2, 3, s
Penampilan                                         : putih keperakan
Massa atom    : 24.3050(6) g/mol
Konfigurasi electron                          : [Ne] 3s2
Jumlah elektron tiap kulit                  : 2, 8, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase                                                : padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar)      :1.738 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur         :1.584 g/cm³
Titik lebur                                           : 923 K (650 °C, 1202 °F)
Titik didih                                  :1363 K (1090 °C, 1994 °F)
Kalor peleburan                            :8.48 kJ/mol
Kalor penguapan                             :128 kJ/mol
Kapasitas kalor                                   :(25 °C) 24.869 J/(mol•K)
CIRI-CIRI ATOM
Struktur Kristal                        :segi enam
Bilangan oksidasi                     :2 (oksida dasar yang kuat)
Elektronegativitas                     :1.31 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                     : 737.7 kJ/mol
2nd                     : 1450.7 kJ/mol
3rd                     : 7732.7 kJ/mol
Jari-jari atom                             :150 pm
Jari-jari atom (terhitung)           :145 pm
Jari-jari kovalen                        :130 pm
Jari-jari Van der Waals             : 173 pm
Jumlah Tingkat Energi :3
Energi Tingkat Pertama           :2
Kedua Energi Level                 :8
ketiga Energi Level                  :2

FAKTA
Tanggal Penemuan       : 1808
Penemu                         : Sir Humphrey Davy
Nama Asal                    : Magnesia (Kota)
Penggunaan                  : pesawat, rudal
Diperoleh dari              : air laut

Ca (Kalsium)
Nama, Lambang, Nomor atom           :Kalsium, Ca, 20
Deret kimia                                         :Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok                  :2, 4, s
Penampilan                                        :putih keperakan
Massa atom                                     :40,078(4)g•mol−1
Konfigurasi electron                           :[Ar] 4s2
Jumlah elektron tiap kulit                 :2, 8, 8, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase                                                   :Padat
Massa jenis (mendekati suhu kamar)  :1,55 g•cm−3
Massa jenis cairan pada titik didih   :1,378 g•cm−3
Titik leleh                                           :1115 K (842 °C, 1548 °F)
Titik didih                                          :1757 K (1484 °C, 2703 °F)
Kalor peleburan                                  :8,54 kJ•mol−1
Kalor penguapan                             :154,7 kJ•mol−1
Kapasitas kalor (25 °C)                      :25,929 J•mol−1•K−1
Tekanan uap                              :P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100k pada T/K 864 956
1071 1227 1443 1755

CIRI-CIRI ATOM
Struktur kristal                             :kubik berpusat muka
Bilangan oksidasi                     :2 (oksida dasar yang kuat)
Elektronegativitas                     :1,00 (Skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                    : 589,8 kJ•mol−1
2nd                     : 1145,4 kJ•mol−1
3rd                     : 4912,4 kJ•mol−1
Jari-jari atom                             :180 pm
Jari-jari atom (perhitungan)     :194 pm
Jari-jari kovalen                        :174 pm
Jumlah Tingkat Energi             :4
Energi Tingkat Pertama            :2
Kedua Energi Level                 :8
Ketiga Energi Level                 :8
Keempat Energi Level                       : 2

FAKTA
Tanggal penemuan       : 1808
Penemu                         : Sir Humphrey Davy
Nama Asal                    : Dari kata latin calcis (jeruk nipis)
Penggunaan                  : Bentuk-bentuk kehidupan untuk tulang.
Diperoleh Dari              : kapur, batu gamping, marmer. 3,5% dari kerak

Sr (Stronsium)
Nama, Lambang, Nomor atom           :Stronsium, Sr, 38
Deret kimia                                         :Golongan alkali tanah
Golongan, Periode, Blok                    :2, 5, s
Penampilan                                         :Perak-putih-metalik
Massa atom                                        :87.62(1) g/mol
Konfigurasi electron                           :[Kr] 5s2
Jumlah elektron tiap kulit                   :2, 8, 18, 8, 2
CIRI-CIRI FISIK
Fase                                                   :padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar)     :2.64 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur    :6.980 g/cm³
Titik lebur                                       :1050 K (777 °C, 1431 °F)
Titik didih                                        :1655 K (1382 °C, 2520 °F)
Kalor peleburan                              :7.43 kJ/mol
Kalor penguapan                          :136.9 kJ/mol
Kapasitas kalor                            :(25 °C) 26.4 J/(mol•K)
Tekanan uap                                   :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 769 882 990
1139 1345 1646

CIRI-CIRI ATOM
Struktur kristal                                 :kubik berpusat muka
Bilangan oksidasi                     :2 (oksidasi basa kuat)
Elektronegativitas                    :0.95 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                     : 549.5 kJ/mol
2nd                     : 1064.2 kJ/mol
3rd                     : 4138 kJ/mol
Jari-jari atom                             :200 pm
Jari-jari atom (terhitung)           :219 pm
Jari-jari kovalen                        :192 pm
Jumlah Tingkat Energi             :5
Energi Tingkat Pertama            :2
Kedua Energi Level                 :8
Ketiga Energi Level                 : 18
Keempat Energi Level                       : 8
Kelima Energi Level                :2

FAKTA
Tanggal penemuan       : 1790
Penemu                         : A. Crawford
Nama Asal                    : Setelah Strotian (kota Skotlandia)
Penggunaan                  : suar, kembang api, warna merah
Diperoleh Dari              : celestite, strontianite
Ba (Barium)
Nama, Lambang, Nomor atom        :Barium, Ba, 56
Deret kimia                                      :Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok                  :2, 6, s
Penampilan                                     :Putih keperakan
Massa atom                                     :137.327(7) g/mol
Konfigurasi electron                        :[Xe] 6s2
Jumlah elektron tiap kulit                 :2, 8, 18, 18, 8, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase                                                  :Padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar :3.51 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur   :3.338 g/cm³
Titik lebur                                       :1000 K (727 °C, 1341 °F)
Titik didih                                           :2170 K (1897 °C, 3447 °F)
Kalor peleburan                                :7.12 kJ/mol
Kalor penguapan                                :140.3 kJ/mol
Kapasitas kalor                                   :(25 °C) 28.07 J/(mol•K)
Tekanan uap                                     :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 911 1038
1185 1388 1686 2170

CIRI-CIRI ATOM
Struktur kristal                         :Kubik berpusat badan
Bilangan oksidasi                     :2 (oksidasi dasar yang kuat)
Elektronegativitas                    :0.89 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                     : 502.9 kJ/mol
2nd                     : 965.2 kJ/mol
3rd                     : 3600 kJ/mol
Jari-jari atom                             :215 pm
Jari-jari atom (terhitung)           :253 pm
Jari-jari kovalen                        :198 pm
Jumlah Tingkat Energi             :6
Energi Tingkat Pertama            :2
Kedua Energi Level                 :8
Ketiga Energi Level                 : 18
Keempat Energi Level                        : 18
Kelima Energi Level                :8
Keenam Energi Level               :2
FAKTA
Tanggal Discovery       : 1808
Penemu                         : Sir Humphrey Davy
Nama Asal                    : Dari kata Yunani barys (berat)
Penggunaan                  : Kedokteran aplikasi
Diperoleh Dari              : barytine, whiterite

Ra (Radium)
Nama, Lambang, Nomor atom          :Radium, Ra, 88
Deret kimia                                     :alkali tanah
Golongan, Periode, Blok      :2, 7, s
Penampilan                                      :metalik putih keperak-perakan
Massa atom                                     :226 g/mol
Konfigurasi electron                 :[Rn] 7s2
Jumlah elektron tiap kulit            :2, 8, 18, 32, 18, 8, 2

CIRI-CIRI FISIK
Fase                                                  :padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar)       :5,5 g/cm³
Titik lebur                                       :973 K (700 °C, 1292 °F)
Titik didih                                           :2010 K (1737 °C, 3159 °F)
Kalor peleburan                                 :8,5 kJ/mol
Kalor penguapan                              :113 kJ/mol
Tekanan uap                                    :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k
pada T/K 819 906 1037 1209 1446 1799

CIRI-CIRI ATOM
Struktur kristal                              :Kubik berpusat badan
Bilangan oksidasi                     :2 (oksida basa)
Elektronegativitas                    :0,9 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st                     : 509,3 kJ/mol
2nd                     : 979,0 kJ/mol
Jari-jari atom                            :215 pm
Energi Tingkat Pertama           :2
Kedua Energi Level                 :8
Ketiga Energi Level                 : 18
Keempat Energi Level                     : 32
Kelima Energi Level                : 18
Keenam Energi Level               :8
Ketujuh Energi Level               :2
FAKTA
Tanggal Penemuan       : 1898
Penemu                         : Pierre dan Marie Curie
Nama Asal                    : Dari kata Latin jari-jari (ray)
Penggunaan                  : mengobati kanker
Diperoleh dari              : bijih uranium

3. Sifat Kimia Alkali Tanah


Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. FAKTA ini sesuai
dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah
besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecendrungan
untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin besar.Semua senyawa dari kalsium,
strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion,
tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa
berilium bersifat kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah
kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium,
magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu
disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih
besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu. Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium
dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam
atau pun basa.Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif.Semua logam alkali tanah merupakan
logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali.
Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik
dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari
Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam
alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang
semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel
berikut: Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi
[He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Elektron
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom
1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
(Angstrom)
Jari-jari Ion
0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
(Angstrom)
Energi Ionisasi I
900 740 590 550 500
(KJ mol-1)
Energi Ionisasi II
1800 1450 1150 1060 970
(KJ mol-1)
Elektronegativita
1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
s
Potensial
Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g
1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
mL-1)

Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,

1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron


valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua
elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali
tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali
tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam
alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai
ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan
logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga
mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih
tinggi.

4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang
cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung
membentuk ikatan kovalen.
5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih
kuat daripada natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh
karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan.

4. Reaksi Alkali Tanah


Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif,
namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak
bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat.Semakin ke bawah, sifat
pereduksi ini semakin kuat.Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang
semakin meningkat dari Berilium ke Barium.Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga
bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

4.1 Reaksi dengan Air


Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium,
dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin.
Contoh : Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

4.2 Reaksi dengan Oksigen


Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara
juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena
lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan,
Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan
Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.
Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)

Ba(s) + O2 (g) (berlebihan) → BaO2 (s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)

4Mg(s) + ½ O2 (g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2 (s)


Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3

Mg3 N2 (s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2 (s) + 2NH3(g)

4.3 Reaksi dengan Hidrogen


Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk senyawa hidrogen.

M(s) + H2 (g) → MH2 (s)

4.4 Reaksi dengan Nitrogen


Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan
Alkali Tanah.

Contoh : 3Mg(s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)

4.5 Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen


Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk
garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar
listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh
karena daya polarisasi ion  Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka
BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.

Contoh : Ca(s) + Cl2 (g) → CaCl2 (s)

4.6 Reaksi dengan Asam dan Basa


Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCL)
membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.

M(s) + 2HCL(aq) →  MCl2 (aq) + H2(g)

Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain
dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.

Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) → Na2Be(OH)4 + H2 (g)

4.7 Reaksi dengan Belerang


Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
M(s) + S(s)  → MS (s)

5. Keberadaan Alkali Tanah


Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :
1. Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril
[Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
2. Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi,
dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium
Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa
Epsomit [MgSO4.7H2O]
3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]
4. Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium
dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit
5. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].

6. Pembuatan dan Perolehan Alkali Tanah


Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu
metode reduksi dan metode elektrolisis.
Unsur ini juga dapat diperoleh melalui proses Downs. Dimana, alkali tanah atau
magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan Ca(OH)2 ke
dalam air laut. Setelah itu, tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang
kemudian diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl6H2O). Setelah itu, elektrolisis leburan
kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang
mengalami hidrolisis sebagian ke campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl6H2O dipanaskan. Maka
magnesium atau alkali tanah tersebut akan terbentuk pada katode.

7. Kegunaan Alkali Tanah


7.1 Unsur Kalsium
Kalsium adalah logam lunak, berwarna putih; mudah bereaksi dengan oksigen,
tetapi kalsium oksida yang terbentuk merupakan lapisan yang melindungi logamnya
terhadap oksigen lebih lanjut.

Kalsium dicampur dengan litium sebagai pengeras dalam logam yang mengandung
timbal; untuk industri baja Cr-Ni, kalsium dipakai sebagai campuran logam campur.

7.2 Senyawa Kalsium Oksida


Kapur tohor (kalsium oksida) digunakan pada pembuatan baja. Penambahan zat
tersebut ke dalam lelehan besi yang mengandung silikat akan bereaksi dengan silikat
membentuk ampas yang mengapung pada permukaan lelehan besi. Reaksinya tergolong
asam-basa Lewis:

CaO(s) + SiO2(s)  CaSiO3(l)


Oksida basa oksida asam ampas kalsium silikat

7.3 Senyawa Kalsium Hidroksida


Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan
kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-sama senyawa fluorin.
Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah. Jika air sadah yang
mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium diendapkan sebagai
kalsium karbonat.

7.4 Senyawa Kalsium Sulfat


Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4.2H2O yang disebut
dengan gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk membuat bermacam-macam
barang tuang, sebagai pembalut gips, dalam industri cat digunakan sebagai cat "putih",
untuk pembuatan kapur tulis (campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH). Jika
dipanaskan sampai di atas 200 °C, maka air hablurnya lenyap semua (CaSO 4.0H2O). Jika
dicampur dengan air kembali maka senyawa tersebut tidak dapat mengikat air lagi.
Keadaan demikian dinamakan gips mati.
Semen gips dibuat dari gips yang dicampur dengan asam fosfat, Na-fosfat, pasir
dan dipanaskan sampai +1200 °C. Hasil ini dicampur lebih lanjut dengan K2SO4 dan
ZnSO4, kemudian digiling halus. Semen gips dicampur dengan air dapat menjadi keras
dalam waktu 2 jam.

7.5 Unsur Magnesium


Magnesium adalah logam ringan berwarna putih, tetapi dalam udara menjadi
putih abu-abu karena terbentuknya lapisan magnesium oksida yang melindungi logamnya
terhadap oksidasi lebih lanjut.Dalam bentuk pita atau serbuk magnesium mudah terbakar
menjadi magnesium oksida dengan menimbulkan cahaya putih yang
menyilaukan.Magnesium dalam asam encer membentuk gas hidrogen.Magnesium
dipakai sebagai pengisi lampu Blitzchth (dicampur dengan logam
aluminium).Magnesium banyak digunakan untuk pembuatan logam campur, dengan
sifat-sifat tetap ringan, tetapi dengan kekuatan yang berlipat ganda.Oleh karena itu,
magnesium dipakai untuk industri membuat rangka pesawat terbang.

7.6 Senyawa Magnesium Oksida


Magnesium Oksida (MgO) berupa zat padat, berwarna putih, tidak mudah
mencair (titik cairnya 2.800 °C), keras dan tahan api. Oleh karena sifat-sifat ini MgO
dipakai sebagai pelapis tanur.Jika MgO dipijarkan, dicampur dengan larutan MgCl2 yang
pekat, membentuk bubur yang di udara menjadi keras dan mengkilap. Campuran tersebut
dinamakan semen magnesium atau semen sorel. Campuran semen magnesium dengan
serbuk kayu, serbuk gabus, gilingan batu, dan sebagainya disebut granit kayu atau
ksilolit. Bahan ini antara lain dipakai untuk membuat lantai yang tidak bersela atau tidak
bersambung dan sebagai bahan gading buatan.

7.7 Senyawa Magnesium Sulfat


Magnesium sulfat (MgSO4) berupa padatan putih.Contoh garam inggris dengan
rumus MgSO4.7H2O, dipakai dalam obat-obatan sebagai pencahar (obat urus-urus).

7.8 Senyawa Magnesium Hidroksida


Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) berupa padatan putih yang sedikit larut dalam
air. Bersifat basa. Oleh karena itu Mg(OH)2 digunakan untuk obat sakit maag.
MANFAAT LOGAM ALKALI TANAH PADA OBAT-OBATAN

o MAGNESIUM
Magnesium (Mg) sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi,sitem saraf dan
kontraksi otot. Magnesium bromide (MgBr2) digunakan dalam bidang kedokteran sebagai
obat penenang ringan. Magnesium klorida (Mgcl2) digunakan dalam obat pencahar ringan.
Magnesium sitrat digunakan dalam obat pencahar, dapat mengosongkan usus sebelum
operasi atau kolonoskopi, obat untuk merangsang motilitas usus, serta untuk mengobati
masalh dubur dan usus besar. Magnesium hidroksi (Mg (OH2) digunakan sebagai antacid
bagi penderita maag,untuk mengatasi sembelit. Magnesium oksida digunakan sebagai
suplemen magnesium, untuk meningkatkan gejala gangguan pencernaan.

o KALSIUM
 Jika dalam masa kehamilan penting untuk pembentukan tulang,gigi, jantung bayi
yang sehat, saraf, dan otot serta pengembangan irama jantung normal pada bayi.
 Jika dikonsumsi sebelum, selama dan setelah kehamilan juga dapat membantu untuk
mengurangi risiko osteoporosis, atau penyakit tulang rapuh,rakhitis, osteomalacia
(pelunakan tulang yang menyebabkan rasa sakit)
 Juga dapat digunakan untuk sindrom pramenstruasi, kram kaki dalam kehamilan,
tekanan darah tinggi pada kehamilan dan mengurangi resikio kanker usus dan dubur.
 Dapat mengurangi resiko tekanan darah tinggi.
 Beberapa orang menggunakan kalsium untuk komplikasi setelah operasi bypass usus,
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan untuk mengurangi kadar fluoride tinggi
pada anak-anak, dan untuk mengurangi kadar timbale yang tinggi.

o STRONSIUM
 Stronsium klorida digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitif.
 Stronsium klorida hexahydrate digunakan dalam terapi kanker.
 Stronsium ranelate digunakan untuk membantu  pertumbuhan tulang, meningkatkan
kepadatan tulang.

o RADIUM
 Radium dalam bentuk gas radon digunakan untuk pengobatan kanker.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam.

Dari makalah yang penyusun sampaikan ini, penyusun mengambil kesimpulan bahwa hampir
semua unsur logam alkali tanah berbahaya bagi kesehatan. Namun, ada diantaranya yang justru
sangat baik bagi kesehatan manusia, bahkan berperan penting dalam tubuh, seperti kalsium dan
magnesium. Semua itu bergantung pada kadar setiap unsur yang masuk ke dalam tubuh setiap
makhluk hidup. Oleh sebab itu penggunaan setiap unsur tersebut dalam kehidupan kita sehari-
hari harus benar-benar diperhatikan, karena setiap unsur memiliki kadar tertentu yang aman bagi
makhluk hidup.

Saran

Setiap unsur yang ada mempunyai dampak dan kegunaan tersendiri bagi kehidupan manusia.
Semua itu bergantung dari manusia yang menggunakan. Tapi apapun dan bagaimana pun unsur
tersebut lebih baik digunakan secara seimbang, supaya dapat memberikan dampak yang baik
bagi kita dan juga bagi lingkungan hidup di sekitar kita.

Sebaiknya kita tidak hanya mempelajari golongan alkali tanah hanya dibuku saja, akan lebih
baik apabila kita juga bisa langsung belajar dari alam dan mengaplikasikan serta mengaitkannya
dengan ilmu yang ada. Sehingga kita dapat memanfaatkan golongan alkali tanah.

Anda mungkin juga menyukai