Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul “ Unsur
periode keenam “ .Makalah ini disusun guna memeuhi tugas kimia. Dengan penyusunan
makalah ini diharapakan agar siswa siswi dapat lebih meningkatkan perolehan hasil belajar.
Penyusun meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah unsur periode 6 adalah salah satu dari unsur kimia pada baris (atau periode) keenam
dalam susunan berkala unsur kimia, termasuk lantanida. Tabel periodik disusun dalam baris-
baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) perilaku kimia unsur-unsur sejalan
dengan kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika perilaku kimia mulai berulang, artinya
bahwa unsur dengan perilaku yang sama terdapat pada kolom vertikal yang sama.
Periode keenam berisi 32 unsur, sama dengan periode 7, dimulai dengan sesium, dan diakhiri
dengan radon. Timbal saat ini adalah unsur stabil terakhir; seluruh unsur setelahnya bersifat
radioaktif, tetapi bismut mempunyai waktu paruh lebih dari 1019 tahun, lebih dari 1000 kali
lebih panjang dari usia jagat raya. Sesuai kaidah, unsur periode 6 mengisi kulit 6s terlebih
dahulu, kemudian berturut-turut kulit 4f, 5d, dan 6p, tetapi terdapat perkecualian, seperti
serium.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal
yang menjadi masalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang khususnya menyangkut
unsur periode enam.
2. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang berkaitan
dengan unusur periode enam.
BAB II
ISI
D. Sifat – sifat
Periode 6 ini mengandung lantanida, juga dikenal sebagai tanah jarang. Banyak lantanida yang
dikenal karena sifat magnetiknya, seperti neodimium. Banyak logam transisi periode 6 yang
sangat bernilai, seperti emas, tetapi banyak pula logam lain periode 6 yang sangat beracun,
misalnya talium. Salah satu anggota periode 6 adalah unsur stabil terakhir, timbal.
Seluruh unsur berikutnya dalam tabel periodik bersifat radioaktif. Setelah bismut, dengan
waktu paruh lebih dari 1019 tahun, polonium, astatin, dan radon adalah beberapa unsur
dengan umur terpendek dan yang diketahui paling langka; diperkirakan kurang dari satu gram
astatin yang ada di bumi sepanjang masa.
1. Pt ( Platina )
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan nomor
atom 78. Logam transisi putih abu-abu ini padat, lunak, ulet, sangat tidak reaktif, dan berharga.
Namanya berasal dari istilah Spanyol platina, yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti
"perak kecil".
Platina adalah anggota unsur golongan platina dan unsur dalam golongan 10 pada tabel
periodik. Ia memiliki enam isotop alami. Logam ini adalah salah satu unsur langka di kerak
bumi dengan kelimpahan rata-rata sekitar 5 μg/kg. Ia terdapat dalam beberapa bijih nikel dan
tembaga bersama dengan beberapa deposit alami, sebagian besar di Afrika Selatan, yang
menyumbang 80% dari produksi dunia. Karena kelangkaan dalam kerak bumi, hanya beberapa
ratus ton yang diproduksi setiap tahun, dan memberikan manfaat penting, logam ini menjadi
sangat berharga dan merupakan komoditas logam mulia[n 1] utama.
Platina adalah logam yang paling kurang reaktif. Daya tahannya yang mengagumkan terhadap
korosi, bahkan pada suhu tinggi, membuatnya dinobatkan sebagai logam mulia.
Konsekuensinya, platina sering ditemukan sebagai unsur platina alami. Oleh karena ia terdapat
secara alami dalam pasir aluvium di berbagai sungai, maka ia digunakan pertama kali oleh
penduduk asli Amerika Selatan pra-Kolombia untuk membuat artefak. Tulisan Eropa merujuk
pada abad ke-16, tetapi laporan Antonio de Ulloa yang mempublikasikan logam baru di
Kolombia pada tahun 1748 menjadi objek penelitian para ilmuwan.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan logam platina pertama kali adalah melarutkan bijih logam ini ke
dalam larutan air raja untuk menghasilkan senyawa kompleksnya bersama emas dan
paladium. Emas kemudian dipisahkan dengan cara diendapkan oleh besi klorida.
Senyawa platina yang terbentuk kemudian dipisahkan dengan diendapkan untuk
meninggalkan larutan paladium. Setelah itu, senyawa platina ini kemudian dibakar
untuk menghilangkan zat pengotornya. Proses permurnian selanjutnya ialah dengan
melarutkannya kembali kedalam air raja untuk menghilangkan campuran rodium dan
iridium dengan menggunakan larutan amonium hidroksida. Logam murni platina
didapat dengan membakar endapan tersebut.
Logam ini adalah salah satu unsur langka di kerak bumi dengan kelimpahan rata-rata
sekitar 5 μg/kg. platinum adalah logam yang sangat langka terjadi hanya 0.003 pbb
dalam kerak bumi.
Sifat fisika
Logam ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, stabil pada suhu tinggi
dan memiliki sifat listrik yang stabil. Platinum bereaksi dengan oksigen pada suhu yang
sangat tinggi.
Sifat kimia
Tingkat oksidasi platina yang paling umum adalah +2 dan +4. Tingkat oksidasi +1 dan +3
kurang kurang umum, dan kadang distabilkan oleh ikatan logam dalam spesies bimetalik
/ polimetalik. Sesuai perkiraan, senyawa platina terkoordinasi cenderung mengadopsi
geometri segiempat planar 16 elektron. Meskipun unsur platina biasanya tak reaktif, ia
larut dalam aqua regia panas membentuk asam kloroplatina H2(Pt)Cl6.
Platinum larut oleh gas klorin (gas klor Cl2) yang berasal dari air raja, membentuk
senyawa kompleks H2Pt(Cl)6; pada suhu kamar laju pelarutan berlangsung lambat, dan
meningkat bila mengalami pemanasan. Reaksinya sebagai berikut ,
Pt(s) + 4HNO3 (l) + 6HCl (l) → H2Pt(Cl)6 (l) + 4NO2 (g) + 4H2O(aq)
Pt (s) + TlCl2 (l) + 4 HNO3 (l) + 6 HCl (l) → TlPt(Cl)6 (s) + 4 NO2 (g) + 2 HCl (l) + 4
H2O (aq)
2 Pt(s) + 8 NaCN (l) + O2 (g) + 2 H2O (aq) → 2 Na2[Pt(CN)4] (l) + 4 NaOH (l) ………..
(iii)
Kegunaan :
Platina digunakan dalam pengubah katalitik, peralatan laboratorium, kontak listrik dan
elektrode, termometer resistensi platina, peralatan kedokteran gigi, dan perhiasan. Oleh
karena termasuk logam berat, platina memiliki masalah kesehatan jika terpapar
garamnya, namun karena ketahanannya terhadap korosi, platina tidak beracun seperti
beberapa logam lainnya. Senyawa yang mengandung platina, seperti sisplatin,
oksaliplatin dan karboplatin, digunakan dalam kemoterapi untuk melawan kanker jenis
tertentu.
1.2 Au ( Emas )
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum')
dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap,
kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tetapi
terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau
serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah
XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat Celsius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara
2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan
(gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan
sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas
telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%.
Proses Pembuatan
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Nomor Atom : 79
Perioda : 6
Reaksi kimia ini adalah salah satu unsur langka di kerak bumi dengan kelimpahan rata-
rata sekitar 5 μg/kg.
Kegunaan
Lebih dari 50% hasil penambangan emas digunakan sebagai perhiasan, dan 20% sebagai
sarana investasi. Penggunaan emas di bidang teknologi dan industri elektronika mencapai 16%,
dan sisanya adalah penggunaan untuk keperluan lain.
Saat ini, disamping untuk kegunaan yang sudah umum, emas juga mulai digunakan untuk
peralatan kecantikan, terutama untuk kulit. Penggunaan di bidang kesehatan pun mulai naik,
antara lain untuk kesehatan gigi dan pengobatan kanker.
Emas yang biasa dijual dipasaran kualitasnya sangat tergantung pada perusahaan yang
memproduksinya. Terutama untuk emas emas yang diperoleh dengan cara pelapisan atau yang
disebut penyepuhan. Hal ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari dimana cincin atau
gelang emas yang kilaunya memuda. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya membeli emas atau
gelang dari tempat atau perusahaan yang dipercaya, walaupun harganya sedikit mahal.
1.3 Hg ( Raksa )
Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum,
air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80.
Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur
(bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta
mudah menguap. Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Kelimpahan Hg di bumi
menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg)
ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).
keduanya merupakan logam paling rapuh.
Proses Pembuatan
Raksa bisa dihasilkan dari cinnabar menggunakan 2 cara, yaitu proses pyrometallurgy
dan hydrometallurgy. Pyrometallurgy adalah proses produksi yang menggunakan panas,
sedangkan hydrometallurgy merupakan proses yang dilakukan menggunakan cairan
atau larutan sebagai oksidator.
Sifat Fisika
Fase Liquid
Kalor peleburan 2.29 kJ/mol
Kalor penguapan 59.11 kJ/mol
Periode periode 6
Kegunaan
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan
peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah
digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan
dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya. Unsur ini diperoleh terutama melalui
proses reduksi dari cinnabar mineral. Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-
benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya
dengan 20 persen volumenya terendam.
BAB III
PENUTUP
F. KESIMPULAN
Periode 6 adalah salah satu kelompok elemen kimia di baris keenam atau periode dari tabel
periodik unsur. Unsur di periode ini dimulai dengan cesium dan berakhir dengan radon.
Periode keenam beridi 32 elemen, paling banyak bersama sama dengan periode 7. Namun
periode 7 memiliki unsure unsur yang hanya dapat ditemukan dalam percobaan di
laboratorium, karena inti ato unsur unsure ini tidak stabil. Akibatnya periode 6 dianggap
sebagai periode terpanjang.
G. Saran
Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih dalam proses pembuatan platina, emas
maupun raksa.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_6,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Platina,https://id.m.wikipedia.org/wiki/Emas,https://
id.m.wikipedia.org/wiki/Raksa.