Anda di halaman 1dari 13

Tentang unsur-unsur golongan alkali tanah

1. Heider.ali.soo
2. Nur salni danotoka
3. Syarifa t asyathry
4. Ali aprianto
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karuniaanya kami dapat menyelesaikan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih pada
bapak/ ibu guru yang telah memberikan bimbingannya pada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini takan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu kami ucapkan pada teman-teman atas kerja sama dan konsultasinya.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, maka
kami memohon kritik dan sarannya demi perbaikan karya penulis berikutnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, umum bagi pembaca.

Masohi,19 januari 2020


Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I:
PENDAHULUAN: 1.1 Latar Belakang
         1.2 Tujuan Makalah
         1.3 Rumusan masalah
BAB II:
PEMBAHASAN
BAB III:
PENUTUP
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama unsur. Betapa
tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari
merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan
II A atau lazim disebut alkali tanah yang bernama Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium,
Barium, dan Radium. Dalam makalah ini, akan dibahas keberadaan dari Logam Alkali Tanah di
alam, dan proses pembuatannya. 

B.  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1.         Mengetahui keberadaan dari Logam Alkali Tanah di alam.
2.        Menjelaskan cara pengolahan logam Alkali Tanah.

C. Rumusan Masalah
1.        Di mana saja Logam Alkali tanah dapat di temukan di alam?
2.        Bagaimana cara pengolahan Logam Alkali Tanah?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Alkali Tanah
Logam alkali tanah ,yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas Berilium (Be), Magnesium
(Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-unsur II A umumnya
ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga disebut logam alkali tanah
(alkaline earth metal).
Seperti logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di alam. Logam alkali
tanah dalam sistem periodik terletak pada golongan IIA. Atom logam-logam ini memiliki dua
elektron valensi. Pada pembentukan ion positif kedua elektron valensinya dilepaskan, sehingga
terbentuk ion logam bermuatan +2.
a. Berilium.
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada.
Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan
Krisoberil [Al2BeO4].
b. Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9%
keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2],
Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].
c.  Kalsium.
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium
menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam
kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa
Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].

d.Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk
senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.

e. Barium.
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa :
Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].
1.2  Sifat-Sifat Fisik Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini
mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan
IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih
keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan
mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
Sifat fisis alkali tanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;
 
1.3  Sifat-Sifat Kimia Alkali Tanah
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini sesuai dengan yang
diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi
ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron
membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,
yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium
membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang
reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium,
magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan
jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula
logam alkali tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya
lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang
tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga
memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali
Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari
Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali
tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil
dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.

         Reaksi Kimia Logam Alkali Tanah


Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam
alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun
Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi
dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini
semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat
dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan
Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
a.      Reaksi dengan air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat
dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium
bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan
air berlangsung sebagai berikut,
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b.      Reaksi dengan Oksigen atau udara
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara membentuk
oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung,
tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk
melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat
bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan
pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c.        Reaksi dengan hidrogen


Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrogen.
M(s) + H2(g)  MH2(s)
d.      Reaksi dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
e.        Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu
menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi ion Be2+
terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan
alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
f.       Reaksi dengan Asam dan Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk garam dan
gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
M(s) + 2HCL(aq)  MCl2(aq) + H2(g)
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain dapat
bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH (aq)  Na2Be(OH)4 + H2 (g)+ H2O(l) 
BeO(s) + 2NaOH(aq)  Na2Be(OH)4(aq)+ H2O(l) 
Be(OH)2(s) +  Na2Be(OH)4(aq)2NaOH(aq) 
g.       Reaksi dengan belerang
Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
M (s) + S (s) -) MS(s)
          
Berikut adalah tabel sifat fisik dan kimia logam Alkali Tanah
Beberapa sifat umum dari logam alkali
tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
Beberapa Sifat Umum Logam Alkali
Tanah
Sifat Be M Ca Sr Ba
Umum  g
Nomor 4 12 20 38 56
Atom 
Konfigurasi [H [N [A [K [X
Elektron e] e] r] r] e]
2s 3s 4s 5s 6s
2 2 2 2 2
Titik Leleh 15 92 11 10 98
53 3 11 41 7
Titik Didih 30 13 17 16 19
43 83 13 53 13
Jari-jari 1.1 1.6 1.9 2.1 2.2
Atom 2 0 7 5 2
(Angstrom)
Jari-jari Ion 0.3 0.6 0.9 1.1 1.3
(Angstrom) 1 5 9 3 5
Energi 90 74 59 55 50
Ionisasi I (KJ 0 0 0 0 0
mol-1)
Energi 18 14 11 10 97
Ionisasi II 00 50 50 60 0
(KJ mol-1)
Elektronegati 1.5 1.3 1.0 0.9 0.8
vitas  7 1 0 5 9
Potensial - - - - -
Elektrode 1.8 2.3 2.8 2.8 2.9
(V) 5 7 7 9 0
M2+ + 2e à
M
Massa Jenis 1.8 1.7 1.5 2.6 3.6
(g mL-1) 6 5 5
Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,
1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi
ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron
valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi
daripada alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali tanah
lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah
melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan logam
alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih
rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih
tinggi.
4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup
besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan
kovalen.
5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat,
bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada
natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh karena
itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan.
1.4  Proses Pembuatan Logam Alkali Tanah
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu
metode reduksi dan metode elektrolisis.
         Magnesium diperoleh dengan proses Down. Langkahnya pertama mengendapkan sebagai
Mg(OH)2 kemudian diubah menjadi MgCl2 dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O. Leburan
kristal dielektrolisis.
         Dengan elektrolisis leburan garamnya.
         Isolasi berilium
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium
dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan dialam
dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi
berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):

1. Metode reduksi BeF2


2. Metode elektrolisis BeCl2

Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
dilakukan leaching(ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan
presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and  Earnshaw A ,
1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):

BeF2+ Mg                    MgF2 + Be


Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga  dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan
BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan
merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):

Katoda : Be2++ 2e- Be


Anode : 2Cl-Cl2 + 2e-
1. Ekstraksi Berilium (Be)

• Metode reduksi

Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan
BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena
beril adalah sumber utama berilium

BeF2 + Mg à MgF2 + Be

• Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah
ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

2. Ekstraksi Magnesium (Mg)

• Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2]
karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga
menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
• Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut
dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan
magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
3. Ekstraksi Kalsium (Ca)
 Metode Elektrolisis

Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa
CaCl2. Reaksi yang terjadi :

CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca).
Reaksi yang terjadi :

Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca

Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

 Metode Reduksi

Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al

6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na

CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl

4. Ekstraksi Strontium (Sr)

 Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan
SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit
merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;

katode ; Sr2+ +2e- à Sr

anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

5. Ekstraksi Barium (Ba)



Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi
BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :

katode ; Ba2+ +2e- à Ba

anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e

 Metode Reduksi

Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang
terjadi :

6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.


1.5  Kegunaan Logam Alkali Tanah
         Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuatakan tetap bermasa lebih ringan.
Biasanya paduan inidigunakan pada kemudi pesawat Zet. 
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir 
d.campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alatlistrik, maka Berilium sangat penting
sebagai komponentelevisi.
         Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang padakembang api dan pada lampu
Blitz. 
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karenasenyawa MgO memiliki titik
leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut
dan mencagahterjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
         Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kuedan plastik. 
b. SenyawaCaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsiuntuk membalut tulang yang
patah.
c. Senyawa CaCO3biasa digunakan untuk bahan bangunan sepertikomponen semen dan cat
tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga
mengeringkan gas dan mengikatKarbondioksida pada cerobong asap.
e.Ca(OH)2digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan jugasebagai sumber basa yang
harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsisebagai pembentuk tulang dan
gigi.
         Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan
kembang api.
         Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karenamampu menyerap      sinar X
meskipun beracun. 
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memilikikerapatan yang      tinggi dan
warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau padakembang api
- Semua unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan
- Kerapatan logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali Tanah lebih keras
-Jika garam dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna keras, seperti:
- Kalsium (Ca) : jingga, merah
- Stronsium (Sr) : Merah bata
- Barium (Br) : Hijau
Mudah bereaksi dengan unsur non logam
- Bersifat reaktif

BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Logam alkali tanah tidak terdapat di alam sebagai unsur bebas, melainkan selalu dijumpai
dalam bentuk senyawa-senyawa ataupun mineral.  Logam alkali tanah dapat diperoleh melalui
elektrolisis lelehan garam-garamnya (terutama garam kloridanya) serta melalui reduksi dari
beberapa senyawa.

B.            Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari
Bapak dosen agar kami menjadi lebih baik, karena dalam penyusunan makalah ini kami mungkin
banyak kata atau penulisan kata yang salah.

  
                                          Daftar Pustaka
Anshory, Irfan.2003.Acuan Pelajaran Kimia.Jakarta.Erlangga.
Mun’im, Abdul.2002.Bahan Ajar Kimia Anorganik II.Palangka Raya.
Syukri.1999.Kimia Dasar 3.Bandung.Institut Teknologi Bandung.
Chemistry

Anda mungkin juga menyukai