Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan. Penulis juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat mengumpulkan data laporan dari hasil praktikum “Analisis Kualitatif
Kation Dan Anion”. Penulis selaku penyusun memohon maaf jika dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan untuk kesempurnaan laporan lainya dimasa mendatang.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat untuk kita semua.

Gorontalo,27 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
LEMBAR ASISTENSI ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................
1.4 Manfaat Praktikkum ...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
2.1 Pengertian Kation Dan Anion ............................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM ....................................................................
3.1 Alat Dan Bahan ....................................................................................
3.2 Posedur Kerja ......................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
4.1 Hasil ......................................................................................................
4.2 Pembahasan .........................................................................................
BAB V PENUTUP ...............................................................................................
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................
5.2 Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABBEL
Tabel 4.1 ................................................................................................................
Tabel 4.2 ................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kehidupan sehari-hari, kita senantiasa mengkonsumsi makanan
sebagai pemenuhan kebutuhan fisik. sayur, buah, dan lainnya yang kita
makan, akan masuk ke sistem-sistem yang ada dalam tubuh kita dalam bentuk
ion-ion. Ion-ion tersebut berupa ion positif (Kation) dan ion negatif (Anion).
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estemisi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal dengan analisis
kualitatif sedangkan langkah estimasinnya adalah analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsure atau
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan
dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel (Keenan, 1999).
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan
pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan keasaman, kebasaan,
pembentukan senyawa kompleks, oksidasi- reduksi, sifat penguapan dan
ekstrasi. Analisis kualitatif biasannya digunakan dalam identifikasi kation dan
anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan
penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau
endapan warna yang merupakan karakteristik(khas) untuk ion-ion tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini
dilakukan (Harjadi, 1990).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana cara
mengidentifikasi dan memisahkan secara kualitatif kation dan anion ?
1.3 Tujuan
Untuk mengidentifikasi dan memisahkan secara kualitatif kation dan
anion.
1.4 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui reaksi yang terjadi antara sampel dan pereaksi secara kualitatif
kation dan anion.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kation Dan Anion
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi
keberadaan suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa
kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Analisis
kualitatif disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-
sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat kimiannya. Misalnya
ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang
kandungan sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah menganalisa
kualitatif terhadap suatu sampel cairan (Dede, 2018).
2.1.1 Kation
Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah
atom kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia. Ini memiliki
muatan listrik positif, karena memiliki lebih banyak proton daripada
elektron, dan akan tertarik kepada anion, yang memiliki muatan negatif.
Untuk tujuan analisis kualitatif kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia,
dengan memakai apa yang disebut regensia golongan secara sistematik,
dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan ini untuk pemeriksaan
lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah asam klorida., hydrogen sulfida, ammonium sulfide,
dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan apakah suatu kation
bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau
tidak. Jadi boleh kita katakana bahwa, klasifikasi kation yang paling umum,
didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari
kation tersebut (Svehla G, 1985).
Dalam contoh campuran ditunjukan kesulitan untuk menentukan
dengan pasti kation-kation apa saja yang terdapat dalam campuran.
Disebutkan bahwa pereaksi spesifik dapat dipakai untuk tujuan itu dengan
melakukan reaksi untuk ion per ion. Cara lain untuk analisa campuran
adalah dengan reaksi selektif (Harjani, 1990).
Pada analisis sistematik dari kation maka golongan logam-logam
yang akan di identifikasi dipisahkan menurut golongan berikut :

a. Golongan I : golongan asam klorida terdiri atas, Pb2+, Ag2+, Hg2+


b. Golongan II : golongan hidrogen sulfida terdiri atas, As, Sn, Hg2+, Cd2+
c. Golongan III : golongan ammonium sulfida terdiri atas Fe, Zn, Co dan Ni.
d. Golongan IV : golongan amonium karbonat terdiri atas, Ba, Sr, Ca
e. Golongan V : terdiri atas, Mg, K, NH4+.
2.1.2 Anion
Anion merupakan ion yang memiliki muatan negatif atau ion sisa
asam. Ion ini terjadi akibat atom netral yang menerima elektron. Kondisi ini
akan menyebabkan jumlah elektron jauh lebih banyak dari jumlah proton
sehingga akan memiliki muatan negatif. Misalnya sebuah ion yang tertarik
ke anoda atau elektroda positif dalam elektrolisis (Underwood,1993).
Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2,3, atau
4 atom oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom desket.
Namun demikian mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen yang
menhasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang
terbentuk dari CrO4 yang diasamkan (Ismail, 1982).
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan
reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi
basah untuk zat dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang dapat
berguna dalam keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk
untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji
spektoskropi dan uji manik. Reaksi basah ialah reaksi yang dibuat dengan zat-
zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya
endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas
reaksi analis kualitatif dilakukan dengan cara basah (G. Svehla, 1985).
Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari
sampel yang diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas atau bau dari
sampel yang diuji, atas penambahan asam sulfat encer atau pekat. Untuk
menganalisis anion dalam larutan, maka harus bebas dari logam berat
dengan cara menambahkan larutan Na2CO3 jenuh, lalu didihkan. Analisis
anion meliputi :

a. Uji untuk sulfat


b. Uji untuk reduktor
c. Uji oksidator
d. Uji dengan larutan perak nitrat
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum analisis kualitatif
anion dan kation sebagai berikut :
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum analisisi kualitatif kation
ialah Tabung Reaksi, Pipet Tetes, dan Rak Tabung.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum analisisi kualitatif
anion dan kation ialah Natrium Hidroksida (NaOH), Perak Nitrat (AgNO3),
Kalium Hidroksida (KOH), Kalium Iodida (KI), Natrium Klorida (NaCl),
Kalium Kromat (K2CrO4), Natrium Karbonat (Na2CO3), Mercury (II)
Chloride (HgCl2), Asam Klorida (HCl), Asam Nitrat (HNO3), air sumur, air
kran dan air laut.
3.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum analisis kualitatif anion dan
kation sebagai berikut :
3.2.1 Golongan Kation
1. Golongan I (Pb2+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
tetes demi tetes K2CrO4. Jika terbentuk endapan kuning maka sampel
tersebut dikatakan mengandung Pb2+.
2. Golongan I (Hg2+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
tetes demi tetes KI 2M. Jika terbentuk endapan merah jingga maka
sampel tersebut dikatakan mengandung Hg2+.
3. Golongan I (Ag2+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan tetes demi tetes NaCl. Jika terbentuk endapan putih maka
sampel tersebut dikatakan mengandung Ag2+.
4. Golongan II (Br2+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan tetes demi tetes NaOH. Jika terbentuk endapan putih maka
sampel tersebut dikatakan mengandung Br2+.
5. Golongan III (Al3+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan tetes demi tetes KOH. Jika terbentuk endapan putih maka
sampel tersebut dikatakan mengandung Al3+.
6. Golongan IV (Ba2+)
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan tetes demi tetes Na2CO3. Jika terbentuk endapan putih maka
sampel tersebut dikatakan mengandung Ba2+.
3.2.2 Golongan Anion
1. Ion SCN
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan perak nitrat. Jika terbentuk endapan warna putih sampel
tersebut mengandung ion SCN-.
2. Ion HCO3
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan raksa (II) klorida. Jika terbentuk endapan coklat kemerahan
sampel tersebut mengandung ion HCO3-.
3. Ion CO32-
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan asam klorida. Jika terdapat gelembung sampel mengandung
ion CO32-
4. Ion Cl-
1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
asam nitrat. Jika terbentuk endapan warna putih sampel tersebut
mengandung ion Cl-.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan terhadap analisis kualititatif anion dan kation,
hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kualitatif Kation
No Sampel Golongan Reagen Perlakuan Hasil
1. A I K2CrO4 Diambil 1 ml air Berwarna
laut ditambahkan kuning
reagen K2CrO4 (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
B I K2CrO4 Diambil 1 ml air Berwarna
sumur ditambahkan kuning
reagen K2CrO4 (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
2. A I NaCl Diambil 1 ml air Putih
laut ditambahkan bening
reagen NaCl (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
B I NaCl Diambil 1 ml air Putih
sumur ditambahkan bening
reagen NaCl (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
3. A I KI Diambil 1 ml air Terdapat
laut ditambahkan endapan
reagen KIsebanyak putih
5 tetes. (terjadi
perubahan)
B I KI Diambil 1 ml air Putih
sumur ditambahkan bening
reagen KIsebanyak (Tidak
5 tetes. terjadi
perubahan)
4. A II NaOH Diambil 1 ml air Putih
laut ditambahkan bening
reagen NaOH (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
B II NaOH Diambil 1 ml air Putih
sumur ditambahkan bening
reagen (Tidak
NaOHsebanyak 5 terjadi
tetes. perubahan)
5. A III KOH Diambil 1 ml air Terdapat
laut ditambahkan endapan
reagen putih
KOHsebanyak 5 (terjadi
tetes. perubahan)
B III KOH Diambil 1 ml air Putih
sumur ditambahkan bening
reagen (Tidak
KOHsebanyak 5 terjadi
tetes. perubahan)
A IV Na2CO3 Diambil 1 ml air Putih
laut ditambahkan bening
reagen Na2CO (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
6. perubahan)
B IV Na2CO3 Diambil 1 ml air Putih
sumur ditambahkan bening
reagen Na2CO3 (Tidak
sebanyak 5 tetes. terjadi
perubahan)
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kualitatif Anion
NO SAMPEL REAGEN PERLAKUAN HASIL
A HCl Diambil 1 ml air laut terjadi
ditambahkan reagen perubahan
1 HClsebanyak 5 tetes.
B HCl Diambil 1 ml air sumur Tidak terjadi
ditambahkan reagen perubahan Tidak
HClsebanyak 5 tetes.
2. A HNO3 Diambil 1 ml air laut Tidak terjadi
ditambahkan reagen perubahan
HNO3sebanyak 5 tetes.
2
B HNO3 Diambil 1 ml air sumur Tidak terjadi
ditambahkan reagen perubahan
HNO3sebanyak 5 tetes.
3. A AgNO3 Diambil 1 ml air laut Terdapat
ditambahkan reagen endapan putih
AgNO3sebanyak 5 tetes. (terjadi
3 perubahan)
B AgNO3 Diambil 1 ml air sumur Terdapat
ditambahkan reagen endapan putih
AgNO3sebanyak 5 tetes. (terjadi
perubahan)
4. A HgCl2 Diambil 1 ml air laut Tidak terjadi
ditambahkan reagen perubahan
HgCl2sebanyak 5 tetes.
4
B HgCl2 Diambil 1 ml air sumur Tidak terjadi
ditambahkan reagen perubahan
HgCl2sebanyak 5 tetes.
4.1. Pembahasan
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi
keberadaan suatu unsur kimia dalam sampel yang tidak diketahui. Analisis
kualitatif disebut juga analisis jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-
sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya.
Berdasarkan hasil pengamatan untuk kation terdapat enam reagen
dengan 4 golongan. Golongan I yaitu ion Pb2+, Hg2+, Ag2+. Identifikasi
kation Hg2+ menggunakan sampel A, pertama-tama sampel A dipipet 1 ml
kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan KI terjadi perubahan yang
menghasilkan endapan putih. Kation golongan II yaitu ion Br2+. Identifikasi
kation Br2+ menggunakan sampel A maupun sampel B, tidak mengalami
perubahan. Kation golongan III yaitu ion Al3+. Identifikasi kation Al3+
menggunakan sampel A, pertama-tama sampel A dipipet 1 ml kedalam
tabung reaksi, kemudian ditambahkan KOH menghasilkan endapan putih.
Kation golongan IV yaitu ion Br2+. Identifikasi kation Br2+ menggunakan
sampel A maupun sampel B, tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan hasil pengamatan untuk anion terdapat empat reagen
dengan identifikasi dan hasil yang berbeda-beda. Identifikasi Anion CO32-
menggunakan sampel A maupun sampel B dengan reagen HCl, tidak
mengalami perubahan. Identifikasi Anion Cl- menggunakan sampel A
maupun sampel B, tidak mengalami perubahan. Identifikasi Anion SCN-
menggunakan sampel A dan B, pertama-tama sampel A dan B dipipet 1 ml
kedalam masing-masing tabung reaksi, kemudian ditambahkan AgNO3
menghasilkan endapan putih. Identifikasi Anion HCO3 menggunakan sampel
A maupun sampel B, tidak mengalami perubahan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun reaksi-reaksi yang terjadi terhadap kation dan anion yaitu,
Golongan I:: kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Golongan II: Kation golongan dua bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral
encer. Golongan III: kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer ataupun dengan hidrogen sulfide dalam suasana netral,/amonikal.
Golongan IV: Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I,II,III. Kation
ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adannya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Golongan V:
Kation-kation yang umum yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia
golongan sebelumnya merupakan golongan kation yang terakhir.
Analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan
untuk mengetahui adannya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat
dalam suatu sampel. Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti
pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah
pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam
kalsium, barium, dan seng.
5.2 Saran
Sebaiknya alat-alat yang ada akan digunakan bisa terjaga mutu dan
kualitasnya agar dapat dilakukan oleh para praktikan, ditambahkan bahan-
bahan yang akan digunakan karena, masih banyak bahan yang belum tersedia.
Dan perlu dilakukan lagi praktikum untuk mengidentifikasi uji yang belum
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Besari, Ismail, dkk. 1982. Kimia Organik Untuk Universitas, Edisi 1, Amirco
Bandung, Bandung.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT Gramedia, Jakarta.
Keenan, W. Kleinfelter. 1999. Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
L. Underwood, A. 1993. Analisis Kimia Kualitatif, Edisi IV, Erlangga, Jakarta.
Sutriono, Dede. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I. Gorontalo.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimakro,
Bagian 1,Edisi V, PT.Kalma Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai