Anda di halaman 1dari 36

ABSTRAK

Analisis kation dan anion adalah analisis kimia yang tujuannya adalah untuk mengetahui susunan
kation serta anion dalam suatu sampel dengan menggunakan bantuan uji pereaksi tertentu.
Praktikum in menggunakan prinsip analisis kualitatif dan kuantitatif yang dimana analisis
kualitatif adalah untuk mengetahui apa zat yang ada didalam sesuatu dan analisis kuantitatif
adalah untuk mengetahui jumlah suatu zat yang ada didalam suatu sampel tersebut. Kation
terbagi menjadi lima golongan, yaitu golongan I, II, III, IV, V. Sedangkan anion dibagi menjadi
empat golongan, vaitu golongan I, II, III, IV. Pada praktikum analisis kation dan anion,
dilakukan uji kation dan anion. Pada uji kation digunakan uji kation Ag+, Cu2+, Fe2+, Ba2+,
dan K+. Lalu, pada analisis anion digunakan uji anion Cl-, 1-, SO42-, dan NO3-Langkah-
langkah dalam melakukan percobaan analisis kation dan anion ini adalah pada analisis kation, 20
tetes larutan sampel dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi, lalu pada tabung reaksi di uji
keberadaan kationnya dengan reagen masing-masing sebanyak 20 tetes. Sedangkan pada analisis
anion, 20 tetes larutan sampel dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi, lalu tabung reaksi di uji
keberadaan anionnya dengan reagen masing-masing sebanyak 20 tetes pula. Pada praktikum
analisis kation dan anion ini, K+ bereaksi dengan larutan NaOH dan kertas lakmusnya berubah
warna menjadi biru, lalu pada anion CI- bereaksi dengan larutan AgNo3 wara berubah menjadi
putih serta membentuk endapan putih dan pada I- terjadi perubahan warna larutan menjadi putih
namun tidak membentuk endapan. Sehingga pada percobaan analisis kation anion tersebur
ditemukan bahwa larutan sampel yang kami gunakan adalah larutan KCI sesual dengan
praktikum uji kation dan anion yang telah di lakukan.

Kata Kunci : Kation, Anion, Analisis


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Uji


Kation...............................................................................................7
Gambar 3.2 Diagram Alir Uji
Anion................................................................................................8
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi


Kation.............................................................................................................3
Tabel 2.2 Contoh Kation..................................................................................................................3
Tabel 2.3 Klasifikasi
Anion..............................................................................................................4
Tabel 2.4 Contoh Anion...................................................................................................................4
Tabel 4.1 Uji Kation Larutan Sampel............................................................................................11
Tabel 4.2 Uji Anion Larutan
Sampel..............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ilmu kimia merupakan ilmu yang selalu melekat didalam kehidupan sehari - hari kita.
Kimia juga merupakan ilmu yang berfokus pada struktur, perubahan materi, dan sebagainya.
Kimia merupakan salah satu ilmu yang banyak dipelajari diseluruh dunia karena berkaitan
dengan reaksi. Segala sesuatu disekitar kita pasti mengalami reaksi seperti garam dapur.
Semua yang disekitar kita mengandung ion. Ion terkandung di dalam banyak zat yang
bersifat cair, padat, bahkan dalam fasa gas. Contoh yang sering temui di kehidupan sehari - hari
seperti ion yang terlarut dalam air laut, pupuk, dan tanah. Ion dibedakan menjadi dua, yaitu anion
dan kation. Anion merupakan ion - ion yang bermuatan negatif sedangkan kation merupakan ion
- ion yang bermuatan positif.
Kadar kation dan anion dalam suatu materi pasti berbeda. Kadar kation dan anion dalam
senyawa akan mempengaruhi sifat senyawa tersebut. Ada perbedaan dalam analisis kation anion
yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitif. Selain itu akan dibahas mengenai proses
pengendapan dan mekanisme pengendapan. Dari pernyataan-pernyataan di atas, maka dilakukan
praktikum kimia material kali ini untuk menentukan kation dan anion pada suatu sampel dengan
pereaksi tertentu.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditemukanlah beberapa permasalahan didalam
praktikum ini yaitu bagaimana menganalisis kation dan anion dalam sampel dengan uji pereaksi
tertentu.

I.3 Tujuan Percobaan


Dari rumusan masalah yang ada diatas, maka didapatlah tujuan dari praktikum ini adalah
untuk menentukan bagaimana menganalisis kation dan anion dalam sampel dengan uji pereaksi
tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Analisis Kimia


Analisis kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia dan didalamnya terdapat 2 jenis
analisis yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
II.1.1 Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk melakukan identifikasi
elemen, species dan atau senyawa dalam sampel. Analisis ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan ada atau tidak zat x dalam sampel. Analisis ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan apa zat x dalam sampel. Analisis ini juga digunakan untuk menjawab
pertanyaan bagaimana struktur suatu zat x dalam sampel. Analisis ini dilakukan dengan
cara mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi (Hariyanti, 2018).
Kelebihan dari analisis kualitatif adalah analisis kualitatif dapat dengan mudah membantu
peneliti untuk menggali informasi yang lebih dalam terkait suatu topik analisis yang
nantinya informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk menentukan tujuan analisis.
Sementara kekurangannya adalah lebih tidak terstruktur dibanding analisis kuantitatif
(Sugianto, 2020).
II.1.2 Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat
tertentu yang ada dalam suatu sampel. Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk
mengetahui kuantitas dari setiap komponen yang menyusun analit. Analisis kuantitif
menghasilkan data numerik yang memiliki satuan tertentu. Beberapa teknik analisis
kuantitatif diklasifikasikan atas dasar Pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan
untuk menyempurnakan hasil reaksi yang terbentuk, pengukuran besarnya sifat listrik,
pengukuran sifat optis (pengukuran absorbans) dan, kombinasi pengukuran optik atau
listrik dan reaksi kimia kuantitatif (Lukum, 2022).

II.2 Teori Atom


Berikut ini merupakan beberapa teori atom yaitu, bohr menyatakan bahwa ada beberapa
orbit yang dapat ditempati elektron. Selain itu, orbit-orbit yang tersedia bagi elektron ini
terkuantisasi, yang berarti bahwa orbit-orbit tersebut berada pada jarak tertentu, atau diskrit, dari
nukleus. Karena energi orbit tertentu bergantung pada jaraknya dari inti, energi elektron dalam
orbit tersebut juga terkuantisasi. Berikutnya elektron tunggal dalam atom hidrogen menempati
tingkat energi terendah, yaitu orbit yang paling dekat dengan inti. Ini disebut keadaan dasar.
Ketika energi dipasok ke atom hidrogen, seperti ketika dipanaskan, elektron dapat menyerap
jumlah energi yang sesuai yang dibutuhkan untuk "melompat" dari keadaan dasar. Dan juga
spektrum distrik yaitu, Ketika sebuah elemen dipanaskan cukup sehingga atom gas yang panas
memancarkan cahaya, hasilnya berbeda dari spektrum kontinu yang dipancarkan oleh matahari
atau bola lampu. Hanya warna spesifik, atau diskrit, yang dihasilkan (Malone, 2010).
II.3 Kation
Kation merupakan ion yang memiliki beberapa klasifikasi. Dibawah ini akan dibahas
pembahasan mengenai definisi, klasifikasi, dan contoh dari kation.
II.3.1 Definisi
Kation merupakan ion - ion yang bermuatan positif untuk tujuan analisis kuatitatif
sisteatik kation - kation dalam 5 golongan yang berdasarkan sifat - sifatnya. Reagensia
golongan yang dipakai untuk klasifikasi yang paling umum adalah asam klorida,
hydrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat (Zahira, 2021).
II.3.2 Klasifikasi
Kation juga memiliki klasifikasi. Berikut ini merupakan klasifikasi kation
golongan 1

Tabel 2.1 Klasifikasi Kation


Golongan 1 Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer.
Golongan 2 Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer.
Golongan 3 Kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.
Golongan 4 Kation - kationn ini membentuk endapan dengan amonium
karbonat dengan adanya amonium klorida dalam suasan netral
atau sedikit asam
Golongan 5 kation - kaion yang umum, yang tidak bereaksi dengan
reagensia - reagensia golongan sebelumnya.

(Shevla, 1979)

II.3.3 Contoh
Kation adalah muatan ion positif yang cenderung mudah kehilangan elektronnya.
Berikut merupakan contoh dari kation

Tabel 2.2 Contoh Kation


Golongan Contoh Kation

Golongan 1 timbel, merkurium(I) (raksa), perak

Golongan 2 merkurium(II), tembaga, bismut, kadium

Golongan 3 kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), zink

Golongan 4 kalsium, srontium, dan barium

Golongan 5 ion - ion magnesium, natrium, kalium


(Shevla, 1979)

II.4 Anion
Anion merupakan ion yang memiliki beberapa klasifikasi. Dibawah ini akan dibahas
definisi, klasifikasi, dan contoh mengenai kation.
II.4.1 Definisi
Anion merupakan ion - ion yang bermuatan negatif. Anion memerankan peran
penting dalam berbagai proses kimia dan biologi. Meskipun telah diketahui bahwa
senyawa yang mengandung boron, silikon, fosfor, dan timah seringkali memiliki
keasaman Lewis yang tinggi dan afinitas yang tinggi terhadap basa Lewis seperti ion
fluorida dan sianida, penggunaan senyawa golongan utama seperti sensor anion masih terbatas
(Yoshino, 2013). Sifat - sifat anion ada 3, yaitu asam - basa, redoks, dan kesetimbangan
larutan (Zahira, 2021).
II.4.2 Klasifikasi
Anion juga memiliki klasifikasi. Dibawah ini merupakan klasifikasi anion

Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi
dengan asam sementara anion golongan B adalah kelompok anion yang bereaksi di
dalam larutan.

Tabel 2.3 Klasifikasi Anion

(Bulqis, 2015)
II.4.3 Contoh
Beberapa anion dikelompokkan ke dalam beberapa kelas, diantaranya sebagai
berikut.
Tabel 2.4 Contoh Anion
Kelas Contoh Anion

Anion sederhana O^2-, F-, CN^-

Anion okso NO^3-, SO4^2-

Anion polimer okso silikat, borak, atau posfat yang terkondensasi

Anion kompleks halida TaF6 dan kompleks anion yang berbasa


banyak seperti oksalat
(Yusuf, 2019).

II.5 Proses Pengendapan


Proses Pengendapan merupakan proses yang sering terjadi di ilmu kimia. Dibawah ini
merupakan definisi dan mekanisme proses pengendapan.

II.5.1 Definisi
Proses pengendapan adalah proses yang melibatkan zat yang memisahkan diri sebagai
suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan
dapatdikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau peusingan (centrifuge) (Yusuf, 2019).

II.5.2 Mekanisme
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan.
Endapan mungkin berypa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan
dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk atau dapat dikatakan
endapan jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Pada beberapa hal perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi dasar
untuk pemisahan. Misalnya, pemisahan ion timbel dari perak dan dari perak dan merkurium(I)
dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula - mula sebagai klorida, diteruskan
dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas ini akan melarutkan timbel klorida,
tetapi perak dan raksa(I) klorida praktis tak larut didalamnya. Setelah menyaring larutan panas
itu, ion timbel akan ditemukan dalam filtrat dan dapat diidentifikasikan dengan reaksi - reaksi
khas (Shevla, 1979).

II.6 Aplikasi Kation dan Anion


Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak aplikasi dari reaksi kation dan
anion, baik itu dalam bilang pertanian, perindustrian, rumah tangga, dan lain sebagainya. Salah
satu contohnya ialah  penghilangan kesadahan di dalam air dengan menggunakan resin kation
dan resin anion.

Air dengan kesadahan tinggi akan menyebabkan fungsi air untuk proses pencucian atau
pembersihan menjadi terganggu. Sebagai contoh jika digunakan
untuk mencuci baju dengan detergen atau rinso, maka sabun ataudeterjen tidak dapatmenghasilka
n busa yang banyak dengan kata lain busanya sedikit. Demikian juga jika digunakan untuk
mandi menggunakan sabun mandi maka busanya pun sedikit dan
terasa licin. Hal yang sama terjadi bila digunakan untuk mencuci rambut menggunakan shampo
pembersih rambut (Haning, 2013).

Contoh yang kedua penerapan prinsip anion kation yang paling umum dalam dunia
industri adalah Ion Exchange atau Penukar Ion. Prinsip ini banyak digunakan di dalam industri
pengolahan air, misal industri air mineral, PDAM, dll. Penukar ion adalah suatu proses penukar
ion-ion yang terdapat dalam suatu zat atau bahan dengan menggunakan resin kation maupun
resin anion (Norland, 2014).
BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1 Diagram Alir


Diagram alir di praktikum ini dibedakan menjadi 2 yaitu diagram alir kation dan diagram
alir anion. Dibawah ini merupakan diagram alir uji kation dan anion.

III.1.1 Diagram Alir Kation


Berikut ini merupakan gambar diagram alir kation.
Gambar 3.1 Diagram Alir Kation
III.1.2 Diagram Alir Uji Anion
Berikut ini merupakan gambar diagram alir anion

Gambar 3.2 Diagram Alir Anion


III.2 Alat Percobaan
Adapun alat percobaan yang dibutuhkan praktikan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut.
1. Tabung reaksi 9 buah
2. Pipet tetes 9 buah
3. Rak tabung 1 buah
4. Kertas Lakmus 1 buah

III.3 Bahan Percobaan


Adapun bahan percobaan yang dibutuhkan praktikan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut.
1. Larutan sampel 180 tetes
2. Larutan NaOH 0,1 M 60 tetes
3.  Larutan H2SO4 pekat 20 tetes
4. Larutan H2SO4 0,1 M 20 tetes
5. Larutan BaCl2 20 tetes
6. Larutan HCl 0,1 M 20 tetes
7. Larutan AgNO3 40 tetes
8. Larutan FeSO4 20 tetes

III.4 Prosedur Percobaan


Pada praktikum ini, adapun prosedur percobaan kation dan anion. Berikut ini merupakan
prosedur percobaan kation dan anion.

III.4.1 Prosedur percobaan Uji Kation


Untuk percobaan uji kation, adapun prosedur percobaannya yaitu sebagai berikut.
1. Dimasukkan masing-masing 20 tetes larutan dari masing-masing sampel ke dalam 5
tabung yang berbeda
2. Setiap tabung diuji terhadap keberadaan kation pada senyawa di bawah ini:
A. Uji Ag^+
Ditambahkan 20 tetes larutan HCl 0,1 M. Tabung reaksi dikocok dan diamati
perubahannya.
B. Uji Cu^2+
Ditambahkan 20 tetes larutan NaOH. Tabung reaksi dikocok dan diamati
perubahannya.
C. Uji Fe^2+
Ditambahkan 20 tetes larutan NaOH. Tabung reaksi dikocok dan diamati
perubahannya.
D. Uji Ba^2+
Ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 0,1 M. Tabung reaksi dikocok dan
diamati perubahannya.
E. Uji K^+
Ditambahkan beberapa tetes NaOH pada tabung sambil di atas tabung tersebut
dipasang kertas lakmus merah. Perubahan yang terjadi pada tabung diamati.

III.4.2 Prosedur Percobaan Uji Anion


Untuk percobaan uji anion, adapun prosedur percobaannya yaitu sebagai berikut.
1. Dimasukkan masing-masing 20 tetes larutan dari masing-masing sampel ke dalam 5
tabung yang berbeda
2. Setiap tabung diuji terhadap keberadaan kation pada senyawa di bawah ini:
A. Uji Cl^-
Ditambahkan 20 tetes AgNO3 lalu tabung reaksi dikocok dan diamati apa
yang terjadi.
B. UJi I^-
Ditambahkan 20 tetes AgNO3 lalu tabung reaksi dikocok dan diamati apa
yang terjadi.
C. Uji SO4^2-
Ditambahkan 20 tetes larutan BaCl2 hingga terbentuk endapan. Lalu tabung
reaksi dikocok dan diamati
D. Uji NO^3-
Ditambahkan 20 tetes larutan FeSO4 lalu ditambahkan H2SO4 pekat secara
perlahan melalui dinding tabung. Apa yang akan terjadi pada tabung itu akan
diamati.

III.5 Skema Percobaan


Adapun skema percobaannya adalah sebagai berikut

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisis Data


IV.1.1 Uji Kation Larutan Sampel

Tabel 4.1 Uji Kation Larutan Sampel


Uji Kation Reaksi dan Perubahan Dokumentasi
Ag+ Tidak membentuk endapan
dan berwarna jernih.

Cu2+ Tidak membentuk endapan


dan berwarna jernih

Fe2+ Tidak membentuk endapan


dan berwarna jernih
Ba2+ Tidak membentuk endapan
dan berwarna jernih

K+ Tidak membentuk endapan


dan kertas lakmus berubah
warna menjadi biru.

IV.1.2 Uji Anion Larutan Sampel

Tabel 4.2 Uji Anion Larutan Sampel


Uji Anion Reaksi dan Perubahan Dokumentasi
Cl- Mmembentuk endapan
putih
I- Tidak membentuk
endapan dan warna
menjadi putih

SO42- Tidak membentuk


endapan dan berwarna
jernih

NO3- Tidak membentuk


endapan dan berwarna
kuning dan tidak
membentuk cincin
coklat kemerahan
IV.1.3 Reaksi
1. Pada uji Ag+ Larutan Sampel (KCl) diberi reagen HCl
Larutan Sampel (KCl) + HCl →
2. Pada uji Fe2+ dan Cu2+ Larutan Sampel (KCl) diberi reagen NaOH
Larutan Sampel (KCl) + NaOH →
3. Pada uji Ba2+ Larutan Sampel (KCl) diberi reagen H2SO4 0,1M
Larutan Sampel (KCl) + H2SO4 0,1M →
4. Pada uji K+ Larutan Sampel (KCl) diberi reagen NaOH
Larutan Sampel (KCl) + NaOH → FoH + NaCl
5. Pada uji Cl- Larutan Sampel (KCl) diberi reagen AgNO3
Larutan Sampel (KCl) + AgNO3 →AgCl + KNO3
6. Pada uji I- Larutan Sampel (KCl) diberi reagen AgNO3
Larutan Sampel (KCl) + AgNO3 →
7. Pada uji SO42- Larutan Sampel (KCl) diberi reagen BaCl2
Larutan Sampel (KCl) + BaCl2 →
8. Pada uji NO3- Larutan Sampel (KCl) diberi reagen FeSO4 dan H2SO4
Larutan Sampel (KCl) + FeSO4 + H2SO4 →

IV.2 Pembahasan
Kimia adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang memiliki
banyak ketersinggungan dengan kehidupan sehari hari . Hampir semua hal yang kita lakukan
dalam adalah contoh dari pengembangan ilmu kimia . Mulai dari minum air putih, makanan yang
bernutrisi hingga obat obatan adalah contoh penerapan ilmu kimia. Contoh contoh diatas
merupakan contoh dari penerapan ilmu kimia dasar.
Berbicara tentang ilmu kimia dasar berate ilmu kimia memiliki pegembangan. Kimia
digolongkan mulai dari campuran,senyawa,molekul hingga atom. Untuk saat ini saya akan
membahas tentang atom. Atom sendiri memiliki beberapa definisi yang selalu berkembang dan
saling berhubungan . Akhir dari definisi atom adalah bahwa atom memiliki muatan positif dan
negative. Muatan positif dan negative pada atom disebabkan karena kation dan anion. Kation
yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan negative. Kation bermuatan positif karena
melepaskan electron, sedangkan anion negative karena menangkap electron.
Pada kali ini akan diadakan uji kation dan anion. Pada percobaan anion dan kation ini
akan digunakan 2 prinsip analisis kimia, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif adalah analisis yang dapat dilakukan dengan reaksi kimia selektif atau dengan
penggunaan instrumentasi. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk
menentukan atau mendeterminasi jumlah dari suatu elemen yang ada dalam sampel.
Pada uji kation dilakukan dengan menguji Ag+, Cu-, Fe2+, Ba2+, K+. Pada ujian kation
ini menggunakan larutan sampel B. Uji Ag+ menggunakan tetesan larutan HCl 0,1 M sebanyak
20 tetes, lalu kocok dan amati perubahannya. Uji Cu2+ menggunakan 20 tetesan larutan NaOH ,
lalu dikocok dan diamati. Untuk uji Fe 2+ sama seperti uji Cu2+. Untuk uji K+ menggunakan
beberapa tetes NaOH kemudian diamkan beberapa saat masukkan kertas lakmus dan amatin
perubahannya .
Pada uji Anion dilakukan dengan menguji Cl-, I-, S042- dan NO3-. Pada ujian anion ini
menggunakan larutan sampel B. Uji Cl- menggunakan tetesan larutan AgNO3 sebanyak 20 tetes,
lalu kocok dan amati perubahannya. Uji I- menggunakan 20 tetesan larutan AgNO3 , lalu
dikocok dan diamati. Untuk uji SO42- menggunakan larutan BaCl sebanyak 20 tetes dan amati
perubahannya. Untuk uji NO3+ menggunakan beberapa tetes FeSo4 lalu ditambahkan H2SO4
pekat dan amati perubahannya .
Hasil dari pengujian kation adalah uji Ag+ menghasilkan warna bening dan tidak
mengendap. Untuk Uji Cu2+, Fe2+ dan Ba2+ sama sama menghasilkan warna bening. Untuk uji
K+ menghasilkan perubahan warna lakmus merah menjadi biru namun tidak membentuk
endapan. Pada pengujian anion , Uji Cl- menghasilkan endapan putih. Untuk uji I- menghasilkan
warna putih namun tidak membentuk endapan. Uji SO42- tidak menghasilkan endapan dan
berwarna jernih. Dan untuk uji NO3- tidak membentuk endapan dan berwarna kuning dan tidak
membentuk cincin coklat kemerahan Berdasarkan analisis yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa larutan sampelnya adalah larutan KCl.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum analisis dan kation maka dapat disimpulkan bahwa
analisis kation dan anion merupakan analisis yang umum digunakan dan larutan sampel yang
kami terima dari asisten lab merupakan larutan yang mengandung KCl.

V.2 Saran
Asisten lab menjelaskan lebih detail mengenai hal - hal yang akan dilakukan di
praktikum kimia material agar praktikan lebih semangat dalam melakukan praktikum dan lebih
fokus dalam melakukan praktikum.

DAFTAR PUTSAKA

Dr. apt. Hariyanti, M.Si. 2018. PENGANTAR KIMIA ANALITIK : RUANG LINGKUP KIMIA ANALITIK.
Jakarta : UHAMKA

Oky Sugianto. 2020. Penelitian Kualitaitif, Manfaat dan Alasan Penggunaan. Jakarta : BINUS
UNIVERSITY

Prof. Dr. Astin Lukum , M.Si. 2022. DASAR - DASAR KIMIA ANALITIK. Gorontalo : Universitas
Negri Gorontalo

Leo J. Malone. 2010. Basic Concept Of Chemistry. New York

J. Yoshino. 2013. Comprehensive Inorganic Chemistry II (Second Edition). Oxford


Zahira Firdaus. 2021. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI KATION DAN ANION.
Purwokerto : UNSOED

Bulqis Syal Duha. 2015. IDENTIFIKASI ANION. Makassar : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

G. Shevla. 1979. VOGEL'S TEXTBOOK OF MACRO AND SEMIMICRO QUALITATIVE INORGANIC


ANALYSIS. London

Dr. Yusnidar Yusuf, M.Si. 2019. BELAJAR MUDAH KIMIA ANALISIS. Indonesia : EduCenter

Prischa Yuniarlin Haning. 2013. Metode Analisis Kation dan Anion Serta Aplikasinya Dalam
Kehidupan Sehari - hari. Kupang : Universitas Katolik Widya Mandira

Allex Norland. 2014. Aplikasi Anion Kation. Texas : Universitas Texas A&M

Anda mungkin juga menyukai