Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan karunia-
Nya kita masih diberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami dapat
untuk menyelesaikan tugas Kimia Analisis Dasar serta untuk menambah wawasan
Rahma Dona M.Si, Apt selaku dosen Kimia Analisis Dasar dan rekan-rekan yang
yang dibuat ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan sehingga kami
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat
pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu,
keahlian bagiseorangfarmasis.
Reaksi identifikasi adalah suatu cara untuk mengenal ion-ion, baik kation
Setiap ion akan memberikan hasil reaksi tertentu yang dapat membedakan dengan
suatu zat. Analisa ini sangat diperlukan dalam dunia kefarmasian, karena dalam
yang dianalisa yaitu apa isi dari bahan atau zat tersebut. Sehingga sebagai seorang
farmasis diharapkan kita dapat mengetahui zat-zat apa saja yang dikandung dalam
untuk sebuah sampel untuk menentukan kation I sampai VI dan anion I sampai
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
1
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium
karbonat. klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
kation yang paling umum di dasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
1. Golongan apa saja yang terdapat dalam analisis kation golongn 1 dan 2 ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat
dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah
dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel.
Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui, pertama kali adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam
uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat
pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion
3
lainnya. Sebagai suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang
mengandung semua ion hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal
(Pb2+), perak (Ag+) dan raksa (Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan
dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan
klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut. Skema di bawah ini
1. Golongan I:
Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan
kation dari golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.
4
2. Golongan II
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion
golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II
dibagi dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan sub
golongan tembaga tidak larut dalam regensia ini, sulfida dari sub grup
disebut juga sebagai asam hidrogen sulfida atau glongan tembaga timah.
Klorida, nitrat, dan sulfat sangat mudah larut dalam air. Sedangkan
Prossedur yang biasa dilakukan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui, pertama kali adalah membuat sampel yang dianalisis dalam bentuk
cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion
yang dapat mengendapkan ion tertentu dan memisahkannya dari ion ion lainnya.
5
1. Analisis Pendahuluan
pengamatan sifat fisik fisika yaitu warna , bau , bentuk dan test kelarutan
dalam air.
2. Tes Nyala
a. Golongan 1
1. Timbal (Ag+)
kerapatan yang tinggi (11,4 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah melarut
6
dalam asam nitrat yang tingkat kepekatannya sedang (8M) dan terbentuk
nitrogen oksida .
2+ -
Pb + 2Cl PbCl2
2+ +
Pb + H2S PbS + 2H
2+
Pb + 2NH3 +2H2O Pb(OH)2
2+ -
Pb +2OH Pb(OH)2
2+ 2-
Pb + SO4 PbSO4
endapan kuning
7
7. Kalium iodide : endapan kuning
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa,
dan mempunyai kerapatan 13,534 g/ml pada 25℃. Asam nitrat yang
2+ -
Hg2 + 2Cl → Hg2Cl2
hitam
2+ +
Hg2 + H2S → Hg + HgS + 2H
2+ -
2Hg2 + NO 3 + 4NH3 +H2O HgO.Hg + 2Hg
+
+3NH 4
8
2+ -
Hg2 + 2OH → Hg2O + H2O
2+ 2-
Hg2 + CrO 4 → Hg2CrO4
2+ + 2I- → Hg2I2
H2
2+ + CO2-
Hg2 3 → Hg2CO3
3. Perak (Ag+)
Perak adalah logam yang putih, dapat di tempa dan di liat. Rapatannya
tinggi (10,5 g/ml) dan melebur pada 960,5 ℃ . Perak tidak larut dalam
asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M) tetapi
dapat larut dalam asam nitrat yang lebih pekat (8M) atau dalam asam
pekat panas.
9
1. Asam klorida encer : endapan putih perak klorida
+ -
Ag + Cl → AgCl
perak sulfide
2 Ag+ +
+ H2S → Ag2S + 2H
2Ag+ +
+ 2NH3 +H2O → Ag2O + 2NH4
+ -
2Ag + 2OH → Ag2O + H2O
+ -
Ag + I → Agl
b. Golongan II
1. Merkurium (II)
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa,
10
Hg3S2Cl2 ↓ + H2S 3HgS ↓ + 2H+ + 2Cl-
2. Bismut (III)
Titik lebur 271,5°C. Tidak larut dalam asam klorida karena potensial
standar 0,2 V, namun melarut dalam asam pengoksid seperti asam nitrat
11
Bi3+ + 3I- BiI3 ↓
3. Tembaga (Cu2+)
(+0,34 v) ia tdk larut dlm asam klorida dan asam sulfat encer.
12
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4- Cu2[Fe(CN)6] ↓
4. Kadmium (Cd2+)
Kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan liat.
Ia melebur pada suhu 321˚C. Ia melarut dengan lambat dalam asam encer
negatif ).
Arsenik adalah zat padat yang berwarna abu-abu seperti baja, getas
13
timbul bau seperti bawang putih yang khas; ketika dipanaskan dalam
aliran udara yang bebas, arsenik terbakar dengan nyala biru, menghasilkan
Bettendorff).
14
2ASO33- + 3H2S +6H+ AS2S3 + 6H2O
asam dan dalam larutan ammonia, tetapi tak larut dalam asam
asetat.
tidak larut dalam asam nitrat tetapi larut dalam larutan ammonia
+12H2O
5. Larutan kalium iodide : jika ada asam klorida pekat iod akan
15
ASO43- +2H+ +2I- ASO33- + I2 +H2O
muda.
6. Stibium (III)
melebur pada 630°C. Tidak larut dalam asam klorida, dan dalam asam
sulfat encer, namun melarut perlahan dalam asam sulfat pekat panas.
7. Timah (II)
Timah adalah logam putih perak, yang dapat ditempa dan diliat
pada suhu biasa, tetapi pada suhu rendah menjadi getas karena
16
231,8°C. Logam ini melarut dengan lambat dalam asam klorida encer
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
17
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat
1. Golongan I:
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
1. Golongan II
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion
golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
DAFTAR PUSTAKA
18
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro
19