Penyusun
Tujuan .................................................................................. 4
Kesimpulan ....................................................................................... 20
Saran .................................................................................................. 20
PENDAHULUAN
Analisis kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah suatu cara yang
dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan
yang dianalisis. Dalam melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah
sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya.
Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kimia analitik kualitatif?
2. Apa yang dimaksud kation?
Tujuan :
1. Mengetahui kimia analitik kualitatif secara keseluruhan beserta
penjelasannya.
2. Memahami dan dapat menganalisis kation Kation Ca2+ , Pb2+ , Sb5+, Mn2+
secara tepat.
3. Sebagai bahan referensi skaligus informatif bagi penulis dan lebih
khususnya bagi pembaca
Tinjauan Pustaka
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang
disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan
apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan
analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur
Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji
suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel
(contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya
terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada.
Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan
pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya
dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji
spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan
dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan
2. Analisis Kation
2.1 Pengertian kation
Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika
sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi
kimia. Ini memiliki muatan listrik positif, karena memiliki lebih
banyak proton daripada elektron, dan akan tertarik kepada anion,
yang memiliki muatan negatif.
ISI
Kalsium dan barium berada dalam golongan yang sama dalam sistem
periodik, sehingga memiliki sifat-sifat yang hampir sama. Kemiripan sifat ini
menyebabkan kedua senyawa ini sulit untuk dipisahkan. Adapun langkah
pemisahan dan identifikasi dari kation kalsium dan barium adalah sebagai berikut
:
1. Larutan hasil pemisahan golongan III yaitu Ca2+, Ba2+, NH4+ ditambahkan 15
M HNO3. Kemudian dipanaskan sampai menghasilkan residu yang tujuan nya
untuk menghilangkan ion ammonium melalui reaksi redoks , kemudian
ditambahkan 6M HCl + H2O
Uji Pb2+
Pb2+ + K2CrO42- —→ PbCrO4 + 2K+
(endapan kuning)
Pb2+ + H2SO42- —→ PbSO4 + 2H+
(endapan putih)
Endapan PbCl2 akan larut dengan kenaikan suhu. Karena itu PbCl2 dapat
dipisahkan dari kedua kation yang lain dengan menambahkan air panas kemudian
mensentrifus dan memisahkannya dari larutan. Adanya Pb2+ dapat diidentifikasi
dengan penambahan K2CrO4 membentuk endapan kuning atau dengan H2SO4
membentuk endapan putih.
Pb2+ + CrO42- —→ PbCrO42-
Pb2+ + SO42- —→ PbSO4
Hg+ dan Ag+ dapat dipisahkan dengan penambahan NH3. Jika ada Hg2Cl2
maka dengan NH3 akan bereaksi
Adanya Ag+ dapat diuji dengan menambahkan asam kuat HNO3 6 M. Ion
H+ akan mendekomposisi kompleks Ag(NH3)2+ sehingga Ag+ akan bebas dan
bereaksi dengan Cl- yang sudah ada membentuk endapan AgCl kembali
Ag(NH3)2+ + 2H+ + Cl- —→ AgCl + 2NH4+
HCl
Air panas
Pb2+ AgCl, Hg2Cl2
K2CrO4 NH3
Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,
Sn2+, Sn4+) membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Endapan yang terbentuk adalah : HgS (hitam), PbS (hitam), CuS
Sb5+
1. Sb5+ dengan Tes Bettendorf
a. Masukkan 3 tetes Sb5+ kedalam tabung reaksi, kemudian 0,5ml SnCl*
jenuh + HCl pekat 2 ml , panaskan perlahan
b. Amati perubahan yang terjadi
2. Sb5+ dengan Tes Gutzeit
a. Masukkan 3 tetes Sb5+ ke dalam tabung reaksi + 2 ml H2SO4 pekat +
2 butir Zn, sumbat longgar dengan kapas Pb Asetat, tutup dengan
kertas saring + AgNO3 20%. Panaskan perlahan.
b. Diamati endapan hitam yang terbentuk
3. Sb5+ dengan air aquades
a. Masukkan 3 tetes Sb5+ kedalam tabung reaksi + air aquades.
b. Amati perubahan yang terjadi.
4. Sb5+ dengan NH4OH 2N
a. Masukkan 2 tetes Sb5+ + tetes demi tetes NH4OH 2N
b. Amati perubahan yang terjadi.
5. Sb5+ dengan potongan Zn
a. Masukkan 2 tetes Sb5+ ke dalam tabung reaksi + potongan Zn
b. Amati perubahan yang terjadi
Sampel
(HgS, As2S3)
Endapan Filtrat
Ditambahkan HNO3
encer hingga bereaksi
Jika endapan (HgS) berwarna
hitam, maka mengandung Hg2+
Jika endapan (As2S3) berwarna kuning,
diduga mengandung As3+.
Filtrat Endapan
Mungkin mengandung HSb, Cl4, dan Ag3AsO4 berwarna merah coklat, maka
H2ClS6. mengandung As5+.
Larutan Endapan
K2CrO4 KI H2SO4
Ditambahkan H2S
HgS, PbS, Bi2S3, CuS, CdS, As2S3, Larutan Kation gol. III, IV, V
As2S5, Sb2S3, SnS, SnS2.
+NH4Cl 1% (dicuci)
+NaOH 4M
+H2O2 3%, didihkan
+ Na2HPO4
↓Merah muda
+NH4Cl
+NH4OH untuk suasana basa
+(NH4)2CO3
+CH3COOH encer
+CH3COONH4
+K2CrO4
Endapan Sr2+, Ca2+
+(NH4)2C3O4
CaC3O4
PENUTUP
Kesimpulan :
Saran :
Kami menyadari dalam penyajian makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Maka dari itu Kami mengharapkan kritik dan saran dari Pembimbing
dan teman-teman semua.
http://neverlandlufi.blogspot.com/2014/01/identifikasi-kation-golongan-ii-b.html