Anda di halaman 1dari 10

ANION DAN KATION

DI SUSUN OLEH:

NAMA: REGINA AURELIA RATTE

NIM: F201901131

KELAS: C3

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES MANDALA WALUYA

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu saya lakukan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah review tentang Analisis
Anion dan Kation. Terima Kasih saya ucapkan kepada Ibu Risky Juliansyah, S.Si., M.Si yang
telah membimbing kami atas tugas serta sebagai dosen mata kuliah Kimia Analisis

Harapan Saya terhadap makalah ini adalah bermanfaat bagi siapapun, khusunya saya
sendiri, yang demikian itu pastinya akan menambah pengetahuan mengenai ilmu Analisis
Anion dan Kation. Sifat dasar manusia adalah tak luput dari dari kesalahan. Saya meyakini
bahwa kesalahan pasti ada dalam kepenulisan makalah ini. Maka dari itu saya mengharapkan
Kritik dan Saran yang membangun, sehingga segala kesalahan akan bisa diperbaiki untuk
kesempatan mendatang.

Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi siapapun yang
membaca makalah ini. Terima kasih.

Kendari, 17 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................1

Kata Pengantar..................................................................................2

Daftar isi...........................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................4

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................4

1.4 Manfaat Penulisan............................................................4

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................5

2.1 Analisis dan Pengertian Anion ........................................5

1.2 Analisis dan Pengertian Kation........................................5

BAB III. PENUTUP.........................................................................6

3.1 Kesimpulan......................................................................6

2.1 Saran................................................................................6

Daftar Pustaka..................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai, limbah,
air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam
larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur nonlogam akan
membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan
yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi
berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menganalisis kation?
2. Bagaimana cara menganalisis anion?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami dan dapat menganalisis kation secara tepat.
2. Memahami dan dapat menganalisis anion secara tepat.
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam bidang kimia analitik
kualitatif mengenai analisis kation dan anion sehingga dapat menganalisis atau
mengidentifikasi kation dan anion dengan tepat sesuai metode yang disajikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anion

Anion merupakan ion bermuatan negative. Analisis anion bertujuan untuk


menganalisis adanya ion negative dalam sampel. Analisis yang bertujuan untuk menganalisis
kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel.
Jadi analisis anion secara kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya
anion serta jeis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (Svehla, 1979).

Dalam analisis anion dikenal dengan adanya analisis pendahuluan yang meliputi
analisis keing dan analisis basah. Analisis kering meliputi pemeriksaan organolepis (warna,
bau, rasa) dan pemanasan. Sedangkan analisis basha meliputi pemeriksaan kelarutan dalam
air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan dan pencucian endapan. Selain kedua
analisis tersebut, dalam analisis anion juga terdapat uji anion saling mengganggu, misalnya
CO32- dengan (SO3)2 ; NO3- dengan NO2-. Pencucian endapan berguna untuk
membersihkan endapan dengan cara melarutkan kotoran yang terdapat dalam endapan.
Syarat-syarat larutan encer adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada endapan yang dilarutkan atau tidak melarutkan endapan.

b. Tidak bereaksi dengan endapan.

c. Tidak menyebabkan endapan baru.

d. Mudah menguap pada temperature dimana endapan dikeringkan.

e. Mudah melarutkan kotoran.

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis
anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation. Uji
pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau,
terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau
dioksidasi dengan asam sulfat pekat.

Garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3,


BaC2O4,Ba3( AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion
lainnya mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk
golongan sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat
yang berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih. Jika larutan sampel diasamkan
dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang
akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr(kuning), AgI(kuning
muda), Ag2S(hitam).

Berikut ini contoh uji spesifik beberapa anion:


1. sulfat
Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih maka
anion sulfat ada.
2. kromat
Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada.
Tambahkan pada filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.
3. nitrat
Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji
sehingga membentuk sudut 30oC, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui
dinding tabung perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat maka nitrat ada.
4. asetat
Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika
tercium bau buah maka asetat ada.
5. Cl-
Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan anion
Cl- dan Br-, sedangkan I- tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut dapat membentuk
endapan putih jika Cl- ada.

2.1 Kation

Analisis kualitatif kation ini menggunakan cara konvensional, yaitu memakai cara
visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan
mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan dalam
bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan
sekelompok ion-ion (Underwood, 1986).

Dalam analisis kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan dalam lima


golongan, berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa reagensia. Reagensia yang
umum dipakai diantaranya : asam klorida, hydrogen sulfide, amonium sulfide, dan amonium
karbonat. Klasifikasi kation berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Boleh dikatakan bahwa klasifikasi
kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfide, dan
karbonat dari kation tersebut.

Pengendapan suatu padatan dapat digunakan untuk menentukan komposisi suatu zat
yang tepat. Di dalam melakukan percobaan pendapan harus sempurna mungkin. Dalam
pemurnian endapan melalui pencucian kadang-kadanng digunakan larutan pencuci yang
banyak mengandung ion senama, bukan sekedar air murni. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kelarutan dari endapan tersebut. Teknik lain yang lebih dipahami untuk prinsip-
prinsip kesetimbangan larutan adalah pengendapan sebagian. Syarat utama untuk
keberhasilan pengendapan reaksi adalah adanya perbedaan kelarutan senyawa-senyawa yang
dipisahkan (Petrucci, 1992).

Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan
berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia. (Vogel, 1990).

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:

o golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang


termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.

o golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam
mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II),
tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.

o golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana


netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng,
mangan, dan kobalt.

o golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya


ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.

 golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-
reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini
antara lain magnesium, natrium, kalium, dan ammonium. (Vogel, 1990).
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang
massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat
pengidentfikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan
berbeda sifat fisiknya. (W. Harjadi, 1993).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam analisa kualitatif yang dilakukan berdasarkan metode H2S kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap
beberapa pereaksi. Pereaksi yang paling umum dipakai adalah HCl, H 2S, amonium sulfida
dan amonium karbonat. Cara identifikasi anion tidak begitu spesifik seperti pada identifikasi
kation. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal, dan
analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data
kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang
anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut
dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena
PbCl2 larut dalam air panas. Tida mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air
dingin

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang dapat membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT. Gramedia.

Mastertan, W.L. 1990. Chemical Analitic. Sounders Collage Public.


Petrucci, R.H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.

Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

Underwood. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai