DI SUSUN OLEH:
NIM: F201901131
KELAS: C3
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu saya lakukan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah review tentang Analisis
Anion dan Kation. Terima Kasih saya ucapkan kepada Ibu Risky Juliansyah, S.Si., M.Si yang
telah membimbing kami atas tugas serta sebagai dosen mata kuliah Kimia Analisis
Harapan Saya terhadap makalah ini adalah bermanfaat bagi siapapun, khusunya saya
sendiri, yang demikian itu pastinya akan menambah pengetahuan mengenai ilmu Analisis
Anion dan Kation. Sifat dasar manusia adalah tak luput dari dari kesalahan. Saya meyakini
bahwa kesalahan pasti ada dalam kepenulisan makalah ini. Maka dari itu saya mengharapkan
Kritik dan Saran yang membangun, sehingga segala kesalahan akan bisa diperbaiki untuk
kesempatan mendatang.
Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi siapapun yang
membaca makalah ini. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................2
Daftar isi...........................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................4
3.1 Kesimpulan......................................................................6
2.1 Saran................................................................................6
Daftar Pustaka..................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai, limbah,
air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam
larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur nonlogam akan
membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan
yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi
berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anion
Dalam analisis anion dikenal dengan adanya analisis pendahuluan yang meliputi
analisis keing dan analisis basah. Analisis kering meliputi pemeriksaan organolepis (warna,
bau, rasa) dan pemanasan. Sedangkan analisis basha meliputi pemeriksaan kelarutan dalam
air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan dan pencucian endapan. Selain kedua
analisis tersebut, dalam analisis anion juga terdapat uji anion saling mengganggu, misalnya
CO32- dengan (SO3)2 ; NO3- dengan NO2-. Pencucian endapan berguna untuk
membersihkan endapan dengan cara melarutkan kotoran yang terdapat dalam endapan.
Syarat-syarat larutan encer adalah sebagai berikut :
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis
anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation. Uji
pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau,
terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau
dioksidasi dengan asam sulfat pekat.
2.1 Kation
Analisis kualitatif kation ini menggunakan cara konvensional, yaitu memakai cara
visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan
mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan dalam
bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan
sekelompok ion-ion (Underwood, 1986).
Pengendapan suatu padatan dapat digunakan untuk menentukan komposisi suatu zat
yang tepat. Di dalam melakukan percobaan pendapan harus sempurna mungkin. Dalam
pemurnian endapan melalui pencucian kadang-kadanng digunakan larutan pencuci yang
banyak mengandung ion senama, bukan sekedar air murni. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kelarutan dari endapan tersebut. Teknik lain yang lebih dipahami untuk prinsip-
prinsip kesetimbangan larutan adalah pengendapan sebagian. Syarat utama untuk
keberhasilan pengendapan reaksi adalah adanya perbedaan kelarutan senyawa-senyawa yang
dipisahkan (Petrucci, 1992).
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan
berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia. (Vogel, 1990).
o golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam
mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II),
tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-
reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini
antara lain magnesium, natrium, kalium, dan ammonium. (Vogel, 1990).
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang
massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat
pengidentfikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan
berbeda sifat fisiknya. (W. Harjadi, 1993).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam analisa kualitatif yang dilakukan berdasarkan metode H2S kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap
beberapa pereaksi. Pereaksi yang paling umum dipakai adalah HCl, H 2S, amonium sulfida
dan amonium karbonat. Cara identifikasi anion tidak begitu spesifik seperti pada identifikasi
kation. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal, dan
analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data
kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang
anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut
dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena
PbCl2 larut dalam air panas. Tida mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air
dingin
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang dapat membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.