Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
“IDENTIFIKASI KATION DAN ANION”

OLEH :

NAMA : NURSINAH

STAMBUK : 152020220064

KELAS/KLP : C3 / II (DUA)

ASISTEN : ROSDIANA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan
zat-zat yang terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya.
Jadi sangatlah perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang
seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam
suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat
esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasis.
Inilah yang menjadi sebab praktikum ini dilaksanakan.
Salah satu cara untuk mengetahui komposisi bahan kimia di alam
yang umumnya ada dalam keadaan campuran, harus dilakukan melalui
metode. analisis yang sesuai. Mengetahui komposisi bahan kimia baik
dalam jenis maupun jumlah termasuk kerjaan setiap hari dari seorang
ahli kimia yang bergerak dalam kimia analitik.
Kimia analitik secara umum membahas metode untuk
menentukankandungan dan komposisi kimia suatu bahan secara
kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif berhubungan dengan
komponen-komponen yang ada dalam suatu sampel bahan, baik bahan
alam maupun bahan sintesis, dan secara kuantitatif berhubungan
dengan jumlah relatif komponen-komponen tersebut dalam sampel.
Metode kualitatif juga mencakup pencarian informasi mengenai atom
dan molekul komponen senyawa atau gugus fungsi yang dimiliki dan
sifat-sifat karakteristik sampel yang jumlahnya dianalisis dalam metode
kuantitatif (Sulistyarti.2017).
Analisis merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memproses kumpulan data atau sekelompok data untuk memperoleh
informasi. Analisis data terdapat 2 jenis. Jenis data ini disesuaikan
dengan data yang terkumpul karena tidak semua data dalam bentuk
angka. Pertama data yang berbentuk data angka dan juga data
berbentuk pendapat, opini, tingkat kepuasan dan lain-lain. Tentunya
data yang bukan angka tidak dapat diproses sebagaimana memproses

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

data angka. (Nuefadhela, 2021). Analisis kualitatif beprespektif emik,


yang berarti pendekatan analisis ini memanfaatkan data berbentuk
narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli hasil kontruksi dari
responden atau informan (Ilham Choirul, 2021).
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi
komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal
sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-
zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu
sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak
suatu zat tertentu yang terkandunng dalam suatu sampel.
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan
pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan,
pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan
dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi
kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan
dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan
memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik
(khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan
identifikasi kation dan anion ini dilakukan.
Uji analisis kualitatif sebenarnya tidak hanya terbatas pada kelompok
zat anorganik saja, melainkan juga pada kelompok zat organik. Namun,
karena ruang lingkup penggunaan yang begitu luas, penentuan zat
anorganik yang terdiri dari kation dan anion anorganik sangat penting
untuk dipelajari dalam pembahasan analisis kualitatif. Selain itu dalam
identifikasi kation dan anion anorganik dapat dipelajari pereaksi mana
yang bersifat selektif, spesifik dan sensitif dalam mengidentifikasi ion
dalam larutan secara lebih komprehensif dan sebelum dilakukan
pengukuran kadarnya (Ethica, 2020).
Hampir semua larutan di sekeliling kita seperti air laut, air tanah, air
limbah, minuman, air hujan, dan lain-lain mengandung ion. Kation

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

adalah ion bermuatan positif, yang kebanyakan terdiri dari ion-ion


logam, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif yang
kebanyakan merupakan ion-ion non-logam. Dalam melakukan analisis
kualitatif terhadap kation dan anion pada umumnya banyak pendekatan
yang dapat digunakan. Baik kation maupun anion dapat diidentifikasi
berdasarkan sifat fisika dan kimianya (Ethica, 2020).
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum kali ini mahasiswa diharapkan
mampu mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi kation dan
anion dari suatu sampel.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi kation dan
anion penyusun senyawa-senyawa anorganik dan logam organik.
2. Untuk melakukan pemeriksaan golongan dan jenis kation dan anion.
3. Untuk menetapkan golongan dan jenis kation dan anion pada
sampel.

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


1.2 Teori Umum
Baik kation maupun anion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat
fisika dan kimianya. Saat ini sejumlah metode analisis kualitatif modern
(menggunakan instrumen berteknologi tinggi) menggunakan sifat fisika
seperti warna, kemampuan absorpsi, kemampuan emisi, daya listrik,
atau medan magnet untuk mengidentifikasi kation pada konsentrasi
yang sangat rendah. Semakin rendah konsentrasi komponen zat yang
diamati, maka ketepatannya akan lebih sulit dicapai bila dilakukan
dengan metode konvensional yang banyak mengandalkan analisis
semi-mikro. Dalam hal ini diperlukan penggunaan teknologi modern
untuk dapat melakukan pengukuran kadar dengan ketepatan dan
ketelitian tinggi (Ethica, 2020).
Sementara itu, uji kualitatif konvensional menggunakan sifat kimia
kation tetap penting untuk dilakukan karena lebih murah tanpa
memerlukan pelatihan khusus seperti analisis dengan instrumen.
Analisis kualitatif secara konvensional dilakukan dengan cara
mereaksikannya dengan pereaksi kimia tertentu. Pereaksi yang bersifat
selektif terhadap kation-kation satu golongan sering dipakai dalam
identifikasi kation, seperti asam klorida (HCI), hidrogen sulfida (H2S),
amonium sulfida (NH4)2S dan amonium karbonat (NH4)2CO3) (Ethica,
2020).
Anion merupakan ion yang bermuatan negatif dan tertarik ke anoda
(elektroda positif) sedangkan kation merupakan ion yang bermuatan
positif dan tertarik ke katoda (elektroda negatif) selama elektrolisis. Uji
spesifik dilakukan dengan menambahkan pereaksi tertentu yang akan
memberi warna pada larutan atau terdapat endapan yang merupakan
ciri-ciri untuk ion tertentu (Asmah., dkk, 2020).
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kation dan anion, seperti uji identifikasi, uji reaksi, dan
uji kualitatif.

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Untuk identifikasi kation, beberapa reagen yang digunakan antara lain:


a. Uji nyala: kation logam alkali dan logam tanah alkali akan
memberikan warna nyala yang khas.
b. Uji amonium hidroksida: beberapa kation, seperti Fe3+, Al3+, dan
Zn2+, akan mengendap sebagai hidroksida ketika ditambahkan
amonium hidroksida.
c. Uji natrium hidroksida: beberapa kation, seperti Cu2+ dan Fe2+,
akan mengendap sebagai hidroksida ketika ditambahkan natrium
hidroksida.
d. Uji karbonat: beberapa kation, seperti Ca2+ dan Mg2+, akan
mengendap sebagai karbonat ketika ditambahkan natrium
karbonat.
Sedangkan untuk identifikasi anion, beberapa reagen yang digunakan
antara lain:
a. Uji klorida: anion klorida akan membentuk endapan putih ketika
ditambahkan perak nitrat.
b. Uji sulfat: anion sulfat akan membentuk endapan putih ketika
ditambahkan barium klorida.
c. Uji karbonat: anion karbonat akan membentuk gelembung gas CO2
ketika ditambahkan asam klorida.
d. Uji kromat: anion kromat akan membentuk endapan kuning ketika
ditambahkan perak nitrat.
Metode identifikasi kation dan anion sangat penting dalam kimia
analitik, karena dapat membantu mengidentifikasi komponen-
komponen dalam larutan dan mengukur konsentrasinya.
Kation dan anion adalah istilah yang digunakan dalam kimia untuk
menggambarkan ion yang terbentuk dari atom atau molekul yang
kehilangan atau mendapatkan elektron.
Kation adalah ion yang memiliki muatan positif karena kehilangan
satu atau lebih elektron. Contoh kation adalah ion natrium (Na+), ion
kalsium (Ca2+), dan ion ammonium (NH4+).

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Kation adalah ion bermuatan positif, yang kebanyakan terdiri dari


ion-ion logam, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif yang
kebanyakan merupakan ion-ion non-logam. Dalam melakukan analisis
kualitatif terhadap kation dan anion pada umumnya banyak pendekatan
yang dapat digunakan (Wonorahardjo, 2020).
Kation dan anion berperan penting dalam membentuk senyawa
ionik. Senyawa ionik terbentuk dari ikatan elektrostatis antara kation
dan anion, yang menarik satu sama lain karena muatan berlawanan.
Contoh senyawa ionik adalah natrium klorida (NaCl) yang terbentuk dari
ion natrium dan ion klorida. Kation dan anion juga penting dalam
elektrokimia, yaitu studi tentang reaksi redoks yang melibatkan transfer
elektron. Elektrolit seperti larutan garam, asam, atau basa mengandung
kation dan anion yang dapat menghantarkan arus listrik ketika diberi
tegangan listrik (Suyatno., dkk, 2018).
Baik kation maupun anion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisik
dan kimianya. Sebagaimana dalam uji kualitatif kation, terdapat uji
pendahuluan untuk anion yang didasarkan pada pengamatan
organoleptis seperti bentuk, warna, bau (hanya untuk senyawa yang
tidak berbahaya, serta penguraian oleh panas, diikuti dengan reaksi
kering tanpa mereaksikannya dalam bentuk larutan cair. Pemisahan
anion secara fisik umumnya tidak dilakukan dalam analisis kualitatif,
karena biasanya uji spesifik anion benar-benar hanya sensitif terhadap
anion yang dianalisis dan tidak sensitif terhadap anion yang lainnya
(Novidiantoko, 2020).
Identifikasi kation dan anion secara simultan dapat dilakukan
dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang lebih kompleks,
seperti metode analisis ion selektif dan metode elektrokimia. Beberapa
reagen kimia yang digunakan untuk identifikasi kation dan anion secara
simultan, antara lain adalah: reagen NH4OH, NaOH, H2SO4, dan
BaCl2 (Sunardi dan Kustiyah, 2018). Identifikasi kation dan anion
secara simultan biasanya dilakukan dalam pengujian kualitas air atau

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

dalam analisis lingkungan lainnya. Identifikasi kation dan anion adalah


proses identifikasi ion positif dan negatif dalam larutan menggunakan
berbagai reagen kimia dan metode analisis (Sunardi dan Kustiyah,
2018).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 2020: 69)
Nama resmi : PURIFIED WATER
Nama lain : Air murni
Rumus molekul : H2O
Bobot molekul : 18,02 gr/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.


Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non
reaktif yang dirancang untuk mencegah dan
masuknya mikroba
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. HCL/Asam klorida (Ditjen POM, 2014: 156)
Nama resmi : HYDROCHLORIC ACID
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Bobot molekul : 36,46 g/mol
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna; bersap; bau
merangsang. Jika diencerkan dengan 2
bagian volume air, asap hilang. Bobot jenis
lebih kurang 1,18.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
3. NaOH/Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 2020: 1224-1225)

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Nama resmi : SODIUM HYDROXIDE


Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Bobot molekul : 40,00 g/mol
Rumus struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur,
berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang
atau bentuk lain. Keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
di udara, akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai titran.
4. AgNO3/Perak Nitrat (Ditjen POM, 2020: 1373)
Nama resmi : SILVER NITRATE
Nama lain : Perak nitrat
Rumus molekul : AgNO3
Bobot molekul : 169,87 g/mol
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan terpapar cahaya dengan adanya zat
organik menjadi berwarna abu-abu atau hitam
keabu-abuan, pH larutan lebih kurang 5,5.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam
air mendidih; agak sukar larut dalam etanol;
5. NaCl/Natrium Klorida (Ditjen POM, 2020: 1225)
Nama resmi : NATRIUM KLORIDA
Nama lain : Sodium Chloride
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 58,44 g/mol

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

Rumus struktur :

Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau


serbuk hablur putih; rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam gliserin;
sukar larut dalam etanol;
2.3 Prosedur Kerja
1. Melakukan pemeriksaan pendahuluan organoleptis sampel X
meliputi (bentuk, warna, bau) dan melakukan uji kelarutan dalam air,
basa, dan asam.
2. Melakukan pemisahan golongan kation dan anion pada sampel X.
3. Melakukan identifikasi uji kation dan anion untuk menentukan jenis
kation dan anion dari sampel X

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol semprot,
gegep kayu/besi, kaca arloji, ose bulat, pipet tetes, rak tabung, sendok
tanduk dan tabung reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pereaksi-
pereaksi yang dibutuhkan untuk identifikasi kation dan anion, sampel X.
3.3 Cara Kerja
Langkah pertama dalam percobaan identifikasi kation dan anion
adalah siapkan alat dan bahan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan
pendahuluan dengan uji organoleptis meliputi bentuk, warna, dan bau.
Setelah itu pemeriksaan kelarutan dalam air, asam dan basa dengan
menambahkan aquadest, larutan asam (HCl) dan basa NaOH. Setelah
dilakukan pemeriksaan pendahuluan, selanjutnya dilakukan pemisahan
golongan dengan membuat larutan stok untuk digunakan pada
beberapa pengujian kelarutan dan identifikasi kation dan anion.
1. Kation
Pada sampel X ditambahkan beberapa tetes HCl encer, jika terjadi
endapan, berarti ada kation golongan I. Tetapi jika tidak terdapat
endapan, maka dilanjutkan pada golongan II dengan menambahkan
beberapa tetes Na2S sedikit berlebih, demikian seterusnya hingga
terdapat endapan. Jika tidak didapatkan endapan, berarti Langkah
berikutnya dengan mengidentifikasi pada golongan lain hingga
terdapat endapan. Setelah didapatkan endapan, selanjutnya diamati
perubahan apa yang terjadi untuk mengidentifikasi jenis dari
golongan tersebut.
2. Anion
Pada sampel X ditambahkan beberapa tetes AgNO3, terjadi endapan
berwarna putih sebagian larut, berarti menandakan adanya anion
golongan II, yang menandakan adanya senyawa NO2-

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pereaksi yang
Pengujian Kegiatan Hasil Ket
digunakan/perl
akuan

Uji • Bentuk: -
organoleptis: Serbuk kristal
9/NC1/C7 • Warna: Putih
• Bentuk: (NaCl)
• Bau: Tidak
• Warna:
berbau
• Bau:
Pemeriksaan Uji kelarutan: -
pendahuluan
• Dalam air : • Aquadest • Sukar larut

• Dalam • HCL dalam

larutan • NaOH Aquadest

asam : • Larut dalam

• Dalam asam

larutan • Sukar larut

basa : dalam basa

Tidak ada -
Kation:
Pemisahan Reagensi Golongan V
golongan Khusus

Anion: AgNO3 Golongan II -

Uji identifikasi Kation : Uji Nyala Na+ -

(uji penegasan) Anion: AgNO3 -


NO2-

Kesimpulan: Pada sampel X dengan kode 9/NC1/C7 yang digunakan,


hasil pemisahan golongan kation, sample termasuk dalam kation
golongan V dan diidentifikasi dengan uji nyala menghasilkan warna
kuning keemasan yang menunjuukkan adanya kation jenis Na+,
sedangkan pada penggolongan anion dengan pereaksi AgNO3
menghasilkan sample termasuk dalam anion golongan II, menunjukkan
adanya anion jenis NO2-.

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

4.2 Pembahasan
Dalam identifikasi pada praktikum kali ini, digunakan sample dengan
kode 9/NC1/C7. Percobaan yang pertama dilakukan sebagai pengujian
pendahuluan yaitu pemeriksaan organoleptik yaitu sample memiliki
bentuk kristal serbuk, berwarna putih, dan tidak berbau. Kemudian
dilanjutkan dengan menguji kelarutan sample, apakah sample ini larut
dalam keadaan netral, asam, dan juga basa. yang mana disiapkan 3
tabung reaksi yang masing-masingnya diisi oleh sample, lalu tabung
pertama ditetesin aquades, tabung kedua ditetesin oleh HCL dan tabung
ketiga ditetesi oleh larutan NaOH. Didapatkan hasil bahwa sampel ini
larut dalam air, dalam suasana asam tetapi sukar larut dalam suasana
basa.
Dilanjutkan dengan melakukan pemisahan golongan dari kation dan
anion pada sampel. Pada pemisahan kation golongan I, sampel X
ditambahkan beberapa tetes HCl encer, tetapi tidak terjadi endapan,
maka dilanjutkan pada golongan II dengan menambahkan beberapa
tetes Na2S sedikit berlebih, tetapi tidak terjadi endapan demikian
seterusnya sampai pada golongan IV belum mengalami endapan, maka
dilakukan uji nyala menggunakan ose bulat hingga menghasilkan nyala
kuning keemasan, menunjukan bahwa adanya kation Na+.
Pada percobaan pemisahan golongan anion, sampel X ditambahkan
beberapa tetes AgNO3 berlebih, terjadi endapan berwarna putih
sebagian larut, berarti menandakan adanya anion golongan II, yang
menandakan adanya senyawa NO2-

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum identifikasi kation dan anion pada sample dengan
kode 9/NC1/C7 disimpulkan bahwa sample x termasuk kation golongan
V, dengan identifikasi spesifik kation jenis Na+ dan mengandung anion
golongan II dengan identifikasi spesifik anion jenis NO2-.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan memahami teori dan prosedur kerja terlebih
dahulu, sebelum melakukan praktikum dan untuk asisten agar selalu
mengawasi praktikannya agar tidak melakukan kesalahan.

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

DAFTAR PUSTAKA

Ethica, Stalis Norma. 2020. Teori Kimia Analitik Teknologi Laboratorium


Medis. Yogyakarta: CV. Budi Utama. ISBN: 978-623-02-1565-0.
Ditjen POM, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan
Indonesia.
Ditjen POM, 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Departeman Kesehatan
Indonesia.
Sulistyarti, Hermin. 2017. Kimia Analisis Dasar untuk Analisis Kualitatif.
Yogyakarta:Deepublish
Sunardi dan Kustiyah. 2018. Kimia Analitik Kualitatif. Yograkarta: PT. Graha
Ilmu.
Suyatno, S., Handayani, S., & Sujarwoto, S. (2018). Identifikasi Kation dan
Anion Air Sumber Mata Air di Desa Kedungsalam, Kabupaten
Ponorogo. Jurnal Kimia Terapan Indonesia, 20(2), 35-42.
Wonorahardjo, Surjani. 2020. Pengantar Kimia Analitik Modern Metode dan
Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

LAMPIRAN

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

PROSEDUR KERJA

Melakukan pemeriksaan
pendahuluan organoleptis sampel
X meliputi (bentuk, warna, bau)
dan melakukan uji kelarutan
dalam air, basa, dan asam.

Membuat Larutan Stok, dengan


melarutkan sampel X dengan
Aquadest

Melakukan pemisahan golongan


kation dan anion pada sampel
X.

Melakukan identifikasi uji kation


dan anion untuk menentukan
jenis kation dan anion dari
sampel X

NURSINAH ROSDIANA
15020220064
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

NURSINAH ROSDIANA
15020220064

Anda mungkin juga menyukai