Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI ANION DAN KATION

OLEH:

NAMA : AFIFA LETSOIN

STAMBUK : 15020200184

KELAS : C8

KELOMPOK: IV (EMPAT)

PJ. MATERI : RAHMADANISA PUTRI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
Soal :

1. Jelaskan pengertian kation dan anion secara umum (3 literatur) !

2. Jelaskan mengapa golongan satu disebut sebagai golongan asam

klorida !

3. Manfaat melakukan praktikum kation anion !

4. Tuliskan mekanisme reaksi kation dan anion !

5. Tuliskan minimal 3 jenis kation !

6. Tuliskan minimal 4 jenis anion !

Jawab :

1. Kation adalah ion yang bermuatan positif. Atom yang bermuatan


positif jika kekurangan electron. Untuk tujuan analisis kualitatif
sistematis kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan
berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion ini terjadi karena
atom netral melepaskan electron pada kulit terluarnya (kulit
valensi). Peristiwa ini menyebabkan jumlah protn lebih banyak
daripada jumlah electron sehingga bermuatan psitif. (Vogel,
1985:2013)

Anion adalah ion yang bermuatan negative, ion ini terjadi karena
atom netral menerima electron. Peristiwa ini menyebabkan jumlah
electron lebih banyak daripada jumlah proton. Sehingga bermuatan
negative. Dalam system periodic unsur, kecenderungan atom-atom
yang berada pada sisi kanan, golongan VIA dan VIIA, membentuk
ion negative. Pada golongan VIA akan membentuk anion
bermuatan -2, contoh: O2- dan S2- .pada golongan VIIA akan
membentuk anion bermuatan -1 contoh: F-, Cl-, Br- dan I. (Vogel,
1985:2013)
Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis. Umumnya
ini dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi.
Suatu skema analisis standar untuk mengidentifikasi 25 kation dan
13 anion yang berbeda telah disusun. Skema analisis tersebut
terus dikembangkan sehingga sekarang orang dapat memilih
skema yang sesuai dengan kondisi yang ada di laboratorium
masing-masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk
memodifikasi dan mengembangkan sendiri skema tersebut. Tabel
berikut ini menunjukkan kelompok kation dan pereaksi yang
digunakan dalam analisis kualitatif standar (Widiarto, 2011).
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya
saja pada analisis anion tidak memiliki metode analisis standar
yang sistematis seperti analisis kation. Uji pendahuluan awal pada
analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau,
terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan
asam lemah volatil atau dioksidasi dengan asam sulfat pekat
(Widiarto, 2011).
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah
ion yang bermuatan negatif. Ion satu dengan lainnya dapat
dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation
dan anion merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk
menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara sederhana
dapat dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion yang
dikandungnya. (Syarif Hamdani, dkk, 2012)

2. Penjelasan mengapa golongan 1 disebut golongan asam klorida

Golongan I disebut golongan asam klorida karena Ketika larutan


zat yang mengandung Ag+, Hg+, dan Pb+ditambahkan HCl (asam
klorida) akan membentuk endapan klorida, yaitu AgCl HgCl2, dan
PbCl2, yang semuanya. berwarna putih. Endapan PbCl2 larut
dalam air panas, endapan AgCl larut dalam ammonia, sedangkan
endapan HgCl2 larut dalam aqua regia. (Sulistyarti,2017)

3. Manfaat melakukan praktikum kation anion :


Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat
dan zat-zat yang terkandung didalamnya, serta cara-cara
pengolahanya. Seluk beluk tentang pengidentifikasian dan
pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu, pengetahuan
tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk di jadikan salah
satu keahlian bagi seorang farmasis. Praktikum analisis kualitatif ini
di lakukan karena praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-
cara analisis kualitatif. Praktikan diperlukan untuk mendukung
pengetahuan farmasist tentang analisis kualitatif, selain
pengetahuan teori juga perlu diadakan pengenalan terhadap kation
dan anion sebagai dasar dalam melakukan analisa pada kegiatan-
kegiatan praktikum di farmasi, kita dapat lebih mengenal sifat-
sifatnya dan cara-cara analisanya. (Anonim 2021)
4. Tuliskan mekanisme reaksi kation anion
Periksa kemungkinan reaksi masing-masing ion dengan air :
1) Kationnya NH4 + yang akan terhidrolisis mnghasilkan NH3
dan H+ . Anion I - adalah konjugat dari asam kuat HI. Jadi, I-
tidak akan terhidrolisis dan dengan demikian larutan bersifat
asam.
2) Kation Ca2+ tidak terhidrolisis. Anion Cljuga tidak
terhidrolisis. Larutan aka hampir netral.
3) Kation K+ tidak terhidrolisis. CN- adalah basa konjugat dari
asam lemah HCN dan akan terhidrolisis mengahsilkan OH-
dan HCN. Larutan akan bersifat basa.

Fe3+ adalah ion logam kecil dengan muatan tinggi dan akan
terhidrolisis menghasilkan ion H+ . Ion NO3 - tidak terhidrolisis.
Akibatnyaarutan tidak akan bersifat asam. (Raymond Chang,
2013)

5. Tuliskan minimal 3 jenis kation

1) Aluminium (Al3+)
2) Barium (Ba2+)
3) Cesium (Cs+)
4) Kalsium (Ca2+)
5) Hidrogen (H+)
(Raymond Chang, 2013)

6. Tuliskan minimal 4 jenis anion

1) romida (Br-)
2) Iodida (I-)
3) Klorida (Cl-)
4) Sianida (CN-)
5) Nitrat (NO3-)
(Raymond Chang, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Sulistryarti, Hermin,2017, Kimia Analisa Dasar Untuk Analisis Kualitatif,


UB Media, Universitas Brawijaya, Malang.

Hamdani, Syarif, dkk.2012. Panduan Praktikum Kimia Analisis; STFI.


Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.

Chang, Raymond. 2013. KIMIA DASAR KONSEP-KONSEP INTI Edisi


Ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Vogel,1985:2013. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.


Kalman Media Pustaka : Jakart
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI ANION DAN KATION

OLEH:

NAMA : AFIFA LETSOIN

STAMBUK : 15020200184

KELAS : C8

KELOMPOK: IV (EMPAT)

ASISTEN : NURFADILLAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KATION DAN ANION

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang kita sudah selalu temui di sekitar kitaterdapat


ion-ion terlarut misalnya pada air laut, sungai, limbah ataupun dalam
bentuk padatan. Unsur logam yang bermuatan positif dinamakan kation
dan unsur logam yang bermuatan negatif dinamakan anion. Metode yang
dapat kita gunakan untukmendapatkan kation dan anion itu disebut juga
dengan analisis kualitatif. Reaksi identifikasi yaitu suatu reaksi yang
dimana tujuannya untuk mengetahui suatu zat ion atau gugus dalam suatu
sampel tertentu dengan cara pereaksi selektif dan pereaksi spesifik. Untuk
tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa
reagensia. Dengan memakai reagensia tersebut kita bisa tetapkan ada
tidaknya golongan-golongan kation.

Reagensia golongan yang dipakai biasanya yaitu asam klorida,


hydrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat, klasifikasi
itu didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia
membentuk endapan atau tidak. Kation adalah ion yang bermuatan positif
dan mengalami reduksi. Sedangkan anion adalah suatu ion yang
bermuatan negatif dan mengalami oksidasi. Pengetahuan tentang analisa
ini akan memberi manfaat kedepan untuk mengetahui seberapa aman
sebuah produk digunakan, apakah mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal inilah yang mendasari
dilakukannya percobaan analisa kualitatif anion. Perlunya diadakan
pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada
kegiatan-kegiatan praktikum yang akan dilakukan.

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar Mahasiswa Mengetahui
dan memahami cara mengindentifikasi kation dan anion penyusun
senyawa-senyawa anorganik dan logam organik.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengidentifikasi kation dan
anion penyusun senyawa- senyawa anorganik dan logam organik.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan golongan kation dan
anion.
3. Mahasiswa mampu menetapkan jenis kation dan anion.

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Analisis kuantitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi


kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan dengan zat-zat
padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi
yang kering dapat diuraikan dengan menggunakan semi mikro dengan
hanya modifikasi kecil. (G. Shelva 1985; 349)

1. ANALISIS KATION
Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara
konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan
ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan
dalam bentuk pengendapan di mana penambahan pereaksi tertentu
mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6
kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap
yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.

Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan


sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan
karbonat (V), dan golongan sisa (VI).

Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan


klorida, golongan II menghasilkan sejumlah endapan garam sulfida,
golongan III menghasilkan endapan hidroksida, golongan IV
menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam asam klorida, dan
golongan V menghasilkan endapan karbonat.

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang
disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada
pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau
contoh (Underwood 1993;207).

Analisis kualitatif membahas tentang pengidentifikasian za-zat


yang terdapat dalam suatu sampel. Tujuan utama analisis kualitatif
adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. (Underwood
1993;210)

Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan


kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut
terhadap beberapa reagensia. (G,Shelva 1985: 351)

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:

- golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer,


ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa,
dan perak.
- golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide
dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk
dalam golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, cadmium,
bismuth, stibium, timah.
- golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide
dalam suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel,
besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan kobalt.
- golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat
dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau
sedikit asam.
- golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi
dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya. Ion kation

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium,


natrium, kalium. Ammonium, litium, dan hydrogen (G,Shelva
1985;352 ).
2. ANALISIS ANION
Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam
air dan pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa
diperkirakan. Misalnya garam sulfida tidak larut dalam asam, garam
karbonat tidak larut dalam sulfida. Untuk mendeteksi anion tidak
diperlukan metode sistematik seperti pada kation. Anion dapat
dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada
kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam
zinknya. Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi
dari keterbatasan pada metode ini. (G, Shelva 1985;357)

Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses


yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, dan
(B) proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. (G,
Shelva 1985 ;357)

Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah:

• Zat kimia kualitas teknis.


• Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia
U.S.P.
• Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang
ditetapkan oleh United States Pharmacopoeia.
• Zat kimia bermuu ragensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat
Kimia Amerika Serikat. (Underwood 1993; 287)
Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan:

1. Uji sulfat
2. Uji untuk zat pereduksi

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

3. Uji untuk zat pengoksid


4. Uji dengan larutan perak nitrat
5. Uji dengan larutan Kalsium klorida
6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (G, Shelva 1985;357)
Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh,
praktis semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau
ekstrak soda (ES) dipakai untuk pengujian anion.

1. Kelompok Nitrat
2. Kelompok Sulfat
3. Kelompok Halogenida
Ada beberapa proses fisika kimia yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi analisis. Proses ini berkaitan dengan sejumlah
sifat atom dan molekul serta fenomena-fenomena yang mampu
menjadikan elemen-elemen atau senyawa-senyawa tersebut dapat
dideteksi atau dapat diukur secara kualitatif pada kondisi yang dapat di
kontrol proses-proses yang mendasari ini semua menentukan berbagai
macam teknik analisis.
Analisi kation memerlukan pendekatan yang sistematis, umumnya
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pemisahan dan dengan
identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu
kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap
dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan
filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian
besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok
kation baru jika di dalam kelompok kation yang terendapkan masih
berisi beberapa kation . Maka kation tersebut dipisahkan lagi menjadi
kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada
akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk suatu kation, Jenis dua
konsentrasi bereaksi serta pengaturan pH larutan di lakukan untuk

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

memisahkan kation menjadi beberapa kelompok-kelompok kation


analisis kuantitatif :
- Golongan I : Ag+ , Hg+, Pb2+
- Golongan II : Cu2+ , Ca2+ , Bi3+ , Hg2+ , Sn2+ , Sb5+
- Golongan III : Al3+ , Cr3+ , CO2+ , Fe2+ , Ni2+ , Mn2+ , Zn2+
- Golongan IV : Ba2+ , Ca2+ , Mg2+ , Na+ , K+ , NH4+
(Mieesler.1991:31-33)
Tujuan analisi kuantitatif sistematik kation-anion diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia. Dengan reagensia golongan secara sistematik dapat
ditetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation dan dapat juga
memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi kation tidaklah sistematik
seperti metode yang telah di uraikan, Secara prinsip zat yang akan
diidentifikasi dilarutkan lalu ditambahkan preaksi tertentu yang sesuai ,
yang akan mengendapkan golongan kation. Sebagai garam yang sukar
larut atau hidroksidanya. Pereaksi haruslah sedemikian rupa sehingga
penegndapan golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau
sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak
dianalisis.
Adapun kelima golongan kation dan ciri khas longan ini adalah :
1. Golongan I : Terbentuk endapan dengan HCl encer, ion yang
termasuk dalam golongan ini adalah Pb2+ , Hg2+ , dan Ag+.
2. Golongan II : Terbentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Golongan II terdiri atas
- Golongan IIA sulfidanya tidak larut dalam amonium polisulfida,
ionnya adalah Fe2+ , Fe3+, Al3+, Cr3+.
- Golongan II B sulfidanya larut dalam amonium polisulfida, ionnya
adalah As3+ , As5+ , Sb3+ , Sb5+ , Sn2+ , dan Sn5+

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

3. Golongan III : Terbentuk endapan dengan amonium sulfida dalam


suasana netral atau amoniokal. Ion golongan III terdiri dari :

- Golongan III A; membentuk hidroksida dengan NaOH, ionnya


adalah Fe2+ , Fe3+, Al3+, Cr3+.
- Golongan III B; membentuk endapan dengan sulfida, dengan
hodroksida kadang tak berarti, ionnya adalah Co2+ , Ni2+ , Zn2+ ,
Mn2+.

4. Golongan IV : Membentuk endapan dengan amonium karbonat


dengan amonium klorida dalam suasana netral atau dengan asam.
Ion golongan ini terdiri dari Ca2+ , Ba2+ , dan Sr2+
5. Golongan V : Termasuk golongan sisa karena tidak bereaksi
dengan reagen golongan sebelumnya, Ion golongan ini adalah Na +,
K+ , Mg2+ , NH4+ dan Na+

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada


metode untuk mendeteksi kation. Sampel saat ini belum pernah
dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang
memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan
utama, dan dari masing-masing golongan menjadi golongan tersebut
yang beridir sendiri.

Pemisahan anion-anion dalam golongan utama tergantung pada


garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan garam zink ini
hanya boleh dianggap berguna untuk memberi identifikasi dari
keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion
bukanlah skema yang baku, karena satu anion termasuk dalam lebih
dari satu sub golongan. Pada dasarnya proses-proses yang dipakai
dapat dibagi menjadi :

1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah


menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-
asam, anion ini dibagi dalam 2 subkelas :
AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

a) Gas yang dilepaskan dengan HCl encer atau asam sulfat


encer : Co3, HCO3 , SO3 , NO2 , ClO , CN , dan OCN
b) Gas atau uap asam dilepaskan dengan H2SO4 meliputi ion-
ion diatas dengan fluorida, klorida, bromida, iodida, nitrat,
perklorat, permanganat, bromat, heksanoklorat,
heksasianoferat (III) , tiosianat , format, asetat, oksalat,
tartrat, heksafluorosilikat.
2. Meliputi proses yang terjadi pada reaksi-reaksi dalam larutan
dibagi atas 2 sub kelas :
a) Reaksi Pengendapan
Terdiri dari sulfat, peroksodiosulfat, fosfat, fosfit, arsenot,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan
suksinas.
b) Oksidasi dan reduksi dalam larutan, manganat,
permanganat, kromat, dan dikromat. (T.Moore.2007:211)

Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dulrutkan kemudian


ditambahkan pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan
segolongan kation sebagai gara yang sukar larut atau hidroksilatnya
pereaksi haruslah sedemikian rupa sehingga pengendapan kation
glongan kation selanjutnya tidak terganggu atau sebelumnya dapat
dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak dianalisis
(Anwar.1981:45.

Kation golongan I membentuk klorida, yang tidak larut. Namun


timbal klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah
mengendap dengan sempurna bila ditambahkan dengan HCl encer
kepada suatu cuplikan ion timbal yang tersisa itu, diendapkan secara
kuantitatif dengan H2S alam suasana asam bersama-sama golongan
II.(Petrucci,R.H.1992:58)

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Endapan perak klorida dalam bentuk gumpalan sebagai hasil


koagulasi bahan koloidal. Endapan dapat dengan mudah di saring atau
dicuci dengan air yang mengandung sedikit asam sitrat. Asamnya
mencegah peptisasi endapan dan teruapkan apabila endapan
dikeringkan. (Anwar.1981.46)

Reaksi identifikasi yang lebih sederhana di kenal sebagai reaksi


spesifik untuk golongan tertentu. Reaksi kation untuk golongan II
adalah hidrogen sulfida yang hasilnya adalah endapan-endapan
berbagao warna. Kation-kation golongan II dibagi atas dua sub
golongan, yaitu sub golongan tembaga dan arsinik. Sub golongan
temabaga terdiri dari hydrargium (II), plumbum (II), bismut (III), cuprum
(III), dan subgolongan arsenik meliputi, arsen (V), arsen (III), stiblum
(III), starnum (II), dan stannum (IV) (Petrucci,R.H.1992:60)

Kation golongan III terdiri dari besi (III), alminium, kromium (III),
dan nikel, kobalt, mangan (II), dan zink.

Logam-logam ini diendapkan oleh reagen golongan untuk


golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan. Dengan adanya
amonium klorida oleh hidrogen sulfida dari larutan yang telah dijadikan
basa dengan larutan amonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai
sulfida , kecuali amonium dan kromin, yang diendapkan sebagai
hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida.
Sedangkan logam-logam lain ini tetap berada dalam larutan dan dapat
diendapkan sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida.

Kation golongan IV terdiri dari starnum, barium, stronsium, dan


kalsium. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida,
hidrogen sulfida, ataupun amonium sulfida, tetapi amonium karbonat
membentuk endapan-endapan putih. Untuk menganalisa kation, bila
bahan pelarut dilarutkan lebih dahulu, namun bila suatu berupa cairan
atau larutan langsung digunakan. Pada umumnya semua kombinasi

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

kation dapat larut dalam air dan HCl tapi ada juga yang tidak larut , oleh
karena itu pelarut yang biasa dipakai adalah air ataupun HCl encer.
(Petrucci.1992:62)

2.2 Uraian Bahan


1. Ammonia (Dirjen POM. 1979; 86)
Nama resmi : AMMONIA
Nama lain : Amonia
Rumus molekul : NH4OH
Berat molekul : 35,05
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas;
menusuk
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Mudah larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan IV
2. Amonium encer (Dirjen POM. 1979; 86)
Nama resmi : AMMONIA LIQUIDA
Nama lain : Amonium encer
Rumus molekul : NH3
Berat molekul : 17,3
Pemerian : Serbuk hablur, keras tidak berwarna, bau
tajam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan IV
3. Ammonium karbonat (Dirjen POM. 1979; 643)
Nama resmi : AMMONI CARBONAS
Nama lain : Ammonium karbonat
Rumus molekul : (NH4)2CO3
Berat molekul : 114,08
Rumus bangun : 2[NH4+] [CO3]

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Pemerian : Serbuk hablur, keras, transparan, bau tajam


mirip amonia
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan VI
4. Amonium klorida (Dirjen POM. 1979; 87)
Nama resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama lain : Amonium klorida
Rumus molekul : NH4Cl
Berat molekul : 53,49
Pemerian : Serbuk butir atau hablur; putih; tidak berbau;
rasa asin dan dingin; higroskopik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserol P;
lebih mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam
ethanol (95%) P
Kegunaan : Sebagai pereaksi kation golongan III
5. Aquadest (Dirjen POM. 1979; 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H 2O
Berat molekul : 18,02
Rumus bangun : H-O-H
Pemerian :Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna;dan
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
6. Asam klorida (Dirjen POM. 1979; 53)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
Rumus molekul : HCl

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Berat molekul : 36,46


Pemerian : Tidak berwarna, berasap, bau merangsang
jika di encerkan dengan 2 bagian air asap dan bau hilang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : larutan 20 gr atau 17 ml HCl (P) pada 100 ml
air
Kegunaan : Sebagai pereaksi kation golongan 1
7. Asam nitrat (Dirjen POM. 1979; 650)
Nama resmi : ACIDUM NIITRAS
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Berat molekul : 120,01
Pemerian : Cairan berasap, jernih, tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : larut dengan air hingga 1000 ml
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan anion
8. Asam perklorat (Dirjen POM. 1979; 651)
Nama resmi : ACIDUM PERCLORID
Nama lain : Asam perklorat
Rumus molekul : HClO4
Berat molekul : 95,01
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Bercampur dengan air
Kegunaan : Sebagai pereaksi tambahan pada tabulasi
9. Asam Pikrat (Dirjen POM 1979 : 736)
Nama Resmi : ACIDUM PICRATH
Nama Lain : Asam Pikrat
Rumus Molekul : C6H2(OH) (NO2)3
Pemerian : Serbuk hablur, kuning terang, tidak berbau,
mudah meledak.

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Kelarutan : Larut dalam 80 bagian air dan dalam 10


bagian etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai perekasi.

10. Asam sulfat (Dirjen POM. 1979; 101)


Nama resmi : ACIDUM SULFAS
Nama lain : Asam sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,07
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, kerosif tidak
berwarna, timbul panas dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi anion golongan I
11. Barium klorida (Dirjen POM. 1979; 656)
Nama resmi : BARII CHLORIDUM
Nama lain : Barium klorida
Rumus molekul : BaCl2
Berat molekul : 208,236
Pemerian : Tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Larut dalam 5 bagian air
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan anion
12. Kalium Iodida (Dirjen POM 1979 : 330)
Nama Resmi : KALII IODIDUM
Nama Lain : Pottasium Iodida, Kalium Iodida
Rumus Molekul : KI
Berat Molekul : 166,00
Pemerian : Hablur heksahedral, transparan, opak dan
putih atau serbuk butiran putih, higroskopik

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan dalam


etanol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel
13. Kalium Kromat (Dirjen POM 1979: 690)
Nama Resmi : KALII KROMAT
Nama Lain : Kalium Kromat
Rumus Molekul : K2CrO4
Berat Molekul : 194,19
Pemerian : Massa hablur kuning
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel.
14. Kalium Sianida (Dirjen POM 1979: 691)
Nama Resmi : KALII CIANIDA
Nama Lain : Kalium Sianida
Rumus Molekul : KCN
Berat Molekul : 65,12
Pemerian : Serbuk hablur warna putih, perlahan-lahan
terurai di udara.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai perekasi
15. kalsium klorida (Dirjen POM. 1979; 120)
Nama resmi : CALCII CHLORUDUM
Nama lain : kalsium klorida
Rumus molekul : CaCl2
Berat molekul : 219,08
Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak pahit, meleleh basa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

kelarutan : larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut


dalam ethanol (95%) P
Kegunaan : Sebagai pereaksi tambahan pada tabulasi
16. Magnesium Karbonat (Dirjen POM 1979 : 351)
Nama Resmi : MAGNESII CARBONAS
Nama Lain : Magnesium Karbonat
Rumus Molekul : MgCO3
Berat Molekul : 84,313
Pemerian : Serbuk putih tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam
encer dan disrtai terjadinya buih yang kuat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai Sampel
17. Natrium hidroksida (Dirjen POM. 1979; 403)
Nama resmi : NATRII HYDROCHIDA
Nama lain : Natrium hodroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,00
Pemerian : hablur heksahedral tidak berwarna atau
serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa asin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian
air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol; sukar larut
dalam ethanol (95%) P
Kegunaan : Sebagai pereaksi kation golongan VI
18. Natrium Karbonat (Dirjen POM 1979 : 400)
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : Natrium Karbonat
Rumus Molekul : Na2CO3 . H2O
Berat Molekul : 124,00

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur


putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
19. Perak nitrat (Dirjen POM. 1979; 97)
Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak nitrat
Rumus molekul : AgNO3
Berat molekul : 169,873
Pemerian : Hablur tansparan atau serbuk hablur
berwarna putih, tidak berbau menjadi gelap jika kena cahaya
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : sangat mudah larut dalam air, larut dalam
ethanol (95%)
Kegunaan : Sebagai pereaksi anion golongan III dan IV
20. Raksa (II) Klorida (Dirjen POM 1979 : 698)
Nama Resmi : HYDRAGYRI BICHLORIDUM
Nama Lain : Raksa (II) Klorida
Rumus Molekul : HgCl2
Berat Molekul : 271,52
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau, berat.
Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, 2.1 bagian air
mendidih dalam 3 bagian etano (95%) P, dalam 2 bagian etanol
(95%) P mendidih, dalam 20 bagian eter P dan dalam 65 bagian
gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
21. Timbal Asetat (Dirjen POM 1979:503)

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

Nama Resmi : PLUMBI ACETAS


Nama Lain : Timbal asetat
Rumus Molekul : C4H6O4 Pb 3H2O
Berat Molekul : 379,33
Pemerian : Hablur prisma,monoklin, kecil, putih,
transparan atau massa hablur berat, bau cuka
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, umumnya berpolar
sensi dalam 65 bagian etanol (95%) P dan dalam 2 bagian gliserol
P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai perekasi.
22. Zink Klorida (Dirjen POM 1979 : 740)
Nama Resmi : ZINC CHLORIDUM
Nama Lain : Zink Klorida
Rumus Molekul : ZnCl2
Berat Molekul : 136,29
Pemerian : Serbuk hablur/granul, putih, berbentuk
silinder, sangat mudah mencair.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut
dalam etanol dan dalam gliserin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutu rapat
Kegunaan : Sebagai sampel

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

2.3 Prosedur kerja


1. Melakukan pemeriksaan pendahuluan organoleptis sampel X

meliputi (bentuk, warna, bau) dan melakukan uji kelarutan dalam

air, basa, dan asam.

2. Melakukan pemisahan golongan kation dan anion pada sampel X.

3. Melakukan identifikasi uji kation dan anion untuk menentukan jenis

kation dan anion dari sampel X.

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH
KATION DAN ANION

DAFTAR PUSTAKA

Besari Ismail, dkk. (1982), Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I.


Armico: Bandung..

Direktorat jendral POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III.


Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

L. Underwood, A., (1993), Analisis Kimia Kualitatif , Edisi IV. Penerbit


Erlangga, Jakarta.

Svehla, G. (1985). VOGEL : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro


dan Semimikro ,Bagian 1, Edisi V. PT. Kalma Media Pustaka, Jakarta.

Miessler, G.L., Tarr, D.A., 1991, Inorganic Chemistry, Prentice Hall, New
Jersey,

Moore Ed. D, John T., Kimia For Dummies, Cet. Ke1, Bandung: Pakar
Raya,

Anwar, M.1981. Kimia Dasar II. Bagian Kimia IPB : Bogor.

Petrucci, R.H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 1. Erlangga. Jakarta

AFIFA LETSOIN
15020200184 NURFADILLAH

Anda mungkin juga menyukai